Hari Pahlawan 10 November 1945 | Fakta Menarik dan Pesan Dari Pahlawan-Pahlawan Indonesia

5 min read

Hari Pahlawan

Selamat Hari Pahlawan – Terima Kasih Untuk Para Pahlawanku!

Pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Tanpa keberanian, perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, kemerdekaan dan pembangunan belum tentu dapat kita nikmati sekarang. Selamat Hari Pahlawan!

Hari Pahlawan untuk memperingati Pertempuran Surabaya tahun 1945, di mana tentara dan milisi pro-kemerdekaan Indonesia berperang melawan pasukan Inggris dan Belanda sebagai bagian dari Revolusi Nasional Indonesia.

Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal pada tanggal 10 November. Dirayakan untuk mengenang pertempuran heroik antara pasukan Indonesia dengan Sekutu yang dipimpin oleh tentara Inggris. Pertempuran tersebut merupakan simbol perlawanan dan nasionalisme Indonesia.

Hari istimewa ini ditandai dengan libur nasional nasional di Indonesia, dengan parade ke seluruh pelosok negeri. Secara historis, pertempuran sengit terjadi pada November 1945 di Surabaya, Jawa Timur. Tertarik untuk mengetahui beberapa fakta menarik seputar Hari Pahlawan Nasional? Ayo cari tahu!

Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Britania Raya. Peristiwa peperangan besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November.

Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Fakta Menarik tentang Hari Pahlawan Nasional

Nah, pertempuran yang terjadi di Surabaya itu merupakan kerugian taktis bagi Indonesia. Namun, itu dianggap sebagai kemenangan strategis bagi negara. Simak beberapa fakta tentang Hari Pahlawan:

1. Untuk mengenang pengorbanan jiwa

Tak hanya mengenang pengorbanan para pahlawan Indonesia, tapi juga memperingati peristiwa besar tahun 1945.

Peristiwa ini merupakan konflik bersenjata dalam skala besar setelah Kemerdekaan Indonesia. Kejadian ini bermula sejak Belanda mengibarkan bendera di atas Hotel Yamato / Hotel Oranje (sekarang menjadi Hotel Majapahit) yang memicu kemarahan masyarakat Surabaya karena terkesan menghina kedaulatan Indonesia yang merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah kejadian ini melambung, terjadilah perang pertama antara tentara Indonesia versus tentara asing yaitu tentara Inggris yang menduduki Kota Surabaya saat itu.

2. Pertempuran Surabaya

Dahulu kala, pasukan Inggris mendarat di Surabaya sebagai bagian dari penerimaan penyerahan Jepang oleh Sekutu. Tujuan mereka juga untuk memulihkan tahanan mereka.

Puncak pertempuran terjadi pada November 1945 di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu, pemuda Indonesia bersatu untuk melawan sekutu. Mereka bertarung menggunakan senjata serta bambu runcing, yang secara harfiah berarti ‘bambu runcing’.

Ribuan tentara Indonesia tewas dalam pertempuran itu. Itu adalah pertempuran pertama setelah kemerdekaan Indonesia dan pertempuran paling dahsyat yang pernah terjadi dalam sejarah negara.

Baca juga ? Wisata Surabaya – Tempat Liburan, Seni dan Budaya, Kuliner dan Shopping

3. Bung Tomo, seorang Pemimpin Revolusi

Bung Tomo memainkan peran sentral dalam Pertempuran Surabaya. Dia mendirikan Radio Pemberontakan (Radio Rebellion), yang mempromosikan persatuan dan semangat juang di kalangan pemuda. Setiap kali berpidato, ia selalu menggunakan kata-kata yang emosional dan kuat yang berhasil mendesak baik warga sipil maupun tentara untuk bertindak.

4. A.W.S Mallaby Meninggal (pemimpin pasukan sekutu yang tewas dalam peristiwa 30 oktober 1945 di Surabaya)

Perwira Angkatan Darat Inggris Brigadir Jenderal A.W. S Mallaby meninggal pada malam hari tanggal 30 Oktober 1945 dalam garis pertempuran. Hal ini menyebabkan ketegangan yang kuat dan Inggris mulai melawan. Mereka mulai menyerang kota dari udara dan laut. Butuh waktu tiga hari bagi Inggris untuk menaklukkan separuh kota. Namun, pertarungan tersebut berlangsung sekitar tiga minggu sebelum mereka memenangkan pertarungan tersebut.

4. Kalah dengan tentara Inggris, Tapi Kemenangan untuk Indonesia

Meski Indonesia kalah dalam pertempuran tersebut, namun tanggal 10 November dikenang sebagai kemenangan bagi Indonesia. Mengapa demikian? Karena itu menunjukkan keberanian dan tekad rakyat Indonesia yang mendapat respek dari pasukan Sekutu. Pasukan Sekutu terinspirasi oleh perjuangan kemerdekaan Indonesia dan mereka mulai menunjukkan solidaritas dengan menolak ikut pertempuran.

5. Dirayakan Setiap Tahun

Karena pentingnya Pertempuran Surabaya, setiap tahun masyarakat Indonesia memperingati setiap tahun dengan mengunjungi beberapa situs bersejarah. Di beberapa tempat, Anda juga akan mendengar lagu-lagu patriotik Indonesia dimainkan. Televisi sering menayangkan film bertema kebangsaan, iklan dan acara bincang-bincang.

Maksud Dan Tujuan Untuk Memperingati Hari Pahlawan

Maksud

Mengenang dan menghormati perjuangan para pahlawan dan pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan.

Tujuan

  • Membangun ingatan kolektif untuk menggerakan kesadaran berbangsa dan bernegara yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Memperkokoh Nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial demi tegak dan utuhnya NKRI.
  • Meningkatkan kebanggaan sebagai bangsa dan negara Indonesia.

Hari Pahlawan

Pesan Dari Pahlawan-Pahlawan Indonesia

Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang

“ Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya ”.
( Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut / rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah).

Pesan Pahlawan Nasional Jenderal Sudirman

“ Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”.
( Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan
Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).

Pesan Pahlawan Nasional Prof. DR. R. Soeharso

“ Right or Wrong my country, lebih-lebih kalau kita tahu, negara kita dalam keadaan bobrok, maka justru saat itu pula kita wajib memperbaikinya ”.
(Pernyataannya sebagai seorang nasionalis dan patriot).

Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH

“ Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri ”.
(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia
menjabat sebagai sekretaris).

Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi

“ Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi ”.
(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).

Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif

“ Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama ”
(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).

Pesan Pahlawan Nasional Abdul Muis

“ Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang ”.
(Menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi, ketika Abdul Muis melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai
anggota Volksraad dan sebagai wakil SI).

Pesan Pahlawan Nasional Pangeran Sambernyowo / KGPAA Mankunegoro I

– Rumongso melu handarbeni (merasa ikut memiliki)
– Wajib melu hangrungkebi (wajib ikut mempertahankan)
– Mulat sario hangroso wani (mawas diri dan berani bertanggung jawab).
(Merupakan prinsip Tri Dharma yang dikembangkan oleh Mangkunegoro I).

Baca juga ? Krama Inggil Alus dan Krama Madya: Lugu, Andhap dan Alus – Bahasa Jawa – Beserta Contoh Soal dan Jawaban

Pesan Pahlawan Nasional Pattimura

“Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-Pattimura muda akan bangkit”
(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).

Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare

“Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku”
(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).

Bung Tomo

Sutomo - Bung Tomo
Sutomo (Bung Tomo, Mayor Jenderal Soetomo) Sang Pembakar Perlawanan Surabaya

“Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”.
(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang
dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak
akan kita mau menyerah kepada siapapun juga.”
(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)

Gubenur Suryo

“Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali”
(Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya)

Soekarno

“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.”
(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)

“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”
(Pidato HUT Proklamasi 1963)

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”
“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”

Moh. Hatta

“Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”

R.A. Kartini

“Tahukah engkau semboyanku? Aku mau! 2 patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata “Aku tidak dapat!” melenyapkan rasa berani. Kalimat “Aku mau!” membuat kita mudah mendaki puncak gunung”.

Ki Hadjar Dewantara

Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh)
Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat)
Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
(Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922 dan hingga kini masih dipakai
dalam dunia pendidikan).

Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *