TBC (Tuberkulosis) – Gejala, Tanda, Pencegahan, Pengobatan – Tuberkulosis Milier

7 min read

TBC Tuberkolosis

Tuberkolosis (TBC)

Penyakit tuberkulosis (tbc) biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara.

Tuberkulosis (Tuberculosis, disingkat Tbc) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis (disingkat “MTb” atau “MTbc”).

Hari TBC (Tuberkolosis) sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret. Acara tahunan ini memperingati tanggal pada tahun 1882 ketika Dr. Robert Koch mengumumkan penemuan Mycobacterium tuberculosis, bacillus yang menyebabkan tuberculosis (TBC).

Mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada pernapasan dada

Proses pernafasan merupakan suatu mekanisme menghirup oksigen dari udara serta melepaskan karbondioksida dan uap air yang berasal dari paru-paru melalui saluran pernafasan. Tidak hanya bagi manusia, pernafasan memiliki peranan yang penting untuk menyediakan kebutuhan oksigen bagi metabolisme sel (untuk menghasilkan energi) dan membuang zat racun (CO2 dari dalam tubuh.

Proses pernafasan pada manusia, juga pada setiap makhluk hidup, melibatkan 2 proses yaitu ekspirasi dan inspirasi. Berikut mekanisme kedua proses tersebut.

1. Inspirasi (penarikan napas)

Inspirasi merupakan proses memasukkan oksigen dari udara ke dalam tubuh. Proses ini disebut juga sebagai menarik nafas. Proses ini seluruhnya dikontrol oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak kdi medula oblongata. Ketika bagian ini diaktifkan, terjadi kontraksi diafragma beserta otot-otot intercostal yang menyebabkan pembesaran rongga dada. hal ini berujuang pada menurunnya tekanan rongga pleura.

Berikut mekanisme inspirasi:

– Otot-otot antartulang rusuk bagian luar mengalami kontraksi

– Tulang rusuk terdorong naik, menyebabkan rongga dada dan volume paru-paru membesar

– Tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dari tekanan udara di luar sehingga mendorong udara untuk masuk ke dalam paru-paru.

2. Ekspirasi (penghembuskan napas)

Ekspirasi adalah proses menghembuskan nafas. Ekspirasi memainkan peranan yang penting karena membantu tubuh untuk mengeluarkan zat beracun berupa karbondioksida dan uap air sebagai produk samping dari metabolisme. Ekspirasi juga diatur oleh pusat kontrol pernafasan yang terletak di medula oblongata.

Berikut mekanisme ekspirasi:

– Otot-otot antartulang rusuk sebelah luar dan diafragma mengalami pengenduran

– Rongga dada menurun yang mengakibatkan volume paru-paru mengecil

– Tekanan udara di paru-paru lebih tinggi dari tekanan udara di luar sehingga mendorong udara di dalam paru-paru untuk keluar.

Penyebab TBC

Penyebab utama penyakit TBC adalah Mycobacterium tuberculosis, yaitu sejenis basil aerobik kecil yang non-motil. Berbagai karakter klinis unik patogen ini disebabkan oleh tingginya kandungan lemak/lipid yang dimilikinya.

Sel-selnya membelah setiap 16 –20 jam. Kecepatan pembelahan ini termasuk lambat bila dibandingkan dengan jenis bakteri lain yang umumnya membelah setiap kurang dari satu jam.

Tuberkolosis
Tuberkulosis (TBC) menciptakan rongga yang terlihat pada x-rays seperti ini di lobus kanan atas pasien. Sumber foto: CDC / Wikimedia Commons

Penularan TBC

Ketika seseorang yang mengidap TB paru aktif batuk, bersin, bicara, menyanyi, atau meludah, mereka sedang menyemprotkan titis-titis aerosol (partikulat) infeksius dengan diameter 0.5 hingga 5 µm. Bersin dapat melepaskan partikel kecil-kecil hingga 40,000 titis.

Tiap titis bisa menularkan penyakit Tuberkulosis karena dosis infeksius penyakit ini sangat rendah. (Seseorang yang menghirup kurang dari 10 bakteri saja bisa langsung terinfeksi).

Orang-orang yang melakukan kontak dalam waktu lama, dalam frekuensi sering, atau selalu berdekatan dengan penderita TB, beresiko tinggi ikut terinfeksi, dengan perkiraan angka infeksi sekitar 22%. Seseorang dengan Tuberkulosis aktif dan tidak mendapatkan perawatan dapat menginfeksi 10-15 (atau lebih) orang lain setiap tahun.

Pengobatan TBC

  • Pada umumnya pengobatan penyakit Tuberkulosis menggunakan antibiotik untuk membunuh bakterinya. Pengobatan TB yang efektif ternyata sulit karena struktur dan komposisi kimia dinding sel mikobakteri yang tidak biasa. Dinding sel menahan obat masuk sehingga menyebabkan antibiotik tidak efektif.

  • Dua jenis antibiotik yang umum digunakan adalah isoniazid dan rifampicin, dan pengbatan dapat berlangsung berbulan-bulan.

  • Pengobatan TB laten biasanya menggunakan antibiotik tunggal. Penyakit TB aktif sebaiknya diobati dengan kombinasi beberapa antibiotik untuk menurunkan risiko berkembangnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik.

  • Pasien dengan infeksi laten juga diobati untuk mencegah munculnya TB aktif di kehidupan selanjutnya. WHO merekomendasikan directly observed therapy atau terapi pengawasan langsung, dimana seorang pengawas kesehatan mengawasi penderita meminum obatnya. Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah penderita yang tidak meminum obat antibiotiknya dengan benar. Bukti yang mendukung terapi pengawasan langsung secara independen kurang baik. Namun, metode dengan cara mengingatkan penderita bahwa pengobatan itu penting ternyata efektif.

Pencegahan TBC

Usaha untuk mencegah dan mengontrol tuberkulosis bergantung pada vaksinasi bayi dan deteksi serta perawatan untuk kasus aktif. The World Health Organization (WHO) telah berhasil mencapai sejumlah keberhasilan dengan regimen pengobatan yang dimprovisasi, dan sudah terdapat penurunan kecil dalam jumlah kasus.

1. Vaksin TBC

Sejak tahun 2011, satu-satunya vaksin yang tersedia adalah bacillus Calmette–Guérin (BCG). Walaupun BCG efektif melawan penyakit yang menyebar pada masa kanak-kanak, masih terdapat perlindungan yang inkonsisten terhadap TB paru. Namun, ini adalah vaksin yang paling umum digunakan di dunia, dengan lebih dari 90% anak-anak yang mendapat vaksinasi.

Bagaimanapun, imunitas yang ditimbulkan akan berkurang setelah kurang lebih sepuluh tahun. Tuberkulosis tidak umum di sebagian besar Kanada, Inggris Raya, dan Amerika Serikat, jadi BCG hanya diberikan kepada orang dengan risiko tinggi. Satu alasan vaksin ini tidak digunakan adalah karena vaksin ini menyebabkan tes kulit tuberlulin memberikan positif palsu, sehingga tes ini tidak membantu dalam penyaringan penyakit. Jenis vaksin baru masih sedang dikembangkan.

Baca juga: Daftar Imunisasi Wajib, Lengkap dan Penting, Beserta Rekomendasi (dari lahir sampai 60 tahun+)

2. Kesehatan masyarakat

World Health Organization (WHO) mendeklarasikan TB sebagai “emergensi kesehatan global pada tahun 1993. Tahun 2006, Kemitraan Stop TB mengembangkan gerakan Rencana Global Stop Tuberkulosis yang ditujukan untuk menyelamatkan 14 juta orang pada tahun 2015.

Jumlah yang telah ditargetkan ini sepertinya tidak akan tercapai pada tahun 2015, sebagian besar disebabkan oleh kenaikan penderita HIV dengan tuberkulosis dan munculnya resistensi tuberkulosis multi-obat (multiple drug-resistant tuberculosis, MDR-TB). Klasifikasi tuberkulosis yang dikembangkan oleh American Thoracic Society pada umumnya digunakan dalam program kesehatan masyarakat.

Karena kuman TB ada di mana-mana termasuk di Mal, Kantor dan tentunya juga di Rumah Sakit, maka pencegahan yang paling efektif adalah Gaya Hidup untuk menunjang Ketahanan Tubuh kita:

  • Cukup gizi, jangan telat makan.
  • Jangan stres fisik, capai berlebihan.
  • Cukup istirahat, jika capai istirahat dulu.
  • Jangan stres mental, berusahalah berpikir positif dan legowo (bisa menerima).

Tuberkulosis milier

Tuberkulosis milier adalah bentuk tuberkulosis yang ditandai dengan penyebaran luas ke dalam tubuh manusia dan oleh ukuran lesi yang kecil (1-5 mm). Namanya berasal dari pola khas yang terlihat pada rontgen dada banyak bintik-bintik kecil yang didistribusikan di seluruh bidang paru-paru dengan penampilan yang mirip dengan biji millet — demikian istilah tuberkulosis “miliary”. TB milier dapat menginfeksi sejumlah organ, termasuk paru-paru, hati, dan limpa.

Gejala tuberkulosis milier

Tuberkulosis milier hadir pada sekitar 2% dari semua kasus TB yang dilaporkan dan menyumbang hingga 20% dari semua kasus TB ekstra paru.

Tuberkulosis milier dapat mengenai satu atau beberapa organ. Organ yang paling sering diserang adalah paru, hati, dan sumsum tulang.

Meski jarang, TBC ini juga mungkin menyerang bagian tubuh lain seperti selaput pembungkus otak (selaput meninges), medula spinalis, serta pembungkus jantung (selaput perikardium).

Oleh karena itu, gejala tuberkulosis milier tergantung pada organ mana yang terlibat. Namun keluhan umum dari penyakit ini meliputi:

  • Demam yang berlangsung selama beberapa minggu. Suhu demam akan lebih tinggi pada sore atau malam hari
  • Menggigil
  • Batuk kering yang kadang disertai darah
  • Keringat di malam hari
  • Kelelahan dan kelemahan kronis
  • Sesak napas yang semakin memburuk
  • Nafsu makan yang rendah
  • Penurunan berat badan
  • Rasa tidak enak badan (malaise)

Tuberkulosis yang menginfeksi organ lain di luar paru sulit didiagnosis karena gejalanya sangat bervariasi dan tidak spesifik.

Penyebab

Seperti namanya, tuberkulosis milier disebabkan bakteri yang ditularkan melalui udara, yaitu Mycobacterium tuberculosis.

Namun tidak semua orang yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami tuberkulosis milier. Orang-orang lebih rentan terkena tuberkulosis ini meliputi:

  • Anak berusia di bawah 4 tahun.
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS dan diabetes, orang yang mengonsumsi obat penekan sistem imun (imunosupresan), serta orang yang menjalani kemoterapi untuk pengobatan kanker.
  • Kalangan lanjut usia (lansia).
  • Penderita kanker.
  • Diabetes.
  • Malnutrisi.
  • Penyakit ginjal stadium akhir.
  • Riwayat transplantasi.

Diagnosis tuberkulosis milier

Pada umumnya diagnosis akan ditentukan oleh berdasarkan tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya:

Proses tanya jawab
Dokter akan menanyakan seputar gejala yang Anda alami, riwayat kontak dengan penderita tuberkulosis, dan riwayat penyakit yang sedang atau pernah Anda derita.

Pemeriksaan fisik

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan pada beberapa sistem organ tubuh Anda.

Pemeriksaan penunjang

Bila mencurigai risiko tuberkulosis milier dari wawancara dan pemeriksaan fisik, dokter akan menganjurkan serangkaian pemeriksaan penunjang di bawah ini untuk memastikan diagnosis tuberkulosis milier:

  • Pemeriksaan darah lengkap (CBC). Pada kasus TB milier biasanya dapat ditemukan peningkatan maupun penurunan leukosit, serta peningkatan trombosit
  • Pemeriksaan dan kultur dari sampel jaringan yang terinfeksi.
  • Tes tuberkulin (dilakukan untuk melihat apakah Anda sudah pernah terkena tuberkulosis (TB) sebelumnya. Tes ini dilakukan dengan menempatkan sejumlah kecil protein TB (antigen) di bawah lapisan atas kulit di lengan bagian dalam Anda).
  • Tes darah untuk mendeteksi infeksi bakteri M.tuberculosis, yaitu interferon-gamma release assay Pemeriksaan pencitraan, seperti rontgen dada, CT scan, USG, dan MRI.
  • Pungsi lumbal untuk mengambil cairan serebrospinal (Mengambil sampel cairan serebrospinal untuk mendeteksi suatu penyakit).
  • Tes urine (kencing).
  • Biopsi atau pengambilan sampel dari bagian yang terinfeksi, misalnya cairan selaput paru (pleura), cairan selaput jantung (perikardium), cairan sendi, atau sumsum tulang.

Pengobatan

Beberapa jenis pengobatan tuberkulosis milier di bawah ini umumnya dianjurkan oleh dokter:

Antibiotik

Dokter mungkin akan meresepkan beberapa jenis antibiotik untuk Anda minum selama 6-9 bulan. Sementara bila Anda mengalami infeksi tuberkulosis meningitis, obat antibiotik sebaiknya diminum selama 9-12 bulan. Antibiotik yang umum diberikan adalah isoniazid, etambutol, pirazinamid, dan rifampisin.

Steroid

Obat golongan steroid biasanya diberikan pada penderita yang mengalami infeksi pada selaput otak maupun selaput jantung.

Operasi

Kadangkala, tuberkulosis milier menyebabkan komplikasi berupa abses sehingga perlu dilakukan oeprasi pengangkatan.
Pencegahan

Pencegahan

Pencegahan tuberkulosis milier pada prinsipnya sama dengan pencegahan tuberkulosis yang meliputi:

  • Jalani vaksinasi BCG yang dapat mencegah infeksi M.Tuberculosis hingga 80%.
  • Gunakan masker saat mengunjungi penderita tuberkulosis agar tidak tertular atau bila menderita tuberkulosis supaya tidak menularkannya pada orang lain.
  • Usahakan agar kamar tidur Anda memiliki ventilasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
  • Jika sudah terdiagnosis mengidap tuberkulosis, lakukan pemeriksaan rutin ke ke dokter dan minumlah antibiotik sampai tuntas agar tidak menyebar ke organ lain.
  • Mencegah penyakit yang menekan sistem imun, misalnya diabetes, kanker, kekurangan gizi, penyakit ginjal, dan lain-lain.

Penyakit dari A-Z & Daftar Lengkap, Nama, Jenis, Contoh

Suatu penyakit adalah suatu kondisi abnormal tertentu yang secara negatif mempengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh organisme, dan itu bukan karena cedera eksternal langsung apa pun. Klik disini ? untuk mengetahui nama-nama penyakit dan penjelasannya.

Nama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Daftar Nama Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Daftar ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1977. Klik disini ? untuk mengetahui “Daftar Nama Obat Esensial dari World Health Organization”.

Apakah Anda memiliki sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan Anda sekarang juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com
Apakah Anda memiliki sesuatu untuk dijual, disewakan, layanan apa saja yang ditawarkan atau lowongan pekerjaan? Pasang iklan & promosikan jualan atau jasa Anda sekarang juga! 100% GRATIS di: www.TokoPinter.com

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Informasi penting tentang artikel kesehatan di PINTERpandai.com
Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Informasi perawatan / pengobatan yang diberikan di sini bukan kebijakan resmi dan tidak dimaksudkan sebagai saran medis untuk menggantikan keahlian dan penilaian tim Dokter perawatan kesehatan Anda. Ini dimaksudkan untuk membantu Anda dan keluarga Anda membuat keputusan berdasarkan informasi, bersama dengan dokter Anda. Dokter Anda mungkin memiliki alasan untuk menyarankan rencana perawatan yang berbeda dari opsi perawatan umum ini. Jangan ragu untuk bertanya kepadanya tentang pilihan perawatan Anda.

Kapan harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan?

Informasi medis di www.PINTERpandai.com tidak berlaku untuk semua orang dan itu bukan saran medis. Jika Anda memiliki masalah medis, pastikan untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan. Jika Anda merasa memiliki keadaan darurat medis, segera hubungi dokter Anda atau nomor darurat setempat atau nomor 112 dari HP Anda.

Sumber bacaan: CDCNational Center for Biotechnology Information (NCBI), World Health Organization (WHO)

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *