Resiko Kredit

Apakah itu risiko kredit? Resiko kredit mirip dengan potensi kerugian yang ditanggung bank segera setelah meminjamkan uang kepada pelaku ekonomi (pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi seperti produsen, distributor dan konsumen). Jika debitur, baik perorangan maupun perusahaan, tidak dapat melunasi utangnya pada saat jatuh tempo, maka bank akan kehilangan sebagian dana yang dipinjamkannya secara angsuran.

Pentingnya risiko kredit tergantung pada 3 parameter utama:

jumlah hutang,
kemungkinan default (wanprestasi atau gagal bayar),
proporsi non-recovery dalam hal terjadi wanprestasi oleh debitur.

Jenis risiko kredit

Pasar kredit adalah pasar keuangan dengan ukuran raksasa. Ini mencakup beberapa jenis kredit: kredit langsung yang diberikan oleh bank, klaim obligasi dan risiko pihak lawan yang dihasilkan oleh transaksi derivatif (forward, future, swap, dll.).

Pengingat: derivatif adalah instrumen keuangan berdasarkan sekuritas yang dapat dialihkan atau indeks pasar yang mendasarinya.

Risiko kredit tidak tetap pada waktunya, tetapi dapat berkembang sesuai dengan berbagai parameter yang dapat mempengaruhi solvabilitas debitur (perorangan atau perusahaan). Penilaian risiko kredit tergantung pada elemen internal perusahaan, tetapi juga pada faktor kontekstual.

Di antara risiko utama, para ekonom membedakan:

1. Risiko operasional

Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan bank untuk menilai risiko kredit yang mungkin terjadi setelah kegagalan internal atau peristiwa eksogen.

2. Risiko Likuiditas

Debitur berada dalam situasi tidak likuid yang tidak memungkinkan untuk melunasi utangnya. Situasi ini, sementara atau definitif, dapat dihasilkan dari pengajuan kebangkrutan, krisis sektoral, dll.

3. Risiko berdaulat (gagal bayar utang negara)

Hal itu terjadi ketika suatu Negara gagal atau membalikkan konvertibilitas mata uang nasionalnya. Sungguh, risiko ini sangat sulit diprediksi. Demikian pula, perubahan politik dapat mempengaruhi tingkat suku bunga dan mengubah pengembalian finansial dana yang dipinjamkan oleh investor.

Bagaimana cara menghitung biaya risiko?

Biaya risiko atas outstanding akan dihitung dengan mengaitkan biaya beban risiko (lebih dari empat kuartal bergulir) dengan pinjaman yang belum dibayar (rata-rata empat kuartal terakhir, awal periode).

Rumus umum

EL = PD × LGD × EAD = PD × (1 RR) × EAD,
di mana :

PD = probability of default (probabilitas default)
LGD = loss given default (kerugian yang diberikan default)
EAD = exposure at default (eksposur pada default)
RR = recovery rate (tingkat pemulihan) (RR = 1 LGD).

Kerugian yang diharapkan ditutupi oleh pendapatan (suku bunga, biaya) dan provisi kerugian pinjaman
(berdasarkan tingkat penurunan nilai yang diharapkan).

Penilaian risiko kredit

Regulasi kehati-hatian memberikan batasan yang ketat bagi bank dalam mengelola risiko dan mengalokasikan modal.

Risiko kredit terkait dengan kualitas peminjam. Untuk mengidentifikasinya, bank menilai risiko yang melekat pada setiap pelanggan mereka serta risiko keseluruhan dari portofolio pinjaman mereka. Dalam praktiknya, ketika seorang individu atau IKM/UKM datang mengetuk pintu bank, risiko yang diwakilinya dinilai berdasarkan analisis file kredit dan dimitigasi dengan pengambilan jaminan. Pengendalian risiko juga melibatkan kalibrasi jalur kredit yang diberikan. Dalam hal pembiayaan untuk perusahaan besar, peringkat yang diberikan lembaga kredit kepada perusahaan-perusahaan ini berdasarkan kekuatan finansial dan prospek masa depan mereka memungkinkan investor untuk menilai risiko kredit dengan lebih baik.

Karena setiap transaksi mengubah eksposur risiko bank, risiko tersebut dinilai pada tingkat kelompok (konsolidasi). Perhitungan eksposur global memperhitungkan sifat transaksi (neraca /off-balance sheet) dan jatuh tempo pinjaman.

Pengingat: rekening administratif mencakup komitmen yang diberikan atau diterima yang tidak menimbulkan entri neraca. Di antara mereka, kita dapat menemukan komitmen kontrak, dll.

Risiko kredit: produk lindung nilai

Derivatif kredit adalah produk keuangan yang memberi bank dan perusahaan kemungkinan untuk mengelola risiko pihak lawan dari portofolio pinjaman atau pinjaman mereka. Produk-produk ini berguna untuk lindung nilai terhadap risiko kredit, bank yang mencari perlindungan menjual semua atau sebagian risiko kepada investor yang siap menanggungnya dengan imbalan imbalan seperti, misalnya, dengan sekuritisasi.

Di antara produk-produk ini, credit default swaps (CDS) secara khusus memberikan kemungkinan untuk mentransfer risiko default dari kredit yang mendasarinya ke agen keuangan lain, penjual perlindungan.

Asuransi kredit. Ini menjamin perusahaan atau bank terhadap default oleh peminjam, apakah situasinya adalah kesalahan mereka atau karena kendala eksternal.
Anjak piutang. Teknik ini memungkinkan perusahaan untuk membiarkan pihak ketiga menanggung risiko mengumpulkan faktur perusahaan dengan imbalan pembayaran komisi.

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: CleverlySmart, WallStreetMojo, ReadyRatios

Sumber foto: Pixabay

Risiko Kredit | Definisi, Jenis dan Evaluasi Penilaian