Rudal – Peluru Kendali – Misil – Pengertian, Jenis dan Contoh

7 min read

Rudal standar 3 diluncurkan dari USS Lake Erie (CG 70)

Rudal

Peluru kendali (disingkat: rudal) atau misil adalah senjata roket militer yang bisa dikendalikan atau memiliki sistem pengendali otomatis untuk mencari target atau menyesuaikan arah.

Dalam penggunaan sehari-hari, istilah “misil” merujuk kepada roket dengan sistem kendali, sedangkan “roket” digunakan untuk roket tanpa sistem kendali. Perbedaan utama di antara dianggap sangat sedikit selain perbedaan sistem kendali.

 

Jenis peluru kendali

Peluru kendali balistik

Peluru kendali balistik adalah peluru kendali yang memakai lintasan trayektori yang ditentukan oleh balistik (mengenai gerakan, sifat, dan efek dari proyektil) dalam sistem pengirimannya. Peluru kendali ini hanya dikendalikan dalam masa peluncuran saja. Peluru kendali balistik yang pertama adalah roket V-2 yang dikembangkan oleh Nazi Jerman pada 1930-an dan 1940-an atas instruksi dari Walter Dornberger.

Peluru kendali balistik dapat diluncurkan dari lokasi tetap seperti silo misil, kendaraan peluncur, pesawat, kapal atau kapal selam. Tahap peluncuran dapat berlangsung dari puluhan detik sampai beberapa menit dan dapat terdiri sampai dengan tiga tingkat roket. Trayektori peluru kendali balistik terdiri dari tiga tahap yaitu tahap peluncuran, tahap terbang bebas dan fase memasuki kembali atmosfer Bumi.

 

Rudal Rocket V2 Jerman
Peluncuran rudal roket V2 24 Juli 1950. Sumber foto: NASA on The Commons / Flickr

 

Peluru kendali balistik antar benua

Dengan bahasa Inggris: Intercontinental Ballistic Missile, disingkat ICBM adalah peluru kendali balistik yang mempunyai jangkauan yang sangat jauh (di atas 5,000 km hingga mencapai 12,000 km). Peluru kendali balistik antar benua dirancang untuk dapat membawa senjata nuklir.

Fase penerbangan ICBM dapat dibedakan sebagai berikut

  • Meningkatkan fase: 3 hingga 5 menit; lebih pendek untuk roket bahan bakar padat daripada roket propelan cair; tergantung pada lintasan yang dipilih, kecepatan burnout khas adalah 4 km / s (2,5 mi / s), hingga 7,8 km / s (4,8 mi / s); ketinggian pada akhir fase ini biasanya 150 hingga 400 km (93 hingga 249 mil).
  • Fase midcourse/pertengahan: kira-kira. 25 menit — spaceflight sub-orbital dengan jalur penerbangan menjadi bagian dari elips dengan sumbu utama vertikal; apogee (setengah jalan melalui fase midcourse) berada pada ketinggian sekitar 1.200 km (750 mil); sumbu semi-mayor adalah antara 3.186 dan 6.372 km (1.980 dan 3.959 mi); proyeksi jalur penerbangan di permukaan Bumi dekat dengan lingkaran besar, sedikit terlantar akibat rotasi bumi selama waktu penerbangan; rudal tersebut dapat melepaskan beberapa hulu ledak independen dan alat bantu penetrasi, seperti balon berlapis logam, sekam aluminium, dan umpan hulu ledak skala penuh.
  • Fase reentry / terminal (mulai dari ketinggian 100 km, 62 mi): 2 menit – benturan terjadi pada kecepatan hingga 7 km / detik (4,3 mi / detik).

ICBM biasanya menggunakan lintasan yang mengoptimalkan jangkauan untuk jumlah muatan tertentu (lintasan energi minimum); alternatifnya adalah lintasan yang tertekan, yang memungkinkan lebih sedikit muatan, waktu penerbangan lebih pendek dan memiliki apogee yang jauh lebih rendah.

 

Rudal balistik antar benua
Rudal balistik antar benua Atlas-B ICBM. Sumber foto: USAF / Wikimedia

 

Peluru kendali jelajah

Peluru kendali jelajah adalah peluru kendali yang menggunakan sayap dan menggunakan jet sebagai tenaga penggerak. Peluru kendali jelajah intinya adalah bom terbang. Peluru kendali jelajah dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dalam jumlah besar atau nuklir dan dapat menjangkau ratusan mil dengan tingkat akurasi tinggi.

Peluru kendali jelajah modern dapat terbang mencapai kecepatan supersonik atau di atas subsonik, menggunakan sistem kendali otomatis dan terbang pada ketinggian rendah untuk menghindari radar. Peluru kendali jelajah pertama yang dikembangkan adalah Kettering Bug yang dikembangkan oleh Amerika Serikat pada 1917 untuk digunakan dalam Perang Dunia I.

Rudal ini terbang lurus untuk waktu yang telah ditentukan sebelumnya kemudian sayapnya akan dilepaskan untuk kemudian badan peluru kendali yang mengandung hulu ledak jatuh menghujam tanah. Rudal ini tidak pernah digunakan dalam perang karena Perang Dunia I selesai sebelum rudal ini dapat digunakan. Rudal jenis ini yang terkenal antara lain adalah BGM-109 Tomahawk AS yang dapat mencapai jangkauan 1.100 km.

 

Rudal tomahawk dengan pesawat f14
Sebuah rudal jelajah Taktis “Tomahawk” Blok IV dikawal oleh pesawat tempur Angkatan Laut F14D Tomcat. Sumber foto: US Navy / Wikimedia

 

Peluru kendali anti-kapal

Peluru kendali anti-kapal adalah rudal yang fungsi utamanya adalah untuk menghancurkan kapal permukaan. Kebanyakan rudal anti-kapal menggunakan sistem pemandu inersial dan pelacak radar aktif. Rudal anti-kapal adalah salah satu dari sekian rudal jarak pendek yang digunakan dalam Perang Dunia II.

Jerman menggunakannya untuk menenggalamkan banyak kapal sekutu sebelum pihak sekutu menemukan cara untuk mengatasinya (prinsipnya dengan radio jamming). Peluru kendali anti-kapal dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, pesawat, helikopter dan kendaraan darat.

Peluru kendali anti-kapal yang terkenal dalam sejarah adalah rudal Jerman, Fritz X dan Henschel Hs 293.

Contoh peluru kendali anti kapal:

  • Boeing Harpoon (USA) – 221 kg warhead, 93-315 km range depending on platform
  • C-802/YJ-82 CSS-N-8 ‘Saccade’ (China) – 165 kg warhead, 500+ km range
  • Exocet (France) – 165 kg warhead, 70-180 km range
  • RBS-15 (Sweden) – 200 kg warhead, 200 km range
  • Sea Eagle (UK) – 230 kg warhead, 110+ km range
  • Kh-35 (Rusia) – 1645 kg warhead, 130 km range

 

Rudal exocet anti kapal buatan Perancis
Rudal Exocet peluncur darat. Peluru kendali anti-kapal buatan Perancis yang sedang meluncur. Sumber foto: US Navy / Wikimedia

 

Peluru kendali darat ke udara

Peluru kendali darat ke udara adalah peluru kendali yang diluncurkan dari darat untuk menghancurkan pesawat. Istilah terkenal untuk peluru kendali jenis ini adalah SAM yang merupakan singkatan dari rudal darat ke udara dalam bahasa Inggris yaitu suface-to-air missile.

Peluru kendali darat ke udara dapat diluncurkan dari lokasi tetap atau kendaraan peluncur. SAM terkecil yang dikembangkan oleh Uni Soviet dapat dibawa dan diluncurkan oleh seorang tentara. SAM juga dapat diluncurkan dari kapal, contoh dari jenis ini adalah Aegis.

 

Rudal Amerika RIM-8 Talos
Rudal Amerika RIM-8 Talos. Rudal permukaan-ke-udara. Sumber foto: US Navy / Wikimedia

 

Peluru kendali udara ke udara

Peluru kendali udara ke udara adalah rudal yang dipasang di pesawat terbang dengan target menghancurkan pesawat musuh. Peluru kendali udara yang mengudara yang terkenal antara lain adalah AIM-9 Sidewinder buatan Amerika Serikat.

Rudal jenis ini dapat mendeteksi target dengan menggunakan pelacak radar, inframerah atau laser. Rudal udara ke udara umumnya berbentuk panjang, silinder tipis untuk mengurangi efek gesekan pada kecepatan tinggi. Rudal ini umumnya digerakkan oleh satu atau lebih roket berbahan bakar padat atau cair. MBDA Meteor buatan Britania Raya menggunakan ramjetdan dapat mencapai kecepatan Mach 4.

 

Rudal sidewinder AIM 9 - Falcon F16C
Rudal sidewinder AIM 9 dengan Falcon F16C. Sumber foto: U.S. Air Force photo by Master Sgt. Michael Ammons / Wikimedia

 

Peluru kendali anti tank

Peluru kendali anti-tank adalah rudal yang fungsi utamanya untuk menghancurkan tank atau kendaraan lapis baja lainnya. Rudal anti-tank generasi pertama seperti AG-3 Sagger dikendalikan dengan menggunakan joystick.

Rudal anti-tank generasi kedua seperti BGM-71 TOW dan AGM-114 Hellfire menggunakan radio, penanda laser atau kamera di ujung rudal. Peluru kendali anti-tank generasi ketiga seperti FGM-148 Javelin buatan AS dan Nagbuatan India adalah dari jenis “tembak dan lupakan”. Nag menggunakan pelacak inframerah serta gelombang milimeter.

 

Rudal tow meluncur dari jeep
Rudal tow diluncurkan dari kendaraan jeep. Sumber foto: US Army / Wikimedia

 

Peluru kendali anti-balistik

Peluru kendali anti-balistik adalah peluru kendali dengan fungsi utama untuk menyergap dan menghancurkan peluru kendali balistik lawan. Rudal anti-balistik jarak pendek antara lain Arrow buatan Israel dan MIM-104 Patriot buatan AS.

Sedangkan rudal anti-balistik yang dirancang untuk melawan ICBM sebelumnya hanya ada dua yaitu Safeguard AS yang menggunakan LIM-49A Spartan dan Sprint serta A-35 Rusia. A-35 kemudian dikembangkan menjadi A-135 yang menggunakan Gorgon dan Gazelle. Amerika Serikat kemudian mengembangkan Ground-Based Midcourse Defense.

 

Rudal standar 3 diluncurkan dari USS Lake Erie (CG 70)
USS Lake Erie meluncurkan Misil Standar III dari Kaua’i, Hawaii, 25 Januari 2001. Rudal RIM-161 Standard 3 (SM-3) menyediakan Danau Erie dengan kemampuan untuk menembak jatuh rudal balistik. Sumber foto: US Navy / Wikimedia

 

Peluru kendali anti satelit

Peluru kendali anti-satelit adalah rudal yang memiliki fungsi untuk menghancurkan satelit buatan musuh. Rudal jenis ini antara lain adalah Anti-satellite weapons (ASAT) yang diluncurkan dari pesawat.

Peluru kendali jenis ini relatif masih dalam tahap pengembangan.

 

Ilustrasi rudal anti satelit
Ilustrasi rudal anti satelit. Sumber foto: Ronald C. Wittmann / Wikimedia

 

Joint Direct Attack Munition (id:Mesiu Serangan Langsung Gabungan)

JDAM adalah perlengkapan pemandu yang mengubah bom gravitasi tak berpandu, atau “dumb bomb”, menjadi mesiu “pandai” di segala cuaca.

Perlengkapan JDAM bom adalah digunakan untuk memandu pada target dengan suatu sistem pemandu inersial terintegrasi yang dipasangkan sebuah penerima Global Positioning System (GPS) untuk menambah akurasi, memberikan daerah peluncuran lebih dari 15 nautikal mil (28 km) dari titik peluncuran.

 

Rudal jdam gbu30 mer
Sekitar 900kg GBU-31 (V) 3 / B JDAM dimuat ke dalam Beam Berat Adaptor di bawah sayap B-52H di Divisi Senapan Pusat Angkatan Udara Naval, Air China Station Lake, California (AS), pada 3 September 1993. Sumber foto: USAF / Wikimedia

 

Torpedo

Torpedo adalah proyektil berpenggerak sendiri yang diluncurkan dari atas permukaan atau di bawah permukaan air yang kemudian meluncur di bawah permukaan air, dirancang untuk meledak pada kontak atau jarak tertentu dengan target.

Torpedo dapat diluncurkan dari kapal, kapal selam, helikopter, pesawat dan ranjau laut. Beberapa contoh torpedo modern antara lain MK 48 AS yang diluncurkan dari tabung torpedo kapal selam dan menggunakan sonar pasif atau aktif, serta VA-111 Shkval buatan Rusia yang menggunakan efek superkavitasi dapat mencapai kecepatan 200 knotatau 370 km/jam.

 

Torpedo diluncurkan dari dek
Latihan torpedo mk46 diluncurkan dari dek kapal perang. Sumber foto: US Navy / Wikimedia

 

Bacaan Lainnya

 

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “oooh begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Arms Control AssociationBusiness InsiderBritannicaDefence TalkScience ABCMaritime

                       

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *