Tari Saman dari Suku Gayo, Aceh (Tari Ribuan Tangan) – Arti, Makna, Sejarah dan Seni Warisan Budaya Indonesia

5 min read

Tari saman aceh gayo

Tari Saman Asli dari Suku Gayo

Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Tarian ini juga disebut sebagai tari ribuan tangan. Syair dalam tarian saman mempergunakan Bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tari Saman pada awalnya hanya merupakan permainan rakyat biasa yang disebut Pok Ane. Pok Pok Ane adalah sebuah lagu yang berisi sajak serta dinyanyikan dengan iringan tepukan tangan, tepukan paha, dan tepukan dada.

Nama lokal

Saman Jejuntèn, Saman Njik, Saman Ngerje (Umahsara), Bejamu Besaman (Saman Sara Ingi, Saman Roa Lo Roa Ingi), Saman Bale Asam, Saman Pertunjukan.


Apa yang mebuatnya unik?

Tari Saman merupakan warisan budaya masyarakat Gayo yang dapat dirunut hingga abad ke-13, yang kemudian dikembangkan oleh Syeh Saman dengan memasukkan pesan-pesan agama.

Tarian Saman dilakukan oleh anak laki-laki dan laki-laki muda, selalu dalam jumlah ganjil, duduk di atas tumit atau berlutut dalam barisan yang rapat.

Pemain bertepuk tangan, menepuk dada, paha dan tanah, menjentikkan jari, bergoyang dan memutar tubuh dan kepala ke depan dan ke belakang, kiri dan kanan, sinkron dengan ritme, terkadang lambat, terkadang cepat dan energik, serempak atau dengan penari pengganti membuat gerakan berlawanan.

Gerakan

Gerakan Saman melambangkan alam, lingkungan, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Gayo. Desa mengundang satu sama lain untuk kompetisi Saman untuk membangun hubungan persahabatan.

Saman dilakukan untuk merayakan hari raya nasional dan hari raya keagamaan, dan merupakan permainan anak-anak desa yang mempelajarinya secara informal.

Frekuensi pertunjukan dan transmisi Saman menurun, meskipun ada upaya masyarakat dan pemerintah. Oleh karena itu pengamanan sangat dibutuhkan dan tak heran, tarian ini masuk dalam daftar UNESCO.


Penetapan Tari Saman di UNESCO

Tari saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.


Video TARI SAMAN Juara 1 di POLANDIA

Tepatnya di wilayah GORZOW 2012, setelah mendapat voting dan apresiasi dari dewanjuri dan penonton di polandia, sehingga sorak serentak bergembira saat penampilan menggambarkan kemeriahan lomba tersebut.

Tari Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini menggunakan bahasa Bahasa Gayo).


Penari

Pada umumnya, tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil. Pendapat lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.

Tetapi, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak.

Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syekh. Selain mengatur gerakan para penari, syekh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman, yaitu ganit.


Sejarah Tari Saman

Tari Saman adalah tarian asli Aceh yang berasal dari dataran tinggi Gayo. Di masa lalu, tarian ini banyak dilakukan pada perayaan acara-acara penting dalam adat masyarakat Aceh. Salah satunya adalah pementasan Tari Saman yang ditampilkan pada perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Kemudian gerakan tersebut diubah oleh Syeh Saman agar lebih indah dengan beberapa penambahan variasi. Sehingga terciptalah Tari Saman dengan ciri khas tepukan paha dan tepukan dada secara bergantian oleh tangan kanan dan kiri.

Tarian Saman disebut-sebut sebagai evolusi tarian yang awalnya bernama Pok Pok Ane.

Saat ini Tari Saman menjadi tarian hiburan karena dapat dilakukan tanpa ikatan acara, waktu dan upacara tertentu. Dengan kata lain, tarian ini dapat dibawakan dimana pun pada setiap kesempatan.


Makna dan Fungsi Tari Saman

Tarian ini merupakan salah satu media penyampaian pesan. Itu mencerminkan pendidikan, agama, kesopanan, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Lagu dan lirik ekspresinya dibagikan dan berkelanjutan. Penarinya terdiri dari laki-laki atau perempuan yang masih muda dengan pakaian adat Aceh.

Sebelum saman dimulai sebagai mukaddimah atau pembuka, ada orang tua yang pandai atau pemimpin adat untuk mewakili masyarakat setempat atau nasehat yang berguna kepada pemain dan penonton.

Penyajian tarian juga bisa dipentaskan atau bisa dipertandingkan antar kelompok. Penilaian tersebut menekankan pada kemampuan masing-masing kelompok dalam mengikuti gerakan, tarian, dan lagu yang dibawakan lawan.

Baca juga: Daftar Suku Bangsa di Indonesia – Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia


Cara menyanyikan lagu-lagu dalam Tari Saman

Dibagi dalam 5 macam:

1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syekh, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo (sendiri).

Bacaan juga ? Tari Legong Bali, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cinta


Tari saman aceh gayo
Perhelatan Tari Saman Gayo oleh 10.001 penari di Kabupaten Gayo Lues, Aceh. Tari Saman dari Suku Gayo, Aceh (Tari Ribuan Tangan) – Arti, Makna, Sejarah dan Seni Warisan Budaya Indonesia. Sumber foto dan ilustrasi: Iwan IUI / Wikimedia Commons

Gerakan Tari Saman

Tarian tradisional ini menggunakan dua unsur gerak yaitu unsur dasar tepuk tangan dan tepuk dada. Tarian ritual keagamaan masih digunakan sebagai media penyampaian pesan dakwah melalui pertunjukan. Tarian ini merupakan salah satu tarian yang unik karena hanya menampilkan gerakan tepuk tangan dan gerakan lainnya seperti gemetar, kirep, lingang, dan surang-saring.

Keunikan lainnya terlihat dari posisi duduk para penari dan goyangan badan yang dihentakkan ke kiri atau ke kanan saat syair dibawakan. Temponya akan semakin cepat. Itu membuat tarian ini menarik.

Tarian ini dibawakan secara berkelompok sambil bernyanyi dengan posisi duduk, berlutut dan memberi hormat tanpa menggunakan alat musik. Karena dinamika geraknya, tarian ini biasanya dibawakan oleh laki-laki. Namun sekarang tarian ini sudah banyak ditarikan oleh penari wanita dan merupakan campuran antara penari pria dan penari wanita.

Dalam setiap pertunjukan, semuanya bersinergi. Sehingga menghasilkan gerakan tarian yang luar biasa. Kekuatan dari tarian ini tidak hanya terletak pada puisinya tetapi juga gerakan-gerakan yang kompak menjadi lebih bernilai dalam tarian. Hal tersebut terlihat dari kepatuhan para penari dalam memainkan perannya masing-masing.

Baca juga: Rumah Adat Batak dan Kepercayaan Suku Batak


Paduan Suara Dalam Tari Saman

Tarian tradisional ini biasanya ditampilkan tidak menggunakan alat musik, melainkan menggunakan suara para penari dan tepuk tangan mereka. Mereka biasanya bergabung dengan memukul dada dan selangkangan sebagai sinkronisasi dan membanting ke berbagai arah.

Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu merupakan suatu keharusan, penari dituntut memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Pada zaman dahulu, tarian ini dibawakan pada acara adat tertentu termasuk dalam upacara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, dalam konteks kekinian, tarian ini juga dibawakan pada acara-acara resmi seperti kunjungan antar kabupaten dan desa atau sebagai pembuka festival dan acara lainnya.

Baca juga: Poco-Poco Tari Asli Indonesia


Semua penari bergerak dengan sangat kompak, pergerakannya seperti gelombang, gerakan yang dianggap sebagai klimaks dari semua gerakan adalah saat penari mengangkat tangan ke langit, dan memegang tangan teman-temannya.

Di mana beberapa penari membungkuk, beberapa seolah menahan, beberapa mengangkat tangan.


Kostum

Kostum yang digunakan dalam tarian saman adalah kostum suku Gayo, dan dikendalikan oleh penari tengah. Tari Saman tidak menggunakan alat musik lain, mereka menggunakan suara yang dihasilkan dengan cara bertepuk tangan.

Para pemainnya mengenakan kostum berwarna hitam yang dibordir dengan motif Gayo warna-warni, melambangkan nilai alam dan luhur. Pelatih atau pemimpin yang disebut penangkat duduk di tengah barisan dan memimpin nyanyian syair-syair yang berisi pesan-pesan tentang tradisi, perkembangan, agama, nasehat, sarkasme, humor bahkan romansa.

Tak heran, tarian ini masuk dalam daftar UNESCO. Kostum yang digunakan tidak sembarangan dan bahasa yang digunakan juga harus bahasa suku Gayo.


Daftar Suku Bangsa di Indonesia – Terdapat lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: The Gep, Hello Indonesia, ICHCAP (International Information and Networking Centre for Intangible Cultural Heritage in the Asia-Pacific Region under the auspices of UNESCO)

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *