Siapakah James Webb?

Pada 1960-an, administrator badan antariksa Amerika secara aktif terlibat dalam keberhasilan misi Apollo, tetapi warisannya kontroversial. Siapakah James Webb sebenarnya?

Seorang pejabat pemerintah AS

Seorang pejabat pemerintah AS karir yang terkenal karena perannya dalam pengembangan misi Apollo. James Webb adalah administrator NASA (badan antariksa Amerika) dari tahun 1961 hingga 1968. Lebih dari setengah abad kemudian, teleskop luar angkasa yang menyandang namanya mengirimkan foto pertamanya, bidikan yang belum pernah dilihat sebelumnya dari luar angkasa, Senin, 11 Juli. Sekelompok galaksi terbentuk tak lama setelah Big Bang, lebih dari 13 miliar tahun yang lalu. Di Amerika Serikat, muncul suara untuk mengganti nama teleskop karena kecurigaan tentang masa lalu James Webb. Para ilmuwan menuduhnya berpartisipasi dalam penganiayaan terhadap orang-orang homoseksual selama tahun 1950-an dan 1960-an.

Biografi

James Webb lahir di North Carolina pada tahun 1906. Setelah lulus dari sekolah hukum dan diterima di bar di District of Columbia, ia memulai karir di bidang administrasi publik. Wakil Presiden Demokrat Lyndon B. Johnson mengangkatnya sebagai administrator NASA pada tahun 1961. James Webb menetapkan persyaratannya: “Saya tidak akan menjalankan program satu kali. Jika Anda ingin saya menjadi administrator, itu harus seimbang program yang melayani negara.” Pada tahun yang sama, Presiden Kennedy secara resmi mengumumkan peluncuran misi Apollo dengan tujuan mengirim manusia ke Bulan. Pejabat itu menggunakan keterampilan dan pengaruh politiknya untuk bersatu dalam program luar angkasa Amerika, bahkan setelah kecelakaan pada tahun 1967. Tiga astronot dari misi berawak pertama ke Bulan tewas dalam kebakaran modul komando roket.

Setelah tujuh tahun memimpin badan antariksa Amerika, James Webb mengundurkan diri hanya beberapa bulan sebelum misi Apollo pertama yang berhasil. Pada 21 Juli 1969, Neil Armstrong menginjakkan kaki di Bulan dan mengucapkan kalimatnya yang terkenal: “Satu langkah kecil untuk manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.” Keberhasilan program Apollo secara luas dikaitkan dengan James Webb di Amerika Serikat. Metode manajemen pegawai negeri, yang memungkinkan untuk mengatur NASA, kemudian diterapkan di beberapa lembaga federal Amerika lainnya.

Ketakutan Lavender (Ungu)

Ketakutan Lavender adalah istilah yang mengacu kepada pencarian dan pemecatan massal orang-orang homoseksual dari pemerintahan Amerika Serikat pada tahun 1950-an.

Namun di balik kesuksesan ini, menyembunyikan sisi yang jauh lebih gelap, menurut empat astronom Amerika. Chanda Prescod-Weinstein, Sarah Tuttle, Lucianne Walkowicz, dan Brian Nord menerbitkan kolom di Scientific American pada 1 Maret 2021 (artikel dalam bahasa Inggris). Mereka menuntut agar nama teleskop ruang angkasa generasi terbaru diubah. Mereka menunjuk pada catatan yang membuktikan bahwa “Webb merencanakan dan berpartisipasi dalam pertemuan di mana dia menyerahkan materi homofobia”.

Pejabat negara diduga oleh para astronom ini telah berpartisipasi dalam apa yang disebut “ketakutan ungu” atau “ketakutan lavender”. Seperti penganiayaan terhadap komunis atau kerabat komunis selama “ketakutan merah”, “ketakutan ungu” menunjukkan gerakan penganiayaan terhadap orang-orang homoseksual selama tahun 1950-an dan 1960-an.Pemerintah Amerika menyelenggarakan “perburuan penyihir” untuk memberhentikan semua orang homoseksual yang bekerja dalam administrasi.

NASA menolak untuk mengubah nama teleskopnya. Namun, jurnal ilmiah Nature mengungkapkan, pada 25 Maret 2022, email yang membuktikan bahwa agensi tersebut telah melakukan penyelidikan internal terhadap James Webb dan “ketakutan ungu” (artikel dalam bahasa Inggris). Kasus Clifford Norton disebutkan. Karyawan ini mengajukan banding setelah dipecat karena “perilaku tidak bermoral, tidak senonoh dan tercela”. Orang yang ditanyai oleh hakim tentang hal ini menjawab bahwa itu adalah “praktik di dalam agensi” untuk memecat orang karena “perilaku homoseksual”. Terlepas dari pengungkapan terbaru ini, teleskop ruang angkasa paling sukses yang pernah dikirim ke luar angkasa masih bernama James Webb.