Penggolongan Akun dalam Akuntansi

7 min read

Penggolongan akun akuntansi

Penggolongan Akun

Persamaan dasar Akuntansi akan menjadi bekal pengetahuan untuk memahami ilmu Akuntansi lebih dalam nantinya. Karena persamaan dasar Akuntansi menggambarkan hubungan dan pengertian kelompok akun yang terdapat di laporan keuangan.

Jika kita mengerti persamaan dasar Akuntansi maka kita dapat membaca laporan keuangan dan dapat mencatat transaksi-transaksi yang terjadi. Berikut adalah penggolongan akun dalam akuntansi.

Dalam tahap pencatatan, aktivitas mengelompokkan / penggolongan akun merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Karena jika salah dalam mengelompokkan, maka akan salah untuk tahap-tahap selanjutnya. Itulah mengapa seorang akuntan harus memahami cara mengelompokkan bukti-bukti transaki kedalam akun-akun dengan tepat.


5 Kelompok akun dalam penggolongan akun

1. Harta, dengan kepala nomor akun 1

Harta atau aktiva dalah kekayaan atau sumber-sumber ekonomi yang dimiliki  perusahaan berupa benda berwujud dan tidak berwujud (hak), yang mempunyai nilai uang dan akan mendatangkan manfaat pada masa akan datang. Kekayaan tersebut merupakan sumber daya bagi perusahaan untuk melakukan usaha. Aktiva / Harta diklasifikasikan ke dalam:

  • Aktiva lancar (Current Assets)

Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang berupa uang tunai (kas) dan saldo rekening giro di Bank serta kekayaan lain yang dapat dicairkan menjadi uang tunai atau rekening giro di Bank, yang dapat dijual atau dipakai habis dalam waktu satu tahun (siklus operasi normal).

Antara waktu satu tahun dengan siklus operasi normal perusahaan dipilih mana yang lebih panjang. Siklus operasi normal adalah perputaran modal kerja dari kas dan giro bank sampai kemudian menjadi kas atau giro Bank kembali. Yang termasuk Aktiva Lancar antara lain:
    • Surat Berharga, yaitu surat berharga yang berupa saham dan obligasi yang segera dapat diuangkan atau dijual di bursa efek/bank.
    • Kas, yaitu uang tunai, cek saldo rekening giro di Bank atau alat pembayaran lainnya yang dapat diterima oleh Bank sebesar nilai nominalnya.
    • Wesel Tagih (Piutang wesel), yaitu surat perintah membayar/kesanggupan membayar sejumlah uang pada orang tertentu dan pada tanggal tertentu. Sebelum tanggal jatuh tempo wesel tagih ini dapat dijual ke bank dengan nilai tunai yang diterima lebih rendah dari nilai nominalnya.
    • Piutang Usaha, yaitu tagihan kepada pihak lainyang terjadi karena penjualan barang atau jasa tanpa disertai janji tertulis.
    • Persediaan barang dagangan, yaitu barang yang dibeli tanpa diproses (diolah kembali) yang siap untuk dijual kembali.
    • Beban dibayar dimuka (Porsekot), yaitu pembayaran dimuka yang belum menerima prestasi/jasa. (Misalnya; sewa dibayar dimuka/porsekot sewa).
    • Perlengkapan, yaitu bahan-bahan habis pakai (tidak dapat dipakai lagi). Misalnya: Pelerngkapan Kantor : Kertas, tinta, perangko dan lain-lain. Perlengkapan Toko: kertas bungkus, tali dan lain-lain.
  • Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Investasi jangka panjang merupakan bentuk penyertaan yang dilakukan untuk beberapa tahun, yang tujuannya bukan untuk menunjang kegiatan operasi pokok perusahaan dan tidak mengganggu kegiatan normal perusahaan.

Investasi jangka panjang ini tujuannya untuk:
    • Memperoleh keuntungan di masa mendatang.
    • Menguasai perusahaan lain.
Yang termasuk investasi jangka panjang antara lain:
    • Investasi dalam obligasi, yang tidak akan dijual kurang dari satu tahun.
    • Dana untuk melunasi utang jangka panjang.
    • Investasi (penyertaan) saham, yang tidak akan dijual kurang dari satu tahun.
  • Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Yang dimaksud Aktiva tetap ialah kekayaan berwujud yang digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, yang mempuntai manfaat (umur ekonomis) lebih dari 1 tahun dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai barang dagangan serta nilainya material.

Dari pengertian ini Aktiva tetap mengandung 5 unsur yaitu: kekayaan berwujud, untuk kegiatan normal, umur ekonomisnya lebih dari satu tahun, tidak untuk dijual sebagai barang dagangan dan nilainya matrial (nilainya berarti atau tinggi). Sehingga Aktiva yang tidak digunakan dalam kegiatan operasi normal tidak boleh dikelompokkan pada  Aktiva tetap, misalnya mesin yang belum digunakan dalam kegiatan normal perusahaan.

Umur ekonomis merupakan umur Aktiva tetap mulai dari pembelian sampai dengan Aktiva itu secara ekonomis kurang menguntungkan, yang berarti umur eknomisnya habis. Di samping itu Aktiva tetap juga mempunyai umur teknis, yaitu umur Aktiva tetap sampai dengan Aktiva tetap itu secara teknis sudah tidak dapat dipakai lagi. Berarti umur teknis lebih lama dari umur ekonomis.

Yang termasuk Aktiva tetap antara lain: tanah untuk lokasi usaha, gedung, mesin-mesin produksi, perlatan, kendaraan dan lain-lain. Jadi, Anda harus meletakkan penggolongan akun dengan benar!

Aktiva ini disajikan dalam laporan neraca berdasarkan harga perolehan. Kecuali untuk tanah, harga perolehan Aktiva tetap ini dialokasikan kepada periode-periode akuntansi yang menerima manfaatnya. Jumlah yang dialokasikan pada periode yang berjalan disebut penyusutan(depresiasi) yang dicatat pada perkiraan akumulasi penyusutan. Karena penyusutan diadakan tiap-tiap akhir periode (tiap Tahun) maka akumulasi penyusutan makin lama makin bertambah. Nilai buku akiva tetap sama dengan Harga Perolehan dikurangi Penyusutan.

  • Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets)

Aktiva ini merupakan Aktiva yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi berupa hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan untuk memperoleh pendapatan.

Yang termasuk Aktiva tak berwujud antara lain:

    • Hak Paten, yaitu hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah (Direktorat Paten) kepada perusahaan atau perorangan untuk memanfaatkan penemuan baru.
    • Goodwiil, merupakan keunggulan komperartif yang melekat pada perusahaan secara keseluruhan. Goodwiil memungkinkan perusahaan memperoleh laba yang lebih tinggi dari rata-rata laba perusahaan sejenis dan sebanding. Goodwiil dapat diketahui dari: Produk yang terkenal mempunyai kualitas tinggi; Keunggulan dan keprofesionalan manajemen; Organisasi dan jalur pemasaran yang efisien dan efektif; Lokasi perusahaan yang strategis; Nama perusahaan yang dikenal luas.
    • Hak cipta, yaitu yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan atau perseorangan untuk memperbanyak atau menjual brang-barang hasil karya seni atau karya intelektual (karya tulisan).
    • Merek dagang / trade mark, yaitu hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada orang atau badan usaha untuk menggunakan cap, nama, atau lambang usaha.
    • Frachise, yaitu hak tunggal atau hak istimewa yang diperoleh suatu perusahaan dari perusahaan lain, pemerintah, atau perorangan untuk mengkomersialkan produk proses, teknik atau resep tertentu.

Aktiva tak berwujud inipun tiap tahun disusutkan yang disebut amortisasi.

  • Aktiva Lain-Lain

Aktiva lain-lain adalah kekayaan perusahaan yang tidak dapat diletakkan dalam penggolongan akun, kedalam empat kelompok Aktiva sebelumnya (lancar, investasi jangka panjang, Aktiva tetap dan Aktiva tak berwujud).

Yang termasuk Aktiva lain-lain antara lain:
    • Biaya emisi saham.
    • Biaya pra operasi.
    • Mesin yang tidak dipakai dalam operasi.

Meskipun Aktiva diklasifikasikan menjadi lima, tetapi tidak semua perusahaan memiliki seluruhnya. Pada umumnya perusahaan memiliki lengkap kelima macam Aktiva itu adalah perusahaan-perusahaan besar. Sedangkan perusahaan kecil hanya mempunyai Aktiva lancar dan Aktiva tetap saja. Jadi Anda harus melakunan penggolongan akun dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan.

2. Kewajiban, dengan kepala nomor akun 2

Kewajiban merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang, dalam bentuk penyerahan Aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh transaksi pada masa sebelumnya.

Karena salah satu sumber kekayaan berasal dari kreditur, maka kreditur akan mempunyai tuntutan (klaim) terhadap Aktiva perusahaan, sehingga utang merupakan kewajiban yang harus dilunasi perusahaan kepada kreditur. Kewajiban di klasifikasikan menjadi:

  • Kewajiban Lancar/utang Lancar (jangka pendek), yaitu kewajiban yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari 1 tahun (kuran dari 1 tahun). Yang termasuk kewajiban lancar antara lain :
    • Utang Usaha, yaitu utang yang timbul karena pembelian barang atau jasa secara kredit.
    • Utang Wesel  (Wesel Bayar), yaitu utang yang disertai janji tertulis (promes = surat kesanggupan membayar).
    • Beban Yang Masih Harus Dibayar, misalnya: bungan yang masih dibayar (utang bunga), Gaji yang masih Harus dibayar (utang gaji) dan lain-lain.
    • Pendapatan yang diterima dimuka, misalnya sewa diterima di muka, bunga diterima dimuka, dan lain-lain.
  • Kewajiban jangka panjang: yaitu utang perusahaan yang harus dilunasi dalam waktu lebih dari 1 tahun. Kewajiban jangka panjang terdiri dari:
    • Utang Obligasi, utang ini timbul apa bila perusahaan mengeluarkan (menjual) obligasi.
    • Utang hipotik adalah pinjaman dari bank yang menggunakan jaminan harta tetap (rumah atau tanah).
    • Kredit investor, dapat berupa KIK (Kredit Investasi Kecil), kredit ini tujuannya untuk investasi misal: membeli tambahan mesin, rehab gedung, dan lain-lain. Dapat pula berupa KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen), kredit ini tujuannya untuk modal kerja, misalnya untuk pembelian bahan baku.
  • Kewajiban lain-lain: yaitu utang perusahaan yang tidak dapat digolongkan/dikelompokkan pada kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjang. Yang termasuk kewajiban lain-lain diantaranya :
    • Pendapatan yang ditangguhkan, misal: sewa diterima di muka yang jangka waktunya lebih dari 1 tahun.
    • Utang pada direksi, dan lain-lain.

3. Modal, dengan kepala nomor akun 3

Sumber kekayaan di samping dari pinjaman (kredit) juga berasal dari pemilik, sehingga pemilik juga mempunyai hak atas kekayaan (Aktiva) perusahaan. Sumber kekayaan dari pemilik inilah yang disebut sebagai Modal. Oleh sebab itu yang disebut modal adalah hak pemilik atas Aktiva perusahaan atau utang perusahaan kepada pemilik. Karena kreditur mempunyai hak lebih dahulu terhadap Aktiva perusahaan dibanding pemilik, maka modal disebut Aktiva netto.

4. Pendapatan, dengan kepala nomor akun 4

Pendapatan adalah hasil dari kegiatan usaha perusahaan yang dapat meningkatkan jumlah Aktiva atau penurunan kewajiban. Hasil kegiatan usaha ini berasal dari penjualan barang atau jasa, penyewaan Aktiva, meminjamkan uang dan aktivitas usaha lainnya dalam satu periode.

Peningkatan Aktiva yang berasal dari pembelian harta, investasi oleh pemilik dengan pinjaman, tidak termasuk pendapatan. Pendapatan digolongkan menjadi dua yaitu :

Pendapatan Usaha, yaitu hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha pokok perusahaan. Misalnya: pendapatan pengangkutan, pendapatan sewa, pendatan tour dan lain-lain.
Pendapatan Di luar Usaha /Lain-lain, yaitu pendapatan yang diterima dari luar kegiatan utama perusahaan. Misalnya: pendapatan bunga dari bank, laba atas penjualan Aktiva tetap.

5. Beban, dengan kepala nomor akun 5

Beban merupakan biaya (pengorbanan) yang terjadi untuk memperoleh pendapatan. Beban dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

Beban Usaha, yaitu biaya yang terjadi dari aktivitas usaha pokok (utama) perusahaan. Contoh: beban gaji, beban sewa, dan lain-lain.

Beban Lain-lain, yaitu biaya yang terjadi dari aktivitas diluar usaha utama perusahaan. Contoh: beban bunga bank, rugi penjualan Aktiva tetap, dan lain-lain.


Pengertian kelompok akun dalan penggolongan akun

1. Akun itu sendiri terbagi atas

  • 1. Akun Riil

Akun riil merupakan unsur Neraca, terdiri dari Harta, Modal, dan Utang. Akun riil hanya dicatat di kolom Neraca.

  • 2. Akun Nominal

Akun nominal adalah unsur laba/rugi, terdiri atas Beban dan Pendapatan. Akun nominal hanya dicatat di kolom laba rugi.

Harta
Harta adalah semua benda operasional (uang atupun benda lainnya) yang digunakan untuk menjalankan perusahaan. Harta diklasifiksikan menjadi beberapa bagian, yaitu:
a. Kas
kas adalah uang tunai yang disimpan dengan tujuan untuk menjalankan perushaan. Jumlah kas akan selalu berubah jika terjadi pengeluaran dan akan bertambah jika terjadi pendapatan.(ingat ! kas hanya berbentuk tunai)
b. Piutang
adalah pendapatan yang belum diterima oleh perusahaan. Walaupun piutang tidak menambah kas (karena tidak ada uang tunai yang masuk) tetapi kas telah menambah jumlah modal perusahaan.
c. Perlengkapan (bahan habis pakai)
perlengkapan adalah semua benda utama yang digunakan dalam menjalankan usaha. Seperti, oli, ban, minyak.
d. Peralatan
adalah semua benda pendukung yang dipakai untuk menjalankan usaha. Seperti, tang, perkakas, kulkas dan lainnya
e. Beban dibayar muka
adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar beban yang belum menjadi kewajiban. Contoh: Ibu Tina membayar sewa tempat untuk masa 1 tahun sebesar Rp 22.500.000.

2. Utang

Hutang adalah kewajiban pelunasan kepada pihak lain atas transaksi yang terjadi di masa lalu (UTANG=HARTA-MODAL).

a. Utang usaha

Yaitu kewajiban perusaahaan atas pembelian barang/jasa yang dibayar secara kredit.

b. Pendapatan diterima dimuka

Adalah pendapatan yang belum menjadi hak perusahaan, tetapi telah diterima.hal ini terjadi ketika seorang pelanggan membayar sebelum barang/jasa telah diterimanya. Itu artinya perusahaan mempunyai kewajiban untuk menyelesaikan barang/jasa yang menjadi hak pelanggan.

3. Modal/Capital

Modal adalah harta yang telah dikurangi dengan beban yang ada (MODAL=HARTA-BEBAN). Modal adalah hak resmi pemilik perusahaan.

4. Pendapatan

Pendapatan adalah pemasukan yang akan menambah modal dan akan pula menambah kas(jika berbentuk tunai, tapi bila berupa piutang maka hanya akan menambah modal.). dan berikut saya sajikan beberapa bentuk pendapatan:

a. Pendapatan Operasional

Adalah pendapatan yang diterima dari hasil pengerjaan jasa/barang milik pelanggan. (contoh: pendapatan jasa angkutan)

b. Pendapatan Non Operasional

Adalah pendapatan yang diperolah diluar usaha pokok (contoh: pendapatan bunga dan pendapatan komisi.)

5. Beban

Beban adalah pengorbanan yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan untuk tetap menjalankan operasional perusahaan.

Contoh: beban gaji/karyawan, beban listrik, beban sewa(tempat), dan beban lain-lainnya.

Penggolongan akun akuntansi
Penggolongan akun dalam Akuntansi: Harta, kewajiban, pendapatan dan beban.

Laporan keuangan ada 3 bagian yang terpenting dan yang harus disajikan

  • Laporan Rugi/Laba

  • Laporan Perubahan Modal atau Laporan Laba Ditahan

  • Neraca

Untuk bagian laporan rugi/laba kelompok / penggolongan akun yang berhubungan, yaitu pendapatan dan beban. Dan untuk kelompok harta, kewajiban, dan modal akan berhubungan dengan laporan keuangan perubahan modal atau laba ditahan dan berhubungan dengan neraca.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Accounting CoachCorporate Finance Institute

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Anggaran Tak Bersisa (Zero Base Budgeting) | Definisi, fitur…

Anggaran Tak Bersisa Setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan berasal dari proses tertentu: perencanaan. Perencanaan yang dinyatakan dalam bentuk investasi dan tujuan keuangan adalah...
PinterPandai
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *