Oksida Rumus – Rumus Kimia, Penjelasan, Contoh Soal dan Jawaban

10 min read

Oksida

Oksida adalah senyawa kimia yang sedikitnya mengandung sebuah atom oksigen serta sedikitnya sebuah unsur lain.

Contoh oksida:

  • Sebagian besar kerak bumi terdiri atas oksida.
  • Terbentuk ketika unsur-unsur dioksidasi oleh oksigen di udara. Pembakaran hidrokarbon menghasilkan dua oksida utama karbonkarbon monoksida, dan karbon dioksida.
  • Bahkan materi yang dianggap sebagai unsur murni pun seringkali mengandung selubung oksida. Misalnya aluminium foil memiliki kulit tipis Al2O3 yang melindungi foil dari korosi.
  • Oksida-oksida dari unsur-unsur periode 3:

Na2O MgO Al2O3 SiO2 P4O10 SO3 Cl2O7 P4O6 SO2 Cl2O

Oksida-oksida pada barisan pertama dikenal sebagai oksida-oksida tertinggi dari tiap unsur. Oksida-oksida ini adalah saat di mana unsur-unsur periode 3 berada pada keadaan oksidasi tertinggi. Pada oksida-oksida ini, semua elektron terluarnya terlibat dalam pembentukkan ikatan mulai dari natrium yang hanya memiliki satu elektron terluar hingga klor dengan 7 elektron terluar.

Struktur

Kecenderungan pada struktur adalah dari oksida logam mengandung struktur ionik raksasa pada bagian kiri periode, oksida kovalen raksasa (silikon dioskida) pada bagian tengah dan oksida molekuler di bagian kanan periode.

Titik leleh dan titik didih oksida

Struktur raksasa (oksida logam dan silikon dioksida) memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena dibutuhkan energi yang besar untuk memutuskan ikatan yang kuat (ionik atau kovalen) yang bekerja pada tiga dimensi.

Oksida-oksida fosfor, sulfur dan klor terdiri dari molekul-molekul individual, beberapa di antaranya kecil dan sederhana, dan yang lainya berupa polimer.

Gaya tarik menarik antar molekul-molekul ini berupa dispersi / penyebaran gaya van der Waals dan interaksi dipol-dipol. Ukuran yang bermacam-macam ini tergantung pada ukuran, bentuk dan polaritas dari masing-masing molekul, tetapi akan selalu lebih lemah daripada yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan ionik atau kovalen pada struktur raksasa.

Oksida-oksida ini cenderung menjadi gas, cairan atau padatan dengan titik leleh rendah.

Daya hantar arus listrik

Tidak ada di antaranya yang memiliki elektron bebas atau yang dapat bergerak. Ini berarti bahwa tidak ada satupun darinya yang dapat menghantarkan arus listrik dalam keadaan padatnya.

Mereka dapat mengalami elektrolisis jika dicairkan. Oksida-oksida ini dapat menghantarkan arus listrik karena adanya pergerakan ion-ion menuju elektrode dan pelepasan muatan ion-ion saat mencapai elektrode.

Oksida-oksida logam

Struktur

Oksida-oksida natrium, magnesium dan alumunium terdiri dari struktur raksasa yang mengandung ion-ion logam dan ion-ion oksida. Magnesium oksida memiliki struktur seperti NaCl. Dua yang lainnya memiliki struktur yang lebih rumit yang berada di luar cakupan silabus pada tingkat ini.

Titik leleh dan titik didih

Terdapat gaya tarik menarik yang kuat antara ion-ion pada masing-masing oksida dan gaya tarik menarik ini membutuhkan energi yang besar untuk diputuskan. Oleh karena itulah oksida-oksida ini memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.

Daya hantar arus listrik

Tidak ada satupun darinya; logam periode 3 dapat menghantarkan arus listrik pada keadaan padatnya, tetapi elektrolisis mungkin dilakukan jika dicairkan. Cairannya dapat menghantarkan arus listrik karena adanya pergerakan dan perubahan muatan ion-ion yang ada.

Contoh pentingnya adalah elektrolisis alumunium oksida dalam pembuatan alumunium. Apakah kita dapat mengelektrolisis cairan natrium oksida itu tergantung pada cairan / lelehannya apakah menyublim atau terurai pada keadaan biasa atau tidak. Jika menyublim, maka tak akan didapatkan cairan untuk dielektrolisis.

Magnesium dan alumunium oksida memiliki titik leleh yang sangat tinggi sehingga sulit untuk dielektrolisis dalam laboratorium sederhana.

Silikon dioksida (silikon (IV) oksida)

Struktur

Elektronegatifitas / keelektronegatifan dari unsur-unsur meningkat sepanjang periode dari kiri ke kanan, dan pada silikon, beda elektronegatifitas antara silikon dan oksigen tidak cukup besar untuk membentuk ikatan ionik. Silikon dioksida memiliki struktur kovalen raksasa..

Terdapat 3 bentuk silikon dioksida yang berbeda. Yang paling mudah diingat dan digambarkan adalah struktur yang mirip intan.

Kristal silikon memiliki struktur yang sama dengan intan. Untuk mengubahnya menjadi silikon dioksida, perlu dilakukan perubahan struktur silikon dengan menyisipkan beberapa atom oksigen.

Perhatikan bahwa masing-masing atom silikon dengan atom silikon tetangganya dijembatani oleh atom oksigen. Jangan lupakan bahwa ini hanya bagian kecil dari struktur raksasa dalam tiga dimensi.

Titik leleh dan titik didih

Silikon dioksida memiliki titik leleh yang tinggi, bermacam-macam tergantung pada strukturnya (ingat bahwa hanya satu dari tiga struktur yang mungkin), tetapi angkanya sekitar 1700 °C. Ikatan kovalen silikon-oksigen yang sangat kuat harus diputuskan terlebih dahulu sebelum meleleh. Silikon dioksida mendidih pada suhu 2230 °C.

Karena kita membicarakan tentang perbedaan bentuk ikatan, tidak berarti bila membandingkan nilai ini dengan oksida logam yang lain. Lebih baik menyatakan bahwa karena oksida logam dan silikon dioksida memiliki struktur raksasa, maka titik leleh dan titik didihnya tinggi.

Daya hantar arus listrik

Silikon dioksida tidak memiliki elektron-elektron atau ion-ion yang dapat bergerak sehingga tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik dalam bentuk padatan maupun cairannya.

Oksida molekuler

Fosfor, sulfur dan klor semuanya membentuk oksida yang terdiri dari molekul-molekulnya. Beberapa dari molekul-molekul ini sederhana dan lainnya merupakan polimer. Kita hanya akan membahas molekul sederhana.

Titik leleh dan titik didih dari mereka akan lebih rendah dari oksida logam dan silikon dioksida. Gaya intermolekuler mengikat satu molekul dengan molekul yang lain melalui dispersi gaya van der Waals atau interaksi dipol-dipol. Kekuatannya bermacam-macam tergantung pada ukuran molekulnya.

Tak satupun dari oksida-oksida ini yang menghantarkan arus listrik baik sebagai padatan maupun cairannya. Tak satupun yang mengandung ion-ion atau elektron-elektron bebas.

Oksida-oksida fosfor

Fosfor memiliki 2 oksida yang umum, fosfor (III) oksida, P4O6, dan fosfor (V) oksida, P4O10.

Fosfor (III) oksida

Fosfor (III) oksida adalah padatan putih, meleleh pada 24 °C dan mendidih pada 173 °C.

Struktur dari molekul ini paling baik disusun dari molekul-molekul P4 yang tetrahedral.

Tarik bagian ini sehingga kita akan lihat ikatannya….

… dan kemudian gantikan ikatannya dengan ikatan baru yang menghubungkan atom-atom fosfor dengan atom-atom oksigen. Ini akan membentuk V seperti pada air, tetapi tidak akan disalahkan bila menggambarnya dengan garis lurus antara atom-atom fosfor, seperti contoh

Fosfor hanya menggunakan tiga elektron terluar (3 elektron p yang tidak berpasangan) membentuk tiga ikatan dengan oksigen.

Fosfor (V) oksida

Fosfor (V) oksida juga berupa padatan putih yang dapat menyublim (berubah daripadat ke gas) pada suhu 300 °C. Dalam kasus ini, fosfor menggunakan semua elektron terluar untuk berikatan.

Padatan fosfor (V) oksida berada dalam beberapa bentuk berbeda, beberapa di antaranya berbentuk polimer. Kita akan membahas bentuk molekuler sederhana dan ini juga berada dalam keadaan gas.

Ini mudah digambarkan dengan menggambar P4O6 terlebih dahulu. Empat atom oksigen yang lain diikatkan pada empat atom fosfor melalui ikatan rangkap.

Oksida-oksida sulfur

Sulfur membentuk dua oksida yang umum, sulfur dioksida (sulfur (IV) oksida), SO2, dan sulfur trioksida (sulfur (VI) oksida), SO3.

Sulfur dioksida

Sulfur dioksida adalah gas yang tak berwarna pada suhu ruangan yang mudah dikenal dengan bau yang khas / mencekik. Ini terdiri dari molekul sederhana SO2 .

Sulfur menggunakan empat elektron terluarnya untuk membentuk ikatan rangkap dengan oksigen, menyisakan dua elektron yang berpasangan pada sulfur. Bentuk bengkok dari SO2 adalah akibat dari adanya pasangan elektron bebas ini.

Sulfur trioksida

Sulfur trioksida murni merupakan padatan putih dengan titik leleh dan titik didih yang rendah. Sulfur trioksida bereaksi cepat dengan uap air di udara membentuk asam sulfat. Ini berarti bahwa jika kita membuatnya di laboratorium, maka akan tampak sebagai padatan dengan asap di udara (membentuk kabut asam sulfat).

Sulfur trioksida dalam keadaan gas, terdiri dari molekul sederhana SO3 di mana semua elektron terluar dari sulfur terlibat dalam pembentukkan ikatan.

Terdapat bermacam-macam bentuk sulfut trioksida. Yang paling sederhana adalah trimer, S3O9, di mana 3 molekul SO3 bergabung membentuk cincin.

Terdapat bentuk polimer lainnya di mana molekul SO3 bergabung membentuk rantai panjang. Sebagai contoh:

Kenyataanya molekul-molekul sederhana bergabung dengan cara ini membentuknya struktur yang lebih besar membentuk padatan SO3

Klor oksida

Klor membentuk beberapa oksida. Disini kita hanya membahas dua di antaranya yaitu klor (I) oksida, Cl2O dan klor (VII) oksida, Cl2O7.

Klor (I) oksida

Klor (I) oksida adalah gas berwarna merah kekuningan pada suhu ruangan. Ini terdiri dari molekul ionik sederhana.

Tidak ada yang mengejutkan tentang molekul ini dan sifat fisiknya hanya memperkirakan dari ukuran molekulnya.

Klor (VII) oksida

Dalam klor (VII) oksida, klor menggunakan 7 elektron terluarnya untuk membentuk ikatan dengan oksigen. Ini menghasilkan molekul yang lebih besar sehingga dapat diperkirakan bahwa titik leleh dan titik didihnya lebih tinggi daripada klor (I) oksida.

Klor (VII) oksida adalah cairan seperti minyak yang tak berwarna pada suhu ruangan.

Pada diagram, digambarkan rumus struktur yang standar. Pada kenyataannya, bentuknya adalah tetrahedral di sekitar kedua Cl dan berbentuk V di sekitar oksigen pusat.

Jenis Senyawa : Asam, Basa, Ionik, Garam, Oksida dan Organik

Jenis senyawa kimia
Jenis Senyawa : Asam, Basa, Ionik, Garam, Oksida dan Organik. Ilustrasi dan sumber foto: Pixabay

Klik disini untuk mengetahui jenis-jenis senyawa lainnya.

Tabel Logam, Oksida, Basa dan Nama Basa

LogamOksidaBasaNama Basa
NaNa2ONaOHNatrium Hidroksida
KK2OKOHKalium Hidroksida
MgMgOMg(OH)2Magnesium Hidroksida
CaCaOCa(OH)2Kalsium Hidroksida
SrSrOSr(OH)2Stronsium Hidroksida
BaBaOBa(OH)2Barium Hidroksida
AlAl2O3Al(OH)3Aluminium Hidroksida
CuCuOCu(OH)2Tembaga ( II ) Hidroksida
 Cu2OCuOHTembaga ( I ) Hidroksida
ZnZnOZn(OH)2Seng Hidroksida
FeFeOFe(OH)2Besi ( II ) Hidroksida
 Fe2O3Fe(OH)3Besi ( II ) Hidroksida
SnSnOSn(OH)2Timah ( II ) Hidroksida
 SnO2Sn(OH)4Timah ( IV ) Hidroksida
AgAg2OAgOHPerak Hidroksida
AuAu2OAuOHEmas ( I ) Hidroksida
 Au2O3Au(OH)3Emas ( III ) Hidroksida
CdCdOCd(OH)2Kadmium Hidroksida
HgHg2OHg2(OH)2Raksa ( I ) Hidroksida
 HgOHg(OH)2Raksa ( II ) Hidroksida
CoCoOCo(OH)­2Kobalt ( II ) Hidroksida
 Co2O3Co(OH)3Kobalt ( III ) Hidroksida
NiNiONi(OH)2Nikel ( II ) Hidroksida
LiLI2OLiOHLitium Hidroksida
PbPbOPb(OH)2Timbal ( II ) Hidroksida

Soal dan Jawaban Oksida

Rumus oksida unsur Y yang berada pada golongan II dalam tabel periodik yaitu…

a. YO
b. YO2
c. YO3
d. Y2O
e. Y2O3

Jawaban:

Tentukan Bilangan oksidasi Y dimana oksigen = -2

Jumlah biloks dalam senyawa = 0

. YO, YO2, YO3, Y2O, Y2O3

. +2-2. +4 -4. +6 -6. +2 -2. +6 -6

Biloks Y : +2. +4. +6. +1. +3

Jawaban: A

Sumber utama adanya dinitrogen oksida adalah

Sumber utama NO2 pada atmosfer adalah dari kendaraan di jalan lalu lintas. Sumber utama lainnya adalah dari pembangkit tenaga listrik, pabrik pemanas, dan proses industri. Oksida Nitrogen (NOx) adalah kelompok gas nitrogen yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida.

Rumus molekul nitrogen (III) oksida yang benar adalah…

a. NO3
b. N2O
c. N2O3
d. N3O2
e. N3O4

Pembahasan

Karena bilangan oksidasi Nitrogen dalam senyawa N2O3sama dengan +3, sesuai dengan nama rumus molekul nitrogen (III) oksida yang diberi angka romawi III.

Jawaban : c

Nama senyawa dengan rumus kimia Li2O adalah…

A. dilitium monooksida

B. dilitium dioksida

C. litium oksida

D. litium (I) oksida

E. litium (II) oksida

Pembahasan :

Li2O

  • Atom Logam = Li = Litium
  • Atom Non Logam = O = Oksigen

Li2O adalah senyawa ion sehingga kita tidak perlu menyebut jumlah atom penyusunnya.

Nama = Litium Oksida

Jawaban : C

Berikan beberapa contoh oksida asam dan senyawa asam yang dihasilkannya bila bereaksi dengan air adalah:

Beberapa contoh oksida asam dan senyawa asam yang dihasilkannya bila bereaksi dengan air adalah:

  1. SO3 menjadi H2SO4 (Asam sulfat).
  2. SO2 menjadi H2SO3 (Asam sulfit).
  3. N2O5 menjadi HNO3 (Asam nitrat).
  4. N2O3 menjadi HNO2 (Asam nitrit).
  5. P2O5 menjadi H3PO4 (Asam fosfat).
  6. P2O3 menjadi H3PO3 (Asam fosfit).
  7. CO2 menjadi H2CO3 (Asam karbonat).
  8. Cl2O7 menjadi HClO4 (Asam perklorat).
  9. Cl2O menjadi HClO (Asam hipoklorit).
  10. B2O3 menjadi H3BO3 (Asam borat).

Nama senyawa dengan rumus kimia Li2O adalah…

a. Dilitium monoksida
b. Dilitium dioksida
c. Litium oksida
d. Litium (I) oksida
e. Litium (II) oksida

Pembahasan

Logam yang memiliki bilangan oksidasi 1 jenis (Golongan IA, IIA, IIIA)

1) Menyebutkan nama logam nya

2) Menyebutkan nama non logam nya + akhiran –ida

Li₂O

unsur 1 = Li = logam golongan IA = litium

unsur 2 = O = non logam =oksida

→ Litium oksida

Jawabannya: B

Rumus kimia dari magnesium nitrida adalah…

A. MgN
B. MgN2
C. Mg2N
D. Mg2N2
E. Mg3N2

Pembahasan :

Nama : magnesium nitrida

  • Atom logam : Mg
  • Atom Non logam : N

Karena dari nama senyawa ion biner kita tidak dapat mengetahui berapa jumlah atom penyusunnya, maka penting buat kalian untuk tahu letak unsur tersebut dalam sistem periodik.

Dari sistem periodik

Mg = Golongan IIA = Membentuk ion +2 = Mg2+

N = Golongan VA = Membentuk ion -3 = N-3

untuk menentukan rumus molekul, kalian tinggal kali silang saja angkat muatan ion masing masing unsur sehingga menjadi : Mg3N2

Atau cara lainnya, setelah kalian tahu berapa muatan masing masing atom penyusunnya, kalian bisa cek jumlah muatan dalam rumus molekul yang diberikan, karena rumus kimia yang benar adalah rumus yang jumlah muatannya sama dengan nol (0).

Misalnya kita cek:

A. MgN = +2 -3 = -1 (bukan rumus kimia yang benar)

E. Mg3N2 = 3.(+2) + 2.(-3) = +6 – 6 = 0 (rumus kimia yang benar)

Jawaban : E

Senyawa Biner Kovalen

Nama senyawa As2O3 yang tepat adalah…

A. Arsen oksida

B. Diarsen oksida

C. Diarsen trioksida

D. Arsen trioksida

E. diarsen trioksigen

Pembahasan :

As2O3

  • Atom logam 1 = As = Arsen, jumlah = 2 (di)
  • Atom logam 2 = O = Oksigen, jumlah = 3 (tri)

Nama senyawa : Diarsen Trioksida

Jawaban : C

Nama-nama senyawa di bawah ini tidak sesuai dengan rumus kimianya, kecuali…

a. Na2O = dinatrium monoksida
b. AlCl3 = aluminium trioksida
c. Fe2O3 = besi (II) trioksida
d. CaCO3 = kalsium karbonat
e. Cu(NO3)2 = tembaga nitrat

Pembahasan

  • Na2O semestinya namanya Natrium Oksida
  • AlCl3 semestinya namanya adalah Aluminium klorida
  • Fe2O3 semestinya namanya adalah Besi (III) Oksida
  • Cu(NO3)2 semestinya namanya adalah Tembaga (II) Nitrat

Jawab: D

Tuliskan rumus kimia dari senyawa poliatom dinitrogen monoksida…

a. NO
b. NO2
c. 2NO
d. N2O 
e. NO3

Pembahasan

Karna senyawa poliatom, maka jumlah unsur dinyatakan (1) mono, (2) di, (3) tri dan seterusnya, diaman jumlah atom N berjumlah 2 dan oksigen 1, sehingga menurut aturan poliatom rumus senyawa nya N2O.

Jawabannya : d

Rumus kimia senyawa difosforus pentaoksida adalah…

A. 2FO5

B. F2O5

C. 2PO5

D. P2O5

E. 2P2O5

Pembahasan

Difosforus pentaoksida

  • Nama atom logam 1 = fosfor = P , jumlah = di (2)
  • Nama atom logam 2 = oksigen = O , jumlah = penta (5)

Rumus kimia senyawa : P2O5

Jawaban : D

Nama senyawa NaOH adalah…

a. Natrium Hidroksida

b. Dinatrium Hidroksida

c. Natrium Oksida

d. Natrium tetraoksida

e. Natrium

Pembahasan

NaOH (Natrium hidroksida merupakan senyawa basa kuat)

Na = Natrium, OH = Hidroksida. Basa ditandai dengan adanya ion hidroksida (OH–). Penamaan basa selalu diakhiri dengan anion hidroksida.

Jawaban : A

Nama senyawa yan tepat untuk Fe2O3 adalah

A. besi oksida

B. dibesi trioksida

C. Besi dioksida

D. Besi (II) Oksida

E. Besi (III) oksida

Pembahasan :

Rumus Kimia : Fe2O3

Bahwa Fe memiliki lebih dari satu bilangan oksidasi sehingga penamaannya harus diikuti dengan menyebutkan bilangan oksidasi itu.

Bilangan oksidasi oksigen adalah = -2 (sudah ada dalam aturannya)
Jumlah bilangan oksidasi = 0 (karena molekul netral)

Maka bilangan oksidasi Fe adalah :

  • bo Fe + 3 . bo O = 0
  • Fe + 3. (-2) = 0
  • bo Fe = + 6
  • Fe = + 3

Maka nama senyawa adalah : Besi (III) oksida

Rumus besi(II) oksida dan tembaga(I) oksida berturut-turut yaitu…

a. FeO dan CuO
b. FeO dan Cu2O
c. Fe2O dan Cu2O
d. Fe2O3 dan CuO
e. Fe2O3 dan Cu2O

Pembahasan

Bilangan Oksidasi Fe dalam FeO adalah +2 sehingga namanaya besi(II) oksida dan Bilangan oksidasi Cu dalam Cu2O adalah +1 sehingga namanya tembaga(I) oksida.

Berikan contoh dari senyawa peroksida:

Contoh senyawa Peroksida

  1. H­2­O2  : Hidrogen Peroksida
  2. Na­2­O2  : Natrium Peroksida
  3. K­2­O2  : Kalium Peroksida
  4. Mg­O2  : Magnesium Peroksida
  5. Ca­O2  : Kalsium Peroksida
  6. BaO2 : Barium Peroksida

Jelaskan tentang oksida Amfoter

Oksida Amfoter adalah suatu oksida logam atau non logam yang dapat bersifat baik sebagai oksida basa maupun sebagai oksida asam.

Yang Termasuk Oksida Amfoter:

Al­2­O­3                                            Zn­­O                                      Cr­2­3

Pb­­O                                       As­2­O­3­                                   Sb­2­O­5

Sn­­O                                        As­2­O­5­

SnO­2­                                      Sb­2­O­3

Karena oksida – oksida tersebut bersifat amfoter maka basa atau asamnya yang bersangkutan juga bersifat amfoter yaitu hidroksida – hidroksida amfoter dan asam – asam amfoter.

Jelaskan tentang oksida indifferen

Oksida Indifferen adalah suatu oksida logam atau non logam yang bukan termasuk oksida basa ataupun oksida asam.

Contoh senyawa oksida yang termasuk senyawa indifferen adalah

Jawaban:

H­2­O                        NO                         MNO2

CO                          NO2                        PbO2

N2O                        Pb3O4


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Britannica, Science Direct, LibreTexts, Elementalmatter