Organ dan Sistem Reproduksi Manusia, Hewan dan Tumbuhan

10 min read

Sistem Reproduksi

Organ Reproduksi dan Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi atau sistem genital atau organ reproduksi adalah sistem organ seks dalam organisme yang bekerja sama untuk tujuan reproduksi seksual. Banyak zat non-hidup seperti cairan, hormon dan feromon juga merupakan aksesoris penting untuk sistem reproduksi.

Peringatan: artikel ini berbasis dengan sains. Jika Anda sensitif atau tidak menyukaianya… Anda dapat meninggalkan halaman ini. Terima kasih atas perhatian Anda!

Cara organ atau sistem reproduksi secara umum

  • Reproduksi seksual

Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu yang biasanya dilakukam jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi pada manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana seperti makhluk bersel satu melakukan reproduksi secara aseksual.

  • Reproduksi aseksual

Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan pada sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.

Aseksualitas, dalam arti luas, adalah keadaan seseorang yang merasakan sedikit atau tidak ada ketertarikan seksual terhadap orang lain dan/atau terhadap dirinya sendiri. Aseksualitas juga telah didefinisikan sebagai ketidaktertarikan pada seks atau lebih jarang sebagai kurangnya orientasi seksual.

Sistem Reproduksi seksual manusia

  • Persetubuhan adalah metode dasar reproduksi manusia yang paling umum. Selama ejakulasi, yang umumnya disertai dengan orgasme pada pria, terjadi serangkaian kontraksi otot yang mengirimkan air mani berisi gamet pria yang dikenal sebagai sel sperma atau spermatozoa ke dalam ruang vagina.

  • Rute yang dilalui sel sperma adalah dari ruang vagina melalui cervix menuju rahim dan kemudian menuju ke tuba fallopi. Jutaan sperma terdapat dalam setiap ejakulasi, untuk meningkatkan kemungkinan sebuah pembuahan dengan sel telur atau ovum. Sel sperma dapat bertahan hingga sembilan hari dalam tubuh wanita.

  • Ketika sebuah sel telur yang subur dari wanita terdapat dalam tuba fallopi, gamet pria bergabung dengan ovum menghasilkan pembuahan dan pembentukan sebuah embrio baru.

  • Ketika sebuah ovum yang telah terbuahi mencapai rahim, ia akan tertanam pada dinding uterus, yang dikenal dengan endometrium.

  • Proses tertanamnya ovum yang telah dibuahi ini ke dalam rahim disebut sebagai implantasi dan mulai dari fase inilah proses kehamilan dimulai.

Sistem reproduksi wanita - vagina
Sistem reproduksi wanita (vagina). Gambar organ reproduksi wanita beserta keterangan.
Sistem reproduksi pria
Sistem reproduksi pria (penis).
Sistem reproduksi wanita - vulva
Gambar sistem reproduksi wanita yang disebut vagina beserta bagian-bagiannya.

Organ atau Alat reproduksi manusia

Alat Reproduksi Pria

Dalam sistem reproduksi pria memiliki:

  • Sepasang testis, yang terbungkus dalam kantong skrotum, testis berfungsi sebagai penghasil sperma dan hormon testosteron.

  • Skrotum merupakan sepasang kantung berkulit tipis yang berfungsi untuk  melindungi testis dan sebagai pengatur suhu testis agar tetap stabil. Di dalam skrotum terdapat serat-serat otot yang disebut otot kremaster sebagai pengatur suhu lingkungan testis. Skrotum kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos), sehingga skrotum dapat mengendur dan mengerut.Di saat cuaca panas, skrotum akan mengendur, sehingga luas permukaan skrotum menjadi meningkat yang mengakibatkan panas dapat dikeluarkan. Sebaliknya, pada saat cuaca dingin, skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis tertarik ke dekat tubuh, sehingga menjadi lebih hangat.
  • Sepasang epididimis, saluran panjang yang berkelok-kelok terdapat di dalam skrotum.

Organ reproduksi utama pria dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori:

  • Produksi dan penyimpanan sperma. Produksi berlangsung di testis yang disimpan dalam suhu yang mengatur skrotum, sperma yang belum matang kemudian melakukan perjalanan ke epididimis untuk pengembangan dan penyimpanan.
  • Kelenjar penghasil cairan ejakulasi yang meliputi vesikula seminalis, prostat dan vas deferens.
  • Yang digunakan untuk kopulasi dan pengendapan spermatozoa (sperma) di dalam betina, ini termasuk penis, uretra, vas deferens (sebuah tabung yang dimiliki oleh kebanyakan vertebrata jantan yang berfungsi menyalurkan sperma dari epididimis saat ejakulasi) dan kelenjar Cowper (sepasang kelenjar kecil eksokrin yang terdapat pada sistem reproduksi pria).

Di dalam penis terdapat beberapa bagian yang lain :

  • Korpus kavernosa – yaitu jaringan ini merupakan kumpulan jaringan erektil dorsal yang terdiri dari dua kumpulan itu terdapat jembatan dengan jenis jaringan yang dapat dibilang sama.
  • Korpus spongiosum – Jaringan ini merupakan jaringan vertal yang lebih kecil di bandingkan jaringan yang lain. Jaringan ini terletak mengelilingi urerta dan juga jaringan ini berfungsi untuk melindungi uretra, karena kompenen pada jaringan ini membungkus uretra.
  • Gland penis – Gland penis adalah bagian penis yang terletak di ujung penis.

Baca juga ? Penyakit Kelamin atau Penyakit Menular Seksual pada Wanita Pria | Contoh Penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual

Organ Penyusun Reproduksi Pria – reproduksi pada pria secara urut

Berikut adalah organ penyusun sistem reproduksi laki-laki:

1. Testis

Testis adalah organ reproruksi yang berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron, terletak di dalam skrotum atau kantung sperma.

Lapisan terluar tertis adalah tunika vaginalis, pada bagian ini terdapat lapisan tunika albuginea, yang membagi testis menjadi lobus-lobus. Sedangkan lapisan paling dalam testis adalah tunika vaskulata, yang berisi  pembuluh darah dan jaringan penyambung halus.

Pada jaringan epitelium testis, terdapat sel-sel induk sperma yang dinamakan spermatogonium. Produksi sperma terjadi di dalam saluran sempit yang dinamakan tubulus seminiferus. Seorang laki-laki dewasa mampu menghasilkan lebih dari seratus juta sperma setiap hariya.

2. Epididimis

Epididimis berfungsi untuk menyimpan spermatozoa dan pematangan spermatozoa (maturasi). Organ ini adalah saluran halus berkelok-kelok yang berada didalam skrotum dan keluar dari kedua testis.

Epididimis terbentuk atas 3 bagian, yaitu caput, corpus dan cauda. Proses pematangan spermatozoa kurang lebih selama 12 hari dan akan dikeluarkan ketika terjadi ejakulasi.

3. Vas Deferens

Vas deferens merupakan sepasang saluran lanjutan dari epididimis  yang menghubungkan testis dan kantong sperma. Bagian ujung saluran vas deferens terletak di dalam kelenjar prostat.

4. Uretra

Uretra adalah saluran yang akan dilewati sperma sebelum sperma dikeluarkan dari tubuh. Organ ini adalah saluran pembuang, baik pada sistem eksresi maupun sistem seksual.

5. Kelenjar Prostat

Kelenjar  ini berfungsi menghasilkan cairan seperti susu yang bersifat basa untuk menetralisir keasaman vagina, melindungi spermatozoa terhadap tekanan pada uretra dan vagina. Baca juga ? Prostat – Penjelasan, Fungsi, Bentuk, Ukuran, Pembesaran, Masalah, Pengobatan


Sistem Reproduksi Wanita

Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. Organ reproduksi pada wanita dibagi dua yaitu organ reproduksi eksterna dan organ reproduksi interna.

Ovarium berfungsi menghasilkan ovum dan hormon (estrogen dan progesteron). Jika sel telur pada ovarium telah masak, akan dilepaskan dari ovarium, pelepasan telur dari ovarium disebut ovulasi.

Siklus haid / menstruasi

Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari paling lama 15 hari.

Jika darah keluar lebih dari 15 hari maka itu termasuk darah penyakit. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya.

Kontrasepsi adalah mencegah terjadinya pembuahan. Ada 5:

  • IUD diletakkan pada uterus.
  • Kondom.
  • Suntikan.
  • Implant.
  • Sterilisasi ada 2:
    • Vasektomi; mengikat/memutuskan skrotum (pria).
    • Tubektomi; mengikat/memutuskan tuba fallopi (wanita).

Organ Penyusun Reproduksi Wanita

Berikut adalah organ penyusun sistem reproduksi wanita:

1. Ovarium

Ovarium disebut juga indung telur merupakan kelenjar yang berjumlah sepasang berbentuk seperti almond, berwarna putih keruh, berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi untuk menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron.

Ovarium terletak di rongga perut, di daerah pinggang kiri dan kanan.  Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung dan mengandung beberapa folikel, dimana setiap folikel mengandung satu sel telur.

Folikel adalah bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur. Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa pelepasan sel telur tersebut dinamakan ovulasi.

2. Oviduk 

Oviduk (tuba falopi) berjumlah sepasang dan berfungsiuntuk  menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Oviduk juga berfungsi sebagai tempat fertilisasi atau pembuahan. Ujung oviduk berbentuk corong berjumbai-jumbai atau dikenal dengan istilah fimbrae. Fimbraeini  berfungsi untuk menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium.

3. Rahim

Rahim atau uterus adalah tempat berkembangnya embri0. Rahim akan menyediakan tempat yang nyaman untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan. Manusia memiliki rahim bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan.

Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium. Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan endometrium akan mengalami penebalan dan meluruh setiap bulannya bersama sel telur yang tidak dibuahi. Peristiwa ini yang dinamakan dengan menstruasi.

4. Vagina

Vagina merupakan saluran elastis, terletak antara kandung kemih, uretra, dan rectum. Pada dinding vagian terdapat otot polos dan epitel skuamosa, sehingga pada saat melahirkan, organ ini dapat mengembang.

Dinding vagina akan semakin menebal seiring dengan bertambahnya usia wanita. Fungsi utama vagina adalah tempat penyaluran sperma. Selain itu, vagina juga berfungsi sebagai tempat pengeluaran darah menstruasi dan tempat jalannya lahir.

Baca juga ? Kanker Vagina – Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan


Alat Reproduksi Tumbuhan

Di antara semua organisme hidup, bunga, yang merupakan struktur reproduksi angiosperma, adalah yang paling beragam secara fisik dan menunjukkan keragaman yang besar dalam metode reproduksi.

Tumbuhan yang bukan tumbuhan berbunga (alga hijau, lumut daun, lumut hati, lumut tanduk, paku dan Gymnospermae seperti konifer) juga memiliki interplay kompleks antara adaptasi morfologi dan faktor lingkungan dalam reproduksi seksual mereka. Sistem pembiakan, atau bagaimana sperma dari satu tanaman membuahi ovum lain, tergantung pada morfologi reproduksi dan merupakan penentu yang paling penting dari struktur genetik populasi tanaman nonklonal.

Bunga adalah alat reproduksi utama pada kelompok tumbuhan berbunga (angiospermae) dan berperan penting dalam pengelompokan kelas-kelas tumbuhan karena karakternya berbeda dan khas untuk tiap jenisnya.

Christian Konrad Sprengel (1793) mempelajari reproduksi tanaman berbunga dan untuk pertama kalinya itu dipahami bahwa proses penyerbukan melibatkan baik interaksi biotik dan abiotik.

Mekanisme sistem reproduksi pada tanaman

Secara umum terdapat 4 pasangan yang saling berlawanan mengenai mekanisme reproduksi pada tanaman.

  • Hermafrodit dan berkelamin tunggal.
    Tanaman hermafrodit adalah tanaman yang memiliki organ kelamin jantan dan betina sehingga memungkinkan untuk melakukan pembuahan sendiri. Pada tanaman berkelamin tunggal, tanaman hanya mempunyai salah satu organ kelamin dan cenderung melakukan pembuahan silang. Tanaman hermafrodit cenderung menurunkan variabilitas genetik dalam reproduksinya sedangkan tanaman berkelamin tunggal cenderung meningkatkan variabilitas genetiknya.
  • Penyerbukan sendiri dan penyerbukan silang.
    Tanaman hermafrodit yang subur proses penyerbukannya dapat terjadi baik melalui penyerbukan sendiri maupun penyerbukan silang. Penyerbukan yang terjadi di antara serbuk sari dan putik dalam bunga yang sama disebut autogami sedangkan di antara serbuk sari dan putik dari bunga yang berbeda disebut allogami.
  • Pembuahan sendiri dan pembuahan silang.
    Penyerbukan yang terjadi pada suatu tanaman tidak menjamin terjadinya pembuahan. Pada suatu tanaman dimungkinkan pembuahan tidak terjadi ketika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama. Peristiwa tersebut disebut sebagai ketidakcocokkan sendiri (bahasa inggris: self-incompatibility).
  • Seksual dan aseksual.
    Tanaman melakukan reproduksi seksual dengan menghasilkan biji melalui proses pembuahan. Secara aseksual tanaman dapat bereproduksi melalui dua cara yaitu vegetatif atau agamospermi.

Reproduksi seksual tanaman

Siklus hidup secara seksual pada kelompok tanaman berbunga secara normal umumnya mudah digambarkan yaitu biji, berkecambah, kemudian tumbuh menjadi tanaman, berbunga menghasilkan biji kembali, dan mati.

Reproduksi seksual pada tanaman terjadi melalui dua tahapan:

  • Meiosis, terjadi penurunan jumlah kromosom pada suatu sel dari diploid (2n) menjadi haploid (n).
  • Tahapan kedua adalah pembuahan yaitu meleburnya dua sel kelamin yang masing-masing haploid (n) menjadi sel diploid (2n) dan berkembang menjadi zigot. Pada sebagian besar tanaman dua tahapan reproduksi tersebut membagi siklus hidup tanaman menjadi dua fase atau generasi. Generasi pertama disebut fase gametofit yang dimulai dari dihasilkannya sel haploid dari proses meiosis. Proses peleburan sel kelamin menjadi sel diploid (2n) dan berkembang menjadi zigot merupakan awal generasi selanjutnya yaitu generasi sporofit.
Bunga Ranunculus glaberrimus merupakan bunga lengkap
Bunga Ranunculus glaberrimus merupakan bunga lengkap karena memilik mahkota (petal), kelopak (sepal), benang sari (stamen) dan putik (style atau carpel) dalam satu bunga. Sumber foto: Wikipedia

Alat dan Sistem Reproduksi Fungi (Jamur)

Reproduksi fungi adalah kompleks, yang mencerminkan perbedaan dalam gaya hidup dan susunan genetik dalam kerajaan organisme yang beragam ini. Diperkirakan bahwa sepertiga dari semua fungi bereproduksi menggunakan lebih dari satu metode propagasi; misalnya, reproduksi dapat terjadi dalam dua tahap yang berbeda dalam daur hidup suatu spesies, teleomorf dan anamorf.

Kondisi lingkungan memicu keadaan perkembangan yang ditentukan secara genetik yang mengarah pada penciptaan struktur khusus untuk reproduksi seksual atau aseksual. Struktur ini membantu reproduksi dengan secara efisien menyebarkan spora atau propagul yang mengandung spora.

Fungi melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami.

Reproduksi aseksual lumut hati
Reproduksi yang dilakukan lumut hati adalah contoh reproduksi aseksual. Sumber foto: Wikipedia

Alat Reproduksi Hewan

Mamalia

Kebanyakan mamalia bersifat vivipar, melahirkan anak. Namun, lima spesies monotreme, platipus dan echidnas, bertelur. Monotremes memiliki sistem penentuan jenis kelamin yang berbeda dari kebanyakan mamalia lainnya. Secara khusus, kromosom seks dari platipus lebih mirip ayam daripada mamalia therian.

Kelenjar susu mamalia khusus memproduksi susu, cairan yang digunakan oleh bayi baru lahir sebagai sumber nutrisi utama mereka. Monotrem yang bercabang sejak awal dari mamalia lain dan tidak memiliki puting susu yang terlihat pada kebanyakan mamalia, tapi mereka memiliki kelenjar susu. Anak muda itu menjilat susu dari mammae di perut ibu.

Terdapat 3 jenis mamalia:

yaitu monotremata, marsupial dan plasental dan semuanya terjadi melalui fertilisasi internal. Monotremata adalah mamalia yang bertelur. Mamalia marsupial melahirkan bayi yang belum berkembang baik; perkembangan utamanya terjadi di luar rahim. Pada mamalia plasental, bayi yang lahir merupakan individu dengan organ tubuh yang lengkap dan berfungsi kecuali organ seksual.

Mamalia betina hanya mengalami masa kesuburan pada periode tertentu saja yang terjadi dalam siklus. Sepanjang hidupnya, jarang sekali ada mamalia yang setia pada satu pasangan; hampir semuanya akan berganti-ganti pasangan. Baca juga ? Hewan Paling Banyak di Bumi – 10 Hewan Terpadat di Dunia

Burung dan reptilia

Baik jantan ataupun betina, kedua-duanya mempunyai kloaka. Betina mengeluarkan telur amniot yang disenyawakan oleh jantan. Di telur ini, anaknya akan bertumbuh. Kloaka adalah lubang silit/posterior yang berfungsi sebagai satu-satunya lubang untuk saluran pencernaan, urin dan (umumnya) genital pada spesies hewan tertentu.

Semua spesies burung, reptilia dan amfibi memiliki kloaka yang digunakan untuk mengekskresikan baik urin maupun feses. Marsupialia dan monotremata juga memiliki satu kloaka, walaupun marsupialia dan beberapa burung memiliki saluran genital yang terpisah. Sebaliknya, sebagian besar spesies anggota mamalia berplasenta dan ikan bertulang keras tidak memiliki kloaka melainkan suatu saluran khusus yang berfungsi seperti kloaka.

Serangga

Sebagian besar serangga menetas dari telur. Pembuahan dan perkembangan janin terjadi di dalam telur yang tertutup cangkang. Kecuali telur arthropoda dan Schizophora, semua telur serangga tahan kekeringan, karena cangkang telur serangga memiliki lapisan serosa yang mensekresikan cuticle, senyawa yang kaya protein kitin untuk melindungi embrio dari kekeringan. Serangga yang tidak tahan kekeringan akan meletakkan telurnya di air atau tempat yang lembab.

Kecoa Blaptica dubia, aphid dan lalat tsetse adalah ovovivipar; membentuk telur namun telurnya berkembang di dalam tubuh betina. Spesies kecoa dari genus Diploptera bersifat vivipar, tidak membentuk telur dan berkembang di dalam tubuh betina. Beberapa serangga bersifat poliembryonik, di mana satu telur yang dibuahi dapat membelah menjadi banyak embryo.

Variasi reproduktif terjadi seperti haplodiploid, polimorfisme, paedomorfisme, dimorfisme seksual dan hermafroditisme. Pada serangga haplodiploid, jenis kelamin serangga ditentukan oleh jumlah kromosomnya. Polimorfisme adalah kondisi di mana satu spesies dapat memiliki banyak bentuk dan penampilan. Dimorfisme seksual adalah kondisi di mana jantan dan betina dapat dibedakan dengan jelas dari penampilan luarnya.

Serangga yang mampu melakukan partenogenesis yaitu aphid, yang terjadi secara siklus di mana satu generasi bersifat partenogenesis namun generasi berikutnya tidak dan seterusnya, atau partenogenesis terjadi setiap lebih dari satu generasi non-partenogenesis.

Lalat kawin
Lalat kawin. Sumber foto: Muhammad Mahdi Karim – Wikipedia

Ikan

Sebagian besar ikan bertelur setelah dibuahi oleh ikan jantan. Sebagian ikan menelurkan beberapa sekaligus di satu lokasi, biasanya yang berbatu atau yang penuh dengan tumbuhan air, sementara yang lainnya menelurkan satu telur dan telur lainnya di tempat yang terpisah-pisah. Telur dapat bersifat tenggelam, menempel di substrat, atau mengambang sehingga mengikuti arus air.

Beberapa jenis ikan melakukan fertilisasi internal, yang lalu mengeluarkan telur atau melahirkan (vivipar maupun ovovivipar). Ikan guppy dan Poecilia diketahui merupakan ikan yang melahirkan. Pada ikan ovovivipar, telur disimpan di dalam tubuh betina hingga menetas. Pada kuda laut, telur disimpan di dalam tubuh jantan hingga telur menetas.

Beberapa jenis ikan bersifat hermafrodit di mana satu ikan dapat memiliki dua jenis kelamin dan mampu memproduksi telur dan sperma. Ikan yang bersifat hermafrodit dapat memiliki dua jenis kelamin secara bersamaan atau jenis kelaminnya berganti seiring dengan perkembangan. Hermafrodit yang melakukan pembuahan sendiri juga dapat tejadi pada beberapa spesies.

Ikan Poecilia formosa adalah ikan uniseks yang berkembang biak secara partenogenesis di mana telur berkembang langsung menjadi embryo tanpa dibuahi. Ikan ini bersetubuh dengan ikan dari spesies lain, namun sperma yang masuk tidak membuahi telur melainkan untuk menstimulasi pertumbuhan telur yang lalu berkembang menjadi embryo.

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “ohh begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Wikipedia, Cleverly Smart (female), Cleverly Smart (Male)