Rumus Modal, Laba Rugi, Neraca (Financial statement) dalam Akuntansi – Laporan Keuangan

2 min read

Rumus laporan keuangan

Laporan Keuangan: Rumus Modal, Laba Rugi, dan Neraca

Laporan keuangan adalah ringkasan informasi keuangan yang mencerminkan posisi keuangan, kinerja usaha, dan arus kas perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penting bagi pemilik usaha, investor, kreditor, maupun pihak pemerintah untuk mengevaluasi kondisi dan perkembangan suatu entitas bisnis.

Jenis Laporan Keuangan Utama

  1. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

  2. Laporan Laba Rugi

  3. Laporan Perubahan Modal

  4. Laporan Arus Kas

  5. Catatan atas Laporan Keuangan (CALK)


Rumus Dasar dalam Laporan Keuangan

🔹 Rumus Modal

  • Modal Akhir = Modal Awal + Laba Bersih – Prive

  • Modal Awal = Modal Akhir – Laba Bersih + Prive

  • Prive = Modal Awal + Laba Bersih – Modal Akhir

  • Modal Akhir = Modal Awal + (Total Pendapatan – Total Beban – Pajak) – Prive

🔹 Rumus Laba Rugi

  • Laba/Rugi Usaha = Pendapatan Usaha – Beban Usaha

  • Laba/Rugi Luar Usaha = Pendapatan Luar Usaha – Beban Luar Usaha

  • Laba/Rugi Sebelum Pajak = Total Pendapatan – Total Beban

  • Laba/Rugi Setelah Pajak = Laba Sebelum Pajak – Pajak

🔹 Rumus Neraca (Aset = Kewajiban + Modal)

  • Aktiva Lancar = Kas + Piutang + Persediaan + DDM

  • Aktiva Tetap = Nilai Buku dari: Mesin, Gedung, Kendaraan, Peralatan, Tanah

  • Total Aktiva = Aktiva Lancar + Aktiva Tetap

  • Total Kewajiban = Utang Lancar + Utang Jangka Panjang

  • Modal = Total Aktiva – Total Kewajiban


Contoh Format Laporan Keuangan

1. Laporan Laba Rugi

Keterangan Jumlah
Pendapatan Usaha Rp XX
Beban Usaha (Rp XX)
Laba Usaha Rp XX
Pendapatan/Beban Luar Usaha ± Rp XX
Laba Sebelum Pajak Rp XX
Pajak (Rp XX)
Laba Bersih Rp XX

2. Laporan Perubahan Modal

Keterangan Jumlah
Modal Awal Rp XX
Laba Bersih Rp XX
(-) Prive (Rp XX)
(+) Tambahan Modal Rp XX
Modal Akhir Rp XX

3. Neraca (Laporan Posisi Keuangan)

Aktiva Pasiva
Aktiva Lancar: Rp XX Utang Jangka Pendek: Rp XX
– Kas – Utang Usaha
– Piutang Usaha – Utang Gaji, dll
– Persediaan, DDM
Jumlah Aktiva Lancar Rp XX Jumlah Utang Lancar Rp XX
Aktiva Tetap (net): Rp XX Utang Jangka Panjang: Rp XX
– Mesin, Peralatan, dll – Utang Bank/Obligasi
Jumlah Aktiva Tetap Rp XX Jumlah Utang Jangka Panjang Rp XX
Total Aktiva Rp XX Modal Rp XX
Total Pasiva Rp XX

Catatan Tambahan:

🧾 Pajak dan Prive

Dalam konteks perpajakan di Indonesia, prive tidak dikenakan pajak secara langsung. Namun, pengambilan prive oleh pemilik harus dilaporkan dengan benar dalam laporan keuangan untuk menjaga transparansi. Ini berbeda dengan dividen pada PT (Perseroan Terbatas) yang dikenakan pajak sesuai ketentuan perpajakan.

📘 Sumber Terkait:


📚 Tips Membaca Laporan Keuangan

  • Investor melihat laba bersih dan perubahan modal.

  • Kreditor fokus pada utang lancar dan jangka panjang.

  • Pemilik bisnis harus mengevaluasi prive agar tidak menggerus modal kerja perusahaan.

  • Pemerintah dan auditor akan meneliti kepatuhan terhadap pajak dan standar akuntansi.


Ingin laporan keuangan yang rapi dan akurat? Gunakan software akuntansi seperti Accurate, Jurnal, atau Mekari yang sudah sesuai dengan peraturan perpajakan Indonesia.


Rumus laporan keuangan
Rumus laporan keuangan. Foto: CC BY-SA 3.0 – Alpha Stock Images – via: PicServer 

Bacaan Lainnya

Sumber bacaan: Wikipedia

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *