Daftar Anggota Negara Asean dan Ibukotanya | Manfaat dan Keuntungan Bagi Anggotanya dan Bagi Indonesia

9 min read

Negara Asean - Bendera

Negara ASEAN

Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) atau lebih populer dengan sebutan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) merupakan sebuah organisasi geo-politik dan ekonomi dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara (negara ASEAN), yang didirikan di Bangkok, 8 Agustus 1967 berdasarkan Deklarasi angkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai. Berikut adalah daftar anggota negara ASEAN:

Negara

Ibu Kota

Mata Uang

Bahasa Resmi

Brunei

 Bandar Seri Begawan Brunei Dollar (BND) Melayu

Kamboja

 Phnom Penh Riel Kamboja
(KHR)
 Kamboja

Indonesia

 Jakarta Indonesia Rupiah (IDR) Indonesia

Laos

 Vientiane Kip Laos
(LAK)
 Lao

Malaysia

 Kuala Lumpur Ringgit Malaysia
(MYR)
 Melayu

Myanmar

 Naypyidaw Kyat Myanmar
(MMK)
 Myanmar

Filipina

 Manila Peso Filipina
(PHP)
 Filipino dan Inggris

Singapura

 Singapura Dolar Singapura (SGD) Inggris, Mandarin, Melayu, Tamil

Thailand

 Bangkok Baht
(THB)
 Thailand

Vietnam

 Hanoi Dong (VND) Vietnam

8 Agustus: Hari Ulang Tahun ASEAN

Pendirian ASEAN di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok.


Prinsip utama negara ASEAN

Prinsip-prinsip utama ASEAN adalah sebagai berikut:

  • Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara
  • Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar
  • Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota
  • Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan damai
  • Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan
  • Kerja sama efektif antara anggota

Prinsip-prinsip dasar ASEAN tersebut meliputi:

  • menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas wilayah dan identitas nasional seluruh negara anggota ASEAN;
  • berbagi komitmen dan tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan perdamaian, keamanan dan kemakmuran regional;
  • menolak agresi dan ancaman atau penggunaan kekuatan atau tindakan lain dalam cara yang tidak sesuai dengan hukum internasional;
  • ketergantungan pada penyelesaian damai sengketa;
  • tidak campur tangan dalam urusan internal negara anggota ASEAN;
  • menghormati hak setiap Negara Anggota untuk menjaga eksistensi nasionalnya bebas dari campur tangan eksternal, subversi, dan paksaan;
  • konsultasi ditingkatkan mengenai hal-hal serius memengaruhi kepentingan bersama ASEAN;
  • kepatuhan terhadap aturan hukum, tata pemerintahan yang baik, prinsip-prinsip demokrasi dan pemerintahan yang konstitusional;
  • menghormati kebebasan dasar, promosi dan perlindungan hak asasi manusia, dan pemajuan keadilan sosial;
  • menjunjung tinggi Piagam PBB dan hukum internasional, termasuk hukum humaniter internasional, yang disetujui oleh negara anggota ASEAN;
  • tidak turut serta dalam kebijakan atau kegiatan, termasuk penggunaan wilayahnya, dan dikejar oleh Negara Anggota ASEAN atau non-ASEAN Negara atau aktor nonnegara, yang mengancam kedaulatan, integritas wilayah atau kestabilan politik dan ekonomi ASEAN Negara-negara Anggota;
  • menghormati perbedaan budaya, bahasa dan agama dari masyarakat ASEAN, sementara menekankan nilai-nilai bersama dalam semangat persatuan dalam keanekaragaman;
  • sentralitas ASEAN dalam hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya eksternal sambil tetap aktif terlibat, berwawasan ke luar, inklusif dan tidak diskriminatif, dan
  • kepatuhan terhadap aturan-aturan perdagangan multilateral dan aturan berbasis ASEAN rezim bagi pelaksanaan efektif dari komitmen ekonomi dan pengurangan progresif terhadap penghapusan semua hambatan untuk integrasi ekonomi regional, dalam dorongan ekonomi pasar.

Negara Asean
Bendera ASEAN. Sumber foto: Wikipedia

Sejarah Negara ASEAN

ASEAN didirikan oleh 5 negara pendiri:

  • Indonesia
  • Malaysia
  • Filipina
  • Singapura
  • Thailand

Pendirian ASEAN di Bangkok pada 8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan Deklarasi Bangkok kala itu ialah Adam Malik (Indonesia), Narsisco Ramos (Filipina), Tun Abdul Razak (Malaysia), S. Rajaratnam (Singapura), dan Thanat Khoman (Thailand).

Isi Deklarasi Bangkok adalah sebagai berikut:

  • Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara
  • Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional
  • Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi
  • Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada
  • Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara

Brunei Darussalam menjadi anggota pertama ASEAN di luar lima negara pemrakarsa. Brunei Darussalam bergabung menjadi anggota ASEAN pada tanggal 7 Januari 1984 (tepat seminggu setelah memperingati hari kemerdekaannya). Sebelas tahun kemudian, ASEAN kembali menerima anggota baru, yaitu Vietnam yang menjadi anggota yang ketujuh pada tanggal 28 Juli 1995. Dua tahun kemudian, Laos dan Myanmar menyusul masuk menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997.

Walaupun Kamboja berencana untuk bergabung menjadi anggota ASEAN bersama dengan Myanmar dan Laos, rencana tersebut terpaksa ditunda karena adanya masalah politik dalam negeri Kamboja. Meskipun begitu, satu tahun kemudian Kamboja akhirnya bergabung menjadi anggota ASEAN yaitu pada tanggal 16 Desember 1998.

Setelah kesemua negara di Asia Tenggara bergabung dalam organisasi ASEAN, sebuah negara kecil di tenggara Indonesia yang tidak lain dan tidak bukan juga pecahan dari Indonesia yaitu Timor Leste memutuskan untuk ikut bergabung menjadi anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara, meskipun keanggotaannya belum dipenuhi.

Kerja sama ini tidak hanya mencakup bidang ekonomi saja tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan dan informasi, pembangunan serta keamanan dan kerja sama transnasional lainnya.


Kerja Sama Negara ASEAN+3

ASEAN+3 sudah melakukan beberapa pertemuan di antaranya kerja sama keamanan energi. ASEAN+3 muncul sebagai akibat semakin meningkatnya kebutuhan energi baik di tingkat regional maupun tingkat dunia.

Pertemuan pertama berlangsung pada tanggal 9 Juni 2004 di Manila, Filipina dan mengesahkan program kegiatan Energy Security Forum, Natural Gas Forum, Oil Market Forum, Oil Stockpliling Forum dan Renewable Energy Forum dan masih banyak lagi pertemuan yang dilakukan ASEAN+3.

Ada beberapa faktor mengapa ASEAN melakukan kerja sama dengan tiga negara mitra, di antaranya:

  • Jepang

Peran Jepang sangat diharapkan dalam mengambil peran ekonomi yang lebih tegas. Di sisi lain, Jepang sendiri terlihat pasif dalam peran kekuatan politik dan militer karena masih ada saingan yang kuat, yaitu RRT. Jepang masih menganggap bahwa kedaulatan suatu negara sebagai faktor yang paling penting.

Kepentingan Jepang di kawasan seperti yang kita lihat sekarang, yaitu kestabilan kawasan di Asia Tenggara dan keamanan maritim/the sea lines of communication. Para elite pemerintah Jepang tampaknya bersikap waspada dan proaktif terhadap setiap perkembangan pada tataran regional terutama bangkitnya RRT sebagai raksasa ekonomi dunia.

Jepang merasa harus memberikan perhatian yang lebih besar pada kestabilan regional. Lagi pula, Jepang sendiri secara psikologis tentunya masih merasa sebagai bangsa yang besar di Asia Pasifik. Dalam mengimplementasikan peranan politik di kawasan ASEAN akan timbul perbedaan pandangan dengan Amerika Serikat. Instrumen yang paling efektif untuk menghadapi Amerika Serikat adalah ekonomi. Sikap lebih ramah bangsa Jepang sangat diperlukan untuk menghadapi Amerika Serikat. Jepang sendiri telah merencanakan peningkatan yang signifikan terhadap kekuatan militernya (secara langsung maupun tidak langsung). Hal ini akan berimbas pada negara-negara anggota ASEAN dalam bentuk peningkatan perlombaan senjata di kawasan.

  • RRT

Kontur dimensi multipolar yang kian kompleks mengharuskan tiap negara anggota ASEAN untuk adaptif terhadap dinamika geopolitik dan geostrategi kawasan. Seperti pada peningkatan kemampuan militer RRT yang oleh Amerika Serikat pun dipandang sebagai sebuah ancaman. International Role RRT telah terbuka lebar dengan diundangnya modal dan teknologi dari Barat dan Jepang.

RRT tampaknya akan terus mempertahankan kepentingan dan pengaruh strategis mereka di kawasan ASEAN, baik secara politik maupun militer. Ada keprihatinan mengenai tindakan RRT beberapa tahun yang lalu di Kepulauan Spratly. Pengembangan lembaga-lembaga keamanan yang lebih kuat di kawasan sangat diperlukan. Di bidang ekonomi dan industri, langkah RRT yang mendorong warganya bermigrasi dari daerah perdesaan ke kota-kota untuk menciptakan 270 juta pekerjaan dalam 10 tahun ke depan patut diapresiasi.

Kepentingan utama RRT terhadap negara-negara Asia terfokus pada pembangunan ekonomi yang cepat, dan bagi RRT, untuk diakui sebagai kekuatan Asia yang besar juga sangat penting. Dalam sebuah novel terbitan tahun 1997 yang menggambarkan terjadinya perang berskala global antara Amerika Serikat melawan RRT, diceritakan bahwa pemicunya adalah serangan RRT ke Laut Cina Selatan dan invasi militer RRT ke Vietnam.

Walaupun novel tersebut cuma fiksi belaka, namun tetap ada korelasinya dengan kondisi yang terjadi saat ini, dan ada kemiripan dengan apa yang diungkapkan oleh pakar politik AS Samuel Huntington dalam bukunya The Clash of Civilization.

  • Korea Selatan

Begitu juga dengan Korea Selatan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak pada tahun 2009 mengatakan bahwa perdagangan ASEAN-Korsel telah tumbuh sebelas kali lipat dalam dua dekade terakhir menjadi senilai US$ 90,2 miliar. Angka tersebut bahkan diperkirakan akan meningkat menjadi US$ 150 miliar pada 2015 dan berencana untuk meningkatkan (kerja sama) lebih baik lagi serta melakukan pertukaran budaya dan sebagainya.


Kerja Sama ASEAN dengan India

India menjadi mitra wicara penuh ASEAN pada KTT ke-5 ASEAN di Bangkok, Thailand tanggal 14-15 Desember 1995 setelah sebelumnya menjadi mitra wicara sektoral sejak 1992. Pada KTT ke-1 ASEAN-India di Phnom Penh, Kamboja tanggal 5 November 2002, para Pemimpin ASEAN dan India menegaskan komitmen untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang perdagangan dan investasi, pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi dan people to people contacts.

Komitmen ASEAN dan India tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity and Plan of Action pada KTT ke-3 ASEAN-India di Vientiane, Laos tanggal 30 November 2004.

Hubungan kerja sama Indonesia-India di bidang ekonomi dan perdagangan mulai timbul seiring dengan adanya upaya-upaya ke arah kerja sama antara ASEAN dan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) untuk menuju kerja sama yang lebih luas di kawasan Asia.

Secara lebih konkret lagi, hubungan dan kerja sama yang lebih dekat telah terwujud dalam hubungan kemitraan antara ASEAN dan India melalui format pertemuan tingkat tinggi ASEAN+1 (India), di mana pertemuan keduanya diadakan di Bali pada bulan Oktober 2003 lalu.


Manfaat ASEAN Bagi Indonesia

Dengan keberadaan ASEAN untuk bangsa Indonesia tentunya sangat memberikan dampak positif untuk negara tercinta ini, oleh sebab itu sejak berdirinya Indonesia tidak pernah lepas atau keluar dari ASEAN hal ini berbeda dengan keberadaan Indonesia di PBB yang dimana pada waktu itu Indonesia pernah keluar dari keanggotaan PBB.

Penjelasan singkat mengenai manfaat ASEAN untuk Indonesia dari berbagai macam bidang seperti bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial dan bidang kebudayaan. kita tentunya berharap dapat dioptimalkan oleh Indonesia yang akhirnya bermuara pada kemakmuran dan kesejahteraan untuk masyarkat Indonesia.

Berikut manfaatnya dalam bidang:

Bidang Ekonomi

Keberadaan Indonesia dalam anggota ASEAN telah memberikan dampak positif untuk negara ini, yang merupakan salah satunya yakni dari sektor ekonomi. Terjadinya hubungan perdagangan (ekspor dan impor) antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya. Selain itu juga Indonesia mendapatkan modal atau dana investasi dari negara-negara ASEAN lainnya yang digunakan sebagai dana untuk pembangunan dinegara ini.

Bidang Politik

Dalam bidang politik negara-negara dikawasan Asia Tenggara telah mengakui kedaulatan negara Indonesia serta tidak punya keberanian dalam melakukan intervensi politik kepada negara ini.

Dengan adanya hal ini maka ancaman yang datang kepada Indonesia dapat ditekan atau diminimalisir. Negara-negara ASEAN lainnya juga mengakui dan menghormati sistem politik dalam dan luar negeri Indonesia.

Bidang Budaya

Bidang kebudyaan tentunya ada juga manfaat dari ASEAN kepada Indonesia, dengan pertukaran pelajar merupakan salah satu dari sekian banyak sekali manfaat kehadiran ASEAN untuk Indonesia, banyak pelajar-pelajar Indonesia yang telah menuntut ilmu di negara-negara tetangga. Selain itu juga ada pementasan atau pertunjukan kesenian-kesenian atau kebudayaan-kebudayaan Indonesia dinegara-negara Asia Tenggara.

Bidang Sosial

Tentunya bangsa Indonesia juga mendapatkan manfaat dari keberadaannya sebagai salah satu anggota ASEAN misalnya saja dalam bidang sosial.

Contoh kejadian Tsunami di Aceh pada saat itu beberapa negara ASEAN telah memberikan bantuan kepada Negara Indonesia baik berupa moril maupun juga materi. Dan selain itu juga banyak kejadian-kejadian di Indonesia yang telah banyak dibantu oleh negara-negara ASEAN lainnya.


Keuntungan bagi Indonesia dengan mengikuti ASEAN

Terdapat beberapa keuntungan bagi Indonesia dengan mengikuti ASEAN:

  1. Terjaminnya integritas wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, terutama untuk menghindari penggunaan wilayah-wilayah negara-negara anggota ASEAN untuk kegiatan yang dapat membahayakan Indonesia. Berkurangnya potensi ancaman dan kejahatan lintas negara, baik dalam bentuk tradisional maupun nontradisional, melalui kerja sama yang lebih intensif antarnegara anggota ASEAN.
  2. Terciptanya situasi kawasan yang lebih kondusif bagi Indonesia untuk mengonsentrasikan sumber dayanya guna peningkatan pembangunan nasional.
  3. Terciptanya penguatan kapasitas ekonomi Indonesia dalam berintegrasi ke ekonomi global dengan meningkatkan daya tarik ekonomi ASEAN melalui penciptaan pasar tunggal dan berbasis produksi (single market and production base).
  4. Peningkatan kesadaran dan penghormatan masyarakat di kawasan akan keanekaragaman budaya, kearifan lokal, dan warisan Indonesia.
  5. Terpusatnya kegiatan ASEAN di Indonesia seiring dengan peningkatan fungsi kelembagaan Sekretariat ASEAN dan pembentukan Perutusan Tetap Negara-Negara Anggota ASEAN di Jakarta melalui peningkatan frekuensi pertemuan ASEAN yang diadakan di Jakarta.
  6. Peningkatan kerja sama di berbagai bidang sosial, antara lain, pengelolaan lingkungan hidup, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, pemuda, perempuan, kesehatan, serta penanganan bencana alam.

Peranan Indonesia dalam ASEAN

ASEAN adalah kerjasama regional antar negara Asia Tenggara kerjasama itu di bidang ekonomi, politik, pariwisata, pertahanan dan keamanan, pendidikan dan sosial budaya:

Peranan Asean dalam Ekonomi

Indonesia menjadi tempat pembuatan pupuk se-ASEAN, tepatnya di Aceh yang nantinya akan digunakan negara-negara ASEAN, otomatis Indonesia mendapatkan keuntungan dan juga bisa mengurangi pengangguran di indonesia

Peranan ASEAN dalam bidang politik

Dengan Indonesia mengikuti kerjasama regional seperti ini maka akan lebih dihormati negara lain, seperti halnya kerjasama regional yang di eropa ataupun timur tengah, lebih-lebih kalau ASEAN kuat di mata Internasional (sayangnya di Internasional ASEAN kurang dipandang).

Menjadi penengah konflik dan perang

Dikutip dari buku ‘PKn Harmoni Berkebansaan’ karya Rani R Moediarta, peran Indonesia dalam ASEAN di bidang politik, yakni menjadi penengah dalam konflik dan perang sipil di Kamboja. Indonesia mengundang empat fraksi Kamboja yang bertikai untuk melakukan pertemuan di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, mereka membahas perdamaian dan pemulihan hubungan. Dari sana, pertemuan berlanjut ke Konferensi Paris untuk Kamboja yang diikuti oleh 19 negara.

Indonesia dan Prancis menjadi pemimpin konferensi tersebut. Dari pertemuan itu dihasilkan keputusan pembentukan Dewan Nasional Kamboja demi mengakhiri konflik.

Peranan dalam bidang Pariwisata

Dalam pariwisata negara ASEAN sangat subur, terutama Singapura, Thailand, Malaysia dan Indonesia¿. danrata-rata pengunjung pariwisata di negara ASEAN adalah warga negara anggota ASEAN lainnya, contohnya Jogja yang rata-rata touristnya adalah tourist malaysia, begitu juga dengan  Singapura yang rata-rata touristnya adalah org Indonesia dan Malaysia.

Peranan dalam bidang pendidikan, Sosial dan Budaya

Indonesia sering melakukan pertukaran mahasiswa dengan negaraASEAN lainnya seperti Singapura dan Malaysia, begitu juga dengan pementasan karya seninya.

Peranan ASEAN dalam bidang Pertahanan dan Keamanan

AL-TNI sering melakukan latihan bersama dengan Singapura sehingga akan membuktikan pada dunia bahwamiliter Indonesia masih kuat dan Indonesiapun melakukan perjanjian Ekstradisi di semua negara ASEAN, walaupun agak lama untuk mendekati Malaysia, Thailand dan Singapura.


Manfaat dan Peran ASEAN Bagi Anggotanya

ASEAN sebagai organisasi kawasan di Asia Tenggara telah banyak memainkan peran penting dalam mewujudkan proses demokratisasi bagi negara-negara anggotanya.

ASEAN mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di kawasan ASEAN sehingga dapat melanjutkan pembangunan di segala bidang dan dapat mendorong anggota ASEAN menjadi negara yang lebih maju.

ASEAN memiliki berbagai bentuk kerja sama di bidang pembangunan dan percepatan pemajuan ekonomi, antara lain, perluasan perdagangan, investasi, kepariwisataan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta di bidang pendidikan. Berikut tambahan tentang manfaat dan peran ASEAN Bagi anggotanya:

1. Memperbesar peluang bisnis dan lapangan kerja

Jumlah perusahaan yang membuka cabang-cabang di negara ASEAN terus bertambah, dan jumlah penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya membuat lapangan pekerjaan dalam satu negara akan semakin sempit, dan jika tidak ada solusi angka pengangguran akan semakin bertambah.

Dengan adanya kerjasama ASEAN ini, peluang untuk bekerja di negara lainnya yang tergabung dalam organisasi tersebut akan terbuka, sehingga lapangan pekerjaan menjadi lebih luas. Dengan cara ini, angka pengangguran dapat ditekan sehingga kestabilan ekonomi dapat terjaga.

2. Meningkatkan devisa negara

Kerjasama antar negara ASEAN akan melibatkan banyak aspek dari mulai kegiatan ekspor impor hingga perekrutan tenaga kerja antar negara sehingga kegiatan tersebut akan meningkatkan devisa negara. Dengan ini pendapatan kas negara akan bertambah, dimana pendapatan tersebut akan digunakan untuk pembangunan dalam jangka panjang.

3. Memperluas pasar hasil produksi

Setiap negara tentu akan menghasilkan beragam produk dan jasa baik dengan skala kecil maupun besar, namun persaingan pasar domestik terkadang menyebabkan hasil produksi tidak dapat terjual dengan cepat.

Namun dengan kerjasama ASEAN ini, peluang untuk mengekspor barang dan jasa akan terbuka lebar, karena jangkauan pasar yang lebih luas hingga ke negara lain. Dampaknya, hasil produksi akan lebih cepat habis dan mendorong untuk menghasilkan produksi lebih banyak. Dengan demikian pendapatan juga akan meningkat seiring meluasnya pasar target.

4. Memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam

Sumber daya alam yang melimpah di setiap negara dapat saling menutupi kebutuhan antar negara yang tergabung dalam ASEAN. Dengan ini sumber daya alam dapat dimanfaatkan dengan optimal dan dikelola dengan lebih baik untuk mensejahterakan lebih banyak penduduk.

Baca juga: Sumber Daya Alam – Apa Saja? – Penjelasan, Jenis, Contoh dan Pemanfaatan

5. Memenuhi kebutuhan dalam negeri

Meski setiap negara dapat menyediakan kebutuhan dalam negeri, namun dengan pertambahan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan pemenuhan kebutuhan masyarakat terhambat.

Untuk itu kita perlu mengimpor sejumlah produk yang dibutuhkan, dan ini akan sangat terbantu dengan adanya kerjasama ASEAN.

Kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi di dalam negeri bisa kita dapatkan dari luar negeri dengan melakukan kegiatan ekspor impor, dan dengan ini pemenuhan kebutuhan masyarakat akan terjamin dan tetap stabil.


Bacaan Lainnya

Sumber bacaan: Associaton of South East Asian NationsNTIKementerian Luar Negeri RI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *