Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio) Akuntansi – Rumus, Penjelasan, Contoh Soal dan Jawaban

2 min read

Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio) Akuntansi - Rumus, Penjelasan, Contoh Soal dan Jawaban

Rasio Efisiensi

Rasio Efisiensi adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik suatu perusahaan menggunakan sumber daya dan asetnya untuk menghasilkan pendapatan atau keuntungan. Rasio ini memberikan gambaran tentang seberapa efisien perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan pendapatan atau laba bersih.

Biasanya, rasio efisiensi melibatkan perbandingan antara input (seperti biaya atau aset) dan output (seperti pendapatan atau laba). Semakin tinggi rasio efisiensi, semakin baik perusahaan dalam menggunakan sumber daya dan asetnya. Ini dapat mencerminkan tingkat produktivitas dan manajemen yang efektif dalam perusahaan.

Rumus Rasio Efisiensi

Dengan memahami dan menganalisis rasio efisiensi ini, investor dan manajer keuangan dapat mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kinerja operasional dan keuangan dalam suatu perusahaan. Berikut beberapa contoh rasio effesiensi dalam keuangan:

Perputaran Piutang = Penjualan Kredit Bersih ÷ Rata-rata Piutang Usaha

Mengukur efisiensi pemberian kredit dan penagihan yang sama. Ini menunjukkan frekuensi rata-rata dalam setahun perusahaan mengumpulkan rekening terbuka. Rasio yang tinggi menyiratkan proses kredit dan penagihan yang efisien.

Hari Penjualan Beredar = 360 Hari ÷ Perputaran Piutang

Juga dikenal sebagai “perputaran piutang dalam beberapa hari”, “periode penagihan”. Ini mengukur jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan perusahaan untuk menagih piutang. Semakin pendek DSO-nya, semakin baik. Perhatikan bahwa beberapa menggunakan 365 hari, bukan 360.

Perputaran Persediaan = Biaya Penjualan ÷ Persediaan Rata-rata

Merepresentasikan berapa kali inventaris dijual dan diganti. Perhatikan bahwa beberapa penulis menggunakan Penjualan sebagai pengganti Harga Pokok Penjualan dalam rumus di atas. Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut efisien dalam mengelola persediaannya.

Inventaris Hari Beredar = 360 Hari ÷ Perputaran Inventaris

Juga dikenal sebagai “perputaran inventaris dalam beberapa hari”. Ini mewakili jumlah hari persediaan disimpan di gudang. Dengan kata lain, ini mengukur jumlah hari dari pembelian inventaris hingga penjualan yang sama. Seperti DSO, semakin pendek DIO semakin baik.

Perputaran Hutang = Pembelian Kredit Bersih ÷ Rata-rata Hutang

Merepresentasikan berapa kali perusahaan membayar hutang dagangnya selama suatu periode. Rasio yang rendah disukai karena lebih baik menunda pembayaran sebanyak mungkin agar uang tersebut dapat digunakan untuk tujuan yang lebih produktif.

Hari Hutang Beredar = 360 Hari ÷ Perputaran Hutang

Juga dikenal sebagai “perputaran hutang dalam beberapa hari”, “periode pembayaran”. Ini mengukur jumlah hari rata-rata yang dihabiskan sebelum membayar kewajiban kepada pemasok. Berbeda dengan DSO dan DIO, semakin lama DPO semakin baik (seperti dijelaskan di atas).

Siklus Operasi = Persediaan Hari Beredar + Hari Penjualan Beredar

Mengukur jumlah hari perusahaan membuat 1 siklus operasi lengkap, yaitu membeli barang dagangan, menjualnya, dan mengumpulkan jumlah yang harus dibayar. Siklus operasi yang lebih pendek berarti perusahaan menghasilkan penjualan dan mengumpulkan uang lebih cepat.

Siklus Konversi Tunai = Siklus Operasi – Hari Hutang Beredar

Siklus Konversi Tunai atau CCC: Cash Conversion Cycle untuk mengukur seberapa cepat perusahaan mengubah uang tunai menjadi lebih banyak uang tunai. Ini mewakili jumlah hari perusahaan membayar untuk pembelian, menjualnya, dan mengumpulkan jumlah yang harus dibayar. Secara umum, seperti siklus operasi, semakin pendek CCC semakin baik.

Total Asset Turnover = Penjualan Bersih ÷ Total Aset Rata-rata

Mengukur efisiensi keseluruhan perusahaan dalam menghasilkan penjualan menggunakan asetnya. Rumusnya mirip dengan ROA, hanya saja penjualan bersih digunakan sebagai pengganti laba bersih.


Rasio keuangan profitabilitas likuiditas solvabilitas aktivitas
Penjelasan Rasio Keuangan: Rumus Profitabilitas, Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas. Ilustrasi dan sumber foto: Pixabay

⇒ 7 Jenis Rasio Keuangan ⇐

Rasio keuangan bisa digolongkan menjadi empat kelompok tergantung dari kebutuhan perusahaan, yaitu: Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio), Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio), Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) atau Rasio Aktivitas (Activity Ratio), Rasio Leverage (Leverage Ratio), Rasio Efisiensi (Efficiency Ratio), Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio), Rasio Penilaian dan Rasio Pertumbuhan (Valuation and Growth).


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Cleverly Smart, Wikipedia, Corporate Finance Institute

Sumber foto utama dari Midjourney

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Anggaran Tak Bersisa (Zero Base Budgeting) | Definisi, fitur…

Anggaran Tak Bersisa Setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan berasal dari proses tertentu: perencanaan. Perencanaan yang dinyatakan dalam bentuk investasi dan tujuan keuangan adalah...
PinterPandai
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *