Site icon PINTERpandai

KNIL – Tentara Kerajaan Hindia Belanda (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger)

KNIL - Tentara Kerajaan Hindia Belanda

KNIL - Tentara Kerajaan Hindia Belanda (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger)

KNIL

Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger atau KNIL adalah Tentara Kerajaan Hindia Belanda.

Angota KNIL yang Memegang Peranan Penting

Di antara mereka yang pernah menjadi anggota KNIL pada saat menjelang kemerdekaan, yang kelak memegang peranan penting dalam pengembangan dan kepemimpinan di dalam angkatan bersenjata Indonesia:

Sultan Hamid II dari Kalimantan Barat berseragam Mayor Jenderal KNIL. Sumber foto: Wikimedia Commons

Sejarah KNIL

Perang Dunia II dan KNIL

Organisasi KNIL

Masyarakat Pribumi dan KNIL

Tahun 1936, jumlah pribumi yang menjadi serdadu KNIL mencapai 33 ribu orang, atau sekitar 71% dari keseluruhan tentara KNIL, di antaranya terdapat sekitar 4.000 orang Ambon, 5.000 orang Manado dan 13.000 orang Jawa.

Apabila meneliti jumlah perwira, bintara serta prajurit yang murni orang Belanda terlihat, bahwa sebenarnya jumlah mereka sangat kecil. Pribumi yang mencapai pangkat tertinggi di KNIL adalah Kolonel KNIL Abdulkadir Widjojoatmodjo, yang tahun 1947 memimpin delegasi Belanda dalam perundingan di atas kapal perang AS Renville, yang membuahkan Perjanjian Renville. Seorang Indonesia, Sultan Hamid II dari Pontianak, yang dididik oleh dua perwira Inggris, mencapai pangkat Mayor Jenderal dalam posisi Asisten Politik Ratu Juliana.

Logo KNIL – Tentara Kerajaan Hindia Belanda (Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger). Sumber foto: Wikipedia

Daftar Komandan KNIL

Pembubaran KNIL

Dengan berdirinya negara Republik Indonesia dan TNI serta diakui kedaulatannya oleh Belanda pada tanggal 27 Desember 1949, maka pada tahun 1950 KNIL dibubarkan. Berdasarkan keputusan kerajaan tanggal 20 Juli 1950, pada 26 Juli 1950 pukul 00.00, setelah berumur sekitar 120 tahun, KNIL dinyatakan dibubarkan. Berdasarkan hasil keputusan Konferensi Meja Bundar, mantan tentara KNIL yang jumlahnya diperkirakan sekitar 65.000 anggota 26.000 diantaranya masuk ke “Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat” (APRIS) dan harus diterima dengan pangkat yang sama. Beberapa dari mereka kemudian pada tahun 70-an mencapai pangkat Mayor Jenderal TNI.

Sisa tentara KNIL yang mayoritas berasal dari Ambon diperkirakan sekitar sebanyak 39.000 orang, mengambil opsi pensiun atau masuk ke dalam Angkatan Bersenjata Kerajaan Belanda dan bertugas di Papua ataupun Suriname. Beberapa diantara mereka terlibat dalam kontingen Belanda pada Perang Korea (1950 – 1953)

Bacaan Lainnya

Sumber bacaan: Indonesia InvestmentsMad MonarchistGlobal Security

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Exit mobile version