PinterPandai PinterPandai adalah seorang penulis dan fotografer untuk sebuah blog bernama www.pinterpandai.com Mereka memiliki artikel tentang segalanya! Sains, hewan, bioskop / sinema, musik, artis, kesehatan, sejarah, olahraga, memasak, matematika, fisika, kimia, biologi, agama, geografi, dll. Selamat menikmati!===PinterPandai is a a writer and photographer for a blog called www.pinterpandai.com They have articles on everything! Science, animals, cinema, music, people, health, history, sport, cooking, math, physics, chemistry, biology, religions, geography, etc. Enjoy!

Surah Abasa عبس Ia Bermuka masam

2 min read

Surah Abasa عبس Ia Bermuka masam

Surah Abasa adalah surah ke-80 dari Al-Qur’an, berisi 42 ayat. Sura adalah salah satu bagian awal Al Qur’an yang diturunkan di Mekah (610-615). Judulnya mengacu pada ayat pertama.

Sepuluh ayat pertama mengutuk perbuatan salah yang dikaitkan dengan Nabi Muhammad dalam tradisi Sunni. Dia memiliki beberapa orang Quraisy terkemuka bersamanya dan mencoba meyakinkan mereka tentang pesannya. Kemudian seorang buta datang kepadanya, yang setuju untuk menjadi Abdallah ibn Umm Maktum, sepupu dari istri pertama Muhammad, Khadijah, diidentifikasi. Orang buta itu tidak tahu bahwa nabi sedang berkunjung dan ingin diajar olehnya. Muhammad tidak menyukai interupsi percakapannya ini. Dia berpaling dari orang buta dan karena itu ditegur oleh Al-Qur’an. Bagian kedua, ayat 11-16, menggambarkan Al-Qur’an sebagai “peringatan … pada daun yang dihargai.” Bagian ketiga dan terakhir, dari ayat 17, menggambarkan pekerjaan Tuhan dalam kehidupan manusia, di alam yang diciptakan untuk rezeki manusia dan pada Hari Pembalasan.

Berikut isi Surah Abasa dalam text bahasa Arab, latin dan terjemahan bahasa Indonesia

عَبَسَ وَتَوَلَّىٰٓ

Arab-Latin: ‘abasa wa tawallā

Artinya: 1. Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,

أَن جَآءَهُ ٱلْأَعْمَىٰ

an jā`ahul-a’mā

2. karena telah datang seorang buta kepadanya.

وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُۥ يَزَّكَّىٰٓ

wa mā yudrīka la’allahụ yazzakkā

3. Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),

أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنفَعَهُ ٱلذِّكْرَىٰٓ

au yażżakkaru fa tanfa’ahuż-żikrā

4. atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?

أَمَّا مَنِ ٱسْتَغْنَىٰ

ammā manistagnā

5. Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup,

فَأَنتَ لَهُۥ تَصَدَّىٰ

fa anta lahụ taṣaddā

6. maka kamu melayaninya.

وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ

wa mā ‘alaika allā yazzakkā

7. Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan diri (beriman).

وَأَمَّا مَن جَآءَكَ يَسْعَىٰ

wa ammā man jā`aka yas’ā

8. Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),

وَهُوَ يَخْشَىٰ

wa huwa yakhsyā

9. sedang ia takut kepada (Allah),

فَأَنتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ

fa anta ‘an-hu talahhā

10. maka kamu mengabaikannya.

كَلَّآ إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ

Arab-Latin: kallā innahā tażkirah

Artinya: 11. Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan,

فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُۥ

fa man syā`a żakarah

12. maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,

فِى صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ

fī ṣuḥufim mukarramah

13. di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,

مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍۭ

marfụ’atim muṭahharah

14. yang ditinggikan lagi disucikan,

بِأَيْدِى سَفَرَةٍ

bi`aidī safarah

15. di tangan para penulis (malaikat),

كِرَامٍۭ بَرَرَةٍ

kirāmim bararah

16. yang mulia lagi berbakti.

قُتِلَ ٱلْإِنسَٰنُ مَآ أَكْفَرَهُۥ

qutilal-insānu mā akfarah

17. Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya?

مِنْ أَىِّ شَىْءٍ خَلَقَهُۥ

min ayyi syai`in khalaqah

18. Dari apakah Allah menciptakannya?

مِن نُّطْفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ

min nuṭfah, khalaqahụ fa qaddarah

19. Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.

ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ يَسَّرَهُۥ

ṡummas-sabīla yassarah

20. Kemudian Dia memudahkan jalannya.

ثُمَّ أَمَاتَهُۥ فَأَقْبَرَهُۥ

Arab-Latin: ṡumma amātahụ fa aqbarah

Artinya: 21. kemudian Dia mematikannya dan memasukkannya ke dalam kubur,

ثُمَّ إِذَا شَآءَ أَنشَرَهُۥ

ṡumma iżā syā`a ansyarah

22. kemudian bila Dia menghendaki, Dia membangkitkannya kembali.

كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَآ أَمَرَهُۥ

kallā lammā yaqḍi mā amarah

23. Sekali-kali jangan; manusia itu belum melaksanakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya,

فَلْيَنظُرِ ٱلْإِنسَٰنُ إِلَىٰ طَعَامِهِۦٓ

falyanẓuril-insānu ilā ṭa’āmih

24. maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

أَنَّا صَبَبْنَا ٱلْمَآءَ صَبًّا

annā ṣababnal-mā`a ṣabbā

25. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit),

ثُمَّ شَقَقْنَا ٱلْأَرْضَ شَقًّا

ṡumma syaqaqnal-arḍa syaqqā

26. kemudian Kami belah bumi dengan sebaik-baiknya,

فَأَنۢبَتْنَا فِيهَا حَبًّا

fa ambatnā fīhā ḥabbā

27. lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu,

وَعِنَبًا وَقَضْبًا

wa ‘inabaw wa qaḍbā

28. anggur dan sayur-sayuran,

وَزَيْتُونًا وَنَخْلًا

wa zaitụnaw wa nakhlā

29. zaitun dan kurma,

وَحَدَآئِقَ غُلْبًا

wa ḥadā`iqa gulbā

30. kebun-kebun (yang) lebat,

وَفَٰكِهَةً وَأَبًّا

Arab-Latin: wa fākihataw wa abbā

Artinya: 31. dan buah-buahan serta rumput-rumputan,

مَّتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ

matā’al lakum wa li`an’āmikum

32. untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.

فَإِذَا جَآءَتِ ٱلصَّآخَّةُ

fa iżā jā`atiṣ-ṣākhkhah

33. Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),

يَوْمَ يَفِرُّ ٱلْمَرْءُ مِنْ أَخِيهِ

yauma yafirrul-mar`u min akhīh

34. pada hari ketika manusia lari dari saudaranya,

وَأُمِّهِۦ وَأَبِيهِ

wa ummihī wa abīh

35. dari ibu dan bapaknya,

وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ

wa ṣāḥibatihī wa banīh

36. dari istri dan anak-anaknya.

لِكُلِّ ٱمْرِئٍ مِّنْهُمْ يَوْمَئِذٍ شَأْنٌ يُغْنِيهِ

likullimri`im min-hum yauma`iżin sya`nuy yugnīh

37. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُّسْفِرَةٌ

wujụhuy yauma`iżim musfirah

38. Banyak muka pada hari itu berseri-seri,

ضَاحِكَةٌ مُّسْتَبْشِرَةٌ

ḍāḥikatum mustabsyirah

39. tertawa dan bergembira ria,

وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ عَلَيْهَا غَبَرَةٌ

wa wujụhuy yauma`iżin ‘alaihā gabarah

40. dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu,

تَرْهَقُهَا قَتَرَةٌ

Arab-Latin: tarhaquhā qatarah

Artinya: 41. dan ditutup lagi oleh kegelapan.

أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْكَفَرَةُ ٱلْفَجَرَةُ

ulā`ika humul-kafaratul-fajarah

42. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.



PinterPandai PinterPandai adalah seorang penulis dan fotografer untuk sebuah blog bernama www.pinterpandai.com Mereka memiliki artikel tentang segalanya! Sains, hewan, bioskop / sinema, musik, artis, kesehatan, sejarah, olahraga, memasak, matematika, fisika, kimia, biologi, agama, geografi, dll. Selamat menikmati!===PinterPandai is a a writer and photographer for a blog called www.pinterpandai.com They have articles on everything! Science, animals, cinema, music, people, health, history, sport, cooking, math, physics, chemistry, biology, religions, geography, etc. Enjoy!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *