Site icon PINTERpandai

Obligasi Keuangan (Bond Financial) | Jenis, dan Karakteristik | Penerapan, Pencatatan Akuntansi untuk Investasi Obligasi dan Contoh

Obligasi Keuangan (Bond Financial) - Jenis, dan Karakteristik - Penerapan, Pencatatan Akuntansi untuk Investasi Obligasi dan Contoh

Obligasi Keuangan (Bond Financial) - Jenis, dan Karakteristik - Penerapan, Pencatatan Akuntansi untuk Investasi Obligasi dan Contoh

Penjelasan Obligasi Keuangan (Bond Financial)

Obligasi keuangan adalah instrumen pendapatan tetap yang mewakili pinjaman yang dibuat oleh investor kepada peminjam (biasanya perusahaan atau pemerintah).

Obligasi digunakan oleh perusahaan, kota, negara dan pemerintah untuk membiayai proyek dan operasi.

Pemilik obligasi adalah debtholders, atau kreditor, dari penerbitnya. Rincian obligasi mencakup tanggal akhir ketika pokok pinjaman akan dibayarkan kepada pemilik obligasi dan biasanya mencakup persyaratan untuk pembayaran bunga variabel atau tetap yang dilakukan oleh peminjam.


Akuntansi Investasi Obligasi Keuangan – Pencatatan Pembelian dan Bunga

Obligasi dapat dibeli baik secara langsung dari perusahaan penerbitnya maupun melalui bursa obligasi.

Bursa obligasi menerbitkan catatan harga obligasi harian.

Catatan harga tersebut biasanya mencakup informasi mengenai:

Harga obligasi keuangan dicatat dalam persentase nilai nominal.

Dengan demikian harga obligasi keuangan senilai Rp 1.000.000 yang dicatat pada 99,5 adalah sebesar Rp 995.000.

Sementara harga obligasi yang dicatat pada 104,25 adalah sebesar Rp 1.042.500.

Sama seperti aset lainnya, biaya investas obligasi mencakup seluruh biaya yang terkait dengan pembeliannya.

Sebagai contoh, untuk obligasi yang dibeli melalui bursa jumlah yang dibayarkan sebagai komisi pialang harus dimasukkan sebagai bagian dari biaya investasi.

Ketika obligasi dibeli di antara tanggal pembayaran bunga.

Maka pembeli biasanya membayar kepada penjual sejumlah bunga yang terutang dari tanggal pembayaran bunga terakhir sampai tanggal pembelian.

Jumlah bunga yang dibayarkan akan di debit ke akun Pendapatan Bunga.

Karena jumlah tersebut akan dilawankan dengan jumlah yang akan diterima pada tanggal pembayaran bunga berikutnya.

Sebagai contoh:

Misalnya seorang investor beli obligasi senilai Rp 1.000.000 pada 102 ditambah imbalan jasa pialang sebesar Rp 5.300 dan bunga terutang sebesar Rp 10.200.

Invstor mencatat transaksi tersebut dengan ayat jurnal pembelian obligasi sebagai berikut:

(debit) Investasi pada Obligasi PT XXX = Rp 1.025.300
(debit) Pendapatan Bunga = Rp 10.200
(kredit) Kas = Rp 1.035.500

B. Akuntansi Investasi Obligasi – Pencatatan Diskon, Premium, dan Amortisasi

Pengertian Investasi obligasi pada harga diskon adalah obligasi yang dibeli pada harga diskon ketika suku bunga pasar lebih tinggi daripada suku bunga kontrak.

Sedangkan pengertian investasi obligasi pada harga premium adalah investasi yag dibeli pada harga premium ketika suku bunga pasar lebih rendah daripada suku bunga kontrak.

Premium atau diskon atas investasi obligasi dicatat dalam akun investasi selama sisa periode obligasi,

Biaya obligasi dicatat dalam satu akun investasi.

Nilai nominal obligasi dan premium (atau diskon) tidak dicatat dalam akun yang terpisah.

Hal ini berbeda dari akuntansi untuk UTANG obligasi.

Akun premium dan diskon yang terpisah biasanya tidak digunakan oleh investor karena mereka tidak menyimpan investasi obligasi hingga jatuh tempo.

Saat obligasi yang disimpan sebagai investasi jangka panjang dibeli pada harga selain nilai nominal.

Maka premium atau diskon harus diamortisasi selama sisa periode obligasi.

Amortisasi premium dan diskon memengaruhi akun investasi dan bunga seperti ditunjukkan berikut ini:

Amortisasi Premium:

(Debit) Pendapatan Bunga XXX
(Kredit) Investasi Obligasi       XXX

Amortisasi Diskon:

(Debit) Investasi Obligasi  XXX
(Kredit)  Pendapatan Bunga   XXX

Jumlah amortisasi dapat ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus maupun metod suku bunga.

Tidak seperti utang obligasi, amortisasi premium dan diskon atas investasi obligasi biasanya dicatat pada akhir periode, bukan saat BUNGA diterima.

Perhatikan contoh akuntansi untuk investasi obligasi berikut:

Pada tanggal 1 Juli 2019 PT Manajemen Keuangan Development membeli obligasi dengan harga obligasi senilai Rp 50.000.000.

Dengan bunga 8% dari PT Bening Xidev Jaya yang akan jatuh tempo dalam waktu 8  tahun 9 bulan.

PT Manajemen Keuangan Development membeli obligasi secara langsung dari PT Bening Xidev Jaya dengan suku bunga efektif 11%.

Harga pembelian adalah sebesar Rp 41.706.000 ditambah bunga sebesar:

= Rp 50.000.000 X 8% X (3/12)
= Rp 1.000.000

Yang terutang dari tanggal 01 April 2019 yang merupakan tanggal pembayaran bunga semesteran yang terakhir.

Ayat jurnal dalam akun PT Manajemen Keuangan Development pada saat pembelian.

Dan untuk sisa periode fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

01. Membeli investasi obligasi ditambah bunga yang terutang:

Perhitungan:

Biaya Obligasi PT Bening Xidev Jaya = Rp 41.706.000

Bunga yang terutang:
= Rp 50.000.000 x 8% x 3/12 = Rp 1.000.000

Total:
= Rp 41.706.000 + Rp 1.000.000 = Rp 42.706.000

Pencatatan jurnalnya:

(Debit) Investasi Pada Obligasi = Rp 41.706.000
(Debit) Pendapatan Bunga = Rp 1.000.000
(Kredit) Kas = Rp 42.706.000

02. Menerima pembayaran bunga semesteran untuk periode 1 April sampai 1 Oktober:

Perhitungannya:

= Rp 50.000.000 x 8% x 6/12 = Rp 2.000.000
Pencatatan jurnalnya:

(Debit) Kas = Rp 2.000.000
(Kredit) Pendapatan Bunga = Rp 2.000.000

03. Menghitung piutang bunga obligasi untuk periode 1 oktober sampai 31 Desember:

Perhitungan:
= Rp 50.000.000 x 8% x 3/12 = Rp 1.000.0000

Jurnal bunga obligasinya:

(Debit) Piutang Bunga = Rp 1.000.000
(Kredit) Pendapatan Bunga = Rp 1.000.000

04. Amortisasi diskon dari tanggal 1 Juli sampai 31 Desember:

Perhitungan:

Nilai nominal obligasi = Rp 50.000.000
Biaya investasi obligasi =Rp 41.706.000
Diskon atas investasi obligasi = Rp 8.294.000

Jumlah bulan sampai ke tanggal jatuh tempo:
= 105 bulan

Amortisasi bulanan:
= Rp 8.294.000/105 bulan = Rp 79.000 (dibulatkan)

Amortisasi untuk 6 bulan:
= (Rp 79.000 x 6 bulan) = Rp 474.000

Jurnal bunga obligasi:

(Debit) Investasi pada obligasi = Rp 474.000
(Kredit) Pendapatan Bunga = Rp 474.000

Pengaruh ayat jurnal tersebut di atas terhadap akun Pendapatan Bunga ditunjukkan sebagai berikut:

02: Perhitungan dan Pencatatan Penjualan Obligasi 

Banyak investasi obligasi jangka panjang dijual sebelum tanggal jatu temponya.

Saat terjadi penjualan obligasi sebelum jatuh tempo, penjual menerima harga penjualan (dikurangi komisi dan biaya penjualan lainnya).

Ditambah bunga yang terutang sejak tanggal pembayaran bunga terakhir.

Sebelum mencatat hasil kas yang diterima, penjual harus meng-amortisasi diskon.

Atau premium untuk periode berjalan sampai tanggal penjualan.

Laba atau rugi atas penjualan kemudian dicatat ketika mencatat hasil yang diterima.

Laba dan rugi semacam itu dilaporkan pada bagian Pendapatan dan Beban lain-lain di Laporan Laba Rugi.

Perhatikan contoh pencatatan jurnal penjualan obligasi berikut ini:

Misalnya obligasi PT Bening Xidev Jaya dalam contoh sebelumnya dijual seharga Rp 47.350.000 ditambah bunga yang terutang pada tanggal 30 Juni 2024.

Nilai tercatat dari obligasi (biaya ditambah diskon yang diamortisasi) per 01 Januari 2024 (78 bulan setelah pembeliannya) adalah:

= [Rp 41.706.000 + (Rp 79.000 per bulan x 78 bulan)] = Rp 47.868.000

Ayat jurnal untuk mencatat amortisasi diskon untuk tahun berjalan dan penjualan obligasi adalah sebagai berikut:

Perhitungan:
= Rp 79.000 x 6 tahun

Nilai tercatat dari obligasi pada tanggal 1 Januari 2024 = Rp 47.868.000
Diskon yang diamortisasi 1 Januari sampai 30 Juni 2024 = Rp 474.000
Nilai tercatat dari obligasi pada tanggal 20 Juni 2024 = 48.342.000
Hasil yang diterima dari penjualan = Rp 47.350.000
Rugi atas penjualan = Rp 992.000

Pencatatan jurnal investasi obligasi:

Meng-amortisasi untuk tahun berjalan:

(Debit) Investasi Pada Obligasi = Rp 474.000
(Kredit) Pendapatan Bunga = Rp 474.000

Menerima bunga dan hasil dari penjualan obligasi, bunga untuk periode 1 April sampai 30 Juni:

= Rp 50.000.000 x 8% x 3/12
= Rp 1.000.000

Dan jurnal penjualan obligasi sebagai berikut:

(Debit) Kas = Rp 48.350.000
(Debit) Rugi atas Penjualan Investasi = Rp 992.000
(Kredit) Pendapatan Bunga = Rp 1.000.000
(Kredit) Investasi pada obligasi = Rp 48.342.000

Sampai di sini sudah jelas ya?

Okay, saya berikan satu contoh lagi…

Pada tanggal 1 Oktober 2019, PT Adil Makmur Loh Jinawi membeli obligasi senilai Rp 10.000.000 dengan bunga 6% dari PT Semakin Bahagia  yang akan jatuh tempo dalam waktu 9 tahun 3 bulan.

Obligasi diberi pada harga Rp 8.341.000 ditambah bunga sebesar Rp 150.000 (Rp 10.000.000 x 6% x 3/12) yang terutang dari tanggal 1 Juli 2019, tanggal pembayaran bunga semesteran yang terakhir

Ayat jurnal untuk mencatat pembelian obligasi, ditambah bunga yang terutang adalah sebagai berikut:

01 Desember 2019:

(Debit) Investasi Obligasi = Rp 8.341.000
(Debit) Pendapatan Bunga = Rp 150.000
(Kredit) Kas = Rp 8.491.000

Sedangkan ayat jurnal untuk mencatat amortisasi diskon pada tanggal 31 Desember (pembulatan) adalah sebagai berikut:

01 Desember 2019:

(Debit) Investasi Obligasi = Rp 45.000
(Kredit) Pendapatan Bunga = Rp 45.000


Obligasi Keuangan (Bond Financial) – Jenis, dan Karakteristik – Penerapan, Pencatatan Akuntansi untuk Investasi Obligasi dan Contoh. Ilustrasi dan sumber foto: Pxfuel

Karakteristik Obligasi Keuangan

Sebagian besar obligasi memiliki beberapa karakteristik dasar yang umum termasuk:

Nilai nominal (Face value)

Adalah jumlah uang yang akan menjadi nilainya pada saat jatuh tempo; itu juga merupakan jumlah referensi yang digunakan penerbit obligasi saat menghitung pembayaran bunga.

Misalnya, seorang investor membeli obligasi dengan harga premium $ 1.090 dan investor lain membeli obligasi yang sama kemudian saat diperdagangkan dengan diskon sebesar $ 980. Saat obligasi jatuh tempo, kedua investor akan menerima nilai nominal obligasi sebesar $ 1.000.

Tingkat kupon (The coupon rate)

Adalah tingkat bunga yang akan dibayarkan penerbitnya atas nilai nominal obligasi, yang dinyatakan dalam persentase. Misalnya, tingkat kupon 5% berarti bahwa pemegangnya akan menerima 5% x $ 1000 nilai nominal = $ 50 setiap tahun.

Tanggal kupon (Coupon dates)

Adalah tanggal penerbit obligasi akan melakukan pembayaran bunga. Pembayaran dapat dilakukan dalam interval apa pun, tetapi standarnya adalah pembayaran setengah tahunan.

Tanggal jatuh tempo (The maturity date)

Adalah tanggal obligasi akan jatuh tempo dan penerbit obligasi akan membayar nilai nominal obligasi kepada pemegangnya.

Juga merupakan tanggal ketika pemegang surat utang akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal surat utang yang dimilikinya.

Periode jatuh tempo surat utang ini bervariasi, mulai dari 365 hari sampai dengan diatas 5 tahun. Surat utang yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun akan lebih mudah diprediksi.

Sehingga mempunyai resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan surat utang yang memiliki jatuh tempo dalam waktu 5 tahun.

Secara umum, semakin panjang jatuh tempo suatu surat utang maka semakin tinggi kupon atau bunganya.

Harga penerbitan (The issue price)

Adalah harga di mana penerbitnya awalnya menjual obligasi.

Penerbit/emiten (issuer)

Adalah penerbit dari surat utang.

Harga obligasi ini berbeda dengan harga saham, jika harga saham dinyatakan dalam bentuk mata uang, maka harga obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.

Terdapat 3 kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu sebagai berikut.

Harga surat utang sama dengan nilai nominal-nya. Misalnya surat utang dengan nilai nominal Rp.50.000.000 dijual pada harga 100%. Maka nilai surat utang tersebut adalah 100% x Rp.50.000.000 = Rp.50.000.000

Harga surat utang lebih besar dari nilai nominal. Misalnya surat utang dengan nilai nominal Rp.50.000.000 dijual dengan harga 102%. Maka nilai obligasi adalah 102% x Rp.50.000.000 = Rp.51.000.000

Harga surat utang lebih kecil dari nilai nominal. Misalnya surat berharga dengan nilai nominal Rp.50.000.000 dijual dengan harga 98%. Maka nilai dari surat utang adalah 98% x Rp.50.000.000 = Rp.49.000.000


Jenis-jenis Obligasi Keuangan

Obligasi keuangan yang diterbitkan oleh lembaga asing

Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan lembaga berwenang lainnya dapat menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta asing lainnya yang tampak lebih stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitannya dalam denominasi valuta asing ini juga memberikan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar perdagangan obligasi di luar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai suatu sarana lindung nilai terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. Dijuluki dengan nama panggilan yang khas seperti terlihat di bawah ini:


Ciri-Ciri Obligasi Keuangan

Obligasi ini mempunyai beberapa jenis yang berbeda. Berikut merupakan penjelasannya.

1. Dari Segi Penerbit

Adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu perusahaan, baik yang berbentuk BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau pun badan usaha swasta.

Adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.

Adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan public (public utility).

2. Dari Sistem Pembayaran Bunga

Adalah surat utang yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik, tapi bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.

Adalah surat utang dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.

adalah surat utang dengan tingkat kupon bunga yang sudah tentukan pada saat sebelum masa penawaran di pasar perdana dan akan dibayarkan secara periodik.

Adalah surat utang dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu. Ditentukan berdasarkan suatu acuan (benchmark) tertentu.

Seperti Average Time Deposit, yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.

3. Dari Hak Penukaran/Opsi

Adalah surat utang yang memberikan hak pada pemegang-nya untuk mengkonversikan surat utang tersebut ke dalam sejumlah saham milik penerbitnya.

Adalah surat utang yang memberikan hak kepada pemegang-nya untuk menukar saham perusahaan ke dalam sejumlah perusahaan afiliasi milik penerbitnya.

Adalah surat utang yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali surat utang pada harga tertentu sepanjang umur surat utang tersebut.

Adalah surat utang yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten membeli kembali surat utang pada harga tertentu sepanjang umur surat utang tersebut.

4. Dari Segi Jaminan atau Kolateral

Adalah surat utang yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu, namun dengan kekayaan penerbitnya secara umum.

Adalah surat utang yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ke-3. Jenis surat utang ini terdiri dari:

5. Dari Segi Nominal

Adalah surat utang yang lazim diperjualbelikan dalam satu nominal Rp.1.000.000.000 per satu lot.

Adalah surat utang yang diperjualbelikan dalam satuan nilai nominal yang kecil, baik corporate bonds atau government bond.

6. Dari Segi Perhitungan Imbal Hasil

Adalah surat utang yang diperhitungkan dengan menggunakan sistem bunga.

Adalah surat utang yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan perhitungan bagi hasil. Dalam perhitungan ini dikenal 2 macam surat utang syariah, yaitu.

Adalah surat utang syariah yang mengaplikasikan akad bagi hasil. Sehingga penghasilan yang diperoleh investor dari surat utang tersebut diperoleh setelah mengetahui pendapatan dari emiten.

Adalah surat utang syariah yang mengaplikasikan akad sewa. Sehingga kupon (fee ijarah) bersifat tetap, dan bisa diketahui/diperhitungkan sejak awal surat utang diterbitkan.


Metode Pencatatan Investasi Obligasi

Pencatatan investasi jangka panjang dalam obligasi ini sebenarnya hampir sama dengan investasi jangka pendek.

Yaitu dicatat dengan menggunakan harga perolehan-nya, memperhitungkan dan mencatat pula adanya bunga berjalan baik dalam transaksi jual beli atau akhir periode.

Dalam perihal beban, dalam investasi jangka panjang ketika akhir periode harus memperhitungkan amortisasi atas agi/disagi atau selisih lebih / kurang antara harga perolehan dengan nilai nominal-nya. Jika harga perolehan lebih besar dari harga nominal, maka selisih-nya disebut dengan Agio (premium).

Perhatikan contoh berikut tentang perhitungan bunga berjalan dan pencatatan obligasi sebagai berikut :

Pak Alfred membeli obligasi PT Hebat Prima pada tanggal 1 Mei 2015 dengan nilai nominal Rp. 1.000.000,-

Bunga 12% dengan harga beli sebesar Rp. 1.000.000,-.

Biaya pembelian, yaitu komisi dan materei sebesar Rp. 25.000,-

Bunga obligasi dibayarkan setiap 01 Maret dan 01 September.

Harga investasi obligasi dan bunga berjalan obligasi adalah dihitung sebagai berikut :

Jurnal yang dibuat oleh Pak Alfred untuk mencatat investasi obligasi adalah sebagai berikut:

Dalam jurnal di atas, rekening pendapatan bunga obligasi di-debit dengan jumlah Rp 20.000 yaitu bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi.

Sehingga pada tanggal 01 September 2015 yaitu tanggal pembayaran bunga akan dibuat jurnal sebagai berikut:

Perhitungan bunga:

= 6/12 X 12% X Rp 1.000.000
= Rp. 60.000.

Bila bunga berjalan yang dibayarkan kepada penjual obligasi di-debitkan ke rekening piutang bunga obligasi.

Maka pada tanggal 1 September 2015 penerimaan bunga obligasi dicatat dengan jurnal sebagai berikut:

Bila ditinjau dari segi kepraktisan akan lebih mudah bila bunga berjalan di-debitkan pada rekening pendapatan bunga obligasi.

03: Contoh Pencatatan Investasi Obligasi dan Dana Pelunasan Obligasi

Agar semakin terbuka pemahaman dan wawasan kita tentang investasi obligasi berikut ini diberikan 2 contoh perhitungan amortisasi agio obligasi.

Dan akumulasi disagio investasi obligasi adalah dengan metode garis lurus beserta jurnal-jurnal untuk pencatatan akuntansinya.

A: Contoh Investasi Obligasi #1

Perhatikan contoh investasi obligasi berikut ini:

Pada tanggal 1 Maret 2015 dibeli obligasi dengan nominal Rp. 1 juta, bunga 12%.

Jatuh tempo tanggal 31 Desember 2017 dengan harga Rp 966.000 termasuk komisi dan meterai.

Bunga investasi obligasi adalah dibayarkan setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli tiap-tiap tahun.

Pada tanggal 31 Desember 2017 obligasi akan dilunasi oleh perusahaan yang mengeluarkan.

Perhitungan:

Harga beli: Rp 966 000
Bunga berjalan: 2/12 x 12% x Rp 1 000 000 = Rp 20 000
Jumlah uang yang dibayarkan: Rp 986 000

Disagio obligasi adalah sebagai berikut :

= Rp 1.000.000 – Rp. 966.000
= Rp. 34.000

Nilai itu akan diakumulasikan selama umur obligasi yaitu 34 bulan ( 1 Maret 2015 s/d 31 Desember 2017).

Akumulasi disagio setiap bulan adalah sebesar:

= Rp 34.000 : 34
= Rp. 1.000.

Jurnal akuntansi yang disusun untuk mencatat transaksi-transaksi di atas adalah sebagai berikut :

Tahun 2017

Untuk tahun 2017 dibuat jurnal seperti pada tahun 2016.

Pada tanggal 31 Desember 2017 ketika obligasi dilunasi dibuat jurnal sebagai berikut :

Kas Rp 1 000 000
Penanaman Modal Obligasi     Rp 1 000 000

B: Contoh Investasi Obligasi #2

Perhatikan contoh investasi obligasi berikut ini:

Pada tanggal 1 April 2015 PT Manajemen Keuangan Network membeli obligasi dengan nominal Rp 1.000.000, dan bunga 12%,

Jatuh tempo obligasi adalah tanggal 31 Desember 2017, dengan harga Rp 1.066.000 termasuk komisi dan biaya lain investasi obligasi.

Bunga dibayarkan tiap tanggal 1 Maret dan 1 September, pada saat jatuh tempo obligasi dilunasi.

Perhitungan:

Harga Beli: Rp 1 066 000
Bunga berjalan: 2/12 x 12% x Rp 1 000 000 = Rp 10 000
Jumlahuangyangdibayarkan: Rp1076000

Agio obligasi adalah sebesar:

= Rp. 1.066.000 – Rp. 1.000.000)
= Rp. 66.000

Jumlah agio investasi obligasi adalah diamortisasi selama pemilikan obligasi adalah sebagai berikut:

= (1-4-2015 s/d 31-12-2017)
= 33 bulan.

Amortisasi agio obligasi setiap bulan:

= Rp. 66.000 / 33
= Rp. 2.000

Metode akuntansi yang dibuat untuk mencatat transaksi di atas adalah sebagai berikut:

Pada tahun 2017 dibuat jurnal yang sama seperti tahun 2016.

Sehingga pada tanggal 31 Desember 2017 rekening penanaman modal dalam investasi obligasi adalah menunjukkan saldo sebesar Rp. 1.000.000.

Pada saat pelunasan obligasi adalah tanggal 31 Desember 2017 dibuat jurnal akuntansi sebagai berikut :

Dua contoh di atas menunjukkan bahwa pencatatan amortisasi agio.

Dan akumulasi disagio dilakukan setiap akhir periode bersamaan dengan jurnal penyesuaian.

Pencatatan itu dapat juga dilakukan pada tiap tanggal penerimaan bunga bersama dengan jurnal yang mencatat penerimaan bunga.


Pelunasan Obligasi

Pada umumnya pelunasan obligasi ini dilakukan pada saat tanggal jatuh tempo, namun apabila memang dana untuk pelunasan sudah siap sebelum tanggal jatuh tempo bisa dibayarkan.

Daripada harus membayar bunga setiap tanggal kupon, alangkah lebih baik jika obligasi yang beredar ditarik kembali.


Rumus Yield

Rumus Untuk menghitung Yield To Maturity (pendekatan nilai YTM):

YTM = INT+[ (MV-PV)/n ] / (MV + PV)/2

Yield adalah tingkat pengembalian investasi bagi seorang investor yang dinyatakan dalam persentase.


Contoh Soal Obligasi Keuangan

Berdasarkan contoh soal ke 3, maka jurnal yang dibuat oleh PT Berkah pada tanggal jatuh tempo (31 agustus 2025) adalah sebagai berikut:

Utang obligasi Rp. 100.000.000
Biaya bunga Rp. 4.700.000
          Disagio obligasi Rp. 200.000
          Kas Rp. 104.500.000
Mencatat pelunasan dan bunga

Penjelasan

Biaya bunga = bunga 6 bulan + amortisasi disagio

Biaya bunga = Rp. 4.500.000 + Rp. 200.000 = Rp. 4.700.000

Berdasarkan contoh soal 4, apabila PT Mastahpedia menarik semua utang obligasi-nya pada tanggal 1 Juli 2023 dengan kurs 104%, maka jurnal yang dibuat pada tanggal 1 Juli 2023 adalah sebagai berikut:

Agio obligasi Rp. 200.000
          Biaya bunga Rp. 200.000
Mencatat amortisasi 2 bulan
Utang obligasi Rp. 200.000.000
Agio Obligasi Rp. 2.800.000
Biaya bunga Rp. 5.000.000
Rugi penjualan obligasi Rp. 5.200.000
          Kas Rp. 213.000.000
Mencatat pelunasan obligasi

Penjelasan

Nilai nominal sebuah obligasi adalah Rp 1.000.000,00, tingkat kupon 10%/tahun dan jatuh tempo 9 tahun. Jika tingkat keuntungan yang diminta atas obligasi tersebut adalah 8%, berapakah nilai intrinsik obligasi tersebut?

Jawaban:

Jawab:

PV =  INT(PVIFA8%,9) + MV(PVIF8%,9)
=  100.000(6,247) + 1.000.000(0,5)
=  624.700+500.000
PV=  Rp 1.124.700,00

Jadi, nilai intrinsik obligasi dengan MV = Rp 1.000.000,00, kupon rate 10%/tahun, n=9 tahun dan k=8% adalah Rp 1.124.700,00

Obligasi PT. ABADI berkupon 10%/tahun dan kupon dibayarkan setiap setengah tahun, memiliki nilai nominal Rp 1.000.000,00 dan waktu jatuh tempo 12 tahun. Jika tingkat keuntungan yang diminta adalah 14% per tahun, berapakah nilai intrinsik obligasi tersebut?

Jawaban:

PV = (INT/2)(PVIFAk/2,2n) + MV(PVIFk/2,2n)

= (INT/2)(PVIFA7%,24) + MV(PVIF7%,24)

= 50.000(11,469) + 1.000.000(0,197)

= 573.450+197.000

PV  = Rp 770.450

Obligasi PT. XYZ berkupon 12%/tahun dan kupon dibayarkan setiap setengah tahun, memiliki nilai nominal Rp 10.000.000,00 dan waktu jatuh tempo 8 tahun. Jika tingkat keuntungan yang diminta adalah 16% per tahun, berapakah nilai intrinsik obligasi tersebut?

Jawaban:

Diketahui:  MV = Rp 10.000.000,00

Interest/kupon rate = 12%/tahun

n = 8 tahun

k = 16%/tahun

Ditanya: PV = ?

Jawab:

PV = (INT/2)(PVIFA8%,16)+MV(PVIF8%,16)

= 600.000(8,851)+10.000.000(0,292)

= 5.310.600+2.920.000

PV = 8.230.600

Jadi, nilai intrinsik obligasi tersebut adalah Rp 8.230.600,00

Sebuah obligasi dengan nilai pari Rp 100 juta dengan harga at discount Rp 85 juta, masa jatuh tempo 5 tahun, obligasi tersebut memberikan kupon tetap sebesar 14% per tahun dan dibayarkan setiap tahun. Berapa keuntungan yang diterima investor selama memegang obligasi hingga jatuh tempo?

Jawaban:

Perolehan kupon atau bunga :
=14% xRp 100 juta

= Rp 14 juta per tahun, selama 5 tahun

Di akhir tahun ke-5 memperoleh kembali nilai pari dari obligasi tersebut sebesar Rp 100 juta. Karena membeli pada harga at discount 85 (85% x100 juta), maka keuntungan dari nilai diskonto: Rp 15 juta (100jt-85jt).

Jadi perolehan investor selama menyimpan obligasi tsb hingga jatuh tempo adalah kupon selama 5 tahun ditambah nilai diskonto (Rp 70 juta + Rp 15 juta = Rp 85 juta).


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Investopedia

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Exit mobile version