Persiapan Menghadapi Bencana | Prosedur Mitigasi Bencana

Pinter Pandai

7 tahun ago

Persiapan Menghadapi Bencana - Prosedur Mitigasi Bencana

Kebijakan dan Prosedur untuk Bencana dan Keadaan Darurat

Karena bencana dapat menyerang kapan saja, di mana saja, dan seringkali dengan sedikit atau tanpa peringatan terlebih dahulu, penting untuk memiliki tindakan pencegahan yang tepat, bersama dengan rencana pemulihan bencana yang singkat. Sayangnya, tidak semua bangunan rumah atau bisnis memiliki rencana yang tepat, membiarkan staf manajemen fasilitas berebut ketika mencoba untuk mencari tahu kerusakan infrastruktur dan gangguan bisnis lainnya. Tanpa rencana yang tepat untuk mengatasi situasi bencana, tuntutan hukum dapat timbul dari penyewa, distributor atau karyawan yang mengklaim kelalaian.

Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia (man-made disaster).

SEBELUM TERJADINYA BENCANA: 7 PERSIAPAN PENUH

Tentukan waktu setahun sekali untuk daftar perencanaan kedaruratan yang akan diperbarui. Ini adalah dokumen yang harus ditinjau dan diadaptasi secara konsisten, terutama karena perubahan musim atau ancaman tambahan datang, seperti kerusuhan atau terorisme.
Termasuk dalam rencana informasi dan langkah-langkah sejauh cadangan sehari-hari (listrik, air, dll), bantuan timbal balik, layanan pemulihan bencana, backup data, prosedur komunikasi internal dan eksternal, fasilitas cadangan, dan pendapatan bisnis jika produksi ditangguhkan.
Simpan salinan polis asuransi dan dokumen penting lainnya di lokasi yang aman dan mudah diakses (mis., Brankas tahan api) dan dokumentasikan lokasi itu.
Minta daftar nomer telpon HP untuk semua personel yang telah ditunjuk, sehingga staf dapat dihubungi selama jam-jam non-kerja dari lokasi mana pun. Tinjau prosedur untuk memberi tahu karyawan bahwa sebuah bangunan ditutup.
Pertimbangkan untuk menetapkan metode alternatif untuk layanan telepon jika jaringan telepon rusak (mis., menggunakan sistem “chatting WhatsApp” atau yang lainnya).
Periksa persediaan darurat yang tersedia seperti lampu senter, baterai, generator darurat / bahan bakar, menambal bahan seperti terpal plastik, papan kayu, selotip, alat pemadam kebakaran cadangan, kotak pertolongan pertama, dll.

Jika ada antisipasi bahwa setiap personil akan tinggal di fasilitas tersebut. Selama / setelah keadaan darurat, pertimbangkan untuk memberi cadangan makanan dan air untuk digunakan.
Tes… tes… tes… Uji. Uji. Uji. Pengujian penting untuk memastikan bahwa rencana bencana dan kesinambungan benar-benar berfungsi dan sejalan dengan operasi saat ini dan yang dapat menangani semua bidang-bidangnya. Rencana tersebut harus diuji setidaknya setiap tahun, karena cuaca yang dingin dan panas dapat menghadirkan berbagai macam masalah yang dapat dilewatkan.

DELAPAN LANGKAH PEMULIHAN

Pastikan prosedur berikut termasuk dalam rencana pemulihan bencana jika kerusakan berkelanjutan.

Menilai setiap kerusakan struktural, peralatan atau kendaraan.
Perhatikan inventaris yang hilang atau rusak.
Susun daftar masalah yang harus ditangani sebelum dibuka kembali.
Hubungi karyawan, pemasok dan pelanggan untuk memberi tahu mereka tentang gangguan apa pun dalam operasi dan tanggal yang diharapkan ketika mereka dapat mengantisipasi untuk melanjutkan.
Mintalah rumah dan bangunan diperiksa secara profesional jika ada kekhawatiran bahwa kerusakan dapat menimbulkan bahaya keamanan.
Amankan rumah, gedung saat perbaikan sedang dilakukan atau jika relokasi aktivitas bisnis diperlukan.
Pastikan utilitas dipulihkan dan dalam rangka kerja yang aman sebelum melanjutkan operasi kehidupan dan bisnis.
Memperbaiki dan membersihkan fasilitas dengan benar untuk memastikan lingkungan bebas dari bahaya apa pun.
Jika kerusakan berkelanjutan, orang yang ditunjuk harus bekerja dengan pengawas asuransi mereka dan menyimpan catatan rinci dari semua biaya yang dikeluarkan selama proses pemulihan.

Mengikuti langkah-langkah yang diuraikan di atas akan membantu meminimalkan risiko dan dampak dari bencana.

Persiapan Menghadapi Bencana – Prosedur Mitigasi Bencana. Ilustrasi dan sumber foto: Wikimedia

Proses perencanaan mitigasi harus memasukkan hal-hal berikut:

Bentuk tim kolaboratif

Libatkan personel penting atau yang telah ditunjuk dalam proses perencanaan mitigasi untuk mengidentifikasi dan mengurangi kesenjangan perencanaan, kemampuan respons dan sumber daya internal dan eksternal yang diperlukan untuk respon yang lebih baik.
Tim perencanaan inti biasanya mencakup manajer “darurat atau manajer keamanan”, ahli mitigasi bahaya, yurisdiksi lokal dan setiap ahli perencanaan tambahan yang tersedia.

Evaluasi ulang Bahaya dan Risiko

Lakukan penilaian kerentanan untuk tujuan menentukan prioritas, dan mengembangkan proses dan prosedur. Memahami konsekuensi dari insiden potensial dapat membantu memprioritaskan sumber daya dan upaya respons. Akan sangat membantu untuk menilai kerangka perencanaan yurisdiksi lokal untuk menyoroti ancaman geografis. Potensi bahaya dan risiko fasilitas mungkin termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

Bahaya Alam
Bahaya Teknologi
Bahaya Kimia
Bahaya Infrastruktur
Bahaya Manusia

Kunci keberhasilan kegiatan mitigasi bencana

Pengenalan dan pemantauan risiko bencana.
Perencanaan partisipatif penanggulangan bencana.
Pengembangan budaya sadar bencana.
Penerapan upaya fisik, nonfisik, dan pengaturan penanggulangan bencana.
Identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana.
Pemantauan terhadap pengelolaan sumber daya alam.
Pemantauan terhadap penggunaan teknologi tinggi.
Pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup kegiatan mitigasi bencana lainnya.

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: National Academy of Sciences, National Center for Biotechnology Information, Facility Executive

Kebijakan dan Prosedur untuk Bencana dan Keadaan Darurat

SEBELUM TERJADINYA BENCANA: 7 PERSIAPAN PENUH

Tentukan waktu setahun sekali untuk daftar perencanaan kedaruratan yang akan diperbarui. Ini adalah dokumen yang harus ditinjau dan diadaptasi secara konsisten, terutama karena perubahan musim atau ancaman tambahan datang, seperti kerusuhan atau terorisme.

Termasuk dalam rencana informasi dan langkah-langkah sejauh cadangan sehari-hari (listrik, air, dll), bantuan timbal balik, layanan pemulihan bencana, backup data, prosedur komunikasi internal dan eksternal, fasilitas cadangan, dan pendapatan bisnis jika produksi ditangguhkan.

Simpan salinan polis asuransi dan dokumen penting lainnya di lokasi yang aman dan mudah diakses (mis., Brankas tahan api) dan dokumentasikan lokasi itu.

Minta daftar nomer telpon HP untuk semua personel yang telah ditunjuk, sehingga staf dapat dihubungi selama jam-jam non-kerja dari lokasi mana pun. Tinjau prosedur untuk memberi tahu karyawan bahwa sebuah bangunan ditutup.

Pertimbangkan untuk menetapkan metode alternatif untuk layanan telepon jika jaringan telepon rusak (mis., menggunakan sistem “chatting WhatsApp” atau yang lainnya).

Periksa persediaan darurat yang tersedia seperti lampu senter, baterai, generator darurat / bahan bakar, menambal bahan seperti terpal plastik, papan kayu, selotip, alat pemadam kebakaran cadangan, kotak pertolongan pertama, dll.

Jika ada antisipasi bahwa setiap personil akan tinggal di fasilitas tersebut. Selama / setelah keadaan darurat, pertimbangkan untuk memberi cadangan makanan dan air untuk digunakan.

DELAPAN LANGKAH PEMULIHAN

Menilai setiap kerusakan struktural, peralatan atau kendaraan.

Perhatikan inventaris yang hilang atau rusak.

Susun daftar masalah yang harus ditangani sebelum dibuka kembali.

Hubungi karyawan, pemasok dan pelanggan untuk memberi tahu mereka tentang gangguan apa pun dalam operasi dan tanggal yang diharapkan ketika mereka dapat mengantisipasi untuk melanjutkan.

Mintalah rumah dan bangunan diperiksa secara profesional jika ada kekhawatiran bahwa kerusakan dapat menimbulkan bahaya keamanan.

Amankan rumah, gedung saat perbaikan sedang dilakukan atau jika relokasi aktivitas bisnis diperlukan.

Pastikan utilitas dipulihkan dan dalam rangka kerja yang aman sebelum melanjutkan operasi kehidupan dan bisnis.

Memperbaiki dan membersihkan fasilitas dengan benar untuk memastikan lingkungan bebas dari bahaya apa pun.

Jika kerusakan berkelanjutan, orang yang ditunjuk harus bekerja dengan pengawas asuransi mereka dan menyimpan catatan rinci dari semua biaya yang dikeluarkan selama proses pemulihan.