Laporan Neraca (Balance Sheet) – Pengertian dan Contoh

3 min read

Laporan neraca

Laporan Neraca (Balance Sheet)

Di dalam akuntansi keuangan, Neraca atau laporan posisi keuangan adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang mencatat informasi tentang aset, kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang terkait dalam operasional perusahaan, dan modal pada saat tertentu. Dalam bahasa Inggris, laporan neraca disebut sebagai balance sheet atau statement of financial position.

Aset = Liabilitas + Ekuitas

Laporan neraca

Neraca terdiri dari 3 unsur

Di dalam pembuatan laporan neraca, terdapat 3 unsur penting, yaitu:

1. Aset

Aset atau aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aset dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal debit.

Komponen aset:

Aset itu adalah semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan.Yang dapat dimasukkan ke dalam kolom asset salah satunya adalah gedung atau bangunan. Jadi kalau suatu perusahaan memiliki gedung senilai satu miliar rupiah, maka asset yang dihitung adalah satu miliar rupiah itu. Selain gedung, yang bisa dihitung sebagai asset bisa termasuk: merk dagang, paten teknologi, uang kas, mobil, dll.

Aset dipahami sebagai harta total. Namun biasanya untuk keperluan analisis dirinci menjadi beberapa kategori, seperti:

  1. Aset lancar
  2. Investasi jangka panjang
  3. Aset tetap
  4. Aset tidak berwujud
  5. Aset pajak tangguhan
  6. Aset lain

Daftar aset dalam neraca disusun menurut tingkat likuiditasnya, mulai dari yang paling likuid hingga yang tidak likuid.

2. Liabilitas

Adalah hutang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.

Istilah liabilitas diadopsi dari bahasa Inggris liability untuk menggantikan istilah sebelumnya, kewajiban. Kini kata kewajiban digunakan untuk merujuk pada istilah bahasa Inggris obligation.

Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

  1. Liabilitas jangka pendek – liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dan sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain.
  2. Liabilitas jangka panjang – liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan lain-lain.

3. Ekuitas

Adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban dalam neraca.

Secara sederhana, ekuitas adalah besarnya hak atau kepentingan pemilik perusahaan pada harta perusahaan. Istilah ekuitas berasal dari kata equity atau equity of ownership yang berarti kekayaan bersih perusahaan.

Elemen Ekuitas

Terdapat 5 elemen ekuitas, yaitu modal disetor, laba tidak dibagi, modal penilaian kembali, modal sumbangan, modal lain-lain.

1. Modal Disetor

Modal disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham yang umumnya dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

  • Modal saham, adalah jumlah nominal saham yang beredar.
  • Agio/Disagio Saham adalah selisih antara setoran pemegang saham dengan jumlah nominal saham. Agio adalah selisih atas nominal sedangkan disagio adalah selisih dibawah nominal. Di dalam neraca, suatu agio akan ditambahkan pada modal saham yang beredar dan disagio akan diuangkan.
2. Laba Tidak Dibagi

Modal ini merupakan kumpulan dari laba tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai dividen.

Laba ini berasal dari dalam perusahaan. Apabila laba ini bersaldo debit maka akan disebut defisit.

Jenis modal laba tidak dibagi ini sewaktu-waktu dapat diminta oleh yang bersangkutan (pemegang saham) sebagai dividen.

Oleh sebab itu, perusahaan harus mengantisipasi apabila laba tidak dibagi diminta sebagai dividen dengan membuat cadangan-cadangan dari laba tidak dibagi.

3. Modal Penilaian Kembali

Jika dilakukan penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva perusahaan, maka selisih nilai buku lama (buku periode sebelumnya) dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal penilaian kembali.

4. Modal Sumbangan

Merupakan modal yang timbul akibat sebuah perusahaan memperoleh aktiva yang berasal dari sumbangan.

5. Modal Lain-lain

Modal ini contohnya seperti modal pada cadangan laba tidak dibagi seperti cadangan untuk ekspansi, cadangan penurunan harga persediaan, cadangan pelunasan obligasi dan sebagainya.

Jumlah laba tidak dibagi yang sudah dicadangkan tidak bisa diminta kembali sebagai dividen

Contoh Laporan Neraca Perusahaan

Contoh Laporan Neraca Perusahaan
AktivaKewajiban dan Ekuitas
Kas6.600.000,-Kewajiban
Piutang6.200.000,-Hutang Jangka Pendek10.000.000,-
Persediaan 10.000.000,-Hutang Jangka Panjang 5.000.000,-
Total Aktiva Lancar 22.800.000,-Total Kewajiban15.000.000,-
Aktiva TetapEkuitas
Tanah 10.000.000,-Barang Persediaan20.000.000,-
Bangunan 10.000.000,-Laba Tidak Dibagi7.800.000,-
Total Aktiva Tetap 20.000.000,-total Ekuitas27.800.000,-
Total42.800.000,-Total42.800.000,-

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Consultant4CompaniesCleverlySmart, Accounting CoachInvestopedia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *