Penghapusan Perbudakan
Denmark dan Norwegian adalah negara Eropa pertama yang menghapuskan secara resmi perdagangan budak pada tahun 1792.
Kemudian diikuti oleh Inggris (1807) dan Amerika Serikat (1808). Di Kongres Wina tahun 1814, Inggris menggunakan pengaruhnya untuk membujuk kekuatan asing lainnya agar meniru kebijakan ini. Namun, penghapusan perbudakan yang didiktekan oleh Inggris sama sekali tidak filosofis. Dia pragmatis: Revolusi Industri sudah ada. Perbudakan tidak lagi menguntungkan secara ekonomi.
Penghapusan perbudakan di Perancis
Di Prancis, setelah dekrit penghapusan pertama tanggal 4 Februari 1794, Napoleon Bonaparte mencabut tindakan ini, segera setelah perdamaian dicapai dengan Inggris. Baru pada revolusi tahun 1848 dan lahirnya Republik Kedua perbudakan, kali ini secara definitif, dihapuskan. Dekrit tersebut ditulis oleh Victor Schoelcher pada tanggal 27 April 1848. Dekrit tersebut memberikan kompensasi luas bagi para penanam budak. Keputusan tersebut juga mencakup penundaan dua bulan sebelum pembebasan 250.000 budak yang ada di koloni Prancis. Pemberontakan budak di pulau-pulau mempercepat penerapan keputusan tersebut: misalnya, pada tanggal 27 Mei 1848, gubernur Guadeloupe menghapus perbudakan untuk mengakhiri pemberontakan.
Perjuangan yang panjang
Penghapusan perbudakan adalah perjuangan panjang yang secara teoritis berakhir pada tahun 1980, ketika negara budak terakhir (Mauritania) secara resmi mengakhiri momok ini. Tetapi bentuk perbudakan lain muncul hari ini (kerja paksa, pekerja anak, prostitusi, dll.).