Saya Disebut Sebagai Kota Hujan | Sejarah | Tempat Wisata di Bogor

22 min read

Tempat wisata Bogor

Tempat Wisata Bogor

Tempat-Tempat Menarik, pariwisata Dan transportasi umum di daerah Bogor. Beberapa tempat wisata Bogor, di antaranya adalah:

Kebun Raya Bogor

Sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 80 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi dan IPB.

Alamat:
Jalan Ir. Haji Juanda No.13, 16122, Indonesia
Telp. (0251) – 8322187

Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor

Jam Buka Kebun Raya Bogor

Kebun: 08.00 – 17.00
Kantor: 07.00 – 15.30
Informas: 08.00 – 16.00
Perpustakaan: 08.00 – 15.00*
Rumah Kaca Anggrek: 08.00 – 15.30
Toko Tanaman & Cinderamata: 08.00 – 15.30
Cafe De’daunan: 08.00 – 21.00
Museum Zoologi: 08.00 – 17.00

* Khusus hari Jumat (08.00 – 16.00) Sabtu – Minggu dan hari libur tutup

Tiket Masuk Kebun Raya Bogor

Mulai tahun 2008, tiket masuk Kebun Raya Bogor bersatu dengan tiket masuk Museum Zoologi Bogor. Dengan membeli satu tiket, Anda bisa mengunjungi Kebun Raya Bogor dan Museum Zoologi Bogor.

Akses Menuju Lokasi Kebun Raya Bogor

Dari Stasiun Kota Bogor: naik Angkutan Kota 02 jurusan Merdeka – Sukasari, turun di pintu utama Kebun Raya Bogor
Dari Terminal Baranangsiang Bogor: naik Angkutan Kota No. 09 jurusan Warung Jambu – Sukasari, turun di pintu Kebun Raya Bogor

Istana Bogor

Merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa-rusa yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga sampai sekarang.

Alamat Istana Bogor:
Jl. Ir. H. Juanda no. 1 – Bogor

Sekilas Tahun-Tahun Bersejarah Istana Bogor

  • 1954, tanggal 28-29 Desember berlangsung Konferensi Panca Negara sebagai persiapan Konferensi Asia Afrika(KAA) di Bandung 1955.
  • 1978-1998, Istana Bogor dipergunakan sebagai tempat penataran P4 tingkat Manggala.
  • 1986, berlangsung Jakarta Informal Meeting (JIM) untuk membahas pertikaian antarfaksi-faksi di Cambodia (Kamboja).
  • 1994, tanggal 15 November diselenggarakan Konferensi AELM atau Lebih Populer dengan sebuatan APEC (Asia Pasifik Ekonomic Conference).
  • 2000 tanggal 19 November, dalam rangka hari Cinta Puspadan satwa Nasional, didirikan yayasan Kebun Raya Indonesia yang digagas oleh wakil Presiden RI Megawati Soekarno Putri dan disponsori oleh Duta Besar dari Negara-negara sahabat Indonesia.
  • 2001, tanggal 30 Mei dilangsungkan KTT G-15 khususnya acara Ladies Programe.
Istana Bogor
Istana Bogor

Istana Bogor dibagi menjadi 3 (tiga) bagian:

  • Gedung Induk sayap kiri: Mempunyai luas bangunan 325 m2, biasa dipergunakan untuk tempat menginap tamu Negara yang berpangkat menteri.
  • Gedung induk/ruang garuda/gedung utama: Istana gedung induk biasa dipakai sebagai tempat penyelenggaraan acara-acara kenegaraan. Seperti pertemuan-pertemuan kenegaraan, januan makan besar, pertunjukkan-pertunjukkan kesenian bila ada kunjungan tamu Negara atau peristiwa penting, disamping juga kegiatan-kegiatan penting  yang bersifat Nasional.
  • Gedung induk sayap kanan: Bagian ketiga dari gedung Istana Bogor adalah Gedung Induk sayap kanan, biasa dipergunakan untuk menginap tamu-tamu  Negara yang memang  jabatan kepala Negara atau kepala pemerintahan.

Istana Bogor memiliki luas areal 28 Ha. Mempunyai koleksi buku 3.205 buah. Istana ini menyimpan banyak benda seni, baik yang berupa lukisan, patung, serta keramik dan lainnya. Hingga kini lukisan yang terdapat di istana ini adalah 448 buah. dimana judul/nama lukisan itu, pelukisnya, tahun dilukisnya, tersedia dalam bentuk daftar sehingga memudahkan siapa saja yang ingin memperoleh informasi tentang lukisan tersebut. Jugai terdapat patung sebanyak 216 buah.

Akses Menuju Lokasi Istana Bogor:

Dari Stasiun  Kota Bogor: Naik angkutan kota nomor 03(BS-Bubulak) Turun di depan istana Bogor.
Dari Terminal Baranangsiang Bogor: Naik angkutan kota nomor 03(BS-Bubulak) Turun di depan istana Bogor.

Prasasti Batu Tulis

Merupakan prassati peniggalan zaman Kerajaan Padjadjaran yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno yang isinya menyebutkan Raja Pakuan Padjadjaran yang bernama Prabu Purana dinobatkan kembali dengan nama Sri Paduka Maharaja Ratu Haji dalam tahun yang tidak jelas karena ada huruf yang kosong, sehingga ada berbagai macam penafsuran Prasasti ini disimpan di tepi jalan raya Batutulis, Bogor, sekitar 2 km dari pusat kota.

Prasasti Batutulis Bogor
Prasasti Batutulis Bogor

Alamat:
Jl. Batutulis No. 54

Prasasti batutulis memang merupakan bagian sejarah dari kota bogor. Terletak di kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kotamadya Bogor, dulunya lokasi ini ribuan tahun yang lalu berada ditempat yang hening, sepi dan berkabut. Bahkan bagi penduduk setempat dipercaya sebagai tempat sarang harimau yang kemudian menumbuhkan khayalan adanya hubungan antara kerajaan Pajajaran yang sirna dengan harimau.

Scipio, seorang ekspedisi Belanda yang ditugaskan untuk membuka daerah pedalaman jakarta, melukiskan betapa hormat dan khidmatnya mereka (orang pribumi dalam rombongan ekspedisi), menghadapi situs Batutulis sampai mereka berani melarang Scipio yang merupakan pimpinannya menginjakkan kaki kedalamnya karena ia bukan orang Islam, jelas sekali mereka menganggap tempat itu “keramat”, karena disitu, menurut mereka, terletak tahta atau singgasana raja Pajajaran. Dengan keyakinan seperti itu, bila pada saat mereka pertama kali menemukan tempat tersebut lalu melihat seekor atau beberapa ekor harimau keluar dari dalamnya, mereka tidak akan menganggapnya sebagai hewan biasa. Menurut catatan sejarah, prasasti itu dibangun tahun 1533 oleh Prabu Surawisesa, sebagai peringatan terhadap ayahandanya, Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran. Prabu Siliwangi memerintah pada 1482 – 1521. Raja sakti mandraguna itu dinobatkan dengan gelar Prabu Guru Dewata Prana, lalu bergelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.

Kompleks Prasasti Batu Tulis

Di kompleks itu terdapat 15 peninggalan berbentuk terasit, batu yang terdapat di sepanjang Sungai Cisadane. Ada enam batu di dalam cungkup, satu di luar teras cungkup, dua di serambi dan enam di halaman. Satu batu bercap alas kaki, satu batu bercap lutut, dan satu batu besar lebar yang berisi tulisan Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Konon prasasti batutulis itu dibuat oleh Prabu Surawisesa sebagai bentuk penyelasannya karena ia tidak mampu memepertahankan keutuhan wilayah Pakuan Pajajaran yang dimanatkan padanya, akibat kalah perang dengan kerajaan Cirebon.

Perang Pakuan-Pajajaran berlangsung selama 5 tahun. Cirebon yang didukung kerajaan Demak berhasil mengalahkan kerajaan Pakuan setelah pasukan meriam Demak datang membantu tepat pada saat pasukan Cirebon mulai terdesak mundur. Laskar Galuh (Pakuan) tidak berdaya menghadapi “panah besi yang besar, menyemburkan kukus ireng, bersuara seperti guntur dan memuntahkan logam panas”. Tombak dan anak panah mereka lumpuh karena meriam sehingga jatuhlah Galuh diikuti dua tahun kemudian dengan jatuhnya pula kerajaan Talaga, benteng terakhir kerajaan Galuh.

Akses Menuju Lokasi Prasasti Batu Tulis:

Dari Stasiun Kota Bogor: Naik angkutan kota nomor 03(BS-Bubulak), turun di pertigaan Ciomas kemudian naik angkutan nomor14 (Pasir kuda-laladon). Turun di depan Istana prasasti batu tulis.

Dari Terminal Baranangsiang Bogor: Naik angkutan kota nomor 01(BS-Ciawi), turun di depan Plaza ekalokasari. Kemudian naik angkutan nomor 14(Pasir kuda-laladon). Turun di depan Istana prasasti batu tulis.

CICO – Cimahpar Integrated Conservation Offices

Merupakan kawasan pendidikan dan konservasi dengan pendekatan kepada alam, terletak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Kawasan ini memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti gedung perkantoran, wisma, asrama (dormitory), serta kebun buah, sayur dan tanaman obat. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas panjat tebing, kegiatan luar, dan area outbond. Kawasan ini didedikasikan untuk kepentingan konservasi.

Dramaga, Bogor

Terletak di bagian barat dari kota, tepatnya sekitar 12 km dari pusat Kota Bogor. Wilayah Dramaga merupakan sentra produksi manisan basah dan kering; dari buah-buahan (pala, mangga, jambu batu, kemang, pepaya, kweni, salak, kedondong atau caruluk) maupun dari bahan sayuran (wortel, labu siam, pare, lobak, bligo, serta ubi jalar).

Plaza Kapten Muslihat (Taman Topi)

Didalam Plaza Kapten Muslihat terdapat sebuah taman yang diberi nama Taman Ade Irma Suryani, sebelumnya taman ini memiliki nama Taman Kebon Kembang tempat orang berwisata, namun pada tahun 1980-an taman ini berubah fungsi menjadi terminal angkutan kota karena letaknya yang strategis di muka Stasiun Bogor.

Terminal tersebut kemudian direnovasi menjadi Plaza Kapten Muslihat yang mengusung konsep Bangunan berbentuk Topi, sehingga masyarakat pun menyebutnya dengan Taman Topi. Pada saat itu Plaza Kapten Muslihat merupakan salah satu alternatif tempat berwisata sebelum ledakan mal dan plaza melanda Bogor. Taman topi dilengkapi berbagai wahana permainan namun pada sejak tahun 1994 sampai saat ini (tahun 2007) tempat ini menjadi tidak terawat baik karena dikepung oleh pedagang kaki lima dan angkutan kota. Didalamnya juga terdapat pula Pusat Informasi Kepariwisataan atau Tourist Information Centre.

Taman Kencana

Taman Kencana Bogor

Adalah sebuah taman kecil yang digunakan untuk tempat rekreasi anak-anak kecil, kaum muda maupun orang tua yang melepas lelah setelah capai berjalan-jalan di lapangan Sempur ataupun Kebun Raya. Taman ini ramai pada hari minggu saat para orang tua dan anak-anak sedang libur.

Lapangan Sempur

Lapangan yang dahulu merupakan lahan kosong yang dipergunakan sebagai lapangan upacara untuk memperingati HUT Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus ini, sekarang sudah dikelola oleh Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bogor. Lapangan ini sekarang dijadikan sebagai tempat olah raga dan lapangan multifungsi.

Di lapangan ini terdapat wall-climb, lapangan basket, lapangan utama untuk bermain bola dan soft/baseball, run-track, lapangan voli beralaskan pasir pantai, area untuk senam. Pada hari minggu tempat ini akan menjadi pasar dadakan, banyak pedagang makanan ataupun alat-alat yang menggelar dagangannya disini setiap hari minggu. Lapangan ini kerap digunakan untuk berbagai even musik.

Puncak

Puncak

Kawasan wisata perbukitan yang terletak disebelah timur kota Bogor, dikelilingi oleh Gunung Gede dan Gunung Pangrango.

Puncak terletak 70 km sebelah selatan Jakarta. Wilayah Puncak terletak di kaki dan lereng pegunungan Gede-Pangrango dan sebagian besar merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gede Pangrango. Daerah ini terkenal sebagai daerah wisata pegunungan baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Beberapa tempat wisata yang dapat Anda kunjungi di daerah Puncak, melalui situs ini.

Situ Gede

Danau kecil di barat laut kota Bogor, di tepi hutan penelitian Dramaga, Bogor. Lokasi obyek wisata ini berjarak kurang lebih sekitar 10 km dari pusat kota Bogor.

Alamat : 

Jl. Tambakan – Bogor Barat

Danau Situ Gede ini adalah salah satu tinggalan kejayaan masa kolonial Belanda. Danau Situ Gede cukup luas, yaitu sekitar 6 hektar yang sekitarnya merupakan hutan-hutan yang asri, serta syarat dengan nuansa pendidikan. Bahkan beberapa tahun terakhir sering banyak penelitian di daerah danau yang masih asri dan hijau ini.

Oleh karena lokasinya yang dekat dengan Kota Bogor, maka untuk mencapai obyek wisata ini relatif mudah. Bagi pengunjung yang datang dari arah Jakarta dapat melalui Jalan Sholeh Iskandar-Yasmin-Terminal Bubulak-Situ Gede. Sedangkan, bagi pengunjung yang datang dari arah Kota Bogor dapat melalui Jalan Gunung Batu-Terminal Bubulak-Situ Gede.

Danau Situ Gede
Danau Situ Gede

Kondisi Danau Situ Gede merupakan sebuah danau dengan luas sekitar 6 hektar yang dikelilingi oleh hutan penelitian milik Badan Litbang Kehutanan yang digunakan sebagai lokasi Pusat Penelitian Kehutanan Internasional atau Cifor (Center for International Forestry Research). Pasokan air di Situ Gede berasal dari mata air yang bermuara di Situ Burung, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Setelah terkumpul di danau, air tersebut sebagian digunakan untuk irigasi sawah dan perkebunan di sekitar Kelurahan Situ Gede yang luasnya sekitar 70 hektar.

Selain berfungsi sebagai penampung air, Situ Gede juga dijadikan sebagai sarana rekreasi dan olahraga. Panorama di sekitar danau, terutama pada saat matahari akan tenggelam, menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang yang datang ke danau itu. Apalagi bila menikmatinya sambil duduk di perahu yang mengelilingi pulau mungil yang ada di tengah-tengah danau.

2 Buah Anak Danau

Tidak jauh dari lokasi Situ Gede terdapat 2 buah anak danau lagi, yaitu Situ Leutik (kini sudah menghilang) dan Situ Panjang. Warga sekitar beranggapan bahwa ketiga situ tersebut apabila diamati secara saksama akan berbentuk menyerupai sebilah kujang, senjata tradisional khas masyarakat Jawa Barat.

Namun sayang, obyek wisata ini belum bisa memberikan kontribusi yang berarti terhadap pendapatan asli Pemkot Bogor, karena tidak banyak memiliki fasilitas hiburan dan tempat bermain. Saat ini baru tersedia tempat duduk untuk menikmati udara dan pemandangan di sekitar danau serta beberapa buah perahu yang diantaranya berasal dari sumbangan Gubernur Jawa Barat waktu itu, Danny Setiawan.

Apabila fasilitas hiburan dan tempat bermain ditambah dan atau diperbaiki, bukan tidak mungkin pengunjung di Situ Gede akan bertambah beberapa kali lipat dari sebelumnya. Dengan penambahan beberapa fasilitas hiburan, maka pemasukan dana pun bukan hanya dari retribusi masuk saja, tetapi juga dari fasilitas-fasilitas tersebut. Dan, hal ini tentu saja akan meningkatkan pendapatan asli daerah, sama seperti tempat-tempat wisata lainnya di Kabupaten Bogor.

Akses Menuju Lokasi Situ Gede:

Dari Stasiun Kota Bogor:  Naik angkutan umum nomor 03(BS-Bubulak) turun di Sindang Barang Jero(SBJ), kemudian naik angkutan umum 15(SBJ-Ps.Anyar), Turun di Situ Gede.

Dari Terminal Baranangsiang Bogor: nomor 03 turun di Sindang Barang Jero(SBJ), kemudian naik angkutan umum 15(SBJ-Bubulak). Turun di situ gede.

Hutan CIFOR

Hutan CIFOR (Hutan Penelitian Dramaga) adalah sebuah lokasi menarik di  Kota Bogor, dengan luas sekitar 60 hektar wilayahnya secara administratif mencakup dua wilayah desa yaitu wilayah Desa Situgede dan Desa Bubulak yang berada pada Kecamatan Bogor Barat.

Alamat:
Jl. Cifor, Kelurahan Bubulak – Bogor Barat

Hutan dengan ketinggian 244 m dari permukaan laut ini sudah dikelola semenjak 1956 oleh Balai Penyelidikan Kehutanan yang diharapkan dapat berfungsi sebagai tempat koleksi dan pengenalan tanaman hutan. Proses pembangunan Hutan Penelitian Dramaga dimulai dengan pembelian tanah masyarakat di wilayah tersebut pada tahun 1954-1955.

Hutan CIFOR
Hutan CIFOR

Semenjak tahun 2010 pengelolanya Balai Penyelidikan Kehutanan telah berganti nama menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi yang memiliki lokasi kantor di Jalan Gunung Batu Nomor 5 Kota Bogor sejak tahun 1930 (pada masa Hindia Belanda bernama Bosbouw Proefstation).
Sedikit cuplikan sejarah pada tahun 1947 sempat terdapat dua Balai Penyelidikan Kehutanan yaitu Balai Penyelidikan Kehutanan Republik Indonesia yang berkedudukan di Solo dan Balai Penyelidikan Kehutanan yang dikelola sekutu dan berkedudukan di Bogor. Pada hutan ini terdapat kantor CIFOR (Center for International Forestry Research) yang dibangun pada 1995, sebuah lembaga riset nirlaba tentang hutan. Hal ini pula yang membuat hutan ini dikenal oleh warga sebagai hutan CIFOR.

Akses Menuju Lokasi Hutan CIFOR:

Dari Terminal Baranangsiang Bogor: nomor 03 turun di Sindang Barang Jero(SBJ), kemudian naik angkutan umum 15(SBJ-Bubulak). Turun di CIFOR – Situ Gede.
Dari Stasiun Kereta Api Bogor: naik angkutan umum nomor 03(BS-Bubulak) turun di Sindang Barang Jero(SBJ),  kemudian naik angkutan umum 15(SBJ-Ps.Anyar). Turun di CIFOR – Situ Gede.

Salah satunya penelitian yang dilakukan untuk hutan tropis, CIFOR (central For Foundations Fontery Research) ada juga peneliti-peneliti dari Badan Klimatologi Cuaca, dengan Anda berkunjung ketempat ini berarti secara tak langsung menambah wawasan Anda soal hutan-hutan tropis plus percuacaan.

Untuk lebih tahu sedikit soal CIFOR yang saya sarikan dari wikipedia, CIFOR adalah sebuah lembaga yang bekerja untuk kesejahteraan manusia yang sub bidangnya salah satu adalah penggunaan secara berkeadilan hutan-hutan yang berada dikawasan negara-negara berkembang. []

Rancamaya Golf

Sejak tahun 1994, Rancamaya Golf Estate dikembangkan dan dikenal sebagai one of the best golf and premium estate in Indonesia. Dengan konsep lingkungan yang natural friendly. Rancamaya memiliki kontur tanah yang alami, dalam pengembangannya tidak merubah banyak kontur dan tidak merusak alam.

Dengan total luas area sebesar 450 hektar, berada tepat di kaki Gunung Salak. Diketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Perumahan ini memiliki berbagai keunggulan yang menawan. Selain memiliki area golf terbaik di Asia Tenggara. Dari sisi Timur, view Gunung Gede Pangrango tampak begitu menawan, menjelang malam di sisi Utara citylight Kota Bogor akan terlihat cantik.

Alamat Rancamaya Golf:

Jl. Rancamaya Utama, Ciawi – Bogor 16720

Rancamaya Golf
Rancamaya Golf

Pemandangan yang luar biasa ini serta suasana yang nyaman akan membangkitkan suasana romantis bagi mereka yang merasakan alam Rancamaya. Konsep green di Rancamaya bukanlah isapan jempol belaka. Keindahan landscape yang di rawat dengan baik menjadi point utama membentuk lingkungan yang hijau nan indah.

Daya tarik Kota Bogor tidak lepas dari keindahan pemandangan yang terkenal dengan alam pegunungannya. Sebagai kawasan yang sangat berkembang pesat dilihat dari pertumbuhan nilai jual dan daya minat investasi yang sangat atraktif, Rancamaya Golf Estate menjadi salah satu icon menarik untuk perkembangan Kota Bogor.

Nikmati nyamannya hidup Anda di tengah asrinya rerumputan nan hijau. Golf di Rancamaya merupakan sebuah keindahan yang layak disandingkan dengan berbagai tempat yang terkenal di dunia; seperti lapangan golf di Augusta dan St. Andrews. Lapangan golf membentang luas dengan18-hole, 72-par dan 6,455-yard, yang sudah terselesaikan sejak tahun 1995.

Akses Menuju Lokasi Rancamaya Golf:

Dari Stasiun Kota Bogor: Naik Angkutan Kota No. 02, jurusan Merdeka – Sukasari, turun di Sukasari, naik Angkutan Kota No. 01 Biru jurusan Bogor – Ciawi, turun di Rancamaya Golf.
Dari Terminal Baranang Siang Bogor: Naik Angkutan Kota No. 03, jurusan BaranangSiang – Bubulak, turun di Stasiun Kereta Api Bogor, Naik Angkutan No. 02, jurusan Merdeka – Sukasari, turun di sukasari, naik Angkutan Kota No. 01 Biru jurusan Bogor – Ciawi, turun di Rancamaya Golf

Beberapa Gunung Di Daerah Bogor

Gunung Bunder
Gunung Pancar
Gunung Gede
Gunung Salak Endah

Kolam Renang Gedung Olah Raga Kota Bogor
Taman Yasmin Sport Centre
Bukit Cimanggu City-Marcopolo
Bogor Nirwana Residence-Jungle water park

Stasiun Bogor

Merupakan stasiun utama kota Bogor yang merupakan warisan dari zaman Belanda, dibuka pada tahun 1881 dengan nama stasiun Buitenzorg. Dahulu sekitar tahun 1960-an stasiun ini melayani keberangkatan ke Yogyakarta melalui Sukabumi dan Bandung. []

Alamat Stasiun Bogor: Jalan Nyi Raja Permas no. 1
Cibogor, Bogor Tengah, Bogor

Layanan kereta api di stasiun Bogor:

Angkutan Umum (Angkot) di Bogor (list dapat berubah sewaktu-waktu):

  • 01 (Merdeka – Cipaku)
  • 02 (Bubulak – Sukasari)
  • 03 (Bubulak – Baranangsiang)
  • 07 (Term. Merdeka – Warung Jambu/Ciparigi)
  • 10 (Merdeka – Bantarkemang)
  • 12 (Cimanggu Permai – Ps. Anyar)
  • TransPakuan (Rencana)
  • Ojek motor

Stasiun Cilebut

Dibuka pada tahun 1873. Stasiun ini merupakan stasiun penghubung rute Jakarta – Bogor.

Alamat stasiun Cilebut:
Kampung Batu Gede No.4, Cilebut.
Sukaraja, Bogor, Jawa Barat 16710

Stasiun Cilebut hingga saat ini dilintasi oleh angkutan kota dari dan menuju Bogor dengan nomor 07 (Pasar Anyar-Bojong Gede) dan layanan ojek lokal, untuk ojek online tidak disarankan mengambil dan menurunkan penumpang di depan Stasiun Cilebut untuk menghindari konflik dengan ojek lokal.

Stasiun Cilebut melayani perjalanan KRL Commuter Line dengan berbagai tujuan seperti:

Stasiun Bojong Gede

Stasiun penghubung rute Jakarta – Bogor.

Layanan KRL di stasiun Bojong Gede:

Sebut saja wilayah Tonjong, Karadenan, Kayu Manis, Bilabong, adalah nama yang akan lebih efisien untuk dicapai dari stasiun ini. Terdapat sebuah terminal angkutan umum tidak jauh dari pintu keluar untuk angkot 117 dan juga 07 Biru.

Untuk Anda yang ingin menuju Kota Bogor pergunakanlah angkot 07 Biru trayek Bojong Gede-Pasar Anyar yang akan melalui Stasiun Cilebut juga.

Angkot 07 Biru ini akan melewati Jalan Raya Bojong Gede-Cilebut – Jalan Soleh Iskandar – Jalan Kebon pedes – Jalan Dadali – Jalan Heulang – Jalan Ahmad Yani – Jalan Sudirman – Jalan Sawojajar – Pasar Anyar.

Terminal Baranang Siang atau Baranangsiang

Terminal bus umum yang terletak di Jl. Raya Pajajaran – Bogor.

Nama terminal ini diambil dari sebuah nama bunga Baranangsiang (bahasa Sunda) yang artinya “Mekar di Siang Hari”. Menurut cerita, dulu di tempat ini banyak tumbuh bunga jenis tersebut.

Tempat Ibadah

  • Mesjid Raya Bogor.
  • Gereja BMV Katedral Bogor, Jl. Kapten Muslihat.
  • Gereja Kristen Indonesia, Jl. Pengadilan 35.
  • Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA), Jl. Suryakencana Bogor.
  • Gereja HKBP, Jl. Paledang Bogor.
  • Klenteng Hok Tek Bio.
  • Masjid Agung Bogor.
  • Masjid Istiqom Budi Agung.
  • Pura Parhyangan Agung Jagatkartta Gunung Salak, Taman Sari.
  • Pura Giri Kusuma, Bogor Baru.
  • Masjid Almuhajirin Bukit Waringin Bojonggede.
  • Masjid nahwa nur pura bojong gede

Museum Etnobotani

Etnobotani adalah hubungan antara kehidupan suku-suku asli dengan berbagai tetumbuhan di sekitarnya.

Museum Etnobotani diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. DR. BJ. Habibie. Didalamnya terdapat 2.000 artefak etnobotani dan berbagai diorama pemanfaatan flora. Lokasi yang sangat dekat dengan Istana dan Kebun Raya Bogor. Bahkan sebenarnya berada di seberang kedua tempat ini, yaitu di Gedung Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) – Pusat Penelitian Biologi.

Alamat:
Jl. Ir. H. Juanda no. 24.

Telepon:
(0251)- 322035

Faks:
(0251)- 336538

Keterangan: Jam Buka:
Senin – Jumat, pukul 08.00-16.00 Tutup: Sabtu, Minggu dan hari besar libur.

Tiket: Rp 1000,00.

Museum Etnobotani
Museum Etnobotani

Tempat yang sekarang dipergunakan dulu dikenal sebagai HERBARIUM BOGORIENSE, sebuah pusat penelitian tentang tanaman lainnya yang dibentuk oleh pengelola Lands Platentuin (cikal bakal Kebun Raya Bogor) tahun 1834. []

Herbarium yang pada awalnya berada di Bogor ini, sekarang digunakan sebagai fasilitas untuk penelitian mengenai keanekaragaman hayati yang terdapat di Cibinong. Herbarium yang tercatat sebagai Herbarium terbesar nomor tiga di dunia setelah Leiden – Belanda, dan Kew – Inggris. Dimana Herbarium ini dilengkapi berbagai jenis alat penelitian yang mencapai hingga 500 buah sebagai taksonomi melalui pendekatan biologi molekuler DNA dan RNA.

Museum Zoologi

Museum Zoologi didirikan pada tahun 1894 dengan nama Museum Zoologicum Bogoriensis.

Alamat :
Jl.  Ir. H. Juanda No. 9 Bogor, Jawa Barat.

Telp:
(0251)-322226

Jam buka:

Buka : Setiap hari Sabtu-Kamis, dari 08.00 sampai 16.00.

Hari Jumat : Buka sampai sebelum shalat Jum’at.

Tiket Masuk : Dengan Tiket Kebun Raya Bogor  sudah termasuk tiket masuk Museum Zoologi Bogor.

Museum zoologi Bogor didirikan oleh Dr. J.C. Koningsberger pada bulan Agustus 1894. Museum Zoologi Bogor mulanya hanyalah sebuah laboratorium kecil di sudut Kebun Raya Bogor (dulu bernama Lands Plantentuin).

Ketika didirikan pada 1894, laboratorium ini diawaki segelintir ilmuwan yang ditugasi meneliti hama serangga pada tanaman. Tetapi kemudian MZB berevolusi menjadi lembaga kelas dunia.

Museum Zoologi Bogor
Museum Zoologi Bogor

Museum seluas 1.500 m2 ini merupakan pameran ilmiah dari berbagai jenis fauna Indonesia. Jumlah binatang yang dipamerkan di museum ini sekitar 2.000 jenis yang disajikan dalam sekitar 75 kotak dan 60 vitrine. Koleksi museum antara lain terdiri dari bermacam-macam offset binatang yang ada di indonesia, juga terdapat kerangka ikan paus biru “balanoptera musculus” terbesar di Indonesia.

Akses Menuju Lokasi Museum Zoologi:

Dari Stasiun Kota Bogor: Naik angkutan kota dari stasiun Bogor nomor 02(Sukasari-Bubulak), turun di depan museum zoologi.
Dari Terminal Baranangsiang Bogor: Naik angkutan kota nomor 03(BS-Bubulak), turun di pertigaan merdeka(depan bank Mandiri). Kemudian naik angkutan umum nomor 02(Sukasari-Bubulak), turun di depan Museum Zoologi.

Museum Tanah

Museum Tanah didirikan pada tanggal 29 September 1988. Museum ini merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah yang terdapat di Indonesia yang disajikan dalam ukuran Kecil berupa makromonolit.

Alamat :
Jl. Ir H. Juanda no. 98

Telepon :
(0251) 8336757 – 8321608

Email :
soil-ri@indo.net.id

Museum Tanah menempati sebuah ruangan di lantai dasar yang relatif berukuran kecil di sebuah gedung di bagian belakang kompleks Balai Penelitian Tanah. Jalan masuk ke kompleks gedung dimana Museum Tanah berada ini letaknya berseberangan dengan lokasi Museum Zoologi Bogor.

Museum Tanah didirikan pada 29 September 1988, dan merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah di Indonesia yang dipajang dalam ukuran kecil dalam bentuk makromonolit. Di Museum Tanah juga terdapat contoh batuan, pupuk, perangkat uji tanah, peta-peta maket, dan alat survei tanah.

Dokumentasi penelitian lapangan tentang karakteristik tanah di beberapa tempat di tanah air yang dipajang di Museum Tanah.

Pada dokumentasi di Museum Tanah itu antara lain disajikan catatan tentang klasifikasi tanah, fisiografi, topografi / kemiringan, bahan utama, drainage, data permeabilitas, pemakaian tanah, dan lokasi dimana penelitian dan pendataan dilakukan.

Museum Tanah
Museum Tanah

Makromonolit

Tanah pasca bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam yang diambil pada tahun 2005 disimpan di Museum Tanah . Makromonolit Makromonolit tanah pasca bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam yang diambil pada beberapa tempat yang berbeda, koleksi Museum Tanah.

Inceptisols

Koleksi Museum Tanah berupa inceptisols, yang diambil dari Sikijangmati, Riau. Inceptisols adalah sejenis tanah muda dengan kadar unsur hara sangat rendah, yang hanya bisa ditanami dengan baik setelah diolah dengan pemberian pupuk organik dan pengaturan pH.

Wadah-wadah plastik di sebelah kiri menjadi penyimpanan contoh pupuk anorganik tunggal dan majemuk. Sedangkan di sebelah kanan adalah contoh-contoh inceptisols.

Museum Tanah yang tampak secara fisik tidak menarik ini, bisa memberi sumbangan besar pada pendokumentasian penelitian dan pengembangan tentang tanah di Indonesia, yang akan sangat bermanfaat bagi kemajuan produksi pertanian dan perkebunan masyarakat di berbagai tempat di tanah air.

Akses Menuju Lokasi Museum Tanah:

Dari Stasiun Kota Bogor: Naik angkutan kota nomor 02(Sukasari-Bubulak), turun di depan museum tanah.
Dari Terminal Baranangsiang Bogor: Naik angkutan kota nomor 03(BS-Bubulak), turun di pertigaan merdeka(depan Bank Mandiri). Kemudian naik angkutan umum nomor 02 (Sukasari-Bubulak), turun di depan Museum Tanah.

Museum Pembela Tanah Air (PETA)

Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Yanah Air, dan diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke II).Didalamnya memuat 14 Diorama sebagai salah satu bentuk perwujudan dalam perjalanan proses pergerakan kebangsaan terjadi ketika pada tanggal 3 Oktober 1943 bertempat dibekas Kesatriaan tentara KNIL / Belanda, Pabaton.

Alamat:
Jl.  Jenderal Sudirman gedung No.35.

Telp :
(0251) 332768

Museum ini dibangun pada tahun 1745 oleh tentara Knil dengan gaya bangunan Eropa (Inggris). Pembangunan monumen dan Museum PETA (Pembela Tanah Air) atas prakarsa YAPETA (Yayasan Pembela Tanah Air) yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada mantan tentara PETA dan kontribusinya pada pendirian bangsa dan negara ini. Disamping untuk memberikan gambaran perjuangan kemerdekaan Indonesia dan persiapan dalam mengisi kemerdekaan tersebut.   Persiapan pendirian museum dimulai pada tanggal 14 Nopember 1993  dengan peletakan batu pertamanya oleh Wakil Presiden RI, yang juga sesepuh YAPETA, yaitu Bapak Umar Wirahadikusumah. Museum ini sebelumnya membaur dengan komplek zeni.

Museum Peta
Museum Peta

Gedung ini diresmikan sebagai Museum yang didedikasikan untuk para prajurit PETA pada tanggal 18 Desember 1995 oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke II) juga sebagai mantan Perwira PETA angkatan I. Lokasi gedung  terletak sekitar 700m dari Istana Bogor. pada tahun 1943 gedung ini  digunakan sebagai pusat pelatihan pasukan tanah air (walaupun masih di bawah kontrol Jepang) . namun di kemudian hari , pasukan PETA sering mengadakan perlawanan ke pihak jepang . dan PETA ini lah yang akhirnya menjadi salah satu cikal bakal satuan yang bersatu membentuk BKR (lalu TKR dan lalu TNI).

Tentara PETA

Tentara Peta merupakan tentara kebangsaan yang oleh pemimpin-pemimpin pergerakan kebangsaan Tanah Air saat itu dipersiapkan untuk menjadi tentara kebangsaan Negara Indonesia Merdeka. Di Kota Bogor inilah pertama kali diselenggarakan pembentukan taruna-taruna yang kemudian melahirkan perwira-perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air, Tentara Kebangsaan Indonesia. Di bumi prajurit Pabaton Bogor inilah telah dibangkitkan jiwa keprajuritan kebangsaan Indonesia yang menggerakan setiap perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air untuk dikemudian hari berperan didalam gerakan persiapan Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia sampai pada pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang menjadi cikal bakal Tentara Indonesia.

Kota Bogor inilah dahulu yang menjadi  pusat latihan tentara yang bernama Jawa Boei Giyugun Kanbu Kyo Iku Tai (Pusat Pendidikan Perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air di Jawa). Sehingga pada tanggal 19 Oktober 1995, melalui surat keputusan DPRD Kotamadya Tingkat II Bogor Nomor.3/kep/DPRD/1995 telah menetapkan Bogor sebagai Kota Pembela Tanah Air (PETA).   Hal tersebut semakin mengukuhkan Bogor sebagai bumi keprajuritan yang melahirkan perwira-perwira tangguh, yang kemudian berperan besar dalam gerakan persiapan menuju kemerdekaan bangsa Indonesia yang merupakan cikal bakal terbentuknya TNI.

Koleksi Museum Peta

Seperti umumnya museum sejarah, penyajiannya dalam bentuk diorama. Museum Peta memiliki 14 diorama yang menceritakan tentang peristiwa pembentukan tentara Peta dan beberapa kontribusinya dalam proses pergerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan. Pada tanggal 3 Oktober 1943 bertempat dibekas Kesatriaan tentara KNIL/Belanda, Pabaton Bogor, sekarang menjadi Jl. Jend. Sudirman dijadikan sebagai tempat diselenggarakannya pendidikan Perwira Tentara Sukarela Pembela Tanah Air.

Koleksi yang ada di Museum Peta, terdiri atas: Relief/Monumen, yang menceritakan dari awal terbentuknya tentara PETA dan terjadinya pertempuran tentara PETA melawan Penjajah. Koleksi patung, perlengkapan perang, meriam, dan senjata lainnya.

Akses Menuju Lokasi Museum PETA:

Dari Stasiun Kota Bogor:  Naik Angkutan 03(BS-Bubulak), turun di pertigaan Jalak Harupat kemudian menyebrang dan naik angkutan umum nomor 12(Pasar Anyar-Taman Cimanggu), turun di depan museum.
Dari Terminal Baranangsiang Bogor: Naik angkutan kota dari terminal Baranangsiang(BS) nomor 03(BS-Bubulak), turun di pertigaan Jalak Harupat kemudian menyebrang dan naik angkutan umum nomor 12(Pasar Anyar-Taman Cimanggu), turun di depan museum.

Museum Perjuangan

Alamat:
Jl. Jalan Merdeka No.56 – Kota Bogor 16124

Telepon:
(0251)-9135879

Faks:
(0251)-326377

Museum perjuangan Bogor didirikan melalui musyawarah para tokoh Pejuang Karesidenan Bogor yang meliputi Kota dan Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Depok. Diprakasai dan diresmikan oleh Mayor Ishak Djuarsah PEKUMIL. Daerah Res. INF. 8 Suryakancana Devisi III Siliwangi, pada tanggal 10 Nopember 1957. Pendirian museum dmaksudkan untuk mewariskan semangat dan jiwa juang serta nilai – nilai ’45 kepada generasi sekarang dan yang akan datang.

Gedung yang digunakan sebagai museum, sebelumnya adalah  milik seorang pengusaha Belanda yang bernama Wilhelm Gustaf Wissner. Dibangun pada tahun 1879 yang pada awalnya digunakan sebagai gudang ekspor komoditas pertanian sebelum dikirim ke negara-negara di Eropa. Pada masa pergerakan gedung ini digunakan oleh PARINDRA pada tahun 1935  dengan nama gedung PERSAUDARAAN, dan digunakan sebagai tempat kegiatan pemuda dibawah panji-panji Kepanduan Indonesia yaitu Pandu Suryawirawan. Pada tahun 1942 digunakan sebagai gudang tentara Jepang untuk menyimpan barang – barang milik interniran Belanda, kemudian digunakan untuk menyambut dan mempertahankan kemerdekaan RI pada tahun 1945.

Diantara tahun 1945-1950 dipergunakan oleh KNI Karesidenan Bogor, Gelora Rakyat, Dewan Pertahanan Karesidenan Bogor, Call Sigen RRI Perjuangan Karesidenan Bogor, GABSI Cab. Bogor, dan Kantor Pemerintah sementara Kabupaten Bogor. Pada tahun 1052-1958 dimiliki dan ditempati oleh Umar Bin Usman Albawahab .Baru pada tanggal 20 Mei 1958 gedung ini dihibahkan dari pemiliknya yang terakhir yaitu Umar Bin Usman Albawahab menjadi Museum Perjuangan Bogor.

Museum Perjuangan

Koleksi Museum Perjuangan

Koleksi museum terdiri atas macam-macam senapan yang digunakan para pejuang saat merebut kemerdekaan, juga terdapat senapan hasil rampasan dari Jepang dan Inggris, mata uang serta  dilengkapi dengan diorama yang menggambarkan pertempuran di daerah Bogor dan sekitarnya. Selain itu, museum ini juga memiliki koleksi pakaian pejuang yang sebagian di antaranya memiliki noda darah asli.

Akses Menuju Lokasi Museum Perjuangan

Dari Stasiun Kota Bogor: Naik angkutan kota nomor 03(BS-Bubulak), turun di pertigaan merdeka(depan bank Mandiri). Kemudian naik angkutan umum nomor 02 (Sukasari-Bubulak), turun di depan museum Perjuangan.
Dari Terminal Baranangsiang Bogor: Naik angkutan umum dari stasiun Bogor nomor 02 (Sukasari-Bubulak), turun di depan museum Perjuangan.

Perpustakaan Bogor

Buku adalah gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya.
Didirikan pada tahun 1842 di dalam lingkungan Kebun Raya Bogor oleh ahli botani Belanda, Dr. J. Pierot. Koleksinya sekitar 300.000 jilid buku, 2.000 judul majalah ilmiah dan lebih dari 100.000 barang cetakan lainnya. Koleksinya meliputi buku-buku ilmu pengetahuan alam murni dan praktis, dengan mengutamakan biologi, yang diperoleh dari hasil pertukaran dengan lembaga-lembaga ilmiah dan ahli-ahli botani dan biologi di seluruh dunia. Koleksi perpustakaan ini paling baik dan lengkap di Asia Tenggara.

Perpustakaan Daerah Kota Bogor terletak di dalam kompleks Gelanggang Olahraga dan Remaja atau GOR Pajajaran. Meskipun alamatnya berbeda dengan alamat GOR, yaitu Jalan pemuda no 2, tetapi bangunan ini masih berada dalam kompleks GOR yang terletak di depan Pabrik Ban Good Year tersebut.

Untuk menuju ke tempat ini bisa mempergunakan angkot no 07 Merah dari arah Stasiun Bogor atau 07 dan 08 Biru yang mengarah ke Bojong Gede.

Beberapa Pusat Perbelanjaan Di Bogor

  • Botani Square.
  • Ekalokasari Plaza.
  • Bogor Trade Mall.
  • Bogor Junction.
  • Lotte Mart.
  • Plaza Jambu Dua.
  • Plaza Jembatan Merah, Veteran Panaragan.
  • Pusat Grosir Bogor Merdeka.
  • Plaza Indah Bogor, Soleh Iskandar Cimanggu.
  • Plaza Bogor, Surya Kencana Sukasari.
  • Giant Taman Yasmin.
  • Hero dan Gramedia, Pajajaran.
  • Taman Topi Square dan Matahari Department Store.
  • Terminal Tas.
  • Orchard Walk dan The Jungle Mall, Bogor Nirwana Residence Bogor selatan.
  • Dan masih banyak lagi.

Jam buka dan harga dapat berubah-ubah setiap saat tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Tempat Wisata Lainnya & Yang Wajib Dikunjungi Di Indonesia dan Luar Negeri

Segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Panduan ini akan membuat Anda untuk tidak melewatkan tempat penting dan memberikan pengalaman wisata Anda ke tempat-tempat yang hebat!

Klik disini untuk melihat tempat-tempat lainnya, seperti di Paris, Tokyo, Tibet, Bogor dan masih banyak lagi.

Saya Disebut Sebagai Kota Kota Hujan & Sejarah – Apa Nama Gedung Ini & Di Kota Mana?

Saya terletak di Jawa Barat dan 54 km sebelah selatan Jakarta.

Terima Kasih Fans Pinter Pandai.

Fans Kita Sudah Lebih Dari 450 000 ?

Kenapa KPPBB Memberi Julukan Kota Hujan & Sejarah?

Julukan Kota Hujan karena merupakan ciri khas yang frekuensi hujannya lebih sering dibanding kota lain.

Julukan Kota Sejarah karena telah melewati empat fase peradapan yakni zaman pra sejarah, kerajaan, penjajahan dan revolusi kemerdekaan.

KPPBB adalah singkatan dari Komunitas Pelestari Pusaka Budaya Bogor. [1]

Sejarah Kota Hujan Bogor

Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 834.000 jiwa (2003). Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit’n-zôrkh”, bœit’-) yang berarti “tanpa kecemasan” atau “aman tenteram”. [2]

Hari Jadi Kabupaten Bogor

Diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.

Bogor (berarti “enau”) telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai-balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20. [3]

Letak

Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT – 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.

Batas-Batas Wilayah Kota Bogor

Kota Bogor berbatasan dengan kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor:

  • Utara: Sukaraja, Bojonggede dan Kemang.
  • Timur: Sukaraja dan Ciawi.
  • Selatan: Cijeruk dan Caringin.
  • Barat: Kemang dan Dramaga.

Iklim, Topografi & Geografi

Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.

Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan.

Julukan Sebagai Kota Hujan

Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki “Kota Hujan”. Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibukota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.

Sejarah Abad Kelima

Bogor ditilik dari sejarahnya adalah tempat berdirinya Kerajaan Hindu Tarumanagara di abad kelima. Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan disaat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu. Namun hingga kini, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa arkeolog ternama seperti Prof. Uka Tjandrasasmita, keberadaan tepat dan situs penting yang menyatakan eksistensi kerajaan tersebut, hingga kini masih belum ditemukan bukti otentiknya.

Kerajaan Pajajaran

Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawisesa dari Kerajaan Pajajaran. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib, keramat dan dilestarikan hingga sekarang. Kerajaan Padjajaran memiliki pengaruh kekuasaan hanya seluas Jawa Barat dan Banten.

Pakwan yang merupakan ibu kota pemerintahan Kerajaan Pajajaran diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) yang dinobatkan pada 3 Juni 1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai hari jadi Bogor pada tahun 1973 oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor, dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.
Zaman Kolonial Belanda

Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.

Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff membangun Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkan Batavia dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.

Setahun kemudian, Van Imhoff menggabungkan sembilan distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg. Di kawasan itu van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak dan puncak Gunung Gede.

Kebun Raya Bogor
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kebun Raya Bogor
Patung Wanita desa dipinggir kolam penghias Istana Bogor, oleh pematung Indonesia, Trubus

Ketika VOC bangkrut pada awal abad kesembilan belas, wilayah nusantara dikuasai oleh Inggris di bawah kepemimpinan Gubernur Jendral Thomas Rafless yang merenovasi Istana Bogor dan membangun tanah di sekitarnya menjadi Kebun Raya (Botanical Garden). Di bawah Rafles, Bogor juga ditata menjadi tempat peristirahatan yang dikenal dengan nama Buitenzorg yang diambil dari nama salah satu spesies palem.

kota hujan bogor

Masa Hindia Belanda

Setelah pemerintahan kembali kepada pemerintah Belanda pada tahun 1903, terbit Undang-Undang Desentralisasi yang menggantikan sistem pemerintahan tradisional dengan sistem administrasi pemerintahan modern, yang menghasilkan Gemeente Buitenzorg.

Pada tahun 1925, dibentuk provinsi Jawa Barat (provincie West Java) yang terdiri dari 5 karesidenan, 18 kabupaten dan kotapraja (stadsgemeente). Buitenzorg menjadi salah satu stadsgemeente.

Pada Zaman Jepang

Pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942, pemerintahan Kota Bogor menjadi lemah setelah pemerintahan dipusatkan pada tingkat karesidenan.

Pasca kemerdekaan

Pada tahun 1950, Buitenzorg menjadi Kota Besar Bogor yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 16 tahun 1950.

Pada tahun 1957, nama pemerintahan diubah menjadi Kota Praja Bogor, sesuai Undang-Undang nomor 1 tahun 1957.

Kota Praja Bogor berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bogor, dengan Undang-Undang nomor 18 tahun 1965 dan Undang-Undang nomor 5 tahun 1974.

Kotamadya Bogor berubah menjadi Kota Bogor pada tahun 1999 dengan berlakunya Undang-Undang nomor 22 tahun 1999.


Bacaan Lainnya

Sumber bacaan: Situs Resmi Kota Bogor, Situs Resmi Kabupaten Bogor

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *