PinterPandai PinterPandai adalah seorang penulis dan fotografer untuk sebuah blog bernama www.pinterpandai.com Mereka memiliki artikel tentang segalanya! Sains, hewan, bioskop / sinema, musik, artis, kesehatan, sejarah, olahraga, memasak, matematika, fisika, kimia, biologi, agama, geografi, dll. Selamat menikmati!===PinterPandai is a a writer and photographer for a blog called www.pinterpandai.com They have articles on everything! Science, animals, cinema, music, people, health, history, sport, cooking, math, physics, chemistry, biology, religions, geography, etc. Enjoy!

Surah Al Qiyamah القيامة Kiamat

3 min read

Surah Al Qiyamah القيامة Kiamat

Surah Al Qiyamah adalah surah ke-75 dari Al-Qur’an, berisi 40 ayat. Sura adalah salah satu bagian awal Al Qur’an yang diturunkan di Mekah (610-615). Judulnya mengacu pada ayat pertama.

Surat itu dimulai dengan sumpah pada hari kebangkitan dan ruh. Gerhana bulan dan penyatuan matahari dan bulan adalah pertanda kebangkitan dan hari penghakiman yang mendekat. Dari segi isi, tiga bagian dapat dibedakan, dengan bagian tengah dengan ayat 16 sampai 19 menjelaskan cara membaca Al-Qur’an yang benar. Keempat ayat ini tampak seperti penyisipan yang tidak terduga, yang membuat para komentator Muslim kehilangan penjelasan. Bagian ketiga dan terakhir (dari ayat 20) menyesali kurangnya perhatian orang-orang dengan akhirat dan preferensi untuk dunia ini, dikombinasikan dengan kesombongan yang berlebihan sampai saat kematian.

Surat ke-75 al-Qiyamah, artinya Kiamat, lengkap ayat 1-40. Surat ini menjelaskan dan menunjukkan tentang kekuasaan Allah untuk mengumpulkan dan membangkitkan seluruh manusia. Berikut text Arab, latin dan artinya:

Berikut isi Surah Al Qiyamah dalam text bahasa Arab, latin dan terjemahan bahasa Indonesia

لَآ أُقْسِمُ بِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ

Arab-Latin: lā uqsimu biyaumil-qiyāmah

Artinya: 1. Aku bersumpah demi hari kiamat,

وَلَآ أُقْسِمُ بِٱلنَّفْسِ ٱللَّوَّامَةِ

wa lā uqsimu bin-nafsil-lawwāmah

2. dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri).

أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَٰنُ أَلَّن نَّجْمَعَ عِظَامَهُۥ

a yaḥsabul-insānu allan najma’a ‘iẓāmah

3. Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?

بَلَىٰ قَٰدِرِينَ عَلَىٰٓ أَن نُّسَوِّىَ بَنَانَهُۥ

balā qādirīna ‘alā an nusawwiya banānah

4. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.

بَلْ يُرِيدُ ٱلْإِنسَٰنُ لِيَفْجُرَ أَمَامَهُۥ

bal yurīdul-insānu liyafjura amāmah

5. Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.

يَسْـَٔلُ أَيَّانَ يَوْمُ ٱلْقِيَٰمَةِ

yas`alu ayyāna yaumul-qiyāmah

6. Ia berkata: “Bilakah hari kiamat itu?”

فَإِذَا بَرِقَ ٱلْبَصَرُ

fa iżā bariqal-baṣar

7. Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),

وَخَسَفَ ٱلْقَمَرُ

wa khasafal-qamar

8. dan apabila bulan telah hilang cahayanya,

وَجُمِعَ ٱلشَّمْسُ وَٱلْقَمَرُ

wa jumi’asy-syamsu wal-qamar

9. dan matahari dan bulan dikumpulkan,

يَقُولُ ٱلْإِنسَٰنُ يَوْمَئِذٍ أَيْنَ ٱلْمَفَرُّ

yaqụlul-insānu yauma`iżin ainal-mafarr

10. pada hari itu manusia berkata: “Ke mana tempat berlari?”

كَلَّا لَا وَزَرَ

Arab-Latin: kallā lā wazar

Artinya: 11. sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!

إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمُسْتَقَرُّ

ilā rabbika yauma`iżinil-mustaqarr

12. Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.

يُنَبَّؤُا۟ ٱلْإِنسَٰنُ يَوْمَئِذٍۭ بِمَا قَدَّمَ وَأَخَّرَ

yunabba`ul-insānu yauma`iżim bimā qaddama wa akhkhar

13. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.

بَلِ ٱلْإِنسَٰنُ عَلَىٰ نَفْسِهِۦ بَصِيرَةٌ

balil-insānu ‘alā nafsihī baṣīrah

14. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri,

وَلَوْ أَلْقَىٰ مَعَاذِيرَهُۥ

walau alqā ma’āżīrah

15. meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.

لَا تُحَرِّكْ بِهِۦ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِۦٓ

lā tuḥarrik bihī lisānaka lita’jala bih

16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.

إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُۥ وَقُرْءَانَهُۥ

inna ‘alainā jam’ahụ wa qur`ānah

17. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.

فَإِذَا قَرَأْنَٰهُ فَٱتَّبِعْ قُرْءَانَهُۥ

fa iżā qara`nāhu fattabi’ qur`ānah

18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.

ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُۥ

ṡumma inna ‘alainā bayānah

19. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.

كَلَّا بَلْ تُحِبُّونَ ٱلْعَاجِلَةَ

kallā bal tuḥibbụnal-‘ājilah

20. Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,

وَتَذَرُونَ ٱلْءَاخِرَةَ

Arab-Latin: wa tażarụnal-ākhirah

Artinya: 21. dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ

wujụhuy yauma`iżin nāḍirah

22. Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.

إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ

ilā rabbihā nāẓirah

23. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.

وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍۭ بَاسِرَةٌ

wa wujụhuy yauma`iżim bāsirah

24. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,

تَظُنُّ أَن يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ

taẓunnu ay yuf’ala bihā fāqirah

25. mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.

كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِىَ

kallā iżā balagatit-tarāqī

26. Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan,

وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ

wa qīla man rāq

27. dan dikatakan (kepadanya): “Siapakah yang dapat menyembuhkan?”,

وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلْفِرَاقُ

wa ẓanna annahul-firāq

28. dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia),

وَٱلْتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ

waltaffatis-sāqu bis-sāq

29. dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan),

إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمَسَاقُ

ilā rabbika yauma`iżinil-masāq

30. kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.

فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلَّىٰ

Arab-Latin: fa lā ṣaddaqa wa lā ṣallā

Artinya: 31. Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Quran) dan tidak mau mengerjakan shalat,

وَلَٰكِن كَذَّبَ وَتَوَلَّىٰ

wa lāking każżaba wa tawallā

32. tetapi ia mendustakan (Rasul) dam berpaling (dari kebenaran),

ثُمَّ ذَهَبَ إِلَىٰٓ أَهْلِهِۦ يَتَمَطَّىٰٓ

ṡumma żahaba ilā ahlihī yatamaṭṭā

33. kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak (sombong).

أَوْلَىٰ لَكَ فَأَوْلَىٰ

aulā laka fa aulā

34. Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu,

ثُمَّ أَوْلَىٰ لَكَ فَأَوْلَىٰٓ

ṡumma aulā laka fa aulā

35. kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu.

أَيَحْسَبُ ٱلْإِنسَٰنُ أَن يُتْرَكَ سُدًى

a yaḥsabul-insānu ay yutraka sudā

36. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?

أَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّن مَّنِىٍّ يُمْنَىٰ

a lam yaku nuṭfatam mim maniyyiy yumnā

37. Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),

ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوَّىٰ

ṡumma kāna ‘alaqatan fa khalaqa fa sawwā

38. kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,

فَجَعَلَ مِنْهُ ٱلزَّوْجَيْنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلْأُنثَىٰٓ

fa ja’ala min-huz-zaujainiż-żakara wal-unṡā

39. lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.

أَلَيْسَ ذَٰلِكَ بِقَٰدِرٍ عَلَىٰٓ أَن يُحْۦِىَ ٱلْمَوْتَىٰ

a laisa żālika biqādirin ‘alā ay yuḥyiyal-mautā

40. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?



PinterPandai PinterPandai adalah seorang penulis dan fotografer untuk sebuah blog bernama www.pinterpandai.com Mereka memiliki artikel tentang segalanya! Sains, hewan, bioskop / sinema, musik, artis, kesehatan, sejarah, olahraga, memasak, matematika, fisika, kimia, biologi, agama, geografi, dll. Selamat menikmati!===PinterPandai is a a writer and photographer for a blog called www.pinterpandai.com They have articles on everything! Science, animals, cinema, music, people, health, history, sport, cooking, math, physics, chemistry, biology, religions, geography, etc. Enjoy!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *