HPP Harga Pokok Penjualan (COGS) – Usaha Dagang, Manufaktur, Jasa – Rumus, Soal, Jawaban

7 min read

HPP Harga Pokok Penjualan (COGS) - Usaha Dagang, Manufaktur, Jasa - Rumus, Soal, Jawaban

Harga Pokok Penjualan (HPP)

HPP atau harga pokok penjualan atau cost of good sold (COGS) adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh barang dan jasa yang dijual kepada konsumen. Penggunaan istilah HPP biasanya sering kita temui pada akuntansi perusahaan dagang sedangkan dalam akuntansi perusahaan jasa tidak akan menemui istilah HPP tetapi diganti dengan istilah Cost of Revenue (COR).

Harga pokok barang yang diproduksi meliputi semua biaya bahan langsung yang dipakai, upah langsung serta biaya produksi tidak langsung, dengan perhitungan saldo awal dan saldo akhir barang dalam pengolahan.

Perhitungan COGS atau HPP usaha dagang ini rumusnya sederhana:

Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan awal + pembelian bersih – persediaan akhir

Harga Pokok Penjualan = Inventory Cost + Biaya Overhead

Inventory Cost = Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir

Pembelian = Pembelian + Ongkos Angkut – Potongan Harga – Pengembalian (return)


Rumus HPP Perusahaan Dagang

Terdapat beberapa tahap dalam menghitung harga pokok penjualan untuk perusahaan dagang, namun ada beberapa rumus yang umum digunakan, yaitu:

Menghitung Penjualan Bersih

Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)

Catatan:
Biaya angkut penjualan tidak termasuk dalam perhitungan harga pokok penjualan dan menjadi biaya umum.

Menghitung Pembelian Bersih

Pembelian Bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)

Menghitung Persediaan Barang

Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih

Menghitung Harga Pokok Penjualan

HPP = Persediaan Barang – Persediaan Akhir

Contoh untuk perusahaan dagang, metode menghitung harga pokok penjualan adalah:

Harga pokok penjualan (HPP) = persediaan awal + pembelian bersih – persediaan akhir

Tabel ini akan memudahkan untuk memahami konsep harga pokok penjualan

Persediaan awal         --------------------------- Rp 100.000,-
Pembelian Bersih        --------------------------- Rp 400.000,-
=> Barang tersedia untuk dijual-------------------- Rp 500.000,-

Dikurangi harga pokok penjualan ------------------ (Rp 300.000,-)
=> Persediaan akhir ------------------------------- Rp 200.000,-

Persediaan awal dan harga pokok penjualan sama dengan barang tersedia untuk dijual sehingga barang tersedia untuk dijual adalah persediaan awal ditambah dengan harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan dihitung dengan mengurangi persediaan akhir dari barang tersedia untuk dijual.


Rumus HPP Perusahaan Manufaktur

Pada perusahaan manufaktur, cara menghitung HPP sedikit lebih sulit. Terdapat empat tahap mengenai cara menghitung HPP perusahan manufaktur. Simak penjelasan di bawah ini.

1 . Menghitung Bahan Baku yang Dipakai

Tahap awal, Hitung bahan baku yang dipakai dalam proses produksi. Rumusnya yaitu:

Bahan Baku yang Dipakai = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku

2 . Menghitung Biaya Produksi

Kemudian menghitung biaya produksi. Rumus menghitung biaya produksi yaitu:

Total Biaya Produksi = Bahan Baku yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

3 . Menghitung Harga Pokok Produksi

Lalu hitung harga pokok produksi. Untuk tahap ini gunakan rumus:

Harga Pokok Produksi = Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan Barang dalam Proses Produksi – Saldo Akhir Persediaan Barang dalam Proses Produksi

4 . Menghitung HPP

Tahap terakhir hitung harga pokok penjualan. Rumus HPP pada perusahaan manufaktur yaitu:

HPP = Harga Pokok Produksi + Persediaan Barang Awal – Persediaan Barang Akhir


HPP Harga Pokok Penjualan (COGS) - Usaha Dagang, Manufaktur, Jasa - Rumus, Soal, Jawaban
HPP Harga Pokok Penjualan (COGS) – Usaha Dagang, Manufaktur, Jasa – Rumus, Soal, Jawaban. Ilustrasi dan sumber foto: Pixy

HPP Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa berbeda dengan perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur. Dalam laporan laba rugi perusahaan jasa tidak ada HPP.

Jika Anda perusahaan jasa maka hitunglah cost of revenue atau hpp perusahaan jasa, maka Anda akan mengetahui berapa total laba perusahaan Anda.

Cara Menghitung Cost Of Revenue (COR)

Penggunaan cost of revenue dalam perusahaan jasa sudah merupakan hal yang lumrah digunakan, pasalnya dalam perusahaan jasa tidak ada persedian barang atau stock barang dagangan.

Adapun beberapa komponen yang dapat digolongkan termasuk cost of revenue atau HPP perusahaan jasa seperti biaya tenaga kerja langsung, biaya transportasi, biaya penginapan, biaya ticket pesawat, biaya marketing/pemasaran, biaya-biaya lain penunjang produk jasa dipakai oleh konsumen.

Komponen Harga Pokok Penjualan Perusahaan Jasa

Cost of Revenue atau harga pokok penjualan jasa ini nantinya akan muncul di laporan laba rugi. Beberapa komponen yang masuk dalam perhitungan cost of revenue adalah sebagai berikut:

• Biaya Bahan Baku

Perusahaan jasa tidak mengenal adanya biaya ini, jadi tidak perlu dimasukkan dalam perhitungan.

• Biaya Tenaga Kerja Langsung

Berbeda dengan biaya bahan baku yang memang tidak ada dalam perusahaan jasa, biaya tenaga kerja langsung memiliki kemungkinan untuk muncul. Misalkan, Anda agensi digital penyedia jasa content writer. Dalam hal ini, Anda akan memiliki karyawan tetap dan freelancer. Karyawan tetap bisa termasuk staff kantor dan penulis tetap. Penulis tetap sudah pasti masuk dalam biaya tenaga kerja langsung. Ini juga berlaku untuk freelancer  karena merekalah yang mengerjakan proyek content writing Anda.

• Biaya Pengiriman

Untuk perusahaan jasa, biaya pengiriman masih mungkin ada dalam perhitungan COR. Misalkan Anda menjalankan perusahaan jasa akuntan. Ketika Anda perlu membayar biaya pengiriman atau transportasi untuk mengirim dokumen ke klien, maka biaya ini dimasukkan dalam perhitungan cost of revenue atau harga pokok penjualan perusahaan jasa.

• Biaya Marketing

Semua biaya terkaitpemasaran produk jasa yang Anda tawarkan akan masuk dalam komponen ini. Misalkan biaya iklan atau promosi atau komisi untuk staff pemasaran yang bertugas menawarkan produk pada calon pelanggan.

Contoh soal HPP Perusahaan jasa atau COR cost of revenue

Jika saat ini Anda sedang menjalankan bisnis jasa pengiriman paket ekspedisi express antar kota, dengan omset bisa mencapai Rp. 3.000.000 per hari dalam pelaksanaanya Anda memiliki 4 orang karyawan dengan bayaran langsung Rp. 80.000 per hari dengan jam kerja + 8 jam dalam sehari. Selain itu Anda memiliki 2 orang kurir untuk mengantarkan paket pada tujuan, biasanya biaya transport sehari bisa menghabiskan + Rp. 15.000 per hari untuk per 1 kurir. Dalam mempromosikan bisnis ekspedisi Anda Anda harus membayar harian 4 orang marketing dengan bayaran Rp. 125.000 per hari. Hitunglah Hpp perusahaan jasa bisnis ekspedisi Anda?

Omset Ekspedisi Barang (8 jam kerja dalam 1 hari) = Rp. 3.000.000/8= Rp. 375.000/jam.

BTKL (Rp. 80.000 x 6 pegawai) = Rp. 480.000/8 = Rp. 60.000/jam

Transport (Rp. 15.000 x 2 pegawai) = Rp. 30.000/8 = Rp. 3.750/jam

Biaya Marketing (Rp. 125.000 x 4 pegawai) = Rp. 500.000/8 = Rp. 62.500/jam

Total HPP/COR = Rp. 60.000 + Rp. 3.750 + Rp. 62.500 = Rp. 126.250/jam.

Total Laba Kotor = Rp. 375.000 – Rp. 126.250 = Rp. 248.750/jam = Rp. 1.990.000/Hari


Penyesuaian Persediaan Barang Dagang dengan metode HPP

1.   Jurnal Penyesuaian Persediaan Barang Dagang dengan pendekatan Harga Pokok Penjualan (HPP)

Dalam ilmu akuntansi, Harga Pokok Penjualan dapat diartikan sebagai harga perolehan barang dagang yang dapat terjual. HPP berfungsi sebagai dasar dalam perhitungan keuntungan yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan. HPP melibatkan akun-akun Persediaan Barang Dagang, Pembelian, Beban Angkut Pembelian, Retur Pembelian dan pengurangan harga, Potongan Pembelian, dan Persediaan Barang Dagang Akhir. Ketika perusahaan ingin menggunakan pendekatan HPP dalam membuat jurnal penyesuaian, maka yang harus dilakukan adalah memindahkan akun-akun tersebut ke dalam Akun Harga Pokok Penjualan. Pembuatan Jurnalnya adalah sebagai berikut:
a.   Persediaan Barang Dagang Awal
Pada akhir periode, Persediaan barang dagang ini telah terjual dan menambah HPP sehingga harus dipindahkan ke dalam akun Harga Pokok Penjualan. Persediaan barang dagang harus berada di kredit karena berkurang sedangkan HPP harus berada diposisi debet. Seperti ini:
Harga Pokok Penjualan                XX
                 Persediaan barang dagang (awal)                  XX
b.   Pembelian
Pembelian mempengaruhi HPP. Akun ini harus berada diposisi kredit dalam jurnal penyesuaian dan HPP berada diposisi debet dengan jumlah yang sama. Seperti ini:
Harga Pokok Penjualan                XX
                  Pembelian                                         XX
c.    Beban Angkut Pembelian
Beban angkut pembelian merupakan unsur himpunan harga pokok penjualan. Harga Pokok Penjualan harus berada di debet dan beban angkut pembelian berada di kredit. Jurnal penyesuaiannya adalah seperti ini:
Harga Pokok Penjualan                     XX
                     Beban angkut pembelian                   XX
d.   Retur Pembelian dan Pengurangan Harga
Akun retur pembelian dan pengurangan harga dapat mempengaruhi HPP dan mengakibatkan HPP berkurang dikarenakan barang yang sudah dibeli oleh customer dikembalikan kepada kita dan uang kembali kepada mereka. Jadi, akun retur pembelian dan ph harus berada diposisi debet dan HPP harus berada diposisi kredit. Seperti ini:
Retur pembelian dan pengurangan harga                XX
               Harga Pokok Penjualan                                                   XX  
e.    Potongan Pembelian
Potongan Pembelian mempengaruhi HPP dan mengakibatkan HPP berkurang. Jadi, akun potongan pembelian harus berada diposisi debet dan HPP yang berkurang berada diposisi kredit. Seperti ini:
Potongan Pembelian                             XX
               Harga Pokok Penjualan                                 XX
f.     Persediaan Barang Dagang Akhir
Akun ini mempengaruhi HPP dan mengurangi HPP karena persediaan ini belum dicatat dalam neraca saldo. Maka, Persediaan barang akhir dagang ditaruh diposisi debet sedangkan HPP ditaruh diposisi kredit. Seperti ini:
Persediaan barang dagang                      XX
               Harga pokok penjualan                           XX

Contoh Soal dan Jawaban HPP

1. PD ABC, Jakarta per 28 Desember 2019.
Persediaan barang dagangan (awal) Rp 10.000.000,00
Pembelian Rp 70.000.000,00
Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00
Potongan pembelian Rp 2.000.000,00
Persediaan barang dagangan (akhir) Rp 12.000.000,00
Pertanyaan: Hitunglah HPP PD ABC!

Jawaban:

Persediaan barang dagangan (awal) Rp 10.000.000,00 (+)
Pembelian Rp 70.000.000,00 (+)
Retur pembelian dan PH Rp 1.000.000,00 (–)
Potongan pembelian Rp 2.000.000,00 (–)
Beban angkut pembelian Rp 1.000.000,00 (+)
Persediaan barang dagangan (akhir ) Rp 12.000.000,00 (–)
Harga Pokok Penjualan Rp 66.000.000,00

2. Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan Metode FIFO – Fisik. Perhatikan contoh soal FIFO dan jawabannya berikut ini:  Misalnya perhitungan fisik atas barang-barang dalam gudang pada tanggal 28 Februari 2020 menunjukkan jumlah 300 kg, terdiri dari:
Pembelian  24 Februari    100 kg @Rp. 126  =  Rp. 12.600
Pembelian 15 Februari     200 kg @Rp. 116  =  Rp. 23.200
J u m l a h   300 kg = Rp. 35.800
Hitung HPP-nya dengan metode FIFO!

Jawaban:

Sesudah diketahui jumlah persediaan akhir maka harga pokok penjualan dapat dihitung sebagai berikut:

= Rp. 112.000 – Rp. 35.800
= Rp 76.200

Baca juga ? Akuntansi FIFO dan LIFO – Beserta Contoh Soal dan Jawaban

3. Buat ayat jurnal penyesuaian yang tepat menggunakan pendekatan HPP: Pada tanggal 31 Desember 2020, UD “Terang Benderang” mempunyai data dalam neraca saldo sebagai berikut:

Kas                                                                     Rp. 1.500.000
Piutang Dagang                                                  Rp. 800.000
Persediaan Barang dagang                                 Rp. 6.000.000
Perlengkapan                                                      Rp. 200.000
Asuransi dibayar dimuka                                   Rp. 360.000
Prive                                                                   Rp. 200.000
Pembelian                                                           Rp. 7.000.000
Retur Pembelian                                                 Rp. 220.000
Potongan Pembelian                                           Rp. 170.000
Beban angkut pembelian                                    Rp. 250.000£
Persediaan barang akhir                                     Rp. 10.000.000

Jawaban:

Ayat Jurnal penyesuaian yang tepat menggunakan pendekatan HPP adalah:

1)   Harga Pokok Penjualan                      Rp. 6.000.000

Persediaan barang dagang                             Rp. 6.000.000

2)   Harga Pokok Penjualan                      Rp. 7.000.000

Pembelian                                                           Rp. 7.000.000

3)   Harga Pokok Penjualan                      Rp. 250.000

Beban angkut pembelian                                 Rp. 250.000

4)   Retur pembelian                                   Rp. 220.000

Harga Pokok Penjualan                                    Rp. 220.000

5)   Potongan Pembelian                            Rp. 170.000

Harga Pokok Penjualan                                    Rp. 170.000

6)   Persediaan barang dagang                  Rp. 10.000.000

Harga Pokok Penjualan                                     Rp. 10.000.000

4. Buat jurnal penyesuaian yang benar dengan metode HPP pada: PT ABC  – Neraca saldo per 31 Desember 2020.
Keterangan Penyesuaian per 31 Desember 2014 adalah persediaan barang dagang Rp. 15.000.000.

Nomor Akun Nama Akun Debet Kredit
105 Persediaan barang dagang Rp. 10.000.000
502 Pembelian Rp. 35.000.000
503 Beban Angkut Pembelian Rp. 4.000.000
504 Retur pembelian dan PH Rp. 2.000.000
511 Potongan pembelian Rp. 650.000

Jawaban:

1)   Harga Pokok Penjualan           Rp. 10.000.000

          Persediaan barang dagang                           Rp. 10.000.000

2)   Harga Pokok Penjualan           Rp. 35.000.000

          Pembelian                                                     Rp. 35.000.000

3)   Harga Pokok Penjualan           Rp. 4.000.000

          Beban Angkut Pembelian                             Rp. 4.000.000

4)   Retur Pembelian dan ph           Rp. 2.000.000

          Harga Pokok Penjualan                               Rp. 2.000.000

5)   Potongan pembelian                 Rp. 650.000

          Harga Pokok Penjualan                               Rp. 650.000

6)   Persediaan barang dagang         Rp. 15.000.000

          Harga Pokok Penjualan                              Rp. 15.000.000


Rumus Akuntansi – Rumus Dasar, Metode, Penyusutan, HPP, Perusahaan Dagang / Jasa

Klik disini untuk mengetahui rumus-rumus akuntansi (akan membuka layar baru tanpa meninggalkan layar ini).


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Accounting Coach

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Anggaran Tak Bersisa (Zero Base Budgeting) | Definisi, fitur…

Anggaran Tak Bersisa Setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan berasal dari proses tertentu: perencanaan. Perencanaan yang dinyatakan dalam bentuk investasi dan tujuan keuangan adalah...
PinterPandai
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *