Pendapatan Nasional (National Income)

9 min read

Pendapatan Nasional (National Income)

Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara. Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional:

Produk Domestik Bruto (GDP: Gross Domestic Product)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.

Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Selanjutnya baca di ? PDB Produk Domestik Bruto (GDP: Gross Domestic Product) – Penjelasan, Rumus dan Contoh Soal

Produk Nasional Bruto (GNP: Gross National Product)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Selanjutnya baca di ? PNB Produk Nasional Bruto (GNP: Gross National Product) – Penjelasan, Rumus dan Contoh Soal

Pendapatan Nasional Neto (NNI: Net National Income)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.

Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Pendapatan Perseorangan (PI: Personal Income)

Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.

Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya.

Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI: Disposable Income)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.

Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.


3 Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

Dalam  menghitung pendapatan nasional terdapat tiga metode yang dapat digunakan yakni:

  • Metode produksi (Production Approach)
  • Metode pendapatan (Income Approach)
  • Metode pengeluaran (Expenditure Approach)

1. Rumus Metode Produksi

PDB = P1Q1 + P2Q2 + … +  PnQn
Keterangan :
n = Jenis barang dan jasa yang diproduksi di negara tersebut.

Q1 Q2 Q3… = jumlah barang pertama, kedua, dan seterusnya P1 P2 P3…   = harga barang pertama, kedua, dan seterusnya Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi sering dinakaman produk domestik bruto (GDP).

Penghitungan pendapatan nasional dengan metode produksi ini didasarkan atas jumlah nilai dari barang dan jasa yang dihasilkan sesuatu masyarakat atau  negara dalam satu tahun. Semua nilai hasil akhir barang dan jasa tersebut dijumlahkan. Apabila jumlah produk ke 1 kita tandai dengan Q1, produk ke 2 kita tandai dengan Q2, dan seterusnya hingga produk ke n kita tandai dengan Qn, sedangkan di lain pihak harga satuan produk kita tandai dengan P1, harga satuan produk ke 2 kita tandai dengan P2, dan seterusnya hingga satuan produk ke n yang kita tandai dengan Pn, maka dalam bentuk persamaan matematika pendekatan produk akan kita dapatkan:

NI = P1Q1 + P2Q-2 + ….. + PnQn

atau     NI =

yang mempunyai makna bahwa pendapatan nasional atas dasar harga pasar (NI) besarnya sama dengan produk nasional atas dasar harga pasar.

2. Rumus Metode Pendapatan

Y = R + W + I + P
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
R = Sewa
W = Upah
I = Bunga
P = Laba/ Untung

Perhitungan pendapatan nasional dengan mengunakan metode pendapatan adalah dengan menjumlahkan semua pendapatan yang diperoleh semua pelaku ekonomi dalam suatu masyarakat atau negara pada periode tertentu. Pendapatan tersebut berupa pendapatan dari sewa, bunga, upah, keuntungan dan lain sebagainya. Angka yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasinal dengan menggunakan metode ini menunjukkan besarnya Pendapatan Nasional (National Income = NI).

Cara pendekatan pendapatan adalah komplemen cara pendekatan pengeluaran, karena sebenarnya cara pendekatan pendapatan bertitik tolak dari pengertian bahwa apa yang dikeluarkan oleh salah satu rumah tangga pasti menjadi penerimaan rumah tangga lain. Dalam perhitungan pendapatan Nasional dengan pendekatan pendapatan ini ada dua hal yang dimasukkan didalamnya walaupun sebenarnya bukan merupakan pendapatan yaitu penyusutan dan pajak tak langsung.

Penyusutan perlu dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasionaal karena penyusutan adalah bagian dari penerimaan perusahaan yang tidak dibagikan pemilik faktor produksi.

Pajak tak langsung, yaitu pajak-pajak yang pada dasarnya beban pajaknya dapat digeserkan kepada piha lain  oleh para wajib pajak, seperti pajak penjualan, pajak tontonan, pajak pembangunan, pajak masuk dan sebagainya.

Sebenarnya pajak tak langsung hanyalah pemindahan daya beli  dari kantong konsumen (pembayar pajak)  kepada pemerintah yang terjadi pada saat transaksi dilakukan, karena sifat pajak tak langsung adalah demikian, maka pajak tak langsung tidak diterima oleh pemilik faktor produksi, sehingga harus diperhitungkan sendiri.

3. Rumus Metode Pengeluaran

Y = AE = C + I + G (X-M)

Keterangnya:

Y       = pengeluaran atau AE (aggregate expenditure)
C       = konsumen
I        = rumah tangga swasta atau produsen
G       = rumah tangga pemerintah
X-M   = export netto

atau

Y = C + I + G + (X-M)

Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Konsumnsi
I = Investasi
G = Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

Dalam penghitungan pendapatan nasional dengan metode pengeluaran, adalah dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran sektor ekonomi, yakni dari rumahtangga, perusahaan, pemerintah dan sektor luar negeri pada suatu masyarakat atau negara pada periode tertentu. Angka yang diperoleh dari perhitungan ini menunjukkan besarnya Produk Nasional bruto (Gross National Product = GNP) masyarakat dalam perekonomian negara tersebut. Setiap rumah tangga, baik itu rumah tangga individu, rumah tangga perusahaan maupun rumah tangga pemerintah pasti melakukan pengeluaran untuk membeli semua kebutuhan yang diperlukan.

Pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga individu untuk membeli semua kebutuhannya yang diperlukan dapat berupa barang, baik barang habis pakai dan barang tahan lama, maupun jasa. Pengeluaran semua itu disebut konsumsi (C = Comsuption), pengeluaran perusahaan biasanya berupa Investasi (I = Investasi), pengeluaran pemerintah (G = Government Expenditure)

Disamping itu bagi negara yang juga melakukan hubungan ekonomi dengan negara lain, masih terdapat pengeluaran bersih pembelian barang dan jasa oleh orang-orang dan badan-badan asing, pengeluaran tersebut disebut ekspor – impor ( X – M = ekspor di kurangi impor, atau net export).Secara singkat cara pendekatan pengeluaran ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

PNB    = C + I + G + (X  – M)

PNB    = Pendapatan Nasional Bruto

C         = Konsumsi (comsumption)

I           = Investasi (Invesment)

G         = Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure)

X – M  = ekspor dikurangi impor (net export)

Pada cara pendekatan ini pengeluaran yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pengeluaran yang berbentuk pengeluaran untuk membeli barang modal atau investasi. Dalam ilmu ekonomi pengeluaran investasi hanya khusus pada pengeluaran rumah tangga perusahaan untuk membeli barang modal baru, sehinga investasi selalu berupa penambahan barang modal riil pada stock barang modal yang sudah ada.

Ketiga cara di atas akan menghasilkan nilai yang sama. Dengan kata lain, GNP = GNI = GNE.

4. Rumus Perhitungan dengan Metode Nilai Tambah

Nilai tambah = Selisih nilai output dan nilai input

Nilai tambah (added value) adalah selisih antara nilai akhir (harga jual) suatu produk dengan nilai bahan bakunya. Nilai tambah sektoral suatu produk mencerminkan nilai tambah produk tersebut di sektor yang bersangkutan.

Nilai tambah yang dihitung menurut harga tahun berjalan disebut nilai tambah menurut harga berlaku. Nilai tambah dapat pula dihitung berdasarkan harga konstan pada tahun dasar tertentu. Ada empat macam cara yang dapat dilakukan untuk menghitung nilai tambah, yaitu (1) metode deflasi ganda; (2) metode ekstrapolasi langsung; (3) metode deflasi langsung; dan (4) metode deflasi komponen pendapatan.

Metode deflasi ganda, yaitu jika (output) menurut harga konstan dihitung terpisah dari masukan antara (intermediate input) menurut konstan. Sementara metode ekstrapolasi langsung, dilakukan dengan menggunakan perkiraan-perkiraan dari perhitungan keluaran (output) menurut harga konstannya itu sendiri.

Metode deflasi langsung, dilakukan dengan menggunakan indeks harga implicit dari keluaran atau secara langsung menggunakan indeks harga produksi yang sesuai (dijadikan sebagai angka pembanding terhadap nilai tambah menurut harga yang berlaku). Metode ini berasumsi bahwa inflasi yang terjadi pada keluaran sama dengan inflasi yang terjadi pada masukan antara.

Metode deflasi komponen pendapatan, dilakukan dengan cara mendeflasikan komponen-komponen nilai tambah atas pendapatan-pendapatan yang membentuk unsur nilai tambah tersebut. Contohnya adalah nilai tambah atas pendapatan tenaga kerja, modal dan kompensasi tenaga kerja serta penyusutan.


Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional

Pada dasarnya, menghitung pendapatan nasional dilakukan untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara. Lebih dari itu, menghitung pendapatan nasional adalah hal penting karena memiliki banyak manfaat, yaitu:

  • Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
  • Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu.
  • Untuk membuat proyeksi tentang tren perkembangan ekonomi masa depan.
  • Untuk membantu pemerintah merumuskan rencana dan kebijakan pembangunan yang sesuai untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan.
  • Untuk memperbaiki berbagai target pembangunan untuk berbagai sektor ekonomi berdasarkan kinerja sebelumnya.
  • Untuk membantu bisnis memperkirakan permintaan di masa depan untuk produk mereka.
  • Untuk membuat perbandingan standar kehidupan orang internasional.
  • Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.
  • Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.
  • Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor.
  • Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
  • Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara lain.
  • Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara.
  • Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.

Contoh Soal dan Jawaban Pendapatan Nasional (National Income)

Jumlah belanja seluruh lapisan masyarakat dalam suatu negara yang berlangsung dalam waktu tertentu. Pernyataan tersebut merupakan defnisi pendapatan nasional dilihat dari sisi…

a. produksi
b. distribusi
c. investasi

d. pendapatan
e. pengeluaran

Jawaban: e
Pembahasan
Dengan pendekatan pengeluaran, pendapatan nasional dapat didefnisikan jumlah pengeluaran atau belanja seluruh lapisan masyarakat dalam suatu negara yang berlangsung dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Negara Adidaya bermaksud untuk menghitung besarnya pendapatan nasional negara tersebut dengan menggunakan pendekatan pengeluaran. Diketahui beberapa data dari negara Adidaya sebagai berikut: (dalam milyar rupiah):
Sewa tanah: 15.000
Konsumsi: 54.000
Upah: 26.000
Pengeluaran pengusaha: 16.000
Ekspor: 9.000
Impor: 4.000
Keuntungan: 5.000
Ekspor netto 5.000
Pengeluaran pemerintah: 15.000
Dari data tersebut, besarnya pendapatan nasional negara Adidaya adalah…

a. 74.000
b. 90.000
c. 95000
d. 98. 000
e. 87.000

Pembahasan
Dengan menggunakan pendekatan pengeluaran, maka pendapatan nasional dapat dihitung dengan menambahkan konsumsi, pengeluaran pengusaha (investasi), pengeluaran pemerintah, serta ekspor netto (ekspor – impor). Perlu diingat bahwa ekspor netto sudah merupakan selisih antara ekspor dengan impor sehingga kita tidak perlu menghitungnya lagi.

Y = C + I + G + Ekspor netto
Y = 54.000 + 16.000 + 15.000 + 5000
Y = 90.000 (b)

National income diperoleh dari NNP setelah dikurangi…

a. bunga modal
b. depresiasi
c. laba perusahaan

d. pajak tidak langsung
e. pajak laba perusahaan

Jawaban: d
Pembahasan:
NNP setelah dikurangi pajak tidak langsung akan diperoleh besarnya national income.

Diketahui negara Y memiliki data dalam suatu tahun :
Sewa                              Rp800.000
Upah                              Rp500.000
Investasi                       Rp100.000
Bunga                            Rp30.000
Konsumsi                     Rp900.000
Ekspor                           Rp20.000
Impor                             Rp15.000
Belanja Pemerintah Rp700.000
Besarnya pendapatan nasional negara Y dihitung dengan menggunakan pendekatan pengeluaran adalah…

Rp1.735.000
Rp1.330.000
Rp1.700.000
Rp1.695.000
Rp1.705.000
Jawaban : E

Pembahasan:

Untuk mencari total pendapatan nasional  dengan menggunakan pendekatan pengeluaran:

Pendapatan Nasional = C+I+G+(X-M)

= Rp900.000 + Rp100.000+ Rp700.000+ (Rp20.000 – Rp15.000)

= Rp1.705.000

Keterangan:

C = Konsumsi
I = Investasi
G = Belanja Pemerintah
X= Ekspor
M = Impor

Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2004 adalah Rp 131.101,6 Miliar. Pendapatan/Produk neto terhadap Luar Negeri Rp 4.955,7 Miliar, Pajak tidak Langsung Rp 8.945,6 Miliar, Penyusutan Rp 6.557,8 Miliar, Iuran Asuransi Rp 2,0 Miliar, Laba ditahan Rp 5,4 Miliar, Transfer Payment Rp 6,2 Miliar dan Pajak Langsung Rp 12,0 Miliar. Hitunglah :
a). GNP
b). NNP
c). NI
d). PI
e). DI

Jawab:
a). GNP  = GDP + Produk Neto terhadap Luar Negeri
= Rp 131.101,6 Miliar + Rp 4.955,7 Miliar
= Rp 136.057,3 Miliar
b). NNP  =  GNP – Penyusutan
=  Rp 136.057,3 Miliar – Rp 6.557,8 Miliar
= Rp 129.499,5 Miliar
c). NI = NNP – Pajak tidak Langsung
= Rp 129.499,5 Miliar – Rp 8.945,6 Miliar
= Rp 120.553,9 Miliar
d). PI = (NI + Transfer Payment) – (iuran asuransi + iuran jaminan sosial + Laba di tahan + Pajak Perseorangan)
= (Rp 120.553,9 Miliar + Rp 6,2 Miliar) – (Rp 2,0 Miliar + Rp 5,4 Miliar)
= Rp 120.560,1 Miliar – Rp 7,4Miliar
= Rp 120.552,7 Miliar
e). DI = PI – Pajak Langsung
= Rp 120.552,7 Miliar – Rp 12,0 Miliar
= Rp 120.540,7 Miliar

Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian adalah sebagai berikut.
Upah dan gaji = Rp. 15.000.000,-
Sewa tanah = Rp. 9.250.000,-
Konsumsi = Rp. 18.000.000,-
Investasi = Rp. 4.500.000,-
Ekspor = Rp 12.500.000,-
Tentukanlah nilai pendapatan nasionalnya!

Penyelesaian :
Y = C + I + G + (X-M)
= 18.000.000 + 14.000.000 + 4.500.000 + (12.500.000 – 7.250.000)
= Rp. 39.750.000,-

Jika diketahui :
Konsumsi masyarakat = Rp. 80.000.000
Pendapatan laba usaha = Rp. 40.000.000
Pengeluaran negara = Rp. 250.000.000
Pendapatan sewa = Rp. 25.000.000
Pengeluaran Investasi = Rp. 75.000.000
Ekspor = Rp. 50.000.000
Impor = Rp. 35.000.000
Berapa pendapatan nasionalnya?

Penyelesaian :
Y = C + I + G + (X-M)
= 80.000.000 + 75.000.000 + 250.000.000 + (50.000.000 – 35.000.000)
= 405.000.000 + 15.000.000
= Rp. 420.000.000

Diketahui data sebagai berikut:
Pengeluaran konsumsi = Rp. 20.000.000.000
Menyewa tanah = Rp. 10.000.000.000
Pengeluaran pengusaha = 14.000.000.000
Ekspor = Rp. 16.000.000.000
Impor = Rp. 6.000.000.000
Keuntungan = Rp. 10.000.000.000
Besarnya pendapatan nasional jika dihitung dengan pendekatan pengeluaran adalah…

Penyelesaian:
Y = C + I + G + (X-M)
Y = 20.000.000.000 + 10.000.000.000 + 14.000.000.000 + (16.000.000.000 – 6.000.000.000)
Y = Rp. 54.000.000.000

Pendapatan yang diperoleh masyarakat dalam suatu perekonomian sebagai berikut.
Upah dan gaji = Rp. 15.000.000
Sewa Tanah = RP. 9.250.000
Konsumsi = Rp. 18.000.000
Pengeluaran Pemerintah = Rp. 14.000.000
Bunga Modal = Rp. 3.500.000
Keuntungan = Rp. 12.000.000
Investasi = Rp. 4.500.000
Ekspor = Rp. 12.500.000
Impor = Rp. 7.250.000
Tentukan pendapatan nasional menggunakan metode pendapatan!

Penyelesaian:
Y = R + W + I + P
Y = 9.250.000 + 15.000.000 + 3.500.000 + 12.000.000
Y = 39.750.000

Dik : (Satuan dalam milyaran rupiah)
PDB Indonesia                      130.100,6
Pendapatan neto LN 4955,7
Pajak Tidak Langsung         8945,6
Penyusutan                6577,8
Iuran Asuransi                      2
Lab ditahan               5,4
Transfer payment     13
Pajak Langsung                    12
Konsumsi                              100000
Hitunglah GNP, NNP, NNI, PI, DI, dan Tabungan

Penyelesaian :
GNP = GDP  +  Produk Neto terhadap Luar Negeri
= 130.100,6 M + 4.955,7 M
= 135.056,3 M
NNP = GNP – Penyusutan
=135.056,3 M – 6.557,8 M
= 128.498,5 M
NNI   = NNP – Pajak tidak langsung
=128.498,5 M – 8.945,6 M
= 119.552,9 M
PI = ( NNI – Transfer Payment) – (iuran Jaminan Sosial+iuran Asuransi+Laba Ditahan+Pajak Perseorangan)
= (119.552,9 –  13 M) – (2 M + 5,4 M)
= 119.539,9 M  – 7,4 M
= 119.532,5 M
DI = PI – Pajak Langsung
= 119.532,5  M – 12 M
= 119.520,5 M
Tabungan = DI- Konsumsi
= 119.520,5 M – 100.000 M
= 19.520,5 M.

Jika diketahui:

Jenis Barang

Harga (Rp.)

Jumlah Barang

Kapas

6.000

30.000

Benang

8.000

25.000

Kain

13.000

15.000

Baju

25.000

10.000

Jumlah

52.000

80.000

Berapa jumlah pendapatan nasionalnya?

Penyelesaian :

Jenis BarangHargaNilai TambahJumlah BarangPendapatan
Kapas6.0006.00030.000180.000.000
Benang8.0002.00025.00050.000.000
Kain13.0005.00015.00075.000.000
Baju25.00012.00010.000120.000.000
Jumlah52.00027.00080.000425.000.000

Jadi, perkiraan pendapatan nasionalnya adalah Rp. 425.000.000

Nilai penjualan seluruh perusahaan Tergolong kain batik R. 2.000 Juta, bahan mentah yang dibutuhkan bernilai Rp. 500 juta. Maka sumbangan industri batik pada pendapatan nasional adalah?

Penyelesaian:
Rp. 2000 juta – Rp. 500 juta = Rp. 1500 juta

Proses produksi pakaian jadi
Kapas = Rp. 10.000
Benang = Rp. 20.000
Kain = Rp. 50.000
Pakaian Jadi = Rp. 90.000
Berapakah total nilai tambahnya?

Penyelesaian:
Kapas à Benang à Kain à Pakaian Jadi
10.000 à 10.000 à 30.000 à 40.000
Total Nilai tambah = 10.000 + 10.000 + 30.000 + 40.000 = Rp. 90.000

Diketahui negara Timor Leste mempunyai data tahun 2012 sebagai berikut:
Jumlah produksi perusahaan asing dan lokal $159.600
Jumlah pendapatan warga negara di Timor Leste $ 45.750
Jumlah pendapatan warga negara Timor Leste di Indonesia $20.000
Penyusutan $ 10.000
Pajak tidak langsung $ 26.500
Laba di tahan $ 1.300
Pajak perusahaan $ 6.580
Pajak langsung = $14.400
Transfer Payment $ 10.500
Iuran Pensiun $ 3.200
Hitung lah GDP, GNP, NNP, NNI, PI, DI, dan pendapatan perkapitanya jika jumlah penduduk sebanyak 1000 jiwa!

Penyelesaian dan jawaban:
Faktor luar negeri = $20.000 – $45.750 = – $25.750
GDP = $ 159.600 – $25.750 = $25.750 = $133.850
NNP = GNP –Penyusutan
= $133.850 – $10.000
= $ 123.850
NNI = NNP- Pajak tidak langsung
= $123.850 – $26.500
= $97.350
PI = NNI + Transfer payment – (Iuran pensiun + Pajak perusahaan + Laba ditahan)
= $97.350 + $ 10.500 – ($ 3.200 + $ 6.580 +  $ 1.300)
= $ 96.770
DI = PI – Pajak Langsung
=$ 96.770 – $14.400
=$ 82.730
Pendapatan perkapita = GNP / jumlah penduduk
= $133.850 / 1000
= $133,85


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “ohh begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber: Economics Discussion, Investing Answers, Economics Online, Toppr

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *