Akuntansi FIFO dan LIFO
Metode akuntansi FIFO dan LIFO merupakan sarana pengelolaan persediaan dan masalah keuangan perusahaan yang berkaitan dengan persediaan barang yang dihasilkan, suku cadang, bahan baku, komponen atau saham feed.
FIFO singkatan dari First in first out atau dalam bahasa Indonesia, Pertama masuk pertama keluar yang berarti bahwa persediaan yang pertama kali masuk itulah yang pertama kali dicatat sebagai barang yang dijual.
LIFO singkatan dari Last in first out atau dalam bahasa Indonesia, Terakhir masuk pertama keluar yang berarti bahwa persediaan yang terakhir masuk adalah barang yang pertama kali dicatat sebagai barang yang dijual. Sejak sekitar tahun 1970-an, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat memilih untuk menggunakan sistem LIFO untuk mengurangi pajak pada saat terjadi inflasi.
Perbedaan antara biaya inventarisasi yang dihitung berdasarkan metode FIFO dan metode LIFO disebut cadangan LIFO. Cadangan ini pada dasarnya adalah jumlah yang kena pajak penghasilan suatu entitas yang telah ditangguhkan dengan menggunakan metode LIFO.
Harga Pokok Penjualan Metode FIFO
Perhitungan Harga Pokok Penjualan (COGS) Metode FIFO
Contoh Soal FIFO:
UD Maju Jaya yang merupakan sebuah toko yang berdagang menjual beras pada tanggal 1 April mempunyai persediaan sejumlah 1 kwintal (100 kg) beras senilai Rp 300.000.
Tampak beberapa transaksi yang terlihat pada buku catatan UD Maju Jaya seperti berikut:
Date | Transaksi | Qty | Unit Price | Jumlah |
01-Apr | Penjualan | 40 | 4.500 | 180.000 |
10-Apr | Pembelian | 30 | 3.100 | 93.000 |
10-Apr | Penjualan | 65 | 4.650 | 302.000 |
20-Apr | Pembelian | 25 | 3.200 | 80.000 |
30-Apr | Pembelian | 40 | 3.250 | 130.000 |
30-Apr | Penjualan | 25 | 4.875 | 121.875 |
Berikut adalah rangkumannya
Qty | Jumlah | |
Total Pembelian | 95 | 303.000 |
Total Penjualan | 130 | 604.000 |
* Agar lebih mudah total penjualan yang 603.875 kita bulatkan menjadi 604.000
Transaksi pada 1 April:
Saldo Awal | = | Rp 300.000 / 100 |
= | Rp 3.000 |
Total COGS 1 April | = | Rp 3.000 x 40 kg |
= | Rp 120.000 |
Persediaan Akhir | = | Rp 300.000 – 120.000 |
= | Rp 180.000 |
Transaksi 10 April:
- Pembelian barang dagang 30 kg senilai Rp 3.100 per kg, total pembelian : Rp 93.000
- Terjual barang dagang 65 kg.
- 60 kg barang dagang menggunakan unit price Rp 3.000
- 5 kg barang dagang mempergunakan unit price Rp 3.100
Total COGS 10 April 2015:
60 x Rp 3.000 | = | Rp180.000 | |
5 x Rp 3.100 | = | Rp 15.000 | (+) |
Total COGS | Rp195.500 |
Apabila dibuatkan tabel, maka akan tampak seperti ini:
FIFO METHOD | |||||||
Date/Acc | 01-Apr | 10-Apr | 10-Apr | 20-Apr | 30-Apr | Total | |
Opening Balance | Qty | 100 | 60 | 30 | 25 | 50 | |
Rp | 300.000 | 180.000 | 93.000 | 77.500 | 157.500 | ||
Purchase | Qty | 30 | 25 | 40 | 95 | ||
U/Prx | 3.100 | 3.200 | 3.250 | ||||
Rp | 93.000 | 80.000 | 130.000 | 303.000 | |||
Sold (COGS) | Qty | 40 | 60 | 5 | 25 | 130 | |
U/Prx | 3.000 | 3.000 | 3.100 | 3.100 | |||
Rp | 120.000 | 180.000 | 15.500 | 77.500 | 393.000 | ||
Closing Balance | Qty | 60 | 30 | 25 | 50 | 65 | 65 |
Rp | 180.000 | 93.000 | 77.500 | 157.500 | 210.000 | 210.000 |
Summary | ||
Opening Balance | 100 | 300.000 |
Purchase | 95 | 303.000 |
Sold (COGS) | 130 | 393.000 |
Closing Balance | 65 | 210.000 |
Harga Pokok Penjualan Metode LIFO dan Kajian Perpajakan
Harga Pokok Penjualan Metode LIFO
Date | Transaksi | Kuantitas | Unit Price | Jumlah |
01-Apr |
Penjualan
|
40 | 4.500 | 180.000 |
10-Apr |
pembelian
|
30 | 3.100 | 93.000 |
10-Apr |
Penjualan
|
66 | 4.650 | 302.000 |
20-Apr |
pembelian
|
25 | 3.200 | 80.000 |
30-Apr |
pembelian
|
40 | 3.250 | 130.000 |
30-Apr |
Penjualan
|
25 | 4.875 | 121.875 |
Berikut adalah rangkumannya:
Rangkuman | ||||
Total Pembelian | 95 | 303.000 | ||
Total Penjualan | 130 | 604.000 |
Transaksi pada 1 April:
Opening Balance (saldo awal) 60 kg dengan unit cost Rp 3.000
yang berhasil dijual sebanyak 65 kg, unit cost mana yang digunakan?
LIFO METHOD | |||||||
Date/Acc | 01-Apr | 10-Apr | 10-Apr | 20-Apr | 30-Apr | Total | |
Opening Balance | Qty | 100 | 60 | 60 | 25 | 50 | 50 |
Rp | 300.000 | 180.000 | 180.000 | 77.500 | 155.000 | 155.000 | |
Purchase | Qty | 30 | 25 | 40 | 95 | ||
U/Prx | 3.100 | 3.200 | 3.250 | ||||
Rp | 93.000 | 80.000 | 130.000 | 303.000 | |||
Sold (COGS) | Qty | 40 | 30 | 35 | 25 | 130 | |
U/Prx | 3.000 | 3.100 | 3.000 | 3.200 | |||
Rp | 120.000 | 93.000 | 105.000 | 80.000 | 398.000 | ||
Closing Balance | Qty | 60 | 60 | 50 | 50 | 65 | 65 |
Rp | 180.000 | 180.000 | 155.000 | 157.500 | 205.000 | 205.000 |
Summary | : | |
Opening Balance | 100 | 300.000 |
Purchase | 95 | 303.000 |
Sold (COGS) | 130 | 398.000 |
Closing Balance | 65 | 205.000 |
Notes: Jangan Lupa perhatikan summary-nya juga.
Kesimpulan Akuntansi FIFO dan LIFO
Summary | Average Method | FIFO Method | LIFO Method | |||
Qty | Value | Qty | Value | Qty | Value | |
Opening Balance | 100 | 300.000 | 100 | 300.000 | 100 | 300.000 |
Purchase | 96 | 303.000 | 96 | 303.000 | 96 | 303.000 |
Sold (COGS) | 130 | 396.565 | 130 | 393.000 | 130 | 398.000 |
Closing Balance | 65 | 206.435 | 65 | 210.000 | 65 | 205.000 |
Kajian Perpajakan
Dengan angka penjualan yang sama, makin besar harga HPP nya, maka laba yang diperoleh semakin kecil, dan sudah barang tentu pajak yang harus ditanggung akan makin kecil juga.
Berikut beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan:
- Freight, elemen pembentuk HPP, pengakuan biaya ini harus sesuai
- Discount dan Retur Pembelian:
Discount atau potongan harga haruslah dihitung dengan semestinya, apabila lupa dalam menghitung potongan harga, maka akibatnya pembebanan HPP akan jadi lebih tinggi dari yang semestinya. HPP yang lebih tinggi akan mengakibatkan pajak yang dibayarkan tentu lebih rendah, dan apabila ditjend pajak tidak mengetahui hal ini, ya bersukurlah, namun apabila ketahuan,makan hal ini menjadi koreksi ketika pemeriksaan.
Metode dalam Penentuan Harga Pokok Penjualan dan Penilaian Persediaan
Apabila diperhatikan dari kesimpulan tadi, bisa dilihat dengan jelas bahwa metode LIFO adalah metode yang menghasilkan HPP yang paling tinggi, ini karena harga pembelian trendnya kan akan terus meningkat. perlu diingat, dalam konsep LIFO, biaya unit yang digunakan sebagai dasar perhitungan HPP merupakan harga pembelian yang palint terkini (most recent). kita semua juga tahu, dinegara ini tingkat inflasi terus cenderung menigkat dari waktu ke waktu. jarang sekali ada kejadian sebuah harga mengalami penurunan. dengan demikian, metode LIFO adalah metode yang akan memghasilkan PPh yang paling kecil.!
HPP yang paling tinggi berikutnya ialah Metode Rata Rata (Average Method), hampir mendekati metode LIFO, hanya saja, nilai yang diambil adalah nilai tengahnya.
Bacaan Lainnya
- Rumus Laporan Keuangan: Modal, Laba Rugi, Neraca (Financial statement) dalam Akuntansi
- Akuntansi: Definisi, Pengertian, Siklus Akuntansi Laporan Keuangan Perusahaan Jasa dan Dagang
- Istilah Akuntansi Inggris-Indonesia
- Bitcoin Uang Elektronik, Informasi, Sejarah, Transaksi, Cara Daftar Bitcoin Indonesia
- Uang Rupiah Negara Indonesia – Sejarah Nilai Tukar Rupiah Terhadap USD
- Tempat Wisata Yang Harus Dikunjungi Di Tokyo – Top 10 Obyek Wisata Yang Harus Anda Kunjungi
- Cara Membeli Tiket Pesawat Murah Secara Online Untuk Liburan Atau Bisnis
- Tibet Adalah Provinsi Cina – Sejarah Dan Budaya
- Puncak Gunung Tertinggi Di Dunia dimana?
- TOP 10 Gempa Bumi Terdahsyat Di Dunia
- Apakah Matahari Berputar Mengelilingi Pada Dirinya Sendiri?
- Test IPA: Planet Apa Yang Terdekat Dengan Matahari?
- 10 Cara Belajar Pintar, Efektif, Cepat Dan Mudah Di Ingat – Untuk Ulangan & Ujian Pasti Sukses!
- TOP 10 Virus Paling Mematikan Manusia
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: The Balance Small Business, Inc, CFA Institute
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya
Leave A Comment