Letusan Gunung Samalas 1257 di Lombok Menyebakan Cuaca Ekstrem Dunia

3 min read

Letusan gunung Samalas

Letusan Gunung Samalas 2 Kali Lebih Hebat Dari Tambora

Letusan gunung Samalas di pulau Lombok pada tahun 1257 merupakan letusan gunung berapi besar di gunung berapi (di sebelah Gunung Rinjani di pulau Lombok). Letusan ini meninggalkan kaldera besar di sebelah gunung berapi Rinjani, lebih dikenal dengan nama danau Segara Anak.

Gunung ini menghasilkan erupsi 8 kali lebih dahsyat dari Krakatau dan 2 kali lebih besar dari Tambora. Letusan yang diperkirakan terjadi pada bulan Mei hingga Oktober 1257 menyebabkan abu tersebar hingga ke dua kutub Bumi, kata Franck Lavigne.

Franck Lavigne dari Universitas Paris 1 melalui publikasi hasil penelitiannya di Proceeding of National Academy of Science of the United Stated of America. Tulisan ilmiah yang dimuat 4 september 2013 ini berjudul Source of the great A.D. 1257 mystery eruption unveiled, Samalas volcano, Rinjani Volcanic Complex, Indonesia.

Letusan Gunung Samalas 2 Kali Lebih Hebat Dari Tambora Letusan gunung Samalas pada tahun 1257 merupakan letusan gunung berapi besar di gunung berapi Samalas, di sebelah Gunung Rinjani di pulau Lombok, Indonesia. Letusan ini meninggalkan kaldera besar di sebelah gunung berapi Rinjani, lebih dikenal dengan nama danau Segara Anak.
Letusan Gunung Samalas 2 Kali Lebih Hebat Dari Tambora Letusan gunung Samalas pada tahun 1257 merupakan letusan gunung berapi besar di gunung berapi Samalas, di sebelah Gunung Rinjani di pulau Lombok, Indonesia. Letusan ini meninggalkan kaldera besar di sebelah gunung berapi Rinjani, lebih dikenal dengan nama danau Segara Anak.

Letusan Misteri Gunung Samalas

Namun sumber “letusan misteri” ini tetap tidak diketahui. Menggambar pada bukti kuat dari bukti baru dari tanggal radiokarbon, geokimia tephra, data stratigrafi, sebuah kronik abad pertengahan, penelitian ini berpendapat bahwa sumber letusan ini adalah gunung berapi Samalas, bagian dari Kompleks Gunung Vulkanik Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Indonesia.

Hasil ini memecahkan teka-teki yang membingungkan para ahli glasiologi, vulkanologi dan ahli iklim selama lebih dari 3 dekade.

Runtuhan gunung Samalas
Sketsa bekas runtuhnya gunung Samalas. Foto: Franck Lavigne

Dampak Letusan Gunung Samalas

Bahkan, dampak dari letusan Gunung Samalas yang terjadi pada tahun 1257 itu melampui imajinasi penulis babad yang ditulis dalam daun lontar ini. Letusan Samalas berdampak global dan diduga memicu kelaparan dan kematian massal di Eropa setahun setelah letusan tersebut.

“Ditemukannya ribuan kerangka manusia di London yang dipastikan berasal dari tahun 1258 kemungkinan berkaitan erat dengan dampak global dari letusan Gunung Samalas pada tahun 1257,” seperti ditulis dalam jurnal PNAS edisi akhir September 2013.

Tulisan di jurnal ini merupakan hasil penelitian 15 ahli gunung api dunia. Dari Indonesia yang terlibat adalah Indyo Pratomo, geolog dari Badan Geologi Bandung, Danang Sri Hadmoko dari Geografi Universitas Gadjah Mada dan  Surono, mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Sedangkan dari luar negeri yang terlibat meliputi 12 ahli dari berbagai kampus ternama di Eropa, di antaranya Frank Lavigne dari Université Panthéon-Sorbonne, Jean-Philippe Degeai dari Université Montpellier, Clive Oppenheimer dari University of Cambridge, Inggris, dan sejumlah ahli lainnya.

Mereka awalnya melacak letusan Samalas ini dari jejak rempah vulkanik yang terdapat di lapisan es kutub utara. Sebagaimana letusan Tambora yang menciptakan tahun tanpa musim panas di Eropa sehingga menyebabkan kegagalan panen dan kelaparan pada tahun 1816 atau setahun setelah letusan, letusan Samalas diduga juga memicu permasalahan serupa, bahkan mungkin lebih dahsyat.

Letusan gunung Samalas - Kaldera Danau Segara Anak
Letusan gunung Samalas – Kaldera Danau Segara Anak.

Gunung Samalas Menurut Babad Lombok

Babad adalah sejenis teks yang berhubungan dengan sejarah. Dalam Babad Lombok tersebut, tertulis kata SAMALAS sebagai berikut:

  • 274. Gunung Renjani kularat, miwah gunung samalas rakrat, balabur watu gumuruh, tibeng desa Pamatan, yata kanyut bale haling parubuh, kurambangning sagara, wong ngipun halong kang mati.
  • 276. Hing jaringo hasingidan, saminya ngungsi salon darak sangaji, hakupul hana hing riku, weneh ngunsi samuliya, boroh Bandar papunba lawan pasalun, sarowok pili lan ranggiya, sambalun pajang lan sapit.
  • 277. Yek nango lan pelameran, batu banda jejangkah tanah neki, duri hanare menyan batu, saher kalawan balas, batu lawang batu rentang batu cangku, samalih tiba hing tengah, brang bantun gennira ngungsi.
  • 278. Hana ring pundung buwak bakang, tana’ gadang lembak babidas hiki, saweneh hana halarut, hing bumi kembang kekrang, pangadangan lawan puka hatin lungguh, saweneh kalah kang tiba, mara hing langko pajanggih.
  • 279. Warnanen kang munggeng palowan, sami larut lawan ratu hing nguni, hasangidan ya riku, hingLombok goku medah, genep pitung dina punang gentuh, nulih hangumah desa, hing preneha siji-siji.
Lontar Babad Lombok
Lontar Jatiswara di balai dusun adat kaki Gunung Rinjani di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara. KOMPAS IMAGES / FIKRIA HIDAYAT.

Terjemahan dalam Bahasa Indonesia:

  • 274. Gunung Rinjani Longsor dan Gunung Samalas runtuh, banjir batu gemuruh, menghancurkan Desa Pamatan, rumah-rumah rubuh dan hanyut terbawa lumpur, terapung-apung di lautan, penduduknya banyak yang mati.
  • 275. Tujuh hari lamanya, gempa dahsyat meruyak bumi, terdampar di Leneng (lenek), diseret oleh batu gunung yang hanyut, manusia berlari semua, sebahagian lagi naik ke bukit.
  • 276. Bersembunyi di Jeringo, semua mengungsi sisa kerabat raja, berkumpul mereka di situ, ada yang mengungsi ke Samulia, Borok, Bandar, Pepumba, dan Pasalun, Serowok, Piling, dan Ranggi, Sembalun, Pajang, dan Sapit.
  • 277. Di Nangan dan Palemoran, batu besar dan gelundungan tanah, duri, dan batu menyan, batu apung dan pasir, batu sedimen granit, dan batu cangku, jatuh di tengah daratan, mereka mengungsi ke Brang batun.
  • 278. Ada ke Pundung, Buak, Bakang, Tana’ Bea, Lembuak, Bebidas, sebagian ada mengungsi, ke bumi Kembang, Kekrang, Pengadangan dan Puka hate-hate lungguh, sebagian ada yang sampai, datang ke Langko, Pejanggik.
  • 279. Semua mengungsi dengan ratunya, berlindung mereka di situ, di Lombok tempatnya diam, genap tujuh hari gempa itu, lalu membangun desa, di tempatnya masing-masing.

Letusan Gunung Tambora Yang Sedikit Diketahui Padahal Sangat Berdampak Pada Iklim Planet Bumi

Letusan Gunung Tambora Tahun 1815 Letusan gunung Tambora di Indonesia pada tanggal 10 April 1815 sangat sedikit diketahui.

Klik disini untuk membaca kelanjan tentang “Gunung Tambora”.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “oooh begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: NatureBBCRinjani Geo ParkPnas.orgArstechnicaUSA Today

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *