Bumi Berputar Sangat Cepat dari Barat ke Timur
Pergerakan laut dan atmosfer sangat dipengaruhi oleh rotasi Bumi. Saat ini, planet kita berputar berotasi dari barat ke timur dengan kecepatan linier 465.1013 m / s (1674.365 km / jam atau 1040.40 mph) di khatulistiwa. Apa yang akan terjadi jika Bumi berputar ke arah sebaliknya (dari timur ke barat)?
Baca juga: Rotasi Bumi dan Revolusi Bumi – Penjelasan dan Perbedaan
Apa Yang Terjadi Jika Bumi Berputar ke Arah Sebaliknya?
Para peneliti telah mensimulasikan pembalikan arah rotasi planet kita. Konsekuensi: hilangnya Arus Teluk (Gulf Stream) dan berkurangnya daerah gurun.
1. Suhu di Bumi akan sedikit lebih dingin tetapi lebih hijau
Pada prinsipnya, sifat rata-rata global (yaitu rata-rata suhu laut dan darat, cakupan es laut, tutupan awan total, dll) tidak secara langsung dipengaruhi jika Bumi berputar ke arah sebaliknya. Namun, menurut peneliti, umpan balik antara proses iklim yang berbeda dapat menyebabkan perubahan. Simulasi menunjukkan bahwa jika Bumi berputar ke belakang, suhu rata-rata global hanya akan 0,18 K di bawah situasi saat ini.
Perbedaan terbesar adalah di daerah gurun yang terintegrasi secara global: dunia retrograde akan jauh lebih hijau karena daerah gurun menyusut dari 42 juta km² (16,22 juta mil persegi) menjadi 31 juta km² (11,97 juta mil persegi). Setengah dari wilayah padang pasir sebelumnya ditutupi oleh vegetasi berkayu, separuh lainnya oleh rumput. Akibatnya, Bumi yang berputar ke belakang akan menyimpan lebih banyak karbon di vegetasi terestrialnya.
2. Perubahan sistem hujan (monsun)
Jika Bumi berputar ke arah sebaliknya, akan juga mempengaruhi sistem hujan. Daerah yang mengelilingi Bumi di dekat Khatulistiwa, di mana angin timur laut dan tenggara bertemu. Yang kita alami saat ini, curah hujan terkuat berpusat di sekitar monsun Asia-Australia yang hangat. Namun, menurut simulasi, itu akan beralih ke struktur yang lebih tripolar dengan pusat-pusat aksi di Atlantik tropis timur, Pasifik tengah dan wilayah monsun yang berpusat di Timur Tengah.
3. Perubahan yang telah diamati lebih dari 7000 tahun
Dalam simulasi mereka, para peneliti Jerman tidak hanya membalik gaya Coriolis. Kemudian mereka mengamati bagaimana daratan, angin atmosfer dan arus lautan berinteraksi selama periode fiktif 7.000 tahun.
Namun dalam “Bumi berputar ke arah sebaliknya”, kondisi cuaca benar-benar terbalik! Tampaknya, Bumi secara khusus lebih “hijau”, gurun membentang memang menurun dari 42 menjadi 31 juta km².
Perubahan besar lainnya: Arus Teluk, arus laut yang terbentuk di Teluk Meksiko dan menghangatkan Atlantik Utara, mati ketika rotasi dibalik. Sebuah fenomena yang serupa dan sedikit lebih kuat akan muncul kembali di Samudra Pasifik, dan melembutkan Timur Jauh Rusia menuju Vladivostok.
“Tentu saja tidak ada kemungkinan bahwa suatu hari planet akan berbalik arah, kata Jérémy Leconte. Tetapi ini bekerja dengan sempurna menggambarkan peran rotasi ini dan memungkinkan untuk lebih memahami asal dan konsekuensi dari banyak fenomena iklim seperti keberadaan gurun Sahara“.
Bacaan Lainnya
- Lapisan Atmosfer Bumi – yang harus Anda ketahui!
- Planet Seperti Bumi Ditemukan – NASA mengungkapkan planet-planet yang layak huni
- Urutan Planet dari Terbesar ke Terkecil – Apakah Anda tahu?
- Kecepatan Cahaya Nilai Presisinya adalah 299792458 Meter per Detik
- Tanda Astrologi Zodiak Peringkat Dari Yang Terbaik Sampai Terburuk
- Tibet Adalah Provinsi Cina – Sejarah Dan Budaya
- Puncak Gunung Tertinggi di Dunia dimana?
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat di Dunia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
Sumber bacaan: Live Science, Tested, SFR Presse – Science et Avenir, Weather
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing
Cuaca di Bumi: Pergantian terus-menerus antara periode glasial dan interglasial