Tari Pendet Asal Bali

2 min read

Tari Pendet Asal Bali | Sejarah Asal Usul, Fungsi, Kostum dan Gerakan

Tari Pendet

Bentuk tari Pendet dibawakan oleh wanita khususnya sebagai pertunjukan prolog untuk bentuk tarian lainnya. Ini adalah budaya tradisional Bali. Tarian ini bisa dilakukan oleh siapa saja karena itu hanyalah tindakan peniruan.

Tarian ini adalah persembahan tradisional yang dibuat di tengah pura (disebut jeroan pura) dengan kelopak bunga yang dilemparkan ke udara selama pertunjukan berlangsung.

Awalnya, Tari Pendet digunakan sebagai pelengkap upacara piodalan di pura atau tempat suci keluarga, sebagai simbol rasa syukur, hormat, dan kegembiraan saat menyambut kehadiran para dewa yang turun dari khayangan (alam para dewa).

Ini adalah upacara sakral untuk memurnikan kuil atau pertunjukan teater. Pendet juga bisa dibawakan sebagai penyambutan atau untuk menyambut penonton menikmati pertunjukan tari.

Baca juga ? Tari Legong Bali, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cinta

Asal Usul Tari Pendet

Pada awalnya merupakan tarian tradisional yang menjadi bagian dari upacara Piodalan di Pura atau tempat suci keluarga. Sebagai ungkapan rasa syukur dan hormat dari masyarakat Bali dalam menyambut kehadiran para dewa yang turun dari surga. Tarian ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat di sana.

Berawal dari situ salah satu seniman Bali bernama I Wayan Rindi terinspirasi dan menjadikan tarian tersebut sebagai tarian selamat datang. Dengan bantuan Ni Ketut Reneng, mereka menciptakan Tari Pendet sebagai tarian selamat datang bersama 4 orang penari.

Pada tahun 1950-an, koreografi, gerak, kostum dan properti tari dikodifikasi oleh dua seniman dari Sumertha, Denpasar; I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Keduanya menciptakan tari Pendet sebagai tarian selamat datang bersama empat orang penari yang ditampilkan sebagai bagian dari pertunjukan pariwisata di sejumlah hotel di Denpasar, Bali. Pada tahun 1961, I Wayan Beratha mengembangkan tarian ini dan menambah jumlah penarinya menjadi 5, seperti yang sering dilakukan sekarang.

Meski sudah menjadi tarian selamat datang atau tarian selamat datang, namun tarian ini tetaplah ada unsur religi yang menjadi ciri khas masyarakat Bali.

Baca juga ? Tari Saman dari Suku Gayo, Aceh (Tari Ribuan Tangan) | Arti, Makna, Sejarah dan Seni Warisan Budaya Indonesia

Fungsi Tari Pendet

Tarian ini dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan fungsinya yaitu Tari Sakral dan penyambutan Selamat Datang.

Untuk Tari Pendet yang Sakral ini ditampilkan sebagai bagian dari ritual keagamaan masyarakat Bali.

Dalam pertunjukan umumnya, tarian ini semuanya lebih sederhana, namun unsur religi sangat kental pada tarian ini.

Sedangkan Tari Pendet Penyambutan ditampilkan sebagai hiburan atau tarian penyambutan. Dalam pertunjukan tari penyambutan ini lebih menitikberatkan keindahan baik dari segi gerak, pakaian, dan kecantikan penarinya. Namun meski begitu, unsur budaya masyarakat Bali tetap melekat pada tarian penyambutan ini.

Baca juga ? GWK | Tempat Wisata Garuda Wisnu Kencana di Bali

Gerakan Tari Pendet

Gerakannya merupakan gerakan tari yang sangat lengkap, karena gerakan tari ini hampir menggerakan seluruh bagian tubuh. Mulai dari gerakan kaki, tangan, jari, badan, leher hingga gerakan ekspresi seperti gerakan mata dan ekspresi wajah. Untuk menari tarian ini tentunya dibutuhkan keluwesan dan ketangkasan.

Kostum Tari Pendet

Dalam pertunjukannya, penari memakai pakaian dan riasan khas penari Bali. Pakaian tersebut antara lain tapih, kemben prade, sabuk stagen, sabuk prade, selendang yang dililitkan pada tubuh dan diletakkan di bahu penari. Di bagian kepala, rambut diikat dengan pusung gonjer kemudian ditatah dengan bunga jepun, bunga kamboja, mawar dan jempaka.

Selain itu penari juga dipercantik dengan berbagai aksesoris seperti gelang, kalung dan anting. Sedangkan untuk riasan penari biasanya lebih mempertajam garis-garis wajah agar terlihat lebih jelas dan tidak lupa menggunakan subeng.

Sumber bacaan: Gusti Bali

Sumber foto: Wikimedia Commons

Penjelasan foto: Sekar Jepun Universitas Sanata Dharma, kelompok tari Bali, merayakan hari jadinya yang ke-17. Di sini tarian Pendet ditampilkan.

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *