Rata-Rata Harapan Hidup Orang Indonesia Adalah Berumur 68,9 Tahun – Rumus Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2 min read

Harapan Hidup Orang Indonesia

Nomer Berapa Indonesia dalam Indeks Pembangunan Manusia?

Badan PBB Urusan Program Pembangunan (UNDP) menyatakan Indonesia sebagai negara berkembang yang terus mengalami kemajuan. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia (Harapan Hidup Orang Indonesia) menempati peringkat ke 110 dari 187 negara, dengan nilai indeks 0,684. Jika dihitung dari sejak tahun 1980 hingga 2014, berarti IPM Indonesia mengalami kenaikan 44,3%.

Harapan Hidup Orang Indonesia 2019 – Rangking 111

Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis IPM periode 2019. Hasilnya, IPM 2019 naik 0,53 poin atau 0,74% dibanding tahun 2018. Dalam rilisnya BPS menuliskan:

“Bayi yang lahir pada tahun 2019 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,34 tahun, lebih lama 0,14 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir tahun sebelumnya.

Index IPM statistik tahun 2014: 0,684

Harapan hidup: 68,9 tahun
Harapan tahun bersekolah: 13 tahun
Rata-rata waktu sekolah: 7,6 tahun (yang sudah dijalani oleh orang berusia 25 tahun keatas)
Pendapatan Nasional bruto: 9,788 USD
GNI minus rangking IPM: – 9

Index IPM statistik tahun 1980: 0,474

Harapan hidup: 59,6 tahun
Harapan tahun bersekolah: 8,7 tahun
Rata-rata waktu sekolah: 3,1 tahun (yang sudah dijalani oleh orang berusia 25 tahun keatas)
Pendapatan Nasional bruto: 2,901  USD
GNI minus rangking IPM: – 9

Norwegia Rangking 1

Perbedaan Dengan Negara Norwegia Yang Menduduki Rangking 1 Di Dunia
Index IPM statistik tahun 2014: 0,944
Harapan hidup: 81,6 tahun
Harapan tahun bersekolah: 17,5 tahun
Rata-rata waktu sekolah: 12,6 tahun (yang sudah dijalani oleh orang berusia 25 tahun keatas)
Pendapatan Nasional bruto: 64,992 USD
GNI minus rangking IPM: 5

Harapan Hidup Orang Indonesia

Apakah IPM?

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf (kemampuan membaca dan menulis), pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.

IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang  dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Indeks dikembangkan oleh Amartya Sen dan Mahbub ul Haq.

Sejarah IPM

Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.

Indeks ini sering digambarkan sebagai “pengukuran vulgar” oleh Amartya Sen karena batasannya, indeks ini lebih fokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam membuat laporan pembangunan manusianya.

Pengukuran IPM Indeks Pembangunan Manusia

IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia:

  • Hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran.

  • Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar, menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per tiga).

  • Standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita dalam paritas daya beli (Purchase Power Parity, PPP).

Dimensi dasar IPM Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki tiga dimensi yang digunakan sebagai dasar perhitungannya:

  1. Umur panjang dan hidup sehat yang diukur dengan angka harapan hidup saat kelahiran

  2. Pengetahuan yang dihitung dari angka harapan sekolah dan angka rata-rata lama sekolah

  3. Standar hidup layak yang dihitung dari Produk Domestik Bruto/PDB (keseimbangan kemampuan berbelanja) per kapita

Manfaat IPM Indeks Pembangunan Manusia

Menurut Badan Pusat Statisitik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) memiliki beberapa manfaat:

  • IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk)
  • IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu wilayah/negara
  • Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU)

Rumus dan Cara Menghitung Indeks Komponen IPM Indeks Pembangunan Manusia

Setiap komponen IPM distandardisasi dengan nilai minimum dan maksimum sebelum digunakan untuk menghitung IPM. Rumus yang digunakan sebagai berikut.

Dimensi Kesehatan

{\displaystyle Ikesehatan={AHH-AHHmin \over AHHmaks-AHHmin}}

Keterangan:

I : indeks komponen

AHH : angka harapan hidup

AHHmin : angka harapan hidup terendah

AHHmaks: angka harapan hidup tertinggi

Dimensi Pendidikan

{\displaystyle IHLS={HLS-HLSmin \over HLSmaks-HLSmin}}

Keterangan:

I : indeks komponen

HLS : harapan lama sekolah

HLSmin : harapan lama sekolah terendah

HLSmaks: harapan lama sekolah tertinggi

{\displaystyle IRLS={RLS-RLSmin \over RLSmaks-RLSmin}}

Keterangan:

I : indeks komponen

RLS : rata-rata lama sekolah

RLSmin: rata-rata lama sekolah terendah

RLSmaks: rata-rata lama sekolah tertinggi

{\displaystyle Ipendidikan={IHLS+IRLS \over 2}}

I : indeks komponen

HLS: harapan lama sekolah

RLS: rata-rata lama sekolah

Dimensi Pengeluaran

{\displaystyle Ipengeluaran={In(pengeluaran)-In(pengeluaranmin) \over In(pengeluaranmaks)-In(pengeluaranmin)}}

Keterangan:

I : indeks komponen

In : indeks komponen

pengeluaranmin : pengeluaran terendah

pengeluaranmaks: pengeluaran tertinggi

Cara menghitung Indeks Pembangunan Manusia

{\displaystyle IPM={\sqrt[{a}]{Ikesehatan\times Ipendidikan\times Ipengeluaran}}\times 100}

Keterangan:

IPM: indeks pembangunan manusia

I : indeks komponen

Bacaan Lainnya

Sumber: Human Development ReportsWikipedia

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *