Sejarah Kerajaan Singasari (1222–1292) di Malang

3 min read

Sejarah candi singasari

Kerajaan Singasari

Singhasari atau Singosari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan Singasari sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.

Beberapa candi di Jawa Timur, khususnya di sekitar Malang, memiliki hubungan historis yang dekat dengan Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari diturunkan dari Ken Dedes dan dua suaminya, Tunggul Ametung dan akuwu (kepala daerah yang sebanding dengan wilayah sekarang) Tumapel dan Ken Arok, orang biasa yang membunuh Tunggul Ametung dan merebut kekuasaan dan istrinya.

Tidak banyak sisa-sisa dari kerajaan Singosari di Jawa Timur yang pernah jaya apada abad ke-13. Candi-candi yang belum selesai dan dua patung raksasa yang pernah berdiri berjaga di depan istana adalah satu-satunya jejak yang tersisa dari kerajaan besar ini.

 

Ibukota Kerajaan Singasari

Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja.

Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan Singhasari.

Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina (berita Tiongkok) dari Dinasti Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan.

 

Sejarah candi singasari
Sejarah Kerajaan Singasari (1222–1292) di Malang. Candi Singhasari dibangun sebagai tempat pemuliaan Kertanegara, raja terakhir Singhasari. Sumber foto: Edi W. / Wikimedia

 

Kejayaan Kerajaan Singasari

Kertanagara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singhasari (1272 – 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa. Pada tahun 1275 ia mengirim pasukan Ekspedisi Pamalayu untuk menjadikan Sumatra sebagai benteng pertahanan dalam menghadapi ekspansi bangsa Mongol. Saat itu penguasa Sumatra adalah Kerajaan Dharmasraya (kelanjutan dari Kerajaan Malayu). Kerajaan ini akhirnya dianggap telah ditundukkan, dengan dikirimkannya bukti arca Amoghapasa yang dari Kertanagara, sebagai tanda persahabatan kedua negara.

Pada tahun 1284, Kertanagara juga mengadakan ekspedisi menaklukkan Bali. Pada tahun 1289 Kaisar Kubilai Khan mengirim utusan ke Singhasari meminta agar Jawa mengakui kedaulatan Mongol. Namun permintaan itu ditolak tegas oleh Kertanagara. Nagarakretagama menyebutkan daerah-daerah bawahan Singhasari di luar Jawa pada masa Kertanagara antara lain, Melayu, Bali, Pahang, Gurun, dan Bakulapura.

 

Keruntuhan Kerajaan Singasari

Kerajaan Singhasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelanggelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh.

Setelah runtuhnya Singhasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kerajaan Kadiri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.

 

Bacaan Lainnya

 

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “oooh begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Global SecurityBritannica

                       

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *