Site icon PINTERpandai

Rasio Pembayaran Dividen – Rumus dan Cara Menghitung Rasio Pembayaran Dividen

Rumus rasio pembayaran dividen

Rumus rasio pembayaran dividen

Cara Menghitung Rasio Pembayaran Dividen

Dalam keuangan, rasio pembayaran dividen merupakan cara untuk mengukur sebagian kecil pendapatan suatu perusahaan yang dibayarkan pada investor dalam bentuk dividen daripada diinvestasikan ulang ke dalam perusahaan untuk periode waktu tertentu (biasanya satu tahun).

Pada umumnya, perusahaan-perusahaan dengan rasio pembayaran dividennya yang lebih tinggi cenderung merupakan perusahaan-perusahaan yang lebih tua dan mapan, yang sudah bertumbuh secara signifikan. Sebaliknya, dengan rasio yang lebih rendah, cenderung merupakan perusahaan-perusahaan yang lebih baru dengan potensi pertumbuhan yang tinggi.

Rumus rasio pembayaran dividen

Untuk mengetahui rasio pembayaran dividen suatu bisnis untuk periode waktu tertentu, gunakan rumus:

Dividen yang dibayarkan ÷ dengan Pemasukan bersih atau Dividen per saham tahunan ÷ dengan Laba per saham (Earnings per share – EPS). Kedua rumus itu setara satu sama lain.

1. Cara Menghitung Rasio Pembayaran Dividen dengan Menggunakan Pendapatan Bersih dan Dividen

Untuk mengetahui rasio pembayaran dividen suatu perusahaan, cari tahu terlebih dahulu pendapatan bersihnya untuk periode waktu yang sedang Anda analisis (satu tahun merupakan periode waktu yang umum untuk penghitungan rasio pembayaran dividen). Informasi ini dapat ditemukan pada laporan laba-rugi perusahaan. Untuk lebih jelasnya, Anda melihat pendapatan perusahaan setelah dipotong semua pengeluaran, termasuk pajak, biaya-biaya pengoperasian bisnis, depresiasi, amortisasi, dan bunga.

Cari tahu jumlah uang yang dibayarkan oleh perusahaan dalam bentuk dividen pada periode waktu yang sedang Anda analisis. Dividen merupakan pembayaran yang diberikan pada investor perusahaan, alih-alih ditabung atau diinvestasikan ulang pada perusahaan. Dividen biasanya tidak tertera pada laporan laba-rugi, namun dimasukkan ke dalam neraca dan laporan arus tunai.

Begitu Anda tahu berapa pendapatan bersih yang dihasilkan perusahaan dan dibayarkan dalam bentuk dividen untuk periode waktu yang telah ditetapkan, menemukan rasio pembayaran dividen perusahaan tersebut menjadi sesuatu yang mudah. Bagi pembayaran dividen dengan pendapatan bersihnya. Nilai yang Anda dapat merupakan rasio pembayaran dividen.

2. Cara Menghitung Rasio Pembayaran Dividen dengan Metode Menggunakan Dividen Tahunan dan Pendapatan Per Saham

Metode di atas bukan satu-satunya cara untuk mengetahui rasio pembayaran dividen perusahaan. Rasio tersebut juga dapat diketahui dengan dua bagian lain dari informasi keuangan.

Untuk metode alternatif ini, mulailah dengan mencari tahu nilai dividen per saham perusahaan (atau DPS). Ini mewakili jumlah uang yang diterima masing-masing investor per bagian saham yang dimiliki.

Informasi ini biasanya disertakan dalam laporan nilai terendah dan tertinggi saham (yang ditawarkan) per kuartal, sehingga Anda mungkin harus menjumlahkan lebih dari satu nilai jika Anda ingin menganalisis periode satu tahun penuh.

Berikutnya cari laba per saham (EPS) perusahaan untuk periode waktu yang Anda tetapkan. EPS menunjukkan jumlah laba bersih dibagi jumlah saham yang dipegang oleh investor, atau dengan kata lain, jumlah uang yang akan diterima masing-masing investor jika perusahaan secara hipotetis membayarkan 100% pendapatannya dalam bentuk dividen. Informasi ini biasanya disertakan dalam laporan laba-rugi perusahaan.

Sama seperti metode di atas, satu-satunya yang masih harus dilakukan hanya membandingkan dua nilai yang Anda dapat. Temukan rasio pembayaran dividen perusahaan Anda dengan membagi dividen per saham dengan laba per saham.

3. Cara Menghitung Rasio Pembayaran Dividen dengan Metode Menggunakan Rasio Pembayaran Dividen

Sebenarnya, rasio pembayaran dividen hanya memperhitungkan dividen reguler yang dibayarkan pada investor. Namun, terkadang perusahaan menawarkan menawarkan satu kali pembayaran dividen pada seluruh (atau hanya “sebagian”) investor mereka.

Untuk nilai rasio pembayaran yang paling akurat, dividen “khusus” ini tidak boleh dimasukkan ke dalam penghitungan rasio pembayaran dividen. Karena itu, rumus yang telah disesuaikan untuk menghitung rasio pembayaran dividen yang menyertakan dividen khusus adalah (Total dividen – Dividen khusus)/Pendapatan bersih.

Satu hal yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki uang dan ingin berinvestasi adalah membanding-bandingkan berbagai peluang investasi yang berbeda dengan meninjau sejarah rasio pembayaran dividen yang ditawarkan oleh masing-masing peluang.

Pada umumnya, para investor mempertimbangkan ukuran rasio (dengan kata lain, apakah perusahaan membayarkan kembali pendapatannya pada para investor dalam jumlah banyak atau sedikit), juga stabilitas perusahaan (dengan kata lain, seberapa luas perbedaan rasio dari satu tahun ke tahun berikutnya).

Rasio pembayaran dividen yang berbeda menarik bagi para investor dengan tujuan yang berbeda. Secara umum, rasio pembayaran, baik yang sangat rendah atau sangat tinggi (juga yang jumlahnya sangat bervariasi atau menurun nilainya setelah beberapa waktu) mengindikasikan investasi yang berisiko.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, ada alasan-alasan mengapa baik rasio pembayaran yang tinggi maupun yang rendah mungkin menarik bagi investor. Bagi seseorang yang mencari investasi yang aman, yang berpeluang memberi pemasukan tetap, rasio pembayaran tinggi dapat mengindikasikan bahwa suatu perusahaan telah bertumbuh hingga ke titik di mana perusahaan itu sudah tak perlu lagi berinvestasi terlalu besar pada dirinya sendiri, menjadikannya investasi yang aman.

Di sisi lain, bagi seseorang yang sedang mencari peluang yang menguntungkan dengan harapan akan mendapatkan pendapatan yang besar dalam jangka panjang, rasio pembayaran rendah dapat mengindikasikan bahwa suatu perusahaan sedang melakukan banyak investasi untuk masa depannya. Jika perusahaan tersebut ternyata berhasil meraih kesuksesan, investasi semacam ini dapat terbukti sangat menguntungkan. Namun, ini juga dapat berisiko, berhubung potensi jangka panjang perusahaan itu masih belum diketahui.

Suatu perusahaan yang membayarkan 100% atau lebih dari pendapatannya sebagai dividen mungkin “tampak” sebagai investasi yang bagus, namun pada kenyataannya, ini bisa jadi merupakan indikasi bahwa kesehatan keuangan perusahaan tersebut tidak stabil. Rasio pembayaran 100% atau lebih berarti bahwa suatu perusahaan membayarkan lebih banyak uang pada para investornya dibanding pendapatannya. Dengan kata lain, perusahaan itu mengalami kerugian dengan membayar para investornya. Karena praktik semacam ini sering kali tidak dapat bertahan lama, ini bisa menjadi indikasi bahwa pengurangan yang signifikan dalam rasio pembayaran akan terjadi dalam waktu dekat.

Peringatan

  • Jangan mencampuradukkan rasio pembayaran dengan hasil dividen, yang dihitung dengan cara sebagai berikut:
  • Hasil Dividen= DPS (Dividen per saham) / Harga pasar saham tersebut
  • Hasil dividen juga dapat dihitung dengan cara Rasio Pembayaran dikalikan dengan EPS (Laba per saham), dibagi dengan harga pasar suatu saham.

Rumus rasio pembayaran dividen

Definisi Dividend Payout Ratio Adalah

Jadi DPR menunjukkan besaran dividen yang dibagikan terhadap total laba bersih perusahaan sekaligus menjadi sebuah parameter untuk mengukur besaran dividen yang akan dibagikan ke pemegang saham

Definisi lain dari Dividend Payout Ratio menyebutkan bahwa DPR adalah jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham dibandingkan dengan jumlah total laba bersih perusahaan.

Jumlah yang tidak dibayarkan dalam dividen kepada pemegang saham dipegang oleh perusahaan untuk mengembangkan perusahaan. Jumlah yang disimpan oleh perusahaan disebut saldo laba ditahan.

Rasio ini digunakan oleh beberapa orang ketika mempertimbangkan apakah seseorang sebagai investor akan berinvestasi pada perusahaan pencetak laba yang membayar dividen, atau berinvestasi pada perusahaan pencetak laba yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.

Dengan kata lain, rumus ini mempertimbangkan pendapatan tetap dengan perusahaan yang melakukan reinvestasi untuk kemungkinan penghasilan yang lebih tinggi di masa depan, dengan asumsi perusahaan memiliki laba bersih.


Menghitung Dividend Payout Ratio

Bagaimana cara menghitung Dividen Payout Ratio? DPR dihitung dengan membagi jumlah dividen tunai perusahaan dengan laba bersih perusahaan.

DPR = Dividend : Net Profit (Laba Bersih)

Dividend Payout Ratio juga dapat dihitung dengan rumus per lembar saham kembali berdasarkan “per saham”.

Jika dividen per saham dan laba per saham diketahui, rasio pembayaran dividen dapat dihitung dengan menggunakan konsep dividen yang sama yang dibayarkan dibagi dengan pendapatan, atau laba bersih.

DPR = Dividend Per Share (DPS) : Earning Per Share (EPS)

Dividend Payout Ratio juga dapat dihitung dengan menghitung Retention Ratio(RR) terlebih dahulu.

Retention Ratio adalah rasio yang menunjukkan persentase saldo laba yang ditahan dibandingkan dengan laba bersih perusahaan.

RR = Saldo Laba Ditahan : Net Profit (Laba Bersih)

DPR = 1 – Retention Ratio

Dari rumus di atas diketahui bahwa Retention Ratio atau RR (Rasio Retensi) dijumlah dengan Dividend Payout Ratio (DPR) sama dengan 1 atau 100% dari laba bersih.

Jumlah yang tidak dibayarkan oleh perusahaan sebagai dividen akan diinvestasikan kembali untuk pengembangan usaha.

Dividend Payout Ratio (DPR) dan Retention Ratio (RR)

Bila sebuah perusahaan yang membayar DPR sebesar 100% dari laba bersih, maka laba bersih akan sama dengan jumlah dividen.

Dengan menggunakan rumus ini, maka rasio DPR akan menjadi 1 atau 100%, dan Rasio RR akan menjadi 0 atau 0% karena mereka tidak mempertahankan dan menginvestasikan kembali pendapatan mereka untuk pertumbuhan.

Sebaliknya, bila perusahaan yang tidak membayar dividen akan memiliki rasio pembayaran dividen 0 dan rasio retensi 1, yang berarti bahwa perusahaan menginvestasikan kembali seluruh laba bersih mereka untuk pertumbuhan usaha.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Investopedia, CFI Education Inc

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Exit mobile version