Penjelasan Ilmiah Sepuluh Kutukan Mesir
Adalah sepuluh bencana yang didatangkan oleh Tuhan atas bangsa Mesir sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Keluaran pasal 7 sampai 12, untuk meyakinkan Firaun agar membebaskan bangsa Israel dari perbudakan dan pergi ke tanah Kanaan. Tulah-tulah itu juga sebagai hukuman “kepada semua allah (dewa) di Mesir.” Tulah Mesir ini juga disebutkan dalam Al Quran (7,133–136). Mari kita lihat penjelasan ilmiah tulah Mesir.
Tulah adalah kemalangan atau yang disebabkan oleh kutuk. Bisakah malapetaka ini terjadi melalui fenomena alam? Penjelasan ilmiah terinspirasi oleh ledakan gunung Thera (di Santorini, Yunani).
Penjelasan Ilmiah 10 Tulah Mesir (Kemalangan Akibat Kutukan)
Sejumlah sarjana mencoba memberikan penjelasan ilmiah, antara lain kedekatan orbit planet Venus dengan bumi, dan letusan gunung Santorini. Penjelasan-penjelasan ini bersifat spekulatif dan umumnya tidak didukung bukti-bukti kuat. Berikut ini spekulasi berdasarkan letusan gunung Santorini:
Tulah 1. Air menjadi darah
Dalam penjelasan ilmiah tulah Mesir “air menjadi darah”, warna merah di sungai Nil diusulkan bukanlah warna darah, melainkan ganggang (alga) merah. Usai Gunung Santorini meletus, debu vulkanisnya yang subur terbawa angin dan jatuh ke Sungai Nil. Debu ini membuat Sungai Nil menjadi kelewat subur sehingga populasi alga merah di sana pun mengalami ledakan (blooming). Akibatnya, hampir seluruh bagian sungai berwarna merah. Karena populasinya terlalu banyak, sebagian besar alga itu mati dengan sendirinya dan ketika mati membusuk, alga itu menghasilkan gas amoniak. Gas itulah yang menyebabkan matinya hewan-hewan di sungai, termasuk ikan.
Tulah 2. Binatang-binatang amfibi (biasanya diyakini sebagai katak)
Akibat tercemarnya air sungai oleh alga, sungai itupun tidak bisa lagi di tempati hewan. Hewan-hewan air seperti ikan mati, sementara mereka yang bisa berpindah tempat seperti kodok keluar mencari habitat baru. Akibatnya, terjadi ledakan populasi kodok di darat, yaitu tulah kedua. Wilayah Mesir adalah gurun (ini sebelum diketahui bahwa daerah lembah Nil sangat subur dan bukan termasuk gurun), maka kodok-kodok itu mati secara massal. Itulah penjelasan secara ilmiah tulah Mesir ke-2.
10 Tulah Mesir (Kemalangan Akibat Kutukan) – Sesuai Urutannya di dalam Alkitab
Tulah 3. Nyamuk
Karena sejumlah besar katak mati, populasi serangga seperti nyamuk pun meningkat secara tajam. Wabah serangga itu pun memasuki kota di mana orang-orang Mesir tinggal. Sama seperti tulah ketiga, karena kodok sebagai predator alamiah serangga itu mati, populasi lalat pikat (lalat penghisap darah) pun meningkat tajam, menjadi tulah keempat.
Tulah 4. Serangga lalat pikat
Meningkatnya wabah serangga-serangga penghisap darah seperti lalat pikat menyebabkan munculnya wabah penyakit ternak. Menurut para ahli, para serangga itu menyebarkan penyakit saat menggigit dan karena jumlah mereka sangat banyak, jumlah ternak yang terjangkit pun menjadi amat banyak dan muncul kematian massal pada ternak.
Tulah 5. Penyakit (sampar) pada ternak
hewan-hewan penghisap darah itu memindahkan penyakit dari hewan-hewan ternak serta orang-orang sakit. Dan karena banyaknya orang yang sakit, penyakit itu menjadi mudah menular dan sulit diobati, yang menjadi tulah keenam.
Tulah 6. Bisul
Ada lalat yang menggigit di wilayah tersebut yang menularkan penyakit ternak; peningkatan jumlah mereka yang tiba-tiba bisa memicu epizootik.
Epizootik merupakan berkenaan dengan serangan penyakit terhadap banyak hewan dari jenis penyakit yang sama pada waktu yang sama
Tulah 7. Badai hujan es bercampur api
Saat meletus, Gunung Santorini menyemburkan sejumlah besar gas sulfur dan debu vulkanis dalam jumlah amat besar ke udara. Material-material dari gunung berapi itu kemudian ikut mempengaruhi iklim setempat, sehingga menimbulkan fenomena cuaca aneh seperti hujan es (hail).
Penjelasan ilmiah tulah Mesir ke-7 dengan proses pembentukan hujan es sendiri tidak berbeda dengan hujan atau salju. Bedanya, hujan es terbentuk karena adanya tekanan udara yang sangat kuat sehingga titik-titik air itu tertahan di udara dan membentuk bongkahan es yang akhirnya jatuh ke bumi. Pada tulah ketujuh Mesir, kemungkinan tekanan udara itu berasal dari tekanan uap gunung berapi. Lebih lanjut, gesekan debu-debu vulkanis di udara juga menyebabkan munculnya kilatan listrik di udara seperi petir sehingga langit terlihat “berapi”
Munculnya hujan es akan menghancurkan sejumlah besar tanaman, termasuk tanaman pertanian. Akibatnya, serangga-serangga pengembara yg memakan tanaman seperti belalang akan terkonsentrasi dalam jumlah amat besar dan memakan tanaman di ladang-ladang yang masih tersisa, termasuk yang berdekatan dengan wilayah permukiman. Penjelasan lain, kematian massal kodok pada tulah kedua menyebabkan populasi belalang melonjak drastis.
Tulah 8. Belalang
Dengan adanya kekeringan dan adanya hujan, banyak serangga dan belalang yang memakan hasil panen, yang membuat wabah kelaparan akibat gagal panen.
Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, ketika mereka kelaparan, satu ton belalang belalang dapat memakan jumlah makanan yang sama dalam satu hari seperti yang dapat dilakukan 2.500 manusia.
Tulah 9. Kegelapan
Penjelasan ilmiah tulah Mesir paling mungkin pada fenomena kegelapan yang menjadi tulah kesembilan adalah abu dan asap dari gunung berapi terlepas dalam jumlah amat besar di udara sehingga menutupi matahari. Fenomena serupa juga terjadi pada letusan gunung Krakatau dan Tambora. Usai meletus, debu dari Krakatau terbawa angin dan menutupi sejumlah besar daerah di khatulistiwa.
Sementara letusan Tambora, di pulau Sumbawa, pada tahun 1816 menyebabkan tahun itu dikenal sebagai “Tahun Tanpa Musim Panas” (“Year Without a Summer“). Penjelasan lain, wabah belalang yang amat besar menyebabkan matahari menjadi tertutup. Para ahli itu juga berpikir pada saat bersamaan terjadi gerhana atau badai pasir raksasa sehingga wilayah tersebut menjadi gelap.
Tulah 10. Kematian anak-anak sulung dari semua keluarga Mesir
Tulah kematian anak sulung merupakan tulah yang masih membingungkan para ahli. Jika muncul kematian massal, kenapa yang meninggal hanyalah anak sulung, bukan semua orang. Juga yang meninggal hanyalah orang Mesir, tidak termasuk orang Israel yang saat itu masih berada di wilayah Mesir? Ada beberapa penjelasan yg coba dikemukakan para ahli:
- Ketika muncul wabah dan kegelapan, makanan yang tersisa saat itu ikut tercemar. Orang-orang pun mengungsi dan ketika mereka kembali, mereka hanya memakan makanan yg tersisa. Karena anak sulung mendapat prioritas pertama untuk makan, mereka pun menjadi sakit dan meninggal lebih dahulu.
- Ketika terjadi letusan gunung, asapnya pun mencapai permukiman Mesir. Dan jika memperkirakan kultur orang Mesir, mereka yang sulung tidur di lantai/tempat rendah, sementara anggota keluarga lain tidur di tempat yang lebih tinggi, sehingga mereka yang sulung terinfeksi terlebih dahulu oleh debu-debu vulkanis. Gas beracun seperti belerang sendiri massa jenisnya lebih rendah dari udara sehingga gas itu hanya menjalar di lantai
- Orang-orang Israel sendiri sudah diberitahu oleh Nabi Musa bahwa usai tulah ini, mereka akan diusir oleh bangsa Mesir. Maka, mereka bersiap-siap dan menandai pintu rumah mereka dengan darah domba. Mereka juga hanya diperbolehkan makan roti tanpa ragi yang dibuat sendiri. Karena mereka sudah bersiaga dan memakan makanan yang bahannya tersedia sejak sebelum wabah inilah, mereka tidak ikut meninggal.
Sampai sekarang belum ada kesepakatan maupun bukti pendukung penjelasan-penjelasan ilmiah tersebut.
Bacaan Lainnya
- 10 Tulah Mesir (Kemalangan Akibat Kutukan) – Sesuai Urutannya di dalam Alkitab
- Daftar Hari Penting Di Indonesia – Hari Libur – Hari Besar / Hari Raya Keagamaan
- Minuman Buah Jus Mangga, Resep, Manfaat Kesehatan, Vitamin dan Mineral
- Sel darah merah, terbentuk baik oleh kontribusi vitamin B, C, dan E
- Destinasi Wisata Bali Yang Harus Dikunjungi
- Jakarta – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Tempat Wisata Yang Harus Dikunjungi Di Tokyo – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: Wikipedia (Inggris), Live Science
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing
Diatas semuanya penjelasan itu,Tuhan yg mengatur,terlalu lemah,semua serba kebetulan,terkesan terlalu memaksakan dan dibuat buat