Beberapa Hal Atau Faktor Alasan Yang Menyebabkan Anak Tidak Mau Sekolah

5 min read

Kenapa anak tidak mau sekolah

10 Alasan yang Menyebabkan Anak Tidak Mau Sekolah

Semua anak-anak diwajibkan untuk sekolah sampai dengan jenjang Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) selama kurang lebih sembilan tahun lamanya.  Setelah lulus dari SMP, anak-anak bisa melanjutkan sekolahnya di jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA) atau yang sederajat.  

Kenapa anak tidak mau sekolah

Setelah lulus SMA anak-anak bisa melanjutkan pendidikannya di Perguruan Tinggi (PT).  Ada bagitu banyak permasalahan di dalam dunia pendidika. Salah satunya adalah anak-anak yang sekolah yang tidak menginginkan melanjutkan pendidikannya hingga lulus SMP.  Hal inilah yang menjadi PR kita bersama untuk mengatasi persoalan tersebut.

Baca dibawah ini: “Apa Yang Orang Tua Dapat Bantu, Agar Anak Mau Sekolah ?”

Kenapa Anak Tidak Mau Sekolah ?

Berbagai Faktor Penyebab Anak-Anak Tidak Mau Sekolah Lagi:

1. Lebih Senang Bermain di Rumah

Anak yang lebih betah di rumah daripada di sekolah cenderung untuk malas pergi ke sekolah.  Di rumah dimanjakan dengan berbagai fasilitas yang penuh kenikmatan, di luar rumah banyak teman-teman yang bisa diajak main, sedangkan di sekolah dipaksa untuk bekerja keras mencari nilai.  Hal ini tentu saja dapat membuat anak kurang tertarik untuk mencari ilmu di sekolah sebagai bekal masa depannya.

2. Ejekan atau “Bullying

Mengganggu, mengejek, mengintimidasi (mengancam) atau merendahkan disebut dengan tindakan bullying. Bullying termasuk dalam kategori  sikap kekerasan terhadap anak-anak.  Ini datang dalam segala bentuk. Biasanya siswa-siswi yang suka mengejek dalam bentuk atau segi fisik, etnis; yang dilakukan terhadap teman sebaya yang dianggap lebih lemah.

Hal ini membuat siswa merasa sangat rentan dan percaya bahwa tidak ada satupun di pihak mereka atau tidak ada satu orangpun yang dapat membela. Klik disini untuk membaca: Cara Menghentikan Penindasan Bullying.

3. Merasa Sekolah yang Tidak Menyenangkan

Sekolah memang bukan tempatnya untuk main-main.  Sekolah adalah suatu tempat untuk mencari ilmu pengetahuan dan keahlian tertentu yang dapat dipergunakan untuk mencari uang dan bertahan hidup setelah lulus nanti.  

Di sekolah ada guru-guru yang berbeda-beda sifat perilakunya.  Ada yang baik dan ada pula yang sangat tidak baik yang gemar membuat anak muridnya menderita secara batin / mental.  Sekolah pun juga tidak bisa menjadi tempat untuk mencari uang dan jumlah besar.  Hanya waktu luang di saat jam istirahat, jam sebelum pelajaran pertama di mulai dan jam pulang yang bisa menjadi saat-saat menyenangkan untuk bercanda-ria main dengan teman-teman.

4. Sudah Bisa Mencari Uang Sendiri (Mapan)

Anak-anak yang sudah mandiri dengan berbagai kesibukannya mencari uang kadangkala menganggap sekolah sebagai sesuatu hal yang tidak penting.  Toh nantinya setelah dewasa dan sukses nanti bisa mengambil persamaan kejar paket yang relatif lebih cepat, murah dan mudah dalam mendapatkan ijazah baik sd, smp maupun sma.  Dengan ijazah persamaan tersebut dapat digunakan untuk kuliah di kampus-kampus ternama baik di dalam maupun di luar negeri.  Orang yang sekolah sampai tingkat pendidikan S2 S3 belum tentu bisa sukses menjadi orang mapan menghasilkan banyak uang.  Namun orang yang telah mapan dan cerdas secara otodidak bisa mendapatkan ijazah sarjana maupun pasca sarjana dengan “mudah”.

5. Stress / Dipresi

Dengan banyaknya aturan, ulangan, pekerjaan rumah, dll, anak-anak bisa tidak mau melanjutkan sekolah. Lebih-lebih sebagai anak yang kurang baik didalam bidang olah raga, materi pelajaran tertentu yang kurang dikuasai; biasanya lebih sering di hina. Ada juga yang bermasalah dengan guru tertentu sehingga merasa takut jika nantinya di sekolah bertemu guru tersebut dan dijadikan sebagai bulan-bulanan di depan teman-temannya.  

Anak yang pernah tinggal kelas atau tidak naik kelas biasanya akan merasa malu dengan teman-temannya maupun orang-orang yang ada di sekitarnya sehingga merasa minder dan terkadang bisa membuat seorang siswa sekolah menjadi stress / tekanan batin.

6. Memiliki Standar Gengsi yang Tinggi

Sebagian anak merasa malu pergi ke sekolah jika tidak memiliki sesuatu, membawa sesuatu, atau memakai sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkannya.  Ada yang tidak mau sekolah jika tidak diantar mobil pribadi, ada yang tidak mau sekolah jika tidak memakai handphone baru, ada yang tidak mau sekolah jika uang jajannya kurang, dan lain sebagainya.

7. Ingin Membantu Perekonomian Keluarga

Anak-anak yang berasal dari golongan kurang mampu ada yang merasa tidak nyaman jika dirinya bisa enak-enakan bersekolah, sedangkan orangtuanya mati-matian banting tulang peras keringat mencari uang untuk dirinya.  Hal itu bisa menyebabkan si anak menjadi tidak tega dengan kondisi orangtuanya sehingga lebih suka membantu orang tua mencari nafkah ketimbang pergi ke sekolah.

8. Terkena Narkoba dan Minuman Keras

Anak yang sudah terkena pengaruh narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) sulit untuk berpikir lebih jernih karena dipengaruhi dan ketergantungan oleh obat atau alkohol.

Biasanya yang diinginkan oleh para pengguna narkoba atau minuman keras, untuk menikmati hidup yang ditemani oleh zat adiktif. Meskipun mereka harus mencuri dan menjual diri.  Sekolah pun terasa sebagai sesuatu yang sangat sulit karena kondisi kesehatan otak yang sudah tidak baik.  Walaupun telah dilakukan rehabilitasi, tetap saja akan ada kecenderungan kuat untuk kembali lagi menggunakan narkoba.

9. Mempunyai Perasaan Takut Atau Gelisah

Jika pergi ke sekolah harus melalui berbagai macam halangan rintangan yang dapat menyebabkan cidera atau meninggal dunia, maka hal tersebut dapat mengurangi semangat siswa siswa pelajar sekolah untuk pergi ke sekolah untuk menimba ilmu.  Beberapa contoh di antaranya adalah seperti harus melewati jembatan yang rusak parah, mengarungi laut luas berombak ganas, melewati hutan yang banyak hewan ganas, menyebrang jalan raya yang padat kendaraan berkecepatan tinggi, melewati padang rumput saat ada banyak petir menyambar-nyambar, dan lain sebagainya.

10. Masalah Belajar Tak Teridentifikasi

Masing-masing anak belajar dengan cara berbeda. Anak-anak dapat memiliki perbedaan belajar dan tetap menjadi pintar. Jika sistem seorang anak belajar berbeda, jumlah pekerjaan atau pelajaran yang diperlukan untuk bersaing dengan rekan-rekan dapat menyebabkan mereka tidak suka sekolah.

Harus diidentifikasi apa yang dihindari oleh anak tersebut? apakah membaca keras didepan kelas? dll…

Siswa yang sangat berbakat atau dengan kecerdasan tinggi (gifted child) akan merasa lebih bosan disekolah, karena tidak ada saingan dengan murid-murid lainnya.

Sebagai salah satu aspek yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan manusia, pendidikan berperan secara signifikan dalam membekali manusia untuk menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan dan perubahan.

Peran Lingkungan Terhadap Anak Yang Tidak Mau Sekolah

Beberapa hal di atas adalah alasan penyebab seorang anak menjadi tidak mau sekolah lagi. Diperlukan bimbingan dan motivasi dari orang-orang yang ada disekitarnya agar tetap semangat menjalankan kewajibannya sebagai seorang pelajar demi kebaikan dirinya. Di masa depan, kalau bukan dirinya sendiri yang menolong dirinya, siapa lagi?  

Peran Pemerintah

Peran pemerintah juga sangat diperlukan dalam memperlancar kegiatan belajar mengajar di sekolah dengan membuat program belajar yang lebih menarik dan lebih bermanfaat untuk para murid siswa siswi baik di masa mendatang maupun di saat ini.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu serta mendorong keberlanjutan pendidikan anak dari keluarga kurang mampu, pemerintah memperluas cakupan pemberian bantuan tunai pendidikan melalui Program Indonesia Pintar. Dengan cakupan yang lebih luas, Pemerintah berusaha menjangkau anak putus sekolah dari keluarga kurang mampu agar mau kembali melanjutkan pendidikannya.

Apa Yang Orang Tua Dapat Bantu, Agar Anak Mau Sekolah ?

  • Memperkenalkan pelajaran dan sekolah sedini mungkin.
  • Bacalah buku-buku. Jadilah seorang yang lebih terbuka untuk ide-ide baru, agar anak Anda juga sama dengan Anda.
  • Berbicara tentang perasaan dan ketakutan kepada anak Anda, yang biasanya dapat membantu untuk mengurangi rasa tersebut.
  • Mengatur pertemuan informal dengan guru anak Anda, jauh dari kelas dia.
  • Mempertegas aspek-aspek positif kenapa harus pergi ke sekolah.
  • Memberi semangat dengan hobi dan minat mereka. Hiburan adalah relaksasi dan
    Hobi  adalah salah satu pengalihan yang baik untuk membantu membangun kepercayaan diri.
  • Membantu anak Anda untuk membangun “sistem pendukung”. Berbagai orang dalam kehidupan anak Anda, anak-anak lain serta anggota keluarga. Atau guru yang bersedia untuk berbicara dengan anak Anda, apabila ada kesempatan yang muncul.

Beberapa Yayasan Dan Organisasi Di Indonesia Yang Memberikan Beasiswa

  • Yayasan Orbit
    Yayasan Amal Abadi Beasiswa Orbit Hasri Ainun Habibie adalah salah satu bentuk nyata komitmen Ibu Hasri Ainun Habibie terhadap masa depan sumber daya manusia yang memiliki potensi yang sangat besar, namun terkendala oleh masalah ekonomi keluarga.
  • LPPD (Lembaga Pengelola Pendidikan)
    UUD 1945 mengamanahkan bahwa sekurang-kurangnya dua puluh persen Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) adalah untuk fungsi pendidikan. Visi LPPD, Menjadi lembaga pengelola dana terbaik di tingkat regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan. Pendaftaran beasiswa LPDP online.
  • Beasiswa Unggulan
    Program Beasiswa Unggulan mempunyai visi untuk melahirkan insan cerdas dan kompetitif yang dapat berkontribusi kepada daya saing bangsa. Sedangkan tujuan utama dari program Beasiswa Unggulan adalah melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di perguruan tinggi dalam dan/atau luar negeri sesuai dengan Permendikbud No. 95 Tahun 2013.
  • Yayasan Karya Salemba Empat
    Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) didirikan pada tahun 1998 oleh delapan orang alumni FEUI Angkatan 1984 yang percaya bahwa masa depan bangsa sangat ditentukan dari tingkat pendidikan yang didapat.
  • Djarum Beasiswa Plus
    Sejak 1984, Djarum Foundation terus konsisten dalam memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan di Indonesia. Langkah ini diawali kesadaran bahwa pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.
  • Mohon hubungi Pinter Pandai, apabila nama Yayasan atau Organisasi Anda ingin ditambahkan disini secara cuma-cuma.

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber: LinkedIn, Psychology Today, ADAA, Child Mind Institute, New America Media, Huffington Post,TNP2K

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *