Manfaat dan Risiko Berinvestasi di Real Estat Komersial
Berinvestasi dalam real estat komersial adalah pilihan yang populer dan menguntungkan bagi banyak investor. Real estat komersial mengacu pada properti apa pun yang digunakan untuk tujuan bisnis, seperti gedung perkantoran, toko ritel, gudang, dan hotel. Meskipun ada banyak keuntungan berinvestasi di real estat komersial, ada juga beberapa risiko yang harus dipertimbangkan. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi manfaat dan risiko berinvestasi di real estat komersial dan memberikan beberapa contoh untuk membantu mengilustrasikan poin-poin ini.
Manfaat Berinvestasi di Real Estat Komersial
Penghasilan Tetap: Salah satu manfaat utama berinvestasi di real estat komersial adalah potensi pendapatan sewa yang stabil. Penyewa komersial biasanya menandatangani sewa jangka panjang, yang berarti investor dapat mengandalkan pendapatan sewa yang stabil selama beberapa tahun. Selain itu, properti komersial cenderung menghasilkan pendapatan sewa yang lebih tinggi daripada properti residensial, yang menjadikannya pilihan investasi yang lebih menguntungkan.
Apresiasi
Keuntungan lain dari berinvestasi di real estat komersial adalah potensi apresiasi properti. Karena nilai properti meningkat dari waktu ke waktu, investor dapat menjual properti untuk mendapatkan keuntungan. Apresiasi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti lokasi properti, pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut, dan perbaikan yang dilakukan terhadap properti tersebut.
Manfaat Pajak
Investor real estat komersial juga dapat memperoleh manfaat dari berbagai pengurangan dan manfaat pajak. Misalnya, investor dapat mengurangi biaya perbaikan dan peningkatan properti, serta penyusutan properti. Selain itu, investor dapat menggunakan pertukaran 1031 untuk menunda pajak saat menjual properti dan menginvestasikan kembali keuntungannya ke properti lain.
Diversifikasi
Berinvestasi dalam real estat komersial juga dapat memberikan diversifikasi bagi investor. Real estat komersial tidak berkorelasi erat dengan kelas aset lainnya, seperti saham dan obligasi, yang dapat memberi investor lindung nilai terhadap volatilitas pasar.
Risiko Berinvestasi di Real Estat Komersial
Biaya Awal yang Tinggi: Berinvestasi dalam real estat komersial biasanya membutuhkan modal awal dalam jumlah yang signifikan. Ini dapat mencakup uang muka, biaya penutupan, dan pengeluaran lain yang terkait dengan pembelian dan pengelolaan properti. Selain itu, properti komersial mungkin memerlukan pemeliharaan dan perbaikan berkelanjutan, yang dapat menambah keseluruhan biaya investasi.
Volatilitas Pasar
Real estat komersial tidak kebal terhadap volatilitas pasar, dan penurunan ekonomi dapat menyebabkan penurunan permintaan ruang komersial. Hal ini dapat mengakibatkan tingkat kekosongan yang lebih tinggi dan pendapatan sewa yang lebih rendah, yang dapat berdampak pada profitabilitas investasi secara keseluruhan.
Risiko Penyewa
Investor real estat komersial juga tunduk pada risiko penyewa. Jika penyewa gagal membayar sewa atau keluar dari bisnis, ini dapat mengakibatkan hilangnya pendapatan sewa dan biaya tambahan yang terkait dengan pencarian penyewa baru. Selain itu, penyewa mungkin memerlukan pembangunan atau penyesuaian ruang yang mahal, yang dapat menambah keseluruhan biaya investasi.
Risiko Regulasi
Investor real estat komersial juga harus menyadari risiko regulasi. Perubahan undang-undang zonasi atau kode bangunan dapat berdampak pada profitabilitas properti, dan peraturan lingkungan mungkin memerlukan upaya remediasi yang mahal.
Contoh Berinvestasi di Real Estat Komersial
Berinvestasi dalam real estat komersial dapat mencakup gedung perkantoran, ruang ritel, dan properti industri.
Gedung Perkantoran
Berinvestasi di gedung perkantoran dapat memberikan pendapatan sewa yang stabil dan potensi apresiasi. Misalnya, Menara Willis di Chicago dibeli oleh Blackstone seharga $1,3 miliar pada tahun 2015 dan dijual seharga $1,7 miliar pada tahun 2020.
Ruang Ritel
Ruang ritel, seperti pusat perbelanjaan dan mal, juga bisa menjadi investasi yang menggiurkan. Namun, pandemi COVID-19 berdampak signifikan pada industri ritel, dan investor harus mempertimbangkan dengan cermat potensi risikonya sebelum berinvestasi di properti jenis ini.
Properti Industri
Properti industri, seperti gudang dan pusat distribusi, menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena pertumbuhan e-commerce. Misalnya, Prologis, sebuah perwalian investasi real estat (REIT: Real estate investment trust), memiliki lebih dari 1 miliar kaki persegi ruang industri dan telah mengalami pertumbuhan yang stabil.
Pro dan Kontra Menyewa vs Membeli Rumah: Mana yang Tepat untuk Anda?
Sumber bacaan: CielRealty, Prideview Group, Avistone
Sumber foto: ArtisticOperations via Pixabay