Analisis Profitabilitas dan Rasio Profitabilitas

3 min read

Analisis Profitabilitas dan Rasio Profitabilitas

Tujuan atau Goal dari Analisis Profitabilitas

Bisnis yang sukses adalah bisnis yang efektif dan efisien. Efisiensi adalah optimalisasi sumber daya yang ditujukan untuk mencapai tujuan. Dalam analisis profitabilitas keuangan, efektivitas dan efisiensi bisnis diukur dengan menggunakan indikator profitabilitas.

Profitabilitas adalah rasio keuntungan terhadap modal yang diperlukan untuk mencapai hasil itu. Informasi yang dikirimkan oleh perhitungan profitabilitas tidak memiliki arti yang sama tergantung pada apakah Anda seorang mitra atau eksekutif. Inilah mengapa dua indikator dihitung:
– profitabilitas ekonomi terutama kepentingan manajer:

Profitabilitas ekonomi = Hasil operasi / Modal yang diinvestasikan

– profitabilitas finansial terutama menarik minat para mitra:

Profitabilitas keuangan (atau ekuitas) = ​​Pendapatan / Ekuitas bersih

Leverage adalah pengaruh struktur keuangan perusahaan terhadap profitabilitas keuangannya.

1. Definisi profitabilitas

Gagasan tentang profitabilitas dan profitabilitas tidak boleh disalahartikan. Profitabilitas adalah rasio hasil dengan tingkat aktivitas (misalnya perputaran). Profitabilitas adalah rasio keuntungan terhadap modal yang diperlukan untuk mencapai hasil itu.
Profitabilitas adalah kemampuan bisnis untuk menghasilkan keuntungan. Informasi yang dikirimkan oleh perhitungan profitabilitas tidak memiliki arti yang sama tergantung pada apakah Anda seorang mitra atau eksekutif. Inilah mengapa dua indikator dihitung:
– profitabilitas ekonomi terutama kepentingan manajer,
– profitabilitas keuangan terutama menarik minat para mitra.

Batasan utama dalam menghitung profitabilitas adalah risiko tidak diperhitungkan.

2. Profitabilitas ekonomi: sudut pandang manajer

Profitabilitas ekonomi mengukur pengembalian modal yang digunakan, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari modal yang diinvestasikan. Untuk memperhitungkan hanya aktivitas perusahaan yang “normal” (karena itu berulang), digunakan pendapatan operasional (karena itu, item keuangan dan luar biasa dikecualikan). Modal yang diinvestasikan sesuai dengan nilai aset tetap bruto ditambah dengan nilai kebutuhan modal kerja operasi. Aset ekonomi adalah istilah yang setara dengan modal yang diinvestasikan.

Profitabilitas ekonomi = Hasil operasi / Modal yang diinvestasikan

3. Profitabilitas finansial: sudut pandang mitra

Pengembalian ekuitas (atau pengembalian ekuitas) adalah ukuran pengembalian ekuitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memberi imbalan kepada mitra. Untuk menarik investor atau tidak “kehilangan” mitra saat ini, perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan indikator ini.

Profitabilitas keuangan (atau ekuitas) = ​​Pendapatan / Ekuitas bersih

4. Leverage

Leverage adalah pengaruh struktur keuangan perusahaan terhadap profitabilitas keuangannya. Penggunaan hutang bank meningkatkan profitabilitas keuangan dengan syarat perusahaan meminjam dengan tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat pengembalian ekonomi.


Rasio Profitabilitas

Jenis-jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan adalah:

Profit Margin

Untuk menghitung profit margin dapat menggunakan dua persamaan sebagai berikut:

1) Margin laba kotor (Gross profit margin)

Marjin laba kotor: (Penjualan – Harga Pokok Penjualan) / Penjualan

2) Margin laba bersih (Net profit margin) :

Margin laba bersih = Laba setelah bunga dan pajak / Penjualan bersih

Return on Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan perusahaan. Untuk mencari pengembalian atas aset (ROA) dapat digunakan sebagai berikut:

Return on Asset = Laba setelah bunga dan pajak / Total Aktiva

Atau juga dapat dihitung dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut:

ROA = Margin laba bersih × Perputaran total aktiva

ROA (Return on Asset) | Pengembalian Atas Aset | Contoh Soal dan Jawaban

Return on Equity (ROE)

Rasio ini mengukur berapa banyak laba yang dihasilkan perusahaan dari ekuitas pemegang sahamnya. (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Return on Equity = Laba setelah bunga dan pajak / Ekuitas

atau juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ROE = Margin laba bersih × Perputaran total aktiva × Pengganda Ekuitas

Contoh: Misalkan sebuah perusahaan memiliki laba bersih sebesar $150.000 dan ekuitas pemegang saham sebesar $1.000.000. ROE akan dihitung sebagai berikut: ROE = $150.000 / $1.000.000 = 0,15, atau 15%.

Pengembalian Modal yang Diinvestasikan (ROIC: Return on Invested Capital)

Rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan keuntungan.
Rumus: ROIC = Laba Operasional Bersih Setelah Pajak (NOPAT: Net Operating Profit After Tax) / Modal yang Diinvestasikan

Contoh: Katakanlah sebuah perusahaan memiliki NOPAT sebesar $500.000 dan modal yang diinvestasikan sebesar $2.000.000. ROIC akan dihitung sebagai berikut: ROIC = $500.000 / $2.000.000 = 0,25, atau 25%.

Pengembalian Kas atas Modal yang Diinvestasikan (CROIC: Cash Return on Invested Capital)

Rasio ini mirip dengan ROIC, tetapi memperhitungkan arus kas perusahaan daripada laba akuntansinya.
Rumus: CROIC = Free Cash Flow (FCF) / Modal Investasi

Contoh: Misalkan sebuah perusahaan memiliki FCF sebesar $200.000 dan modal yang diinvestasikan sebesar $1.000.000. CROIC akan dihitung sebagai berikut: CROIC = $200.000 / $1.000.000 = 0,2, atau 20%.

Pengembalian Modal (Return on Capital – ROC) – Beserta ROIC, CROIC, ROCE – Rumus, Contoh Soal dan Jawaban

Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rasio ini mengukur berapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari penjualannya setelah dikurangi harga pokok penjualan.
Rumus: Margin Laba Kotor = (Pendapatan – Harga Pokok Penjualan) / Pendapatan

Contoh: Misalkan sebuah perusahaan memiliki pendapatan $1.000.000 dan harga pokok penjualan $600.000. Margin laba kotor akan dihitung sebagai berikut: Margin Laba Kotor = ($1.000.000 – $600.000) / $1.000.000 = 0,4, atau 40%.

Operating Profit Margin

Rasio ini mengukur berapa banyak keuntungan yang dihasilkan perusahaan dari operasinya setelah dikurangi semua biaya operasional.
Rumus: Margin Laba Operasional = Laba Operasional / Pendapatan

Contoh: Misalkan sebuah perusahaan memiliki laba operasi sebesar $200.000 dan pendapatan sebesar $1.000.000. Margin laba operasi akan dihitung sebagai berikut: Margin Laba Operasi = $200.000 / $1.000.000 = 0,2, atau 20%.


Rasio keuangan profitabilitas likuiditas solvabilitas aktivitas
Penjelasan Rasio Keuangan: Rumus Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas. Ilustrasi dan sumber foto: Pixabay

⇒ 7 Jenis Rasio Keuangan ⇐

Rasio keuangan bisa digolongkan menjadi empat kelompok tergantung dari kebutuhan perusahaan, yaitu: Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) atau Rasio Aktivitas (Activity Ratio), Rasio Leverage (Leverage Ratio), Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio), Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio), Rasio Penilaian dan Rasio Pertumbuhan (Valuation and Growth).


Sumber bacaan: Consultant4Companies, Cleverly Smart, Investopedia, Corporate Finance Institute, Finstanon

Sumber foto utama dari Midjourney

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Anggaran Tak Bersisa (Zero Base Budgeting) | Definisi, fitur…

Anggaran Tak Bersisa Setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan berasal dari proses tertentu: perencanaan. Perencanaan yang dinyatakan dalam bentuk investasi dan tujuan keuangan adalah...
PinterPandai
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *