Tempat Terkenal di Solo | Buku Digital Perjalan Wisata

6 min read

Wisata Tempat terkenal di solo

Wisata Solo

Kota Solo berada di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota ini terletak pada jalur strategis, yaitu pertemuan jalur dari Semarang dan dari Yogyakarta menuju Surabaya dan Bali. Banyak sekali tempat wisata terkenal di Solo yang wajib dikunjungi memiliki beragam budaya, alam, religi dan kuliner yang penuh ragam dan keunikan. Wilayah di sekitar kota ini juga sering pula disebut sebagai Surakarta, yaitu bekas wilayah Keresidenan, pada awal masa Republik.

Tempat wisata terkenal di Solo

Wisata budaya

  • Keraton Surakarta

  • Pura dan Istana Mangkunagaran

  • Museum Radya Pustaka

  • Museum Galeri Batik Kuno Danarhadi

  • Monumen Press Nasional

  • Kampung Wisata Batik Kauman Solo

  • Kampung Wisata Batik Laweyan

  • Museum Lukis Dullah

  • Candi Prambanan, Klaten

  • Galeri ASDI, Jl. Slamet Riyadi

  • Taman Sriwedari

  • Pasar Buku Sriwedari

  • Taman Budaya Jateng di Surakarta (TBS) / Teater Arena

  • Pasar (barang antik) Triwindu

  • Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun Utara Kraton Solo

  • Pasar buku kuno di Alun-alun Utara Kraton Solo

  • Pasar Legi

Istana Mangkunegaran

(Bahasa Jawa: Purå Mangkunagaran, Hanacaraka: ꦦꦸꦫ​ꦩꦁꦑꦸꦟꦼꦓꦫꦟ꧀ ), adalah istana resmi Kadipaten Praja Mangkunegaran dan tempat kediaman para penguasanya (Sampéyan Ingkang Jumeneng). Bangunan ini berada di Surakarta. Istana ini mulai dibangun pada tahun 1757 oleh Mangkunegara I dengan mengikuti model keraton.

Sebuah keraton yang sangat indah dan terawat. Pembangunan Puro Mangkunegaran dimulai pada awal tahun 1757. Puro Mangkunegaran menjadi gudang seni dan budaya klasik Jawa. Beberapa harta berharga yang terdapat di keraton ini diyakini berasal dari Kerajaan Majapahit (1293 E 1478) dan Mataram (1586 E 1755). Keraton ini memiliki banyak koleksi berharga seperti topeng tari, kostum wayang wong, wayang kayu dan wayang kulit, ikon agama, dan berbagai pusaka dan barang antik lainnya.

Secara arsitektur kompleks bangunannya memiliki bagian-bagian yang menyerupai keraton, seperti memiliki pamédan, pendapa, pringgitan, dalem, dan keputrèn. Seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok, hanya bagian pamédan yang diberi pagar besi.

Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Praja Mangkunegaran ditandatangani oleh kelompok Raden Mas Said, Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwana I), Sunan Pakubuwana III, dan VOC pada tahun 1757. Pangeran Sambernyawa, julukan bagi Raden Mas Said, diangkat menjadi “Pangeran Adipati” bergelar Mangkunegara I.

Wisata Solo
Wisata Solo Yang Wajib Dikunjungi – Budaya, Alam, Kuliner, Religi… Istana Mangkunagaran, sumber foto: Dinas Pariwisata Surakarta

Wisata alam

Solo memiliki berbagai wisata alam:

  • Selo (di gunung Merapi-Merbabu)

  • Museum Purbakala Sangiran (Sragen)

  • Waduk Gajahmungkur Wonogiri

  • SSB (Solo Selo Borobudur).

  • Waduk Cengklik (dekat dengan Bandara Adi Soemarmo)

  • Gunung Kemukus (Sragen)

  • Mata Air Cokro (Klaten)

  • Mata Air Ponggok (Klaten)

  • Taman Air Tlatar (Boyolali)

  • Umbul Pengging (Boyolali)

  • Resto Kemuning (Outbond)

  • Sabto Tirto (7 sumber mata air di satu tempat)

Umbul Pengging – Wisata Solo

Merupakan sebuah kompleks pemandian peninggalan Kasunanan Surakarta terletak di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Pemandian ini dibangun oleh Raja Kasunanan Surakarta yaitu Sri Paduka Pakubuwono X.

Menurut cerita masyarakat setempat, pada awalnya pemandian ini merupakan tempat bersantai raja dan keluarganya. Hal ini tampak dari bangunan tempat peristirahatan yang berada di dekat kolam pemandian ini. Pada zaman dahulu, pemandian ini tidak dibuka untuk masyarakat umum. Namun seiring berjalannya waktu, Pemandian Umbul Pengging kini bebas dimasuki setiap pengunjung yang ingin menikmati keindahan pemandangan taman dan kesejukan airnya. Umbul Pengging merupakan kawasan wisata yang memadukan antara wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata alam dalam satu kawasan.

Sejarah Pengging

Pengging adalah nama kuno untuk suatu wilayah yang sekarang terletak di antara Solo dan Yogya (kira-kira mencakup wilayah Boyolali dan Klaten serta mungkin Salatiga). Pusatnya sekarang diperkirakan terletak di Banyudono, Boyolali.

Nama Pengging disebut-sebut dalam legenda Rara Jonggrang tentang pembangunan kompleks Candi Prambanan. Selanjutnya, dalam sejumlah babad yang menerangkan penyebaran agama Islam di selatan Jawa wilayah ini kembali disebut-sebut, dengan tokohnya Ki Ageng Pengging. Tokoh ini dikenal sebagai pemberontak di wilayah Kesultanan Demak.

Kalangan sejarah di Jawa banyak yang menganggap bahwa Pengging adalah cikal-bakal Kerajaan Pajang, kerajaan yang mengambil alih kekuasaan di Jawa setelah Kesultanan Demak runtuh.

Semenjak berkembangnya Kesultanan Mataram dan masa-masa selanjutnya, wilayah Pengging kehilangan kepentingannya dan pusat pemerintahannya berangsur-angsur menjadi tempat untuk pelaksanaan ritual bagi keluarga penerus Mataram. Pengelolaan situs sejarah ini pada masa kolonial dilakukan oleh pihak Kasunanan Surakarta dan sekarang tanggung jawab berada di tangan Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Wisata kuliner Solo

Solo mempunyai tempat makan yang enak dan murah, bahkan kota ini sudah mendapat sebutan kota kuliner. Aneka makanan baik yang modern maupun tradisional tersedia di kota Solo.

Dapat ditemukan tempat makan yang enak

  • Nasi liwet keprabon

  • Bebek goreng slamet

  • Ikan Bakar mbak Mar, Jl. Gajah Mada

  • Timlo sastro, Pasar gedhe

  • Sate kambing mbok Galak, Sumber

  • Tengkleng mbak diah

  • Tengkleng Mbah Sadi, Nusukan

  • Ayam Goreng Sukoharjo, Dekat polsek sukoharjo

  • Swieke Klaten

  • Srabi Notosuman

  • Ledre Laweyan Ibu Sri Martini, Kampung Batik Laweyan

Cara menuju ke Solo

Kota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.

Jalur darat

Kota Solo dapat dicapai melalui darat, baik menggunakan kendaraan pribadi, bus atau kereta api.

Kendaraan pribadi

Kota Solo terhubung ke Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya dengan jalan negara. Ke depan telah direncanakan pembangunan jalan bebas hambatan (jalan tol) ke Semarang dan ke Yogyakarta. Selain itu jalan provinsi menghubungkan Solo dengan Purwodadi, Wonogiri, dan Tawangmangu/Sarangan.

Bus dan kendaraan umum jalan raya lain

Relasi bus Solo melayani ke hampir seluruh kota utama di Jawa, Bali, serta banyak kota di Sumatera. Terminal utama adalah Terminal Tirtonadi, terletak di bagian utara kota dan dekat dengan stasiun kereta api (berjarak sekitar 1km).

Terdapat bus malam (ber-AC) yang menghubungkan Solo dari Jakarta, Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan Denpasar. Terdapat pula hubungan bus jarak sangat jauh yang menghubungkan Solo dengan Bandarlampung, Palembang, Pekanbaru, Medan, Padang di sisi barat, dan dengan Mataram dan Bima di arah timur. Hubungan dengan Kalimantan dan Sulawesi dilakukan melalui kapal yang bersandar di Semarang atau Surabaya.

Hubungan ke Surabaya berlangsung 24 jam, baik bus langsam maupun Patas. Hubungan ke Purwokerto (lewat Yogyakarta) juga demikian, namun dengan frekuensi lebih jarang. Terdapat pula bus semi-Patas yang menghubungkan Solo dengan kota Malang, Jember, dan Banyuwangi. Hubungan bus ke Semarang dan ke Yogya dengan bus langsam berlangsung dari pukul 05.00 hingga 19.00, selebihnya tidak dilayani, kecuali dengan bus dari Surabaya menuju Yogya, atau kadang-kedang tersedia kendaraan tidak resmi omprengan.

Solo terhubung pula dengan kota-kota kabupaten dan kecamatan dari Terminal Tirtonadi, seperti ke Purwodadi, Sragen, Tawangmangu, Matesih, Wonogiri, Pedan (Klaten), dan Simo (Boyolali). Terminal Kartasura juga dapat digunakan untuk mencapai sejumlah pedesaan. Jalur-jalur ini biasanya dilayani bus tua atau bus kecil.

Kereta api (KA)

Stasiun utama adalah Stasiun Solo Balapan. Dari setasiun ini praktis semua kota utama Jawa dapat dicapai dari Solo.

Hubungan dengan Jakarta dilayani dengan kereta api kelas Eksekutif (kelas 1) Argo Dwipangga (dari Stasiun Gambir berangkat malam) dan Argo Lawu (berangkat pagi) dengan biaya Rp 200 ribu dan waktu tempuh sekitar 8 jam. Kereta ini berhenti di Stasiun Tugu, Yogyakarta, dan Purwokerto sebelum sampai tujuan akhirnya di Solo. Kemudian Kelas Bisnis Senja Utama berhenti di Stasiun Pasar Senen dan Lodaya (Bandung).

Kereta komuter Prambanan Ekspres melayani hubungan dari Yogyakarta dengan waktu tempuh 45 menit. KA berangkat dari Yogya lima kali sehari (07.00, 10.00, 13.00, 16.00, dan 19.00). Selain itu terdapat KA komuter dari dan ke Semarang (KA Pandanwangi) dengan dua kali rit, tapi belum jelas jadwalnya.

Jalur udara

Kota Surakarta memiliki fasilitas Bandara Internasional Adisumarmo yang dibangun dengan gaya Jawa yaitu Joglo dan ornamen Batik yang menghiasi setiap ruangannya. Dari Jakarta, hampir tiap maskapai penerbangan punya rute ke Surakarta, waktu tempuhnya 50 menit. Dari yang terletak di kawasan Panasan, Anda bisa naik taksi maupun Busway yaitu Batik Solo Trans 15 menit menuju ke pusat kota Surakarta.

Maskapai penerbangan Garuda, Lion Air dan Sriwijaya air melayani penerbangan Jakarta-Solo PP, Silk Air untuk penerbangan Solo-Singapura PP, dan Air Asia untuk penerbangan Solo-Kuala Lumpur (Malaysia) di samping penerbangan langsung ke Mekkah/Jeddah, Arab Saudi dikarenakan Solo sebagai embarkasi haji untuk wilayah Jawa Tengah & DIY.

Dari Jakarta atau Bali dapat ditempuh selama satu jam, dua jam dari Kuala Lumpur, satu setengah jam dari Singapura dengan perjalanan udara.

Dari Solo seseorang bisa terbang ke seluruh kota-kota di Indonesia melalui kota Jakarta.

Fasilitas kota Solo

Transportasi

  • Bandara Adi Soemarmo (Kab. Boyolali)

  • Terminal Tirtonadi

  • Stasiun Purwosari

  • Stasiun Solo Balapan

  • Stasiun Jebres

Pendidikan

  • SMP MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS SURAKARTA

  • SMP Negeri 4 Surakarta

  • SMP Bintang Laut

  • Pondok Pesantren Nirbitan

  • SMP Al-Islam 1 Surakarta

  • SMA Negeri 1 Surakarta

  • SMA Negeri 2 Surakarta

  • SMA Negeri 3 Surakarta

  • SMA Negeri 7 Surakarta

  • SMK Negeri 6 Surakarta

  • SMA Ursulin

  • Pondok Pesantren Al-Muayyad

  • SMA Al-Islam 1 Surakarta

  • Pondok Pesantren Jamsaren

  • Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS), Penumping

  • Universitas Nahdlatul Ulama (UNU)

  • Universitas Sebelas Maret (UNS)

  • Sekolah Tinggi Agama Islam Mambaul Ulum (sTAImus)

Kesehatan

  1. RS Umum

    • RS Puri Waluyo

    • RS Kasih Ibu

    • RS Dr. Oen Surakarta

    • RSUD Surakarta

    • RSUD Dr. Moewardi (RSDM)

    • RS Kustati

  2. RS Khusus

    • RS Khusus Bedah Isy Karima

    • RS Mata Solo

    • RS Jiwa dan Syaraf Puri Waluyo

    • RS Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta

    • RS Ibu dan Anak Triharsi

Pasar tradisional – wisata Solo

  • Pasar Legi

  • Pasar Harjodaksino

  • Pasar Kembang

  • Pasar Singosaren

  • Pasar Klewer (pasar batik terbesar di Indonesia)

  • Pasar Kliwon

  • Pasar Gemblegan

  • Pasar Kartasura

  • Pasar Gading

Pasar Tradisional Pasar Gedhe Harjonagoro

Pasar Gedhe Harjonagoro merupakan sebuah pasar tradisional di pusat Kota Solo yang dibangun oleh Thomas Karsten (seorang arsitek terkenal di Belanda). Dengan arsitektur yang menarik dan disesuaikan dengan iklim tropis, pasar ini menjadi bagian objek penataan kota.  Pasar Gedhe memiliki orientasi pertemuan sumbu linier dengan Keraton Kasunanan. Di sini pengunjung dapat membeli berbagai jenis buah dan sayuran serta menikmati kuliner tradisional khas Solo seperti timlo dan dawet.

Pasar gede Harjonagoro
Wisata Solo – Pasar gede Harjonagoro. Sumber foto: Dinas Pariwisata Surakarta

Pasar modern – wisata Solo

  • Solo Square

  • Purwosari Center Point

  • Solo Grand Mall (SGM)

  • Solo Paragon

  • LotteMart

  • Luwes Surakarta

Lain-lainnya yang bagus untuk dikunjungi di Wisata Solo

  • Taman Bale Kambang

  • Gedung Olah Raga (GOR) Manahan

  • Kolam Renang Tirtomoyo, Manahan

  • Kolam Renang Tirtomoyo, Jebres

  • Solo Convention Center

  • Citywalk Jl. Slamet Riyadi

  • Solo Car Free Day (CFD) setiap minggu pukul 05.00 ‒ 09.00 WIB sepanjang Jl. Slamet Riyadi

  • Hotspot gratis di setiap kelurahan dan sepanjang Citywalk Jl. Slamet Riyadi

  • Balaikota Surakarta

  • Toko Buku Gramedia Balai Soedjatmoko

  • Taman Satwa Taru Jurug

  • Citywalk Kampung Batik Laweyan

  • Citywalk Pasar Kliwon

  • Urban Forest

  • Alun-Alun Utara

  • Alun-Alun Selatan

Latar belakang dan sejarah Solo

Untuk wisata Solo Anda, tidaklah lengkap tanpa mengetahui latar belakang dan sejarah Solo. Kota Surakarta berdiri tahun 1745. Kota ini pernah menjadi pusat pemerintahan pada masa akhir Kesultanan Mataram.

Setelah perpecahan Mataram, Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta dan Praja Mangkunagaran. Kedua pusat feodalisme Jawa ini memiliki keterkaitan dengan Majapahit, karena dinasti Mataram merupakan keturunan dari raja-raja Kesultanan Demak, yang juga merupakan penerus suksesi dinasti Wijaya, sang pendiri Majapahit.

Dalam perkembangannya, Solo menjadi kota dagang penting (di Solo berdiri Syarikat Dagang Islam pada tahun 1905), kota wisata Solo (dijuluki “kota pelesir”, dengan konotasi agak negatif), dan kota budaya. Bangunan bersejarah, produk kesenian, makanan khas, serta hiburan mudah dijumpai di tempat ini dan di titik-titik di sekitar kota ini.


Tempat Wisata Lainnya Dan Yang Harus Dikunjungi Di Indonesia Dan Luar Negeri

Segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Panduan ini akan membuat Anda untuk tidak melewatkan tempat penting dan memberikan pengalaman wisata Anda ke tempat-tempat yang hebat!

Klik disini untuk melihat tempat-tempat lainnya, seperti di Bali, Jogja, Paris, Tokyo, Tibet, Bogor dan masih banyak lagi.


Bacaan Lainnya

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *