Sejarah Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur

5 min read

Museum Mulawarman - Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur tahun 400 M (Kerajaan Hindu)

Berdiri sekitar abad ke-4. Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu sungai Mahakam. Nama Kerajaan Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari nama tempat ditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi kerajaan tersebut. Tidak ada prasasti yang secara jelas menyebutkan nama kerajaan ini dan memang sangat sedikit informasi yang dapat diperoleh.

Raja yang pertama: Kudungga
Raja yang terkenal: Mulawarman

 

Museum Mulawarman - Kerajaan Kutai
Museum Mulawarman, bekas istana Sultan Kutai.

 

Yupa

Informasi yang ada diperoleh dari Yupa / prasasti dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai. Yupa adalah tugu batu yang berfungsi sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para brahman atas kedermawanan raja Mulawarman.

Dalam agama Hindu sapi tidak disembelih seperti kurban yang dilakukan umat islam. Dari salah satu yupa tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah kerajaan Kutai saat itu adalah Mulawarman. Namanya dicatat dalam yupa karena kedermawanannya menyedekahkan 20.000 ekor sapi kepada kaum brahmana.

 

Prasasti Yupa
Salah satu yupa dengan inskripsi, kini di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta.

 

Kejayaan Kerajaan Kutai

Tidak banyak informasi mengenai Kerajaan Kutai yang temukan. Tetapi menurut prasasti Yupa, puncak kejayaan Kerajan Kutai berada pada masa kepemerintahan Raja Mulawarman. Pada masa pemerintahan Mulawarman, kekuasaan Kerajaan Kutai hampir meliputi seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kerajaan Kutai pun hidup sejahtera dan makmur.

 

Keruntuhan Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas dalam peperangan melawan Aji Pangeran Sinum Panji yang merupakan Raja dari Kerajaan Kutai Kartanegara. Kerajaan Kutai dan Kerajaan Kutai Kartanegara merupakan dua buah kerajaan yang berbeda. Kerajaan Kutai Kartanegara berdiri pada abad ke-13 di Kutai Lama.

Terdapatnya 2 kerajaan yang berada di sungai Mahakam tersebut menimbulkan friksi diantara keduanya. Pada abad ke-16 terjadi peperangan diantara kedua Kerajaan tersebut.

 

Nama-Nama Raja Kutai

Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
Maharaja Asmawarman (anak Kundungga)
Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
Maharaja Marawijaya Warman
Maharaja Gajayana Warman
Maharaja Tungga Warman
Maharaja Jayanaga Warman
Maharaja Nalasinga Warman
Maharaja Nala Parana Tungga Warman
Maharaja Gadingga Warman Dewa
Maharaja Indra Warman Dewa
Maharaja Sangga Warman Dewa
Maharaja Candrawarman
Maharaja Sri Langka Dewa Warman
Maharaja Guna Parana Dewa Warman
Maharaja Wijaya Warman
Maharaja Sri Aji Dewa Warman
Maharaja Mulia Putera Warman
Maharaja Nala Pandita Warman
Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
Maharaja Dharma Setia Warman

 

Peninggalan Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur

1. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa adalah salah satu bukti sejarah Kerajaan Kutai yang paling tua. Dari prasasti inilah diketahui mengenai adanya Kerajaan Kutai di Kalimantan. Di dalam prasasti ini ada tulisan-tulisan yang memakai bahasa Sansekerta serta aksara atau huruf Pallawa.

Isi dari Prasasti Yupa mengungkap sejarah dari Kerajaan Hindu yang ada di Muara Kaman, di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Pada dasarnya prasasti itu menceritakan mengenai kehidupan politik, sosial serta budaya Kerajaan Kutai.

2. Ketopong Sultan

Ketopong yaitu mahkota yang umum dipakai oleh Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat dari emas. Ketopong ini mempunyai berat 1,98 kg dan sekarang ini masih tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Benda bersejarah yang satu ini ditemukan di Mura Kaman, Kutai Kartanegara pada tahun 1890. Sedangkan yang dipajang di Museum Mulawarman adalah ketopong tiruan.

3. Kura-kura Emas

Bukti sejarah Kerajaan Kutai yang satu ini cukup unik, karena berwujud kura-kura emas. Benda bersejarah ini sekarang ada di Museum Mulawarman. Benda yang mempunyai ukuran sebesar kepalan tangan ini ditemukan di daerah Long Lalang, daerah yang ada di hulu Sungai Mahakam.

Dari riwayat yang diketahui benda ini adalah persembahan dari seorang pangeran dari Kerajaan China untuk Putri Raja Kutai, Aji Bidara Putih. Kura-kura emas ini adalah bukti dari pangeran itu untuk mempersunting sang putri.

4. Kalung Ciwa

Peninggalan sejarah berikutnya yaitu Kalung Ciwa yang ditemukan oleh pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan oleh seorang penduduk di sekitar Danau Lipan Muara Kaman pada tahun 1890. Saat ini Kalung Ciwa masih tetap dipakai sebagai perhiasan oleh sultan serta hanya digunakan saat ada pesta penobatan sultan baru.

 

5. Pedang Sultan Kutai

Pedang Sultan Kutai terbuat dari emat padat. Pada gagang pedang ada ukiran gambar seekor harimau yang siap untuk menerkam mangsanya. Sedangkan di bagian ujung pedang ada hiasan seekor buaya. Untuk melihat benda ini anda harus berkunjung ke Museum Nasional di Jakarta.

6. Keris Bukit Kang

Kering Bukit Kang adalah keris yang dipakai oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai Kartanegara yang pertama. Berdasar pada cerita dari masyarakat mengatakan kalau putri ini adalah putri yang ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas bambu. Di dalam gong itu ada bayi perempuan, telur ayam serta sebuah keris. Keris ini dipercaya sebagai Keris Bukit Kang.

7. Singgasana Sultan

Singgasana Sultan yaitu salah satu peninggalan sejarah Kerajaan Kutai yang masih tetap terjaga hingga sekarang. Benda ini diletakkan di Museum Mulawarman. Pada jaman dulu Singgasana ini dipakai oleh Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan raja-raja Kutai sebelumnya. Singgasana Sultan ini dilengkapi dengan payung erta umbul-umbul dan peraduan pengantin Kutai Keraton.

8. Kalung Uncal

Kalung Uncal yaitu kalung emas seberat 170 gram yang dihiasi liontin berelief cerita ramayana. Kalung ini jadi atribut kerajaan Kutai Martadipura serta mulai dipakai oleh Sultan Kutai Kartanegara pasca Kutai Martadipura berhasil ditaklukan. Adapun berdasarkan riset para ahli, kalung uncal sendiri diperkirakan berasal dari India (Unchele). Di dunia, sekarang ini hanya ada 2 kalung uncal, satu ada di India serta satunya lagi ada di Museum Mulawarman, Kota Tenggarong.

9. Tali Juwita

Tali juwita yaitu peninggalan kerajaan kutai yang melambangkan 7 muara serta 3 anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan serta Kedang Pahu) yang dimiliki sungai mahakam. Tali juwita terbuat dari benang yang banyaknya 21 helai serta biasanya dipakai dalam upacara adat Bepelas.

10. Kelambu Kuning

Ada banyak benda peninggalan kerajaan yang dipercaya mempunyai kemampuan magis oleh masyarakat adat Kutai sampai sekarang ini. benda-benda ini diletakkan dalam kelambu kuning untuk menghindari tuah serta bala yang dapat ditimbulkannya. Beberapa benda peninggalan sejarah kerajaan kutai itu diantaranya kelengkang besi, tajau, gong raden galuh, gong bende, arca singa, sangkoh piatu, dan Keliau Aji Siti Berawan.

11. Meriam

Kerajaan kutai adalah kerajaan yang dilengkapi dengan sistem pertahanan kuat. Hal ini dibuktikan oleh banyak peninggalan sejarah berupa meriam serta beberapa alat bela diri yang lain. Adapun meriam, kerajaan kutai mempunyai 4 yang sampai saat ini masihlah terjaga dengan rapi. Keempat meriam itu diantaranya Meriam Sapu Jagat, Meriam Gentar Bumi, Meriam Aji Entong, serta Meriam Sri Gunung.

12. Tombak Kerajaan Majapahit

Tombak-tombak tua yang berasal dari Kerajaan Majapahit juga adalah peninggalan sejarah kerajaan kutai. Tombak-tombak itu sudah ada di Muara Kaman sejak dahulu. Ini menunjukkan bila kerajaan kutai serta Kerajaan Majapahit pada masa silam mempunyai hubungan yang sangat erat.

13. Keramik Kuno Tiongkok

Ratusan keramik kuno yang diperkirakan berasal dari beragam dinasti di kekaisaran Cina tempo dahulu yang pernah ditemukan tertimbun di sekitar danau Lipan menunjukkan kalau kerajaan kutai serta kekaisaran china sudah melakukan hubungan perdagangan yang erat pada masa silam. Ratusan keramik kuno sebagai peninggalan sejarah kerajaan Kutai itu saat ini tersimpan di ruangan bawah tanah museum mulawarman di Tenggarong, Kutai kartanegara.

14. Gamelan Gajah Prawoto

Di Museum Mulawarman sekarang ini juga ada seperangkat gamelan. Gamelan-gamelan ini dipercaya berasal dari pulau Jawa. Tidak hanya itu, beberapa topeng, keris, pangkon, wayang kulit, dan barang-barang kuningan serta perak yang ada sebagai peninggalan sejarah kerajaan kutai tempo silam juga menunjukkan kalau sudah ada hubungan erat pada kerajaan-kerajaan di Jawa dengan Kerajaan Kutai Kartanegara.

 

Bacaan Lainnya

 

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: WikipediaIndonesia InvestmentsEvery Culture

                   

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *