Kota Tangerang – Kota Benteng – Sejarah, Kuliner Dan Budaya

5 min read

Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709

Kota Tangerang

Kota Tangerang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Banten. Beberapa makanan ini adalah khas peranakan China-Tangerang seperti asinan, otak-otak, babi panggang, sate babi, mi pasar lama, laksa tangerang, kecap benteng & emping jengkol.

Kuliner Khas Tangerang

Wisata kuliner sangat bervariasi dan salah satunya berada di Pasar Lama Tangerang.

Beberapa makanan ini adalah khas peranakan China-Tangerang seperti asinan, otak-otak, babi panggang, sate babi, mi pasar lama, laksa tangerang, kecap benteng, dan emping jengkol. Kuliner khas lainnya adalah Tenda dua Cobra dan Tenda Tiga Sekawan yang menyajikan sate biawak, ular dan monyet.

Berikut adalah beberapa makanan khas kota Tangerang di antaranya:

Sayur Besan

Sayur Besan adalah makanan khas Tangerang yang selalu dihidangkan pada saat orang tua mempelai laki-laki datang ke rumah orang tua mempelai wanita, pada acara perkawinan (ngabesan), sehingga sayur ini dinamakan Sayur Besan.

Gecom (Toge dan Oncom)

Gecom mungkin saat ini lebih terkenal dengan nama toge goreng.

Pindang Bandeng

Meskipun banyak durinya, ikan bandeng tetap diburu. Ini karena dagingnya yang gurih lembut mirip dengan rasa susu.

Pindang merupakan salah satu istilah masakan tradisional yang mengacu pada hidangan berkuah. Hidangan sederhana ini berbumbu bawang merah, bawang putih, cabai, salam, lengkuas, jahe dan kunyit. Bumbu lain yang baisa ditambahkan adalah kecap manis dan rasa asamnya berasal dari belimbing sayur atau asam Jawa yang dibakar.

Laksa Tangerang

Laksa Tangerang berbeda dengan laksa betawi atau malaysia. Laksa disini bahan utamanya adalah semacam bihun tetapi tebalnya seperti mie atau spaghetti dan terbuat dari beras. Kemudian bahan-bahan ini disiram dengan kuah laksa yang dimasak dari kacang hijau, kentang, santan dan kaldu ayam. Pada umumnya juga tambahan daging ayam kampung atau telor. Sebelum disajikan masakan ini diberi taburan daun kucai yang dirajang kecil-kecil.

Dua macam jenis laksa tangerang yaitu Laksa Nyai dan Laksa Nyonya. Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan China di Tangerang. Beberapa tempat menyajikan sajian khas ini seperti di Jl. M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita

Kecap Benteng

Kecap Benteng terbuat dari bahan baku campuran kedelai hitam dan gula merah yang menyebabkan warna kecap manis menjadi hitam kecoklatan dan hitam legam. Produk ini merupakan hasil olahan warga Tangerang keturunan Tionghoa yang masuk ke Indonesia pada zaman dahulu dan mendirikan pabrik-pabrik kecil yang memproduksi kecap manis.

Rasa manis kecap ini menjadikannya terkenal di kalangan penduduk Asia, khususnya Melayu yang menyukai rasa manis. Banyak masakan-masakan Melayu-Indonesia yang menggunakan kecap manis sebagai pelengkap dan bahkan unsur utama yang membuat masakan itu berbeda. Sebut saja seperti Ketoprak, Sate Madura, Gado-Gado, Nasi maupun mie goreng, Soto Betawi, hingga hidangan laut yang biasa disajikan dengan cara dipanggang atau dibakar.

Tangerang merupakan cikal bakal produk kecap manis terkenal yang sekarang umum di pasaran. Hal ini tak lepas dari peran kaum etnis tionghoa benteng (China Benteng) yang menetap di daerah Tangerang. Lewat mereka lahirlah usaha-usaha produksi kecap dan salah satunya adalah Kecap Benteng (Siong Hin) yang telah eksis sejak tahun 1920.


Kebudayaan Tangerang

Tari Lenggang Cisadane

Tari Lenggang Cisadane sendiri merupakan perpaduan unsur budaya yang ada di Kota Tangerang seperti budaya Sunda, Jawa, Betawi, Cina, Arab dan budaya Lainnya. Selain alat musik gamelan, didalamnya juga terdapat alat musik yang digunakan pada musik marawis, lengkap dengan lagu-lagu marawisnya.

Tarian merupakan proses pembentukan harmonisasi orkes musik, tata busana dan gerak yang dipadukan menjadi suatu tarian yang indah dan mencirikan budaya Kota Tangerang. Tarian ini dibawakan 13 orang yang mencirikan jumlah kecamatan di Kota Tangerang. Seniman dan budayawan kota Tangerang ini menghasilkan sebuah seni tradisional khas Kota Tangerang dengan memadukan unsur musik, kostum dan tarian.

Lenong

Lenong adalah kesenian sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dalek Betawi yang berasal dari Jakarta. Kesenian tradisional ini diiringi dengan musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, kendang, kempor, suling dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang dan sukong. Lakon atau skenario lenong pada umumnya mengandung pesan moral, yaitu membenci ketamakan, perbuatan tercela dan menolong yang lemah.

Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dialek Betawi. Lenong berkembang sejak akhir abad ke-19 atau awal abad ke-20. Kesenian teatrikal tersebut mungkin merupakan adaptasi oleh masyarakat Betawi atas kesenian serupa seperti komedi bangsawan dan teater stambul yang sudah ada saat itu. Firman Muntaco, seorang seniman Betawi, menyebutkan bahwa lenong berkembang dari proses teaterisasi musik gambang kromong dan sebagai tontonan sudah dikenal sejak tahun 1920-an.

Gambang Kromong

Gambang kromong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Tionghoa, seperti sukong, tehyan dan kongahyan. Disebut Gambang Kromong karena diadopsi dari nama 2 buah alat perkusi yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari prakarsa seorang pemimpin komunitas Tionghoa yang diangkat Belanda (kapitan Cina) bernama Nie Hoe Kong pada masa jabatan 1736-1740.

Bilahan gambang yang berjumlah 18 buah, pada umumnya terbuat dari kayu suangking, huru batu, manggarawan atau kayu jenis lain yang empuk bunyinya jika dipukul. Kromong biasanya dibuat dari perunggu atau besi, berjumlah 10 buah (sepuluh pencon). Tangga nada yang digunakan dalam gambang kromong adalah tangga nada pentatonik Cina yang sering disebut salendro Cina atau salendro mandalungan. Instrumen pada gambang kromong terdiri atas gambang, kromong, gong, gendang, suling, kecrek dan sukong, tehyan atau kongahyan sebagai pembawa melodi.

Barongsai

Kesenian yang berkembang di Kota Tangerang, terdiri dari beberapa jenis antara lain Kilin, Peking Say, Lang Say, Samujie. Kesenian yang menampilkan Singa Batu model dari Cieh Say ini ada bermacam-macam, yang utama mengikuti 2 aliran:

  • Aliran Utara dan Selatan yang dimaksud adalah sebelah Utara Sungai Yang Zi, bentuknya garang, badannya tetap, mulutnya persegi seperti yang kita lihat di kelompok Istana Kekaisaran di Beijing.
  • Aliran selatan adalah terdapat di sebelah Selatan Sungai Yang Zi, bentuknya lebih bervariasi, lebih luwes, tapi kurang gagah. Aliran Selatan, pada umumnya berada di kelenteng-kelenteng Indonesia, khususnya di Kota Tangerang, termasuk bentuk singa ini, sama sekali tidak mirip dengan wujud singa sebenarnya, tetapi diambil dari Anjing Say yang pada waktu itu dipelihara Kaisar dan hanya di Istana saja, karena dianggap suci.

Silat Beksi

Silat Beksi merupakan hasil akulturasi budaya Tiongkok dan Betawi yang diciptakan oleh Lie Cheng Oek, warga keturunan Tiongkok yang tinggal di Tangerang. Silat ini bisa dikenali dari gerakan yang cepat dan banyak permainan tangan. Sekilas mirip dengan Aikido atau bela diri asal Jepang. Kata “Beksi” berasal dari bahasa Tiongkok, Bek berarti pertahanan, Si berarti empat, sehingga Beksi berarti 4 pertahanan.


Sejarah Kota Tangerang – Sebagai Kota Benteng

Menurut sari tulisan F. de Haan yang diambil dari arsip VOC (Verenigde Oostindische Compagnie), resolusi tanggal 1 Juni 1660 melaporkan bahwa Sultan Banten telah membuat negeri besar yang terletak di sebelah barat sungai Untung Jawa dan untuk mengisi negeri baru tersebut Sultan Banten telah memindahkan 5.000 sampai 6.000 penduduk.

Dalam Dag Register tertanggal 20 Desember 1668 diberitakan bahwa Sultan Banten telah mengangkat Raden Sena Pati dan Kyai Demang sebagai penguasa di daerah baru tersebut. Karena dicurigai akan merebut kerajaan, Raden Sena Pati dan Kyai Demang dipecat oleh Sultan. Sebagai gantinya diangkat Pangeran Dipati lainnya. Atas pemecatan tersebut Ki Demang sakit hati. Kemudian tindakan selanjutnya ia mengadu domba antara Banten dan VOC. Tetapi ia terbunuh di Kademangan.

Kemudian dengan perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 April 1684, Tangerang menjadi daerah kekuasaan VOC. Banten tidak mempunyai hak untuk campur tangan dalam mengatur tata pemerintahan di Tangerang. Dengan adanya perjanjian tersebut daerah kekuasaan bupati bertambah luas sampai sebelah barat sungai Tangerang. Untuk mengawasi Tangerang maka VOC menambah pos-pos penjagaan di sepanjang perbatasan sungai Tangerang, agar Banten tidak dapat menyerang.

Menurut peta yang dibuat pada tahun 1692, pos yang paling tua terletak di muara sungai Mookervaart, tepatnya disebelah utara Kampung Baru. Namun kemudian ketika didirikan pos yang baru, bergeserlah letaknya ke sebelah Selatan atau tepatnya di muara sungai Tangerang. Pada tahun 1705, bangunan-bangunan pos-pos dari bambu itu dibongkar atas persetujuan Gubernur-Jenderal di Batavia. Benteng yang dibangun kemudian menjadi basis VOC dalam menghadapi pemberontakan dari Banten.  Bangunan tembok pos dan garnisun itu diperkuat lagi pada 1801 dengan perluasan bangunan baru ke arah timur dan tenggara. Kalau sekarang, letaknya ada di Jalan Besar Pal 17.

Orang-orang pribumi pada waktu itu lebih mengenal bangunan ini dengan sebutan “Benteng”. Sejak saat itu, Tangerang terkenal dengan sebutan Benteng. Benteng ini sejak tahun 1812 sudah tidak terawat lagi, bahkan menurut “Superintendant of Publik Building and Work” tanggal 6 Maret 1816 menyatakan: …Benteng dan barak di Tangerang sekarang tidak terurus, tak seorangpun mau melihatnya lagi. Pintu dan jendela banyak yang rusak bahkan diambil orang untuk kepentingannya.

Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709
Denah Benteng Tangerang tertanggal 1709

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Foto: Nationaal Archief

Sumber Bacaan: Website Resmi Kota TangerangKementrian Dalam NegeriWikipedia

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *