10 Tulah Mesir (Kemalangan Akibat Kutukan) – Sesuai Urutannya di dalam Alkitab

4 min read

Tulah mesir - The Great Day of His Wrath - hari besar murka

10 Tulah Mesir, Sesuai Urutannya di dalam Alkitab

10 Tulah Mesir adalah sepuluh bencana yang didatangkan oleh Tuhan atas bangsa Mesir sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Keluaran pasal 7 sampai 12, untuk meyakinkan Firaun agar membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan pergi ke tanah Kanaan. Tulah-tulah itu juga sebagai hukuman “kepada semua allah (dewa) di Mesir.” Tulah-tulah ini juga disebutkan dalam Al Quran.

1. Air menjadi darah

Sungai dan semua sumber air berubah menjadi darah hingga menewaskan ikan-ikan dan semua kehidupan air lainnya. Musa melakukannya dengan memukulkan tongkat yang ada di tangannya ke atas air sungai Nil. Maka seluruh sungai Nil menjadi darah dan ikan-ikan di dalamnya mati. Seluruh tanah negeri Mesir menjadi penuh dengan darah oleh karena rembesan sungai Nil tersebut.

Tulah ini berhenti setelah tujuh hari berlalu. Namun Firaun bersikeras tidak mau melepaskan bangsa Israel dari tanah Mesir.

2.Binatang-binatang amfibi (biasanya diyakini sebagai katak)

Adanya katak-katak yang memenuhi seluruh negeri Mesir, oleh karena Firaun sekali lagi menolak untuk melepaskan orang Israel. Harun melakukannya dengan mengulurkan tangannya ke atas negeri Mesir. Dan bermunculanlah katak-katak dalam jumlah yang sangat besar dari dalam sungai Nil memenuhi negeri Mesir. Ahli-ahli sihir Firaun juga dapat membuat hal yang sama dengan mantera-mantera mereka.

Tulah ini berhenti setelah Musa meminta kepada Tuhan untuk melenyapkan katak-katak itu. Permintaan ini atas permintaan Firaun dengan janji bahwa ia akan melepaskan orang Israel. Tuhan mengabulkan. Namun, kendati katak-katak itu mati, bangkai katak-katak itu tidak lenyap dari muka bumi negeri Mesir, sehingga ketika dikumpulkan orang-orang bangkai katak-katak itu hingga bertumpuk-tumpuk, seluruh negeri Mesir berbau busuk.

Setelah tulah katak berhenti, dan dilihat Firaun ada kelegaan, Firaun pun tidak menepati janjinya untuk melepaskan orang Israel.

Baca juga: Penjelasan Ilmiah 10 Tulah Mesir (Kemalangan Akibat Kutukan) – Terinspirasi oleh Ledakan Gunung Thera (Santorini) – Plagues of Egypt

3. Nyamuk

Debu menjadi nyamuk (atau agas). Debu itu ada di seluruh tanah Mesir, oleh karena itu, nyamuk-nyamuk itu pun menjadi ada di seluruh tanah Mesir. Tulah ini terjadi tanpa peringatan terlebih dahulu, sebab tulah ini menjadi hukuman bagi Firaun oleh karena Firaun melanggar janjinya di tulah kedua. Harun melakukannya dengan memukulkan tongkatnya ke debu tanah. Ahli-ahli sihir Firaun pun mencoba untuk membuat hal yang sama dengan mantera mereka, tetapi tidak dapat.

Tulah ini dimaksudkan oleh Tuhan untuk memperingatkan Firaun bahwa tidak ada yang dapat menyamai kekuasaan Tuhan, sekalipun dengan sihir dan mantera. Bahkan ahli-ahli sihir itu sendiri yang menyatakan kepada Firaun bahwa “inilah tangan Allah”. Namun Firaun masih tetap bersikeras hati.

Tidak diceritakan dalam Alkitab bagaimana tulah ini berhenti, atau apakah tulah ini akhirnya berhenti atau tidak.

4. Lalat pikat (serangga)

Tulah Mesir ke-4 adalah makhluk yang mampu melukai manusia dan ternak. Taurat menekankan bahwa ‘arob (עָרוֹב, yang berarti” campuran “atau” gerombolan “) hanya datang melawan orang Mesir, dan bahwa itu tidak mempengaruhi Tanah Gosyen (tempat tinggal orang Israel).

Firaun meminta Musa untuk menghapus tulah Mesir ke-4 ini dan berjanji untuk mengizinkan kebebasan orang Israel. Namun, setelah wabah itu hilang, Tuhan “mengeraskan hati Firaun”, dan ia menolak untuk menepati janjinya.

5. Penyakit (sampar) pada ternak

Seluruh ternak di negeri Mesir terkena sampar, sehingga seluruh ternak orang Mesir mati. Namun seluruh ternak-ternak Israel yang diam di negeri Gosyen tidak ada mati sama sekali. Musa dan Harun tidak melakukan apa-apa agar tulah ini terjadi.

Tulah mesir - The Great Day of His Wrath - hari besar murka
Ilustrasi artikel Tulah Mesir. Lukisan John Martin: The Great Day of His Wrath (Hari Hebat Murka-Nya). Sumber foto: Wikimedia Commons

6. Bisul

Tulah Mesir ke-6 adalah barah (bisul) yang berbentuk gelembung yang memecah, pada manusia dan binatang yang tersisa di seluruh Mesir. Harun dan Musa melakukannya dengan mengambil jelaga dari dapur peleburan, kemudian menghamburkannya ke udara.

7. Badai hujan es bercampur api

Tuhan sudah menyuruh Musa mengumumkan kepada Firaun tentang tulah ketujuh. Tulah yang ketujuh adalah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di antara es tersebut. Tuhan memberi peringatan kepada Firaun untuk menyelamatkan atau mengamankan semua orang dan ternak, sebab semua yang ada di padang pada saat tulah ini terjadi, pastilah mati. Musa melakukannya dengan mengulurkan tangannya ke langit. Seperti sebelumnya, hanya di tanah Gosyen yang tidak ditimpa oleh hujan es ini.

Tulah ini dimaksudkan sebagai hukuman yang dashyat atas Mesir. Di Alkitab, hujan es bercampur api ini digambarkan dengan kata-kata “terlalu dashyat” dan “seperti yang belum pernah terjadi”.

Tulah itu berhenti atas permintaan Firaun kepada Musa. Firaun bahkan mengakui kesalahannya dan bersedia untuk menghentikan hujan es itu. Namun setelah Musa mengulurkan tangannya ke langit dan hujan es itu berhenti, maka sekali lagi Firaun melanggar janjinya.

8. Belalang

Tulah Mesir ke-8 ini diadakan oleh karena Firaun sekali lagi menolak untuk membiarkan seluruh bangsa Israel, baik tua muda, laki-laki dan perempuan, beserta ternaknya, untuk pergi. Yang diizinkan Firaun untuk pergi hanyalah laki-laki saja, dengan maksud agar bangsa Israel tidak melarikan diri sesudah mempersembahkan korban bakaran kepada Tuhan di padang gurun. Musa melakukannya dengan mengulurkan tangannya ke atas tanah Mesir. Maka bertiuplah angin Timur yang membawa belalang-belalang “sehari-harian, semalam-malaman, dan setelah pagi hari,” angin Timur itu masih membawa belalang.

Tulah ini dimaksudkan sebagai penghabisan untuk segala hal-hal yang masih tinggal di atas Mesir, setelah penyakit sampar pada ternak, barah, dan hujan es. Tulah ini menghabiskan seluruh tumbuhan yang ada di Mesir. Kedashyatan belalang-belalang ini digambarkan oleh Alkitab dengan kata-kata “sangat banyak”, “sehingga negeri itu menjadi gelap olehnya”.

Tulah itu berhenti atas permintaan Firaun kepada Musa. Firaun sekali lagi mengakui kesalahannya, dan berniat membebaskan bangsa Israel. Musa berdoa kepada Tuhan. Maka Tuhan mengirimkan angin dari jurusan sebaliknya, yakni angin Barat yang kencang, sehingga meniup belalang-belalang itu masuk ke dalam laut Teberau. Satupun belalang tidak ada yang tinggal di tanah Mesir. Dan Firaun tetap mengeraskan hatinya.

Baca juga: Penjelasan Ilmiah 10 Tulah Mesir (Kemalangan Akibat Kutukan) – Terinspirasi oleh Ledakan Gunung Thera (Santorini) – Plagues of Egypt

9. Kegelapan selama tiga hari

Musa melakukannya dengan mengulurkan tangannya ke langit. Tetapi di seluruh tempat orang Israel ada terang.

Kegelapan itu sangat dashyat, digambarkan oleh Alkitab dengan kata-kata “orang dapat meraba gelap itu”, “tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya”. Sebenarnya tulah ini dimaksudkan Tuhan untuk “menyerang” dewa tertinggi orang Mesir, yaitu Amon-Ra, atau Dewa Matahari. Dengan membuat Matahari tidak dapat bersinar selama tiga hari, Tuhan “mengklaim” kemenangan atas dewa orang Mesir dan mempermalukan seluruh dewa orang Mesir dan orang Mesir yang beribadah kepadanya.

Tulah ini berhenti dengan sendirinya setelah tiga hari lewat berlalu.

10. Kematian anak-anak sulung dari semua keluarga Mesir

Tulah Mesir ke-10, dan yang terakhir, adalah tulah yang akan menyebabkan semua anak sulung di negeri Mesir mati.

Pada sembilan Tulah Mesir yang sebelumnya, tulah-tulah tersebut hanya mengenai tanah Mesir, sementara lokasi tempat orang Israel tinggal (di Gosyen), sekalipun juga berada di dalam bagian tanah Mesir, luput dari tulah tersebut. Sebab Tuhan memberikan suatu pembatas yang tidak membenarkan tulah-tulah itu melewati pembatas itu.

Namun, pada tulah yang kesepuluh, yang juga adalah tulah penghabisan karena setelah itu bangsa Mesir melepaskan orang Israel, tulah tersebut juga dapat mengenai anak-anak sulung Israel. Maka dari itu, Tuhan menyuruh Musa mengadakan suatu acara bagi tiap keluarga Israel, yaitu menyembelih, memanggang dan memakan seekor anak domba jantan atau anak kambing jantan berumur setahun pada suatu waktu senja yang ditentukan. Kemudian dari darah tersebut dibubuhkan sedikit pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas pintu pada tiap-tiap rumah keluarga yang memakannya.

Maka saat malaikat maut lewat untuk mencabut nyawa para anak sulung di tiap-tiap keluarga, malaikat maut tersebut akan melewatkan setiap rumah yang pada ambang pintu itu telah ada darah anak domba, yaitu korban pengganti bagi setiap anak sulung pada keluarga di rumah itu. Itulah Paskah yang pertama. Demikianlah Paskah diperingati oleh orang Israel mula-mula sebagai tanda peringatan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir, yaitu Tuhan telah menyediakan bagi bangsa Israel anak domba sebagai ganti setiap anak sulung di Israel.

Bacaan Lainnya

Sumber bacaan: Pew ResearchWikipediaAge of the SageThe Register

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Penjelasan Ilmiah 10 Tulah Mesir (Kemalangan Akibat Kutukan) – Terinspirasi oleh Ledakan Gunung Thera (Santorini) – Plagues of Egypt

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *