Indonesia Merdeka – 17 Agustus 1945

5 min read

Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945

Indonesia Merdeka!

Dampaknya dari 17 Agustus 1945 hingga kini masih terasa… Indonesia merdeka!

Kemerdekaan adalah suatu kondisi suatu bangsa, negara atau negarabagian, yang di mana populasi dan penduduknya, atau sebagian darinya, menjalankan pemerintahan sendiri dan biasanya untuk mencapai kedaulatan di wilayahnya.

Setelah kemerdekaan telah tercapai, sebuah negara tidak bergantung pada orang lain untuk bantuan menjalankan pemerintahannya, juga keputusan penting yang dibuat oleh badan luar, atas seluruh wilayah bagian negaranya.

Apakah pencapaian hasil dari kemerdekaan berbeda dengan revolusi? hal ini sudah lama dan sering diperdebatkan mengenai pertanyaan kekerasan sebagai cara yang sah untuk mencapai kedaulatan?…

 

Pentingnya Kemerdekaan Bagi Suatu Bangsa

  • Sebagai puncak perjuangan dari satu bangsa
  • Mendapatkan kebebasan untuk menentukan sistem pemerintahan
  • Dapat berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain
  • Dapat mengatur masyarakat dengan sistem sendiri
  • Dapat menata dan melakukan pembangunan di setiap daerah tanpa paksaan
  • Tidak merasa terkekang karena tidak adanya lagi pengaruh penjajah

 

Merdeka Adalah…

Hari lahirnya Bangsa Indonesia;

Bebas membantu sesama tanpa berharap imbalan, ucapan terimakasih dan dipuji;

Bebas memasuki rumah-rumah prestasi setelah dibukakan pintu gerbangnya oleh pendiri negeri;

Bebas mengekspresikan keyakinan tanpa takut dikritisi, disalahkan dan dicaci;

Bebas mengendalikan diri demi menghargai ruang-ruang privasi;

Bebas menahan diri demi kebebasan bersama anak negeri;

 

Teks Proklamasi Indonesia Merdeka Yang Juga Tercantum Pada Uang Rp 100 000

P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan
dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.

 

Teks Proklamasi Uang Seratus Ribu Rupiah

 

Teks Klad / Otentik / Asli Proklamasi Indonesia

Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.

Adapun yang merumuskan proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno dan Achmad Soebardjo.

Para pemuda yang berada di luar meminta supaya teks proklamasi bunyinya keras. Namun Jepang tak mengizinkan. Beberapa kata yang dituntut adalah “penyerahan”, “dikasihkan”, diserahkan”, atau “merebut”. Akhirnya yang dipilih adalah “pemindahan kekuasaan”. Setelah dirumuskan dan dibacakan di rumah orang Jepang, isi proklamasi pun disiarkan di radio Jepang.

Berikut isi proklamasi tersebut:

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, 17 – 8 – ’05
Wakil2 bangsa Indonesia.

Naskah Proklamasi Klad / Otentik ini ditinggal begitu saja dan bahkan sempat masuk ke tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda. B.M. Diah menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.


Naskah Proklamasi Baru Setelah Mengalami Perubahan

Teks Naskah Proklamasi Otentik yang ditempatkan di Monumen Nasional

Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan, yang dikenal dengan sebutan naskah “Proklamasi Otentik“, adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi), yang isinya adalah sebagai berikut:

P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.


Pasti Anda Bertanya, Kenapa Tahun ’05?

Tahun pada kedua teks naskah Proklamasi di atas (baik pada teks naskah Proklamasi Klad maupun pada teks naskah Proklamasi Otentik) tertulis angka “tahun 05” yang merupakan kependekan dari angka “tahun 2605”.

Karena tahun penanggalan yang dipergunakan pada zaman pemerintah pendudukan militer Jepang saat itu adalah sesuai dengan tahun penanggalan yang berlaku di Jepang, yang kala itu adalah “tahun 2605” atau tahun masehi 1945.


Perbedaan Teks Proklamasi Apa Saja Yang Anda Temukan?

  • Kata “Proklamasi” diubah menjadi “P R O K L A M A S I”,
  • Kata “Hal2” diubah menjadi “Hal-hal”,
  • Kata “tempoh” diubah menjadi “tempo”,
  • Kata “Djakarta, 17 – 8 – ’05” diubah menjadi “Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05”,
  • Kata “Wakil2 bangsa Indonesia” diubah menjadi “Atas nama bangsa Indonesia”,
  • Isi naskah Proklamasi Klad adalah asli merupakan tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Drs. Mohammad Hatta dan Mr. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo. Sedangkan isi naskah Proklamasi Otentik adalah merupakan hasil ketikan oleh Mohamad Ibnu Sayuti Melik (seorang tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan Proklamasi),
  • Pada naskah Proklamasi Klad memang tidak ditandatangani, sedangkan pada naskah Proklamasi Otentik sudah ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.


Siapa Yang Mengetik Teks Proklamasi?

Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti.

 

Serah Terima Belanda Kepada Indonesia

Serah terima secara resmi kedaulatan oleh Ratu Juliana (Belanda) kepada Drs. Mohammad Hatta (yang kelak menjadi Wakil Presiden RI pertama) pada tanggal 27 Desember 1949 di Isatana Dam, Amsterdam – Belanda.

 

Video Proklamasi – Indonesia Merdeka


Berkibarnya Sang Saka Merah Putih Di Seluruh Penjuru Indonesia!

Dari menjelang sampai hari kemerdekaan sendiri lingkungan rumah Anda pasti dimeriahkan tiang-tiang bendera merah putih, ataupun yang warna-warni. Bendara warna-warni ini dijual di tepi jalanan dan bisa Anda dapatkan dengan harga yang juga beragam. Tahukah Anda ternyata memasang bendera merah putih di setiap rumah atau lokasi lainnya telah diatur dalam Pasal 7 UU No 24 Tahun 2009?

Dalam ayat 4 dituliskan, “Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.”

 

Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita

– Mohammad Hatta

 

Lomba-Lomba Tradisional Untuk Memeriahkan 17 Agustusan

Perlombaan yang seringkali menghiasi dan meramaikan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI diadakan di kampung-kampung/ pedesaan yang umumnya diikuti oleh anak-anak dan remaja dan dikoordinir oleh pengurus kampung (RT/RW) / organisasi pemuda setempat (karang taruna).

  • Makan kerupuk
  • Balap bakiak
  • Balap karung
  • Lari kelereng (dengan kelereng dan sendok)
  • Memasukan paku ke dalam botol
  • Tarik tambang
  • Gigit koin dalam semangka
  • Sepeda lambat
  • Balap tempeh
  • Panjat pinang
  • Perang bantal
  • Pemecahan balon
  • Pengambilan koin dalam terigu
  • Rebutan kursi
  • Joget jeruk
  • Memasukan benang ke dalam jarum


Lagu Indonesia Raya

Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan “lagu kebangsaan” di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po (sebuah surat kabar Tionghoa berbahasa Melayu yang terbit di Hindia Belanda sejak tahun 1910).

Sedangkan rekaman pertamanya dimiliki oleh seorang pengusaha bernama Yo Kim Tjan (atau Johan Kertayasa, lahir di Garut, Indonesia pada tahun 1899 dan wafat pada tahun 1968).

 


Bacaan Lainnya

 

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

 

Sumber bacaan: Wikipedia

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya

 


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *