Saham Blue Chip Adalah

Saham Blue chip adalah sebuah istilah dalam pasar modal yang mengacu pada saham dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan stabil dan liabilitas dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Istilah ini berasal dari istilah di kasino, di mana blue chips mengacu pada chip yang memiliki nilai paling besar.

Saham blue chip biasanya memberikan dividen secara reguler, bahkan ketika bisnis berjalan lebih buruk dari biasanya.

Pengertian Saham Blue Chip

Pengertian saham blue chip (blue chip stock) bisa didapatkan dengan kombinasi dari beberapa indikator berikut sebagai acuan untuk mengelompokkan perusahaan tersebut kedalam kategori blue chip:

1. Kapitalisasi

Saham dari perusahaan blue chip harus memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar (trilyun). Dengan demikian akan lebih sulit pasar untuk melakukan manipulasi harga.

2. Likuiditas (persentase kepemilikan publik yang beredar cukup banyak)

Meskipun kapitalisasi yang cukup besar, masih harus dilihat lagi berapa persen sahamnya yang dimiliki publik (beredar di bursa). Jika kepemilikian publik terlalu sedikit, maka harga saham juga akan mudah dimanipulasi. Sahamnya menjadi tidak likuid di bursa. Jika anda memiliki sahamnya untuk trading, akan sulit untuk masuk dan keluar karena tipikal trading cendrung jangka pendek.

3. Lama perusahaan melantai di bursa

Lamanya perusahaan melantai di bursa juga penting, untuk mengetahui aktifitas (track record) saham tersebut dalam suatu periode. Kita akan pakai patokan paling minimal 5 tahun.

4. Kinerja perusahan dan stabilitas kinerjanya

Dan yang paling penting adalah bagaimana kinerja perusahaan selama kurun waktu tertentu. Apakah setiap tahun perusahaan memperoleh laba? Apakah labanya selalu meningkat dari tahun ke tahun? Apakah besarnya laba cukup signifikan dibandingkan dengan modal perusahaan? Kita akan pakai patokan kinerja yang baik dan tumbuh selama 5 tahun.

Stabilitas kinerja juga perlu diperhitungkan. Harus perusahaan yang selalu memperoleh laba (kalaupun sempat merugi pada suatu tahun, maka ditahun berikutnya harus kembali memperoleh laba dan membalikkan kerugian tahun sebelumnya).

Dan ini memastikkan bahwa perusahaan setiap tahunnya selalu mampu membayarkan dividen bagi pemegang sahamnya.

Catatan:
Saham BLUE CHIP (blue chips stock) tidak otomastis merupakan GROW STOCK. Untuk memilih mana yang merupakan grow stock ( sahamnya cendrung makin naik meski kapitalisasinya kecil ) harus dicermati terus laporan keuangannya selama paling tidak 4 tahun berturut-turut untuk mengetahui pertumbuhannya (kinerja keuangan).

Cara Membeli Saham Blue Chip Yang Aman – Contoh Saham Indonesia Yang Aman

Asal-Usul Saham Blue Chip

Seperti layaknya sifat berisiko tinggi dari pengambilan saham, istilah “blue chip” berasal dari poker. Kumpulan chip poker paling sederhana termasuk chip putih, merah, dan biru, dengan tradisi mendikte bahwa blues memiliki nilai tertinggi. Jika chip putih bernilai $ 1, merah biasanya bernilai $ 5, dan biru $ 25.

Di Amerika Serikat abad ke-19, ada cukup banyak tradisi menggunakan chip biru untuk nilai yang lebih tinggi yang “blue chip” dalam kata benda dan kata sifat yang menandakan chip bernilai tinggi dan properti bernilai tinggi dibuktikan sejak 1873 dan 1894, masing-masing.

Konotasi yang mapan ini pertama kali diperluas ke rasa saham blue-chip pada tahun 1920-an.

Menurut cerita rakyat perusahaan Dow Jones, ekstensi rasa ini diciptakan oleh Oliver Gingold (karyawan awal perusahaan yang akan menjadi Dow Jones) sekitar tahun 1920-an, ketika Gingold berdiri oleh ticker saham di perusahaan pialang yang kemudian menjadi Merrill Lynch.

Melihat beberapa perdagangan di $ 200 atau $ 250 per saham atau lebih, dia berkata kepada Lucien Hooper dari broker saham W.E. Hutton & Co. yang ia maksud untuk kembali ke kantor untuk “menulis tentang saham-saham blue-chip” ini.

Telah digunakan sejak, awalnya mengacu pada saham mahal, lebih umum digunakan saat ini untuk merujuk ke saham berkualitas tinggi.

Contoh Saham Blue Chip Amerika

• IBM Computer Services

• Exxon Mobil Corp. XOM Integrated Oil & Gas

• Chevron Corp. CVX Integrated Oil & Gas

• Procter & Gamble Co. PG Nondurable Household Products

• 3M Co. MMM Diversified Industrials

• Johnson & Johnson JNJ Pharmaceuticals

• McDonald’s Corp. MCD Restaurants & Bars

• Wal-Mart Stores Inc. WMT Broadline RetailersUnited Technologies Corp. UTX Aerospace

• Coca-Cola Co. KO Soft Drinks

• Boeing Co. BA Aerospace

Contoh Saham Blue Chip Indonesia

• Gudang Garam (GGRM)

• Telekomunikasi Indonesia (TLKM)

• Bank Rakyat Indonesia (BBRI)

• Bank Mandiri (BMRI)

• Bank Central Asia (BBCA)

• Bank Negara Indonesia (BBNI)

• Perusahaan Gas Negara (PGAS)

• United Tractors (UNTR)

Contoh Saham Blue Chip Rusia

• Sberbank (SBERP)

• Sberbank SBER Banking

• VTB VTBR Banking

• SeverStal CHMF Mining and steel metallurgy

• NorNickel GMKN Precious and non-ferrous metals

• Gazprom GAZP Oil & gas

• Lukoil LKOH Oil & gas

• Uralkaliy URKA Fertilizers

• Rosneft ROSN Oil & gas

• Rostelecom RTKM Telecommunication

Contoh Saham Blue Chip Jepang

• Fast Retailing

• Fanuc

• SoftBank Group Corp (SFTBY)

• Kyocera

• Honda Motor

• KDDI

• Shin-Etsu Chemical

• Canon

• Secom

• Toyota Motor

Contoh Saham Blue Chip Kanada

• Royal Bank of Canada RY Financials

• Toronto-Dominion Bank TD Financials

• Bank of Nova Scotia Halifax BNS Financials

• Suncor Energy Inc SU Energy

• Bank of Montreal BMO Financials

• Canadian National Railways CNR Industrials

• Enbridge Inc ENB Energy

• Canadian Natural Resources CNQ Energy

• BCE Inc BCE Telecommunication Services

• Valeant Pharmaceuticals International Inc. VRX Health Care

Contoh Saham Blue Chip Inggris

• Royal Dutch Shell PLC – A (LSE)

• BP PLC

• HSBC Holdings plc (HSBA)

• Vodafone Group

• GlaxoSmithKlin

• Rio Tinto Group

• Royal Bank of Scotland Group

• Anglo American

• British American Tobacc

• BG Group

Catatan penting

Penting untuk melakukan riset yang cermat sebelum membeli saham, termasuk menganalisis kinerja keuangan, tren industri, dan prospek pertumbuhan perusahaan. Selain itu, pertimbangkan juga untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau broker saham untuk mendapatkan pandangan yang lebih mendalam sebelum membuat keputusan investasi. Perlu diingat, investasi saham selalu memiliki risiko, jadi pastikan untuk melakukan diversifikasi portofolio dan hanya menginvestasikan dana yang Anda siapkan untuk jangka panjang.

Bacaan Lainnya