Lokasi Gunung Agung
Gunung Agung adalah gunung berapi tipe stratovolcano (gunung berapi kerucut, juga dikenal sebagai gunung berapi komposit), gunung ini memiliki kawah yang sangat besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan uap air. Dari Pura Besakih gunung ini nampak dengan kerucut runcing sempurna, tetapi sebenarnya puncak gunung ini memanjang dan berakhir pada kawah yang melingkar dan lebar.
Terletak di sebelah timur Puau Bali. Di Jungutan, Bebandem, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem.
Pura Besakih, yang merupakan salah satu Pura terpenting di Bali, terletak di lereng gunung ini.
Kepercayaan Masyarakat Tentang Gunung Agung
Masyarakat Hindu di pulau Bali percaya bahwa Gunung Agung adalah tempat bersemayamnya dewa-dewa. Mereka juga percaya bahwa bahwa digunung ini terdapat istana dewata. Oleh karena itu, masyarakat Bali menjadikan tempat ini sebagai tempat kramat yang disucikan.
Letusan Gunung Agung Tahun 1963
Letusan 1808 – 1843
- 1808
Pada tahun itu Gunung Agung melontarkan abu dan batu apung dengan jumlah luar biasa. - 1821
Gunung Agung meletus lagi. Letusannya pada tahun 1821 disebut normal tetapi tak ada keterangan terperinci. Letusannya juga dinilai tak sedahsyat letusan di tahun 1808. - 1843
Gunung Agung meletus lagi pada tahun 1843, didahului sejumlah gempa bumi, kemudian memuntahkan abu vulkanik, pasir dan batu apung.
Letusan Gunung Agung 2017-2018
Minggu, 04.09 WITA selama 3 menit 8 detik dengan amplitudo 22 mm – Gunung Agung – Status Level 3 (Siaga)
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali kembali mengalami erupsi pada tanggal 30 Desember 2018 pukul 04.09 WITA selama 3 menit 8 detik dengan amplitudo 22 mm. Erupsi terjadi akibat adanya “overpressure” akibat akumulasi gas-gas vulkanik. Pada saat erupsi, teramati sinar api di area puncak kawah namun ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup kabut. Berdasarkan informasi satelit, abu vulkanik bergerak ke arah tenggara dengan ketunggian abu vulkanik mencapai 5500 m di atas permukaan laut. Hujan abu tipis dilaporkan terjadi di wilayah Kabupaten Karangasem di sektor tenggara Gunung Agung, seperti di Kota Amlapura dan beberapa desa seperti di Desa Seraya Barat, Desa Seraya Tengah, dan Desa Tenggalinggah.
Sebelum terjadinya erupsi ini, tidak teramati peningkatan intensitas kegempaan yang signifikan namun beberapa gempa vulkanik terekam di antaranya gempa di lereng utara Gunung Agung pada 28 Desember 2018 dengan magnitude M2.7 pukul 02:49 WITA dan M2.4 pukul 15: 31 WITA. Gempa-gempa ini mengindikasikan adanya pergerakan magma ke permukaan. Pada periode 27-29 Desember 2018 (sebelum erupsi) satelit MODIS juga tidak menunjukkan adanya anomali termal di permukaan kawah Gunung Agung yang mengindikasikan tidak adanya material lava segar di permukaan kawah.
Sebelum erupsi hari ini, Gunung Agung mengalami erupsi pada tanggal 27 Juli 2018. Pada tanggal 29 Juli 2018 pukul 06:47 WITA terjadi Gempa Lombok dengan Magnitudo M6.4 disertai beberapa aftershock. Rentetan gempabumi tektonik di sekitar Pulau Lombok, teramati mempengaruhi aktivitas Gunung Agung dimana goncangan-goncangannya berperan dalam pelepasan gas-gas vulkanik yang dimanifestasikan di permukaan dalam bentuk Hembusan. Pada kondisi ini, akumulasi gas di kedalaman menjadi terganggu sehingga potensi erupsi justru berkurang. Selama periode aftershocks Gempa Lombok, Gunung Agung pun tidak mengalami erupsi. Namun seiring dengan berkurangnya gempa tektonik, akumulasi gas-gas vulkanik di Gunung Agung menjadi memungkinkan. Dalam 1 bulan terakhir, gempa-gempa yang terekam di Gunung Agung didominasi oleh gempa Hembusan, gempa Tektonik, dan beberapa kejadian gempa Vulkanik Dangkal dan Vulkanik Dalam.
Berdasarkan analisis data secara menyeluruh, potensi untuk terjadinya erupsi yang lebih besar masih relatif kecil. Erupsi yang mungkin terjadi saat ini dapat berupa lontaran material batu/lava pijar, hujan abu maupun hembusan gas-gas vulkanik.
Hingga tanggal 30 Desember 2018 pukul 12:00 WITA dapat disimpulkan bahwa status aktivitas Gunung Agung masih berada pada Level III (Siaga) dengan rekomendasi zona perkiraan bahaya berada di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru. Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang namun tetap menjaga kesiapsiagaan dengan mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Agung antar waktu melalui web MAGMA Indonesia (https://magma.vsi.esdm.go.id) maupun melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play Store.
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Rabu, 4 Juli 2018 pukul 12.20 WITA – Gunung Agung – Status Level 3 (Siaga)
Telah terjadi erupsi G. Agung, Bali pada tanggal 04 Juli 2018 pukul 12:20 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.500 m di atas puncak (± 5.642 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 24 mm dan durasi ± 1 menit 58 detik.Saat ini G. Agung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi:
Masyarakat di sekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak G. Agung. Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Selasa, 3 Juli 2018 pukul 09.32 WITA – Gunung Agung – Status Level 3 (Siaga)
Dua kali erupsi kecil Gunung Agung menyambut pagi ini 3/7/2018. Letusan pukul 09.28 WITA tinggi kolom abu 2.000 meter dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Letusan kedua pukul 09.46 WITA setinggi 500 m ke barat.
Selasa, 3 Juli 2018 pukul 04.13 WITA – Gunung Agung – Status Level 3 (Siaga)
Telah terjadi erupsi G. Agung, Bali pada tanggal 03 Juli 2018 pukul 04:13 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi ± 7 menit.
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Senin, 2 Juli 2018 pukul 21.04 WITA – Gunung Agung – Status Level 3 (Siaga)
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan erupsi tersebut mengeluarkan abu vulkanik hingga 2.000 meter.
Telah terjadi erupsi G. Agung, Bali pada tanggal 02 Juli 2018 pukul 06:19 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak (± 5.142 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi ± 3 menit 47 detik.
Erupsi susulan terjadi pada pukul 06:41 WITA dan 06:55 WITA dengan tinggi kolom abu masing-masing teramati setinggi ± 1.000 m di atas puncak (± 4.142 m di atas permukaan laut) dan ± 700 m di atas puncak (± 3.842 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Kedua erupsi susulan ini terekam di seismogram masing-masing dengan amplitudo maksimum 18 mm dan 20 mm, durasi ± 2 menit 11 detik dan ± 2 menit 38 detik.
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Jum’at, 29 Juni 2018 – Status Level 3 (Siaga)
Secara visual, aktivitas Gunung Agung masih didominasi emisi gas dan abu yang menyertai efusi lava ke dalam kawah (pertumbuhan kubah lava di dalam kawah).
Ketinggian kolom hembusan berada pada kisaran 1500-2500 m di atas puncak. Pada malam (28 Juni 2018) dan dini hari (29 Juni 2018) teramati sinar api di atas kawah yang mengindikasikan kehadiran material lava segar di dalam kawah. Intensitas emisi gas dan abu mengalami penurunan tajam pada sekitar pukul 05:00 WITA (29 Juni 2018).
Dalam periode pukul 06.00-12:00 WITA hembusan masih teramati dengan warna dominan putih setinggi 1500 m di atas puncak.
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Sabtu, 21 April 2018
Berdasarkan hasil analisis data visual dan instrumental serta mempertimbangkan potensi ancaman bahayanya, maka pada tanggal 10 Februari 2017 pukul 09.00 WITA status G. Agung diturunkan dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga).
Rekaman seismograf tanggal 21 April 2018 tercatat:
- 6 kali Gempa Hembusan
- 3 kali Gempa Tektonik Jauh
Tanggal 22 April 2018 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:
- 1 kali Gempa Hembusan
- 1 kali Gempa Vulkanik Dalam
- 1 kali Gempa Tektonik Lokal
- 2 kali Gempa Tektonik Jauh
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Rabu, 20 Desember 2017
PVMBG menginformasikan bahwa, tanggal 20 Desember 2017 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:
- Nihil Tektonik Lokal
- 5 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA)
- 1 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
- Nihil Tremor Harmonik
- Nihil Gempa Low Frequency
- 8 kali Gempa Hembusan
- Nihil Gempa Letusan
- Tremor menerus dengan amplitudo 1-3 mm (dominan 1 mm)
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Kamis, 14 Desember 2017 (Pk. 00:00-06:00 WITA)
Pengamatan visual G. Agung dari Pos PGA Agung di Rendang menunjukkan penurunan sejak tanggal 20 Oktober 2017 dengan asap dari bibir kawah hingga setinggi 50-500.
Tanggal 14 Desember 2017 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:
- Nihil Tektonik Lokal
- Nihil Gempa Vulkanik Dalam (VA)
- 1 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
- Nihil Tremor Harmonik
- Nihil Gempa Low Frequency
- 7 kali Gempa Hembusan
- Nihil Gempa Letusan
- Tremor menerus dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm)
Badan Geologi melalui PVMBG dan Pos Pengamatan Gunungapi Agung terus memantau perkembangan kegiatan vulkanik dan senantiasa berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan dan BPBD Kabupaten Karangasem tentang penanggulangan bencana erupsi Agung.
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Jum’at, 8 Desember 2017 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat 8 kali gempa hembusan
- 8 kali Gempa Hembusan- 6 Gempa Low Frequency.
- Nihil Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
- Nihil Gempa Vulkanik Daalam (VA)
- Nihil Tektonik Lokal.
- Tremor menerus dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm)
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Kamis, 7 Desember 2017: rekaman gempa dari seismograf
Rekaman seismograf Tanggal 07 Desember 2017 tercatat:
- 6 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
- 10 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA)
- Nihil Gempa Tektonik Lokal.
- Nihil Gempa Erupsi Eksplosif.
- 50 kali Low Frequency
- 18 kali Gempa Hembusan.
- Nihil Tremor Harmonik.
- Tremor menerus dengan amplitudo 1-2 mm dominan 1 mm.
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Selasa, 5 Desember 2017
Dari kemarin hingga hari ini secara visual gunungapi terlihat jelas hingga berkabut. Asap kawah berwarna putih tipis tekanan sedang mencapai ketinggian sekitar 500-1000 m di atas puncak condong kearah barat dan timur. Pada malam hari teramati sebentar sinar api dari lava pijar di kawah puncak. Pada hari ini tidak terjadi erupsi eksplosif dan tidak terekam tremor over scale.Rekaman seismograf Tanggal 04 Desember 2017 tercatat:
- 14 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
- 4 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA)
- Nihil Gempa Tektonik Lokal
- Nihil Gempa Erupsi Eksplosif.
- 29 kali Low Frequency.
- Nihil Gempa Hembusan.
- 2 kali Tremor Harmonik.
- Tremor menerus dengan amplitudo 1-2 mm dominan 1 mm.
Rekomendasi: Masyarakat disekitar G. Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah G. Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah G. Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah G. Agung.
Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yg paling aktual/terbaru.
VONA: Terakhir terakhir terkirim kode warna ORANGE, terbit tanggal 29 November 2017 Pukul 06:45 WITA, terkait hembusan abu vulkanik menerus dengan ketinggian abu 5142 m di atas permukaan laut atau 2000 m dari puncak. Kolom abu condong ke arah tenggara.
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Jum’at, 1 Desember 2017: (06:00 WITA): Terjadi Gempa dan tremor terus menaik
- 3 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
- Nihil Gempa Vulkanik Daalam (VA)
- Tremor menerus dengan amplitudo 1-4 mm (dominan 1 mm)
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Selasa, 28 November 2017: (19:06 WITA): Batu Panas Hujani Desa Dukuh
Dusun Dukuh, Desa Kubu, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Selasa (28/11/2017) yang berada di sisi utara Gunung Agung.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi I Gede Suantika, Selasa (28/11/2017) menjelaskan, tremor over scale tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 Wita hingga 14.00 Wita. Sumber bacaan: Tribun News
Selasa, 28 November 2017: (18:00 WITA): Jumlah total pengungsi 34 645 orang
Sampai saat ini julah total pengungsi adalah 34 645 orang, dari 188 jumlah titik pengungsian. Sumber bacaan: Kemenlu
Selasa 28/11/2017: (06:00 WITA): Kegempaan tremor terus meningkat
Kondisi kegempaan tremor terus menerus dan sudah overscale dari Gunung Agung pada 28/11/2017 siang. Masyarakat yang masih berada di dalam radius berbahaya 8-10 km dihimbau untuk mengungsi dengan tertib ke tempat aman.
Tanggal 28 Nopember 2017 (Pk. 00:00-06:00 WITA) tercatat:
- 4 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB)
- 2 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA)
- Tremor menerus dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm)
Sumber bacaan: Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Senin 27/11/ 2017 (06:00 WITA): Status AWAS Level 4
Terekam gempa Letusan 1 kali, Vulkanik Dalam 1 kali dan Tektonik Lokal 1 kali. Tremor menerus teramati dengan amplitude 1-10 mm dominan 2 mm.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4), terhitung sejak Senin 27/11/2017 pukul 06:00 WITA. Sumber: Badan Geologi – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Senin 27/11/ 2017 (07:00 WITA): Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup
Erupsi Gunung Agung terus berlangsung. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup 27/11/2017 hingga 28/11/2017 pagi. Total 445 penerbangan dengan 59.000 penumpang dibatalkan yaitu 249 penerbangan domestik dan 196 penerbangan internasional. Sumber: https://twitter.com/Sutopo_BNPB/media
Minggu 26/11/2017 (22:40 WITA): “Letusan Magmatik”
Pejabat mengatakan bahwa kegiatan Gunung Agung saat ini bisa menjadi “letusan magmatik” yang melibatkan dekompresi gas dan menghasilkan pemantik abu dan menyarankan orang-orang di dekat gunung untuk memakai masker. Sumber: Express
Minggu 26/11/2017 (21:36 WITA): Kemunculam Gempa Tremor Semakin Intensif
Kemunculan gempa tremor semakin intensif dan terekam di semua stasiun seismik G. Agung. Kegempaan pada 26 November 2017 pada periode pukul 00.00-24.00 WITA tercatat31 kali gempa vulkanik, 2 kali gempa low-frequency, 1 kali gempa letusan dan tremor letusan secara menerus. Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 0,5 – 7 mm (dominan 3 mm) yang disertai Tremor Harmonik dan gempa Vulkanik Dalam dan Dangkal. Terekam oeverscale menguat di stasiun PSAG dan beberapa stasiun lainnya mulai pukul 21:36 WITA. Sumber: Badan Geologi – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Minggu 26/11/2017: Pukul 20:51 WITA: Terdengar 2 Kali Suara Dentuman
Terdengar dua kali suara dentuman dari kawah gunung agung di Pos PGA Agung Jarak 12,5 Km dari kawah disertai kilat pada pukul 20:51 WITA. Sumber: Badan Geologi – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Minggu 26/11/2017: Pukul 20:00 WITA Lebih banyak penerbangan dibatalkan
Air Asia adalah maskapai penerbangan yang paling akhir membatalkan penerbangan, mengikuti langkah awal Jetstar dan Qantas. Pihak berwenang di Bandara Internasional Ngurah Rai mengatakan bahwa 45 penerbangan dibatalkan pada hari Minggu oleh Cathay Pacific Airways, Jetstar, AirAsia dan Garuda Indonesia, yang mempengaruhi lebih dari 5.500 penumpang. Pada hari Sabtu, 14 penerbangan dibatalkan, mempengaruhi sekitar 2.350 penumpang.
Minggu 26/11/2017: Pukul 06:20 WITA: Erupsi yang Tinggi 3000m-4000m
Tinggi erupsi mencapai 3.000 meter hingga 4.000 meter dari puncak mengarah ke tenggara dengan kecepatan 18 km per jam. Analisis sebaran abu vulkanik dari satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu mengarah ke timur hingga tenggara menuju ke daerah Lombok. Sifat dan arah sebaran abu vulkanik tergantung dari arah angin. Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Minggu 26/11/2017: Pukul 05.05 WITA: Erupsi mencapai 2000m
Terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu kelabu gelap bertekanan sedang mencapai 2.000 meter, kemudian pukul 05.45 WITA ketinggian mencapai 3.000 meter. PVMB terus menerus melaporkan perkembangan erupsi kepada Posko BNPB dan kepada masyarakat. Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Minggu 26 November 2017
Sebanyak 26 penerbangan dari dan menuju Lombok Internasional Airport, Nusa Tenggara Barat, dibatalkan menyusul penutupan bandara itu akibat dampak erupsi Gunung Agung di Bali.
“Sebelum penutupan, ada 25 penerbangan yang harus dibatalkan, setelah notam 26 penerbangan dibatalkan. Bahkan maskapai Garuda Indonesia dan Air Asia sudah lebih dulu membatalkan penerbangan,” kata General Manager Angkasa Pura I Lombok Internasional Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita saat konferensi pers di Praya, Lombok Tengah, Minggu (26/11/2017). Sumber: Jaringan Pemberitaan Pemerintah (JPP)
Gunung Agung Meletus, Gemuruh Terdengar hingga Radius 12 Km. Erupsi pada pukul 17.20 WITA, Sabtu 25 November 2017
Gunung Agung meletus untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari seminggu di Bali. Berikut adalah update terbaru dan berita di gunung berapi Bali.
Dari pantauan, asap kelabu kehitaman membumbung setinggi 1,5 kilometer ke arah barat dan barat daya.
Telah terjadi erupsi Gunung Agung pada pukul 17:30 WITA. Kolom abu teramati berwarna kelabu-kehitaman bertekanan sedang setinggi 1500 meter di atas puncak Gunung Agung. Abu letusan bertiup lemah ke arah Barat. Masyarakat agar tetap tenang dan tetap mengikuti rekomendasi PVMBG pada status Level III (Siaga) yaitu agar tidak melakukan aktivitas apapun di dalam radius 6 km ditambah perluasan sektoral sejauh 7.5 km ke arah Utara-Timurlaut, Tenggara dan Selatan-Baratdaya. VONA color code: ORANGE.
Hingga pukul 23.00 WITA, asap dan abu vulkanik masih terpantau keluar dari kawah. Hasil analisis dari Satelit Himawari BMKG menunjukkan bahwa sebaran abu vulkanik mengarah ke baratdaya sesuai dengan arah angin.
Pascaerupsi, sekitar pukul 21.30 WITA, hujan abu tipis jatuh di beberapa desa di sekitar Gunung Agung, khususnya di sektor baratdaya, seperti Desa Besakih, dusun-dusun di bagian atas Desa Pempatan dan Desa Temukus. Abu vulkanik terlihat jelas di kaca-kaca mobil atau menempel pada kendaraan.
Sumber data: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Letusan Gunung Agung 21 November 2017 pukul 17:05 WITA
Terjadi letusan Gunung Agung pada pukul 17:05 WITA. Letusan diawali oleh Gempa Tremor Low-Frequency. Asap teramati bertekanan sedang dengan warna kelabu tebal dan dengan ketinggian maksimum sekitar 700 m di atas puncak. Abu letusan bertiup lemah ke arah Timur-Tenggara. Letusan masih terus berlangsung. Masyarakat agar tetap tenang namun agar senantiasa mengikuti rekomendasi PVMBG dalam Status Level III (Siaga).
Sumber data: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
Rabu 15 November 2017
Asap solfara dari kawah Gunung Agung terlihat cukup tebal, putih dengan tinggi 700 meter. Status Siaga (level 3). Pengungsi Gunung Agung sebanyak 36.014 jiwa di 285 titik pengungsian pada 15/11/2017. Sumber bacaan: Sutopo BNPB
Sabtu 11 November 2017
Asap kawah Gunung Agung bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 200 m di atas kawah puncak pada 11/11/2017. Sebanyak 64.710 jiwa masyarakat masih mengungsi. Sumber bacaan: Sutopo BNPB
Kamis 9 November 2017
Aktivitas vulkanik Gunung Agung terus menurun. Status Siaga (level 3). 116.000 jiwa warga masih mengungsi. Kerugian ekonomi lebih dari Rp2 trilyun sejak 22/9/2017. Bali tetap aman untuk wisata. Sumber bacaan: Sutopo BNPB
Senin 30 Oktober 2017
Jumlah pengungsi Gunung Agung 132.780 di 382 titik pengungsian pada 30/10/2017. 569 jiwa pengungsi sudah pulang. Sumber bacaan: Sutopo BNPB
Minggu 29 Oktober 2017
Status Awas (level 4) Gunung Agung diturunkan menjadi Siaga (level 3) pada 29/10/2017, 16.00 Wita. Sumber bacaan: Sutopo BNPB
Kamis 26 Oktober 2017
Gunung Agung pagi ini 26-10-2017. Sudah 35 hari Status Awas tapi belum meletus. 139 ribu mengungsi. Kerugian ekonomi lebih Rp 1 trilyun. Sumber bacaan: Sutopo BNPB
Daftar Lengkap Gunung Berapi Di Indonesia
Di Indonesia memiliki jumlah total 150 gunung berapi. Geografi Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia. Daftar gunung berapi di Indonesia ini melimuti: bawah laut, kaldera, bentuk kerucut, perisai, fumarol stratovulkan dan kompleks.
Klik disini untuk membaca daftar lengkap gunung berapi di Indonesia.
Bacaan Lainnya
- Gunung Sinabung – Sumatera Berita Terkini Dan Sejarah Erupsi
- Gunung Ili Lewotolok NTT – Berita Terkini Dan Sejarah Erupsi
- Gunung Semeru Berita Terkini Dan Sejarah Erupsi – Kabupaten Malang – Jawa Timur
- Gunung Ibu Halmahera Berita Terkini Dan Sejarah Erupsi
- Letusan Gunung Samalas 1257 di Lombok Menyebakan Cuaca Ekstrem Dunia
- Letusan Gunung Tambora Yang Sedikit Diketahui Padahal Sangat Berdampak Pada Iklim Planet Bumi
- Gunung Es Perito Moreno Di Argentina – Patagonia Yang Menakjubkan
- Fenomena Api Biru Di Gunung Kawah Ijen – Blue Fire
- Berapa Kali Jantung Anda Berdetak Dalam Sehari?
- Jakarta dilewati oleh 13 sungai yang semuanya bermuara ke Teluk Jakarta
- 10 Cara Menghindari Sambaran Petir
- Cara Membeli Tiket Pesawat Murah Secara Online Untuk Liburan Atau Bisnis
- Tulisan Menunjukkan Kepribadian Anda & Bagaimana Cara Anda Menulis?
- Kepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?
- Kode Rahasia yang Membuka Fitur Tersembunyi di Ponsel Anda – Protokol USSD
Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai
Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!
Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!
Sumber bacaan: NASA, National Geographic, Sacred Sites, Badan Geologi – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Magma Indonesia
Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing