Selamat Ulang Tahun Pinter Pandai
18 Mei 2015 – 18 Mei 2017 (2 Tahun)
Terima Kasih Atas Kepercayaan Anda. Tanpa Anda kami tidak dapat tumbuh dan berkembang untuk menjadi lebih baik, demi memperbaiki edukasi Anak Bangsa!
Apakah Pinter Pandai?
Sebuah situs tentang Ilmu Pengetahuan Umum gratis. Jadilah yang terpandai dengan: QUIZ, Matematika, IPA, Geografi & Sejarah, Info, Fakta Unik & Lainnya.
Alternatif Satuan Waktu
2 Tahun sama dengan 732 hari dapat dikonversi ke salah satu unit ini:
- 63,244,800 Detik.
- 1,054,080 Menit.
- 17,568 Jam.
- 732 Hari
- 104 Minggu dan 4 hari.
- 200.55% dari kalender Gregorius (365 hari).
Ulang Tahun Yang Kedua, Bagaikan Bayi Yang Sedang Tumbuh Dengan Cepat
Tahapan tumbuh kembang tiap anak berbeda-beda sesuai usianya. Ketika anak berusia dua tahun, otaknya telah membentuk koneksi saraf-saraf baru yang tidak terhitung jumlahnya. Hal ini membantunya untuk memahami apa, bagaimana, dan kenapa dunia kecilnya demikian.
Anak berusia 2 tahun mulai dapat memahami konsep ‘di dalam’, ‘di luar’, ‘di sana’, ‘jauh’, ‘dekat’, ‘di bawah’, maupun ‘di mana’. Orang tua dapat melihat kemampuan barunya dalam hal pengetahuan keruangan. Misalnya, anak mulai bisa memahami dan mengikuti petunjuk mengambil bola di dalam keranjang.
Tumbuh & Berkembang Anak Berusia 2 Tahun Secara Umum
- Perkembangan sensorik dan kognitif, mencakup dapat berbicara dengan menggabungkan 2-3 kata dan kosa kata meningkat menjadi sekitar 50-300 kata, walaupun jumlah tersebut bisa bervariasi. Dengan kosa kata yang makin banyak, anak menjadi bisa berkomunikasi tentang kebutuhanannya. Hal-hal semacam ingin ke toilet, sedang haus atau sedang lapar, kini bisa disampaikannya lebih jelas. Selain itu, anak mulai bisa memakai dan melepas baju sendiri.
Anak bisa menunjukkan objek yang Anda sebutkan dan mulai mengetahui nama-nama anggota keluarga atau orang yang dekat dengannya, serta mengetahui bagian-bagian tubuhnya.
- Pertumbuhan fisik, mencakup tumbuhnya 16 gigi pertama, namun jumlah sebenarnya bisa sangat bervariasi. Secara umum, tubuhnya menjadi makin kuat dan terlihat lebih tinggi dan lebih ramping.
- Perkembangan keterampilan motorik, mencakup kemampuan untuk bisa berlari dengan koordinasi yang lebih baik. Selain itu, keseimbangan anak juga telah menjadi lebih baik. Anak bisa berdiri sambil mengambil objek, melempar bola, dan bisa menendang bola tanpa kehilangan keseimbangannya. Anak juga mulai terampil di lingkungannya, dia bisa memutar gagang pintu, bisa memperhatikan buku dan membalik halamannya, bisa menumpuk 7 balok mainan, dan siap untuk menjalani toilet training. Anak juga bisa berjalan menaiki atau menuruni tangga sendirian sambil berpegangan.
- Perkembangan emosi dan sosial, mulai usia dua tahun hingga lima tahun, anak-anak belajar untuk mengenali dan mengendalikan emosi secara bertahap. Dia mulai bisa menunjukkan kemandirian serta suka meniru orang lain yang lebih tua darinya. Selain itu, dia mulai bersemangat bertemu dan bermain bersama teman.
Pada usia 2 tahun, anak-anak biasanya mengalami masalah kebiasaan, seperti menghisap jempol, temper tantrum, dan mengalami mimpi buruk.
Kondisi Emosi Anak 2 Tahun
Temper tantrum adalah kondisi ketika emosi anak meledak-ledak, bahkan hingga dia dapat:
- Menggigit.
- Menendang.
- Menjerit-jerit.
- Bergulung-gulung di lantai.
Hal ini merupakan fase normal karena anak mulai belajar berbahasa, tapi belum bisa mengungkapkan yang dirasakannya atau berusaha ingin menyampaikan hingga membuatnya frustrasi. Umumnya anak memperlihatkan perilaku temper tantrum ketika sedang merasa tidak nyaman, lelah, lapar, atau tidak mendapatkan yang mereka inginkan.
Namun, bukan berarti tantrum boleh dibiarkan begitu saja. Orang tua harus belajar teknik menenangkan anak ketika mereka sedang tantrum.
Cara Mendorong Tumbuh Kembang Anak?
Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan orang tua guna mendorong semangat belajar anak usia dua tahun untuk menjelajahi dunianya.
- Libatkan anak. Ajak anak terlibat ke dalam kegiatan sehari-hari keluarga, seperti membongkar belanjaan, mencuci buah, menyiram tanaman, atau kegiatan lain di sekeliling rumah. Namun, jagalah keamanan anak dengan menjauhkan bahan-bahan atau peralatan berbahaya dari jangkauannya.
- Ajari anak hal yang mudah, seperti bagaimana memakai dan melepas baju, serta bagaimana menggunakan toilet.
- Biarkan anak bermain. Sediakan ruangan yang cukup luas bagi dirinya agar dia bisa bermain dan beraktivitas fisik secara sehat. Ajak anak untuk bermain balok dan membangun menara atau kreativitas lainnya. Di samping itu, cobalah hindarkan anak dari kegiatan pasif, seperti menonton televisi. Batasan paparan televisi terhadap anak sebaiknya kurang dari satu jam sehari dan tidak melebihi 3 jam sehari. Selain itu, pilihlah konten yang tidak mengandung kekerasan.
- Berikan anak makanan sehat, seperti sayuran, buah-buahan dan kudapan sehat. Olah sayur menjadi bentuk yang lebih baik secara visual. Contoh, berikan sayur bayam dalam bentuk bola-bola dan dapat dicampur dengan lumatan ayam atau daging.
- Bacakan dongeng dan mengobrol dengan anak. Kegiatan ini sekaligus membantu memperkaya kosa kata anak. Hal ini juga membantu mereka menemukan ide baru sekaligus belajar bahasa.
- Pastikan anak beristirahat dengan cukup. Waktu tidur yang dibutuhkan anak berusia 2-5 tahun adalah minimal 11 jam dan maksimal 13 jam sehari.
Saran Untuk Orang Tua
Orang tua dianjurkan untuk rutin melakukan beberapa kali pemeriksaan tumbuh kembang anak pada periode usia 2-5 tahun. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi apakah ada masalah dengan perkembangannya. Pada pemeriksaan tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengukur tinggi dan berat anak, menanyakan perilaku anak dan keluarga, menanyakan kegiatan atau teman bermain anak, serta memberikan suntikan suplemen bila dibutuhkan. Pada proses check-up tersebut, orang tua juga sekaligus dapat berkonsultasi dengan dokter terkait kesehatan, perilaku, serta tumbuh kembang anak.
Jangan Lupa Untuk Periksa Ke Dokter
Periksakan juga ke dokter anak bila anak Anda yang berusia 2 tahun belum juga bisa berjalan dengan seimbang, tidak dapat mengikuti instruksi yang sederhana, tidak dapat meniru perkataan atau tindakan, tidak dapat menggunakan frasa atau menggabungkan dua kata seperti ‘minum susu’, masih belum paham apa yang bisa dilakukan dengan benda-benda yang familiar dengannya seperti sendok atau garpu, atau bahkan kehilangan keterampilan padahal sebelumnya dia telah mampu melakukannya.
Bacaan Lainnya
- Cinta Ibu Terhadap Anak Adalah Selamanya
- Di Indonesia, (HAN) Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli
- 10 Cara Menjadi Disiplin Untuk Mencapai Sebuah Tujuan Atau Target
- 10 Hal Yang Anak Inginkan Dari Orang Tua – Pssttt bukan uang, mainan dan waktu
- 10 Cara Menjadi Lebih Pintar Dengan Cepat Dan Menaikan IQ – Terbukti Secara Ilmiah
Sumber bacaan: Alo Dokter
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya