Laporan Keuangan: Rumus Modal, Laba Rugi, dan Neraca
Laporan keuangan adalah ringkasan informasi keuangan yang mencerminkan posisi keuangan, kinerja usaha, dan arus kas perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penting bagi pemilik usaha, investor, kreditor, maupun pihak pemerintah untuk mengevaluasi kondisi dan perkembangan suatu entitas bisnis.
Jenis Laporan Keuangan Utama
-
Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
-
Laporan Laba Rugi
-
Laporan Perubahan Modal
-
Laporan Arus Kas
-
Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)
Rumus Dasar dalam Laporan Keuangan
🔹 Rumus Modal
-
Modal Akhir = Modal Awal + Laba Bersih – Prive
-
Modal Awal = Modal Akhir – Laba Bersih + Prive
-
Prive = Modal Awal + Laba Bersih – Modal Akhir
-
Modal Akhir = Modal Awal + (Total Pendapatan – Total Beban – Pajak) – Prive
🔹 Rumus Laba Rugi
-
Laba/Rugi Usaha = Pendapatan Usaha – Beban Usaha
-
Laba/Rugi Luar Usaha = Pendapatan Luar Usaha – Beban Luar Usaha
-
Laba/Rugi Sebelum Pajak = Total Pendapatan – Total Beban
-
Laba/Rugi Setelah Pajak = Laba Sebelum Pajak – Pajak
🔹 Rumus Neraca (Aset = Kewajiban + Modal)
-
Aktiva Lancar = Kas + Piutang + Persediaan + DDM
-
Aktiva Tetap = Nilai Buku dari: Mesin, Gedung, Kendaraan, Peralatan, Tanah
-
Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap
-
Total Kewajiban = Utang Lancar + Utang Jangka Panjang
-
Modal = Total Aktiva – Total Kewajiban
Contoh Format Laporan Keuangan
1. Laporan Laba Rugi
Keterangan | Jumlah |
---|---|
Pendapatan Usaha | Rp XX |
Beban Usaha | (Rp XX) |
Laba Usaha | Rp XX |
Pendapatan/Beban Luar Usaha | ± Rp XX |
Laba Sebelum Pajak | Rp XX |
Pajak | (Rp XX) |
Laba Bersih | Rp XX |
2. Laporan Perubahan Modal
Keterangan | Jumlah |
---|---|
Modal Awal | Rp XX |
Laba Bersih | Rp XX |
(-) Prive | (Rp XX) |
(+) Tambahan Modal | Rp XX |
Modal Akhir | Rp XX |
3. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)
Aktiva | Pasiva | ||
---|---|---|---|
Aktiva Lancar: | Rp XX | Utang Jangka Pendek: | Rp XX |
– Kas | – Utang Usaha | ||
– Piutang Usaha | – Utang Gaji, dll | ||
– Persediaan, DDM | |||
Jumlah Aktiva Lancar | Rp XX | Jumlah Utang Lancar | Rp XX |
Aktiva Tetap (net): | Rp XX | Utang Jangka Panjang: | Rp XX |
– Mesin, Peralatan, dll | – Utang Bank/Obligasi | ||
Jumlah Aktiva Tetap | Rp XX | Jumlah Utang Jangka Panjang | Rp XX |
Total Aktiva | Rp XX | Modal | Rp XX |
Total Pasiva | Rp XX |
Catatan Tambahan:
🧾 Pajak dan Prive
Dalam konteks perpajakan di Indonesia, prive tidak dikenakan pajak secara langsung. Namun, pengambilan prive oleh pemilik harus dilaporkan dengan benar dalam laporan keuangan untuk menjaga transparansi. Ini berbeda dengan dividen pada PT (Perseroan Terbatas) yang dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan.
📘 Sumber Terkait:
📚 Tips Membaca Laporan Keuangan
-
Investor melihat laba bersih dan perubahan modal.
-
Kreditor fokus pada utang lancar dan jangka panjang.
-
Pemilik bisnis harus mengevaluasi prive agar tidak menggerus modal kerja perusahaan.
-
Pemerintah dan auditor akan meneliti kepatuhan terhadap pajak dan standar akuntansi.
Ingin laporan keuangan yang rapi dan akurat? Gunakan software akuntansi seperti Accurate, Jurnal, atau Mekari yang sudah sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia.

Bacaan Lainnya
- Penjelasan Rasio Keuangan: Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas
- Rumus Rasio Ekuitas (Equity Ratio) – Beserta Contoh Soal dan Jawaban
- Rumus Ekuitas (Equity) Akuntansi – Beserta Contoh Soal dan Jawaban
- Rumus Neraca Akuntansi (Balance Sheet) – Contoh Soal & Jawaban
- Jenis dan Spesialisasi Bidang-Bidang Akuntansi
- Grafik Live Forex, Saham, Indeks, Komoditas dan Pengertiannya
- Kurs Mata Uang Hari Ini dan Kalkulator Konversi Mata Uang Online
- Bitcoin Uang Elektronik, Informasi, Sejarah, Transaksi, Cara Daftar Bitcoin Indonesia
- Uang Rupiah Negara Indonesia – Sejarah Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
Sumber bacaan: Wikipedia
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing