1 Samuel – Pasal 1-31

17 min read

1 Samuel – Pasal 1-31

Kitab Samuel merupakan evalusi teologis terhadap jabatan raja secara umum dan keturunan raja, terutama Daud, secara khusus. Tema utama kitab ini diperkenalkan dalam puisi pembukaan (“Nyanyian Hana”): (1), kekuasaan mutlak Yahweh, Allah Israel; (2), pergantian keberuntungan manusia; dan (3), jabatan raja. Tema-tema ini dinyatakan dalam riwayat tiga tokoh utama: Samuel, Saul dan Daud.


Pasal 1 (Total ayat 28)

1) [Keluarga Elkana Beribadat di Silo] Ada seorang laki-laki namanya Elkana dari keluarga Zuf yang tinggal di Rama di daerah pegunungan Efraim. Ia anak Yeroham. Yeroham anak Elihu, Elihu anak Tohu, Tohu anak Zuf dari keluarga Efraim.

2) Elkana mempunyai dua istri, satu bernama Hana dan yang lain Penina. Penina mempunyai anak-anak, tetapi Hana tidak.

3) Dari waktu ke waktu Elkana meninggalkan Rama kotanya untuk mengunjungi Silo. Elkana menyembah TUHAN Yang Mahakuasa di Silo dan memberikan persembahan kepada Tuhan di sana. Di tempat itu kedua anak Imam Eli, yaitu Hofni dan Pinehas, bertugas sebagai imam TUHAN.

4) Setiap kali Elkana memberikan persembahannya, ia juga selalu memberikan sebagian dari makanan itu kepada Penina istrinya dan anak-anaknya.

5) Elkana selalu memberikan bagian yang sama kepada Hana, walaupun TUHAN telah menutup kandungannya. Elkana melakukan hal itu karena Hana adalah istrinya yang sungguh-sungguh dicintainya.

6) [Penina Mengacau Hana] Penina sering mengacaukan hati Hana dan membuatnya sedih. Hal itu dilakukannya karena TUHAN tidak membuat Hana bisa melahirkan anak.

7) Itu terjadi setiap tahun ketika keluarga mereka pergi ke rumah TUHAN di Silo. Penina membuat Hana sangat gelisah sehingga dia mulai menangis dan tidak mau makan. Setahun hal itu terjadi,

8) Elkana suaminya bertanya kepadanya, “Hana, mengapa engkau menangis? Mengapa engkau tidak mau makan? Mengapa engkau begitu sedih? Aku milikmu. Bukankah itu lebih baik daripada mempunyai 10 anak laki-laki?”

9) [Doa Hana] Setelah selesai makan dan minum, Hana berdiri diam-diam dan pergi berdoa kepada Tuhan. Imam Eli sedang duduk di kursi dekat gerbang Tempat Kudus TUHAN.

10) Hana sangat sedih sehingga ia terus-menerus menangis berdoa kepada TUHAN.

11) Secara khusus dia berjanji kepada Allah, katanya, “Ya TUHAN Yang Mahakuasa, Engkau tahu betapa besar kesedihanku, ingatlah aku dan jangan lupakan aku. Jika Tuhan menganugerahkan kepadaku seorang anak laki-laki, aku akan menyerahkan dia kepada-Mu. Ia menjadi milik-Mu untuk selamanya, dan selaku orang yang bernazar, ia tidak akan minum anggur atau minuman keras, dan tidak ada yang akan memotong rambutnya.”

12) Hana berdoa kepada TUHAN sangat lama. Eli memperhatikan mulutnya ketika dia berdoa.

13) Hana berdoa dalam hatinya, bibirnya bergerak-gerak, tetapi tidak ada kata-kata yang terdengar. Eli menyangka bahwa ia sedang mabuk.

14) Eli mengatakan, “Engkau terlalu banyak minum. Sudah waktunya menjauhkan anggur itu.”

15) Hana menjawab, “Tuanku, setetes anggur atau bir tidak kuminum, aku sangat sedih, aku telah mengeluarkan semua kesusahanku kepada TUHAN dalam doaku.

16) Janganlah anggap aku perempuan jahat. Aku berdoa begitu lama karena begitu banyak deritaku dan kesedihanku.”

17) Jawab Eli, “Pergilah dalam damai, semoga Allah Israel memberikan kepadamu semua keinginanmu.”

18) Berkatalah Hana, “Kiranya Tuanku senang dengan hamba.” Kemudian Hana pergi dan memakan sesuatu dan wajahnya menjadi cerah kembali.

19) Keesokan paginya bangunlah Elkana sekeluarga. Mereka sujud di hadapan TUHAN lalu pulang ke rumahnya di Rama. [Samuel Lahir] Elkana mengadakan hubungan suami istri dengan Hana dan TUHAN mengingat Hana.

20) Setahun sejak saat itu, Hana mengandung dan melahirkan seorang bayi laki-laki, yang diberi nama Samuel. Ia berkata, “Namanya Samuel karena aku telah memohonnya dari TUHAN.”

21) Elkana sekeluarga pergi lagi ke Silo untuk memberikan persembahan tahunannya sesuai janjinya kepada TUHAN.

22) Hana tidak turut dengan mereka, dia berkata kepada suaminya, “Setelah anakku berhenti menyusui, dia akan kubawa ke Silo dan menyerahkannya kepada TUHAN. Dia akan menjadi orang yang bernazar. Ia akan tinggal di Silo.”

23) Elkana suaminya mengatakan, “Lakukanlah yang kaupikir adalah terbaik bagimu. Tetaplah tinggal di sini hingga bayimu berhenti menyusui, semoga TUHAN berkenan menepati janji-Nya.” Demikianlah Hana tinggal di rumah untuk merawat anaknya sampai dia berhenti menyusui.

24) [Hana Membawa Samuel kepada Eli di Silo] Ketika anak itu berhenti menyusui, Hana membawanya ke rumah TUHAN di Silo. Ia juga membawa seekor sapi berumur tiga tahun, 22 liter tepung, dan sebotol anggur.

25) Mereka pergi menghadap Tuhan. Elkana menyembelih sapi untuk dipersembahkan sebagai kurban kepada Tuhan sebagaimana biasa dilakukannya. Kemudian Hana memberikan anak itu kepada Eli.

26) Hana berkata kepada Eli, “Maaf Tuanku, akulah perempuan yang sama ketika beberapa waktu lalu berdiri di samping Tuan berdoa kepada TUHAN.

27) Aku berdoa untuk anak ini, dan TUHAN telah mendengarkan doaku. Ia memberikan anak ini kepadaku.

28) Sekarang aku mempersembahkan anak ini untuk TUHAN. Dia akan berbakti kepada TUHAN seumur hidupnya.” Kemudian Hana meninggalkan anak itu di sana dan beribadat kepada TUHAN.

Pasal 2 (Total ayat 36)
Pasal 3 (Total ayat 21)
Pasal 4 (Total ayat 22)
Pasal 5 (Total ayat 12)
Pasal 6 (Total ayat 21)
Pasal 7 (Total ayat 17)
Pasal 8 (Total ayat 22)
Pasal 9 (Total ayat 27)
Pasal 10 (Total ayat 27)
Pasal 11 (Total ayat 15)
Pasal 12 (Total ayat 25)
Pasal 13 (Total ayat 23)
Pasal 14 (Total ayat 52)
Pasal 15 (Total ayat 35)
Pasal 16 (Total ayat 23)
Pasal 17 (Total ayat 58)
Pasal 18 (Total ayat 30)
Pasal 19 (Total ayat 24)
Pasal 20 (Total ayat 42)
Pasal 21 (Total ayat 15)
Pasal 22 (Total ayat 23)
Pasal 23 (Total ayat 29)
Pasal 24 (Total ayat 22)
Pasal 25 (Total ayat 44)
1) [Daud dan Nabal] Samuel telah meninggal. Seluruh Israel berkumpul dan berkabung. Mereka menguburkan Samuel di rumahnya di Rama. Kemudian Daud pergi ke Padang Gurun Maon.

2) Ketika itu ada seorang laki-laki yang sangat kaya tinggal di Maon. Dia memiliki perusahaan di Karmel. Ia mempunyai 3.000 domba dan 1.000 kambing. Dia pergi menggunting bulu dombanya.

3) Nama orang itu Nabal dari keluarga Kaleb. Nama istrinya Abigail, seorang yang bijak dan cantik, sedangkan suaminya bersifat kasar dan licik.

4) Daud berada di padang gurun dan dia mendengar bahwa Nabal sedang menggunting bulu dombanya.

5) Daud mengirim 10 anak muda untuk berbicara dengan Nabal. Daud mengatakan, “Pergilah dan jumpai Nabal di Karmel lalu sampaikan kepadanya salamku.”

6) Daud berpesan kepada Nabal demikian, “Aku berharap supaya engkau dan keluargamu dalam keadaan selamat, begitu juga dengan segala yang kaumiliki.

7) Aku baru saja mendengar berita bahwa engkau sedang mengerjakan pengguntingan bulu domba. Ketika para gembalamu bersama kami, kami memperlakukan mereka dengan baik dan tidak ada apa-apa yang hilang dari mereka selama mereka bersama kami di Karmel.

8) Tanyalah kepada para bawahanmu, mereka akan membenarkan hal itu. Berbaikhatilah kepada orang muda ini, karena kami datang pada saat bersukacita. Berikanlah kepada mereka yang dapat engkau sumbangkan. Silakan, lakukanlah itu untukku, aku Daud sahabatmu.”

9) Ketika orang suruhan Daud itu sampai di tempat Nabal, mereka menyampaikan pesan Daud.

10) Nabal berkata kepada mereka, “Siapakah Daud itu? Siapakah anak Isai itu? Banyak hamba yang meninggalkan majikannya.

11) Aku punya roti dan air serta daging dari hewan yang kupotong untuk para anak buahku yang menggunting bulu dombaku, tetapi aku tidak mau memberikan itu untuk orang yang tidak kukenal dari mana asalnya.”

12) Orang suruhan Daud meninggalkan tempat Nabal dan melaporkan kepada Daud segala sesuatu yang dikatakan Nabal.

13) Kemudian Daud berkata kepada bawahannya, “Sandanglah pedangmu.” Daud dan para pengikutnya menyandang pedang mereka — mereka berjumlah 400 orang — sementara 200 orang tinggal menjaga perbekalan.

14) [Abigail Mencegah Bencana] Salah seorang hamba Nabal menceritakan kepada Abigail istri Nabal, katanya, “Daud telah mengirim suruhannya menemui tuan kita untuk menyampaikan salamnya, tetapi mereka dimaki-makinya.

15) Sedangkan orang itu sangat ramah terhadap kami. Mereka memperlakukan kami dengan baik selama kami bersama mereka dan tidak ada satu pun milik kami yang hilang.

16) Mereka seakan-akan seperti tembok penjagaan sekeliling kami siang maupun malam selama kami menggembalakan domba kami.

17) Sekarang pikirkanlah tentang hal itu dan putuskan yang dapat kauperbuat sebab malapetaka akan menimpa tuan kita dan seluruh keluarganya. Dia orang yang begitu bodoh sehingga tidak seorang pun dapat berbicara dengan dia.”

18) Abigail segera bertindak, dia mengambil 200 potong roti, dua kantong kulit berisi anggur, lima domba yang sudah dimasak, gandum panggang sebanyak kira-kira 37 liter, 2,2 liter kismis, dan 200 kue ara yang diperas. Semuanya itu dinaikkannya ke punggung keledai.

19) Kemudian Abigail berkata kepada hamba-hambanya, “Majulah, aku menyusul dari belakang.” Hal itu tidak diberitahukan kepada suaminya.

20) Abigail menunggang keledainya menuruni sisi gunung, sedangkan dari sisi lainnya datang Daud dengan pengikutnya, sehingga bertemulah mereka.

21) Daud mengatakan, “Sia-sialah aku melindungi orang itu di padang gurun sehingga tidak satu pun dari miliknya yang hilang. Dia membalas kebaikanku dengan kejahatan.

22) Biarlah Allah menghukum aku jika aku membiarkan satu orang hidup dari semua pengikutnya sampai besok pagi.”

23) Begitu Abigail ada di hadapan Daud, cepat-cepat dia turun dari keledainya lalu sujud di depan Daud dengan mukanya hingga ke tanah.

24) Ia merebahkan dirinya ke kaki Daud lalu mengatakan, “Tuanku, biarlah aku saja yang menanggung kesalahan yang terjadi. Perkenankan hambamu berbicara kepadamu dan dengarlah perkataan hamba ini.

25) Aku sendiri tidak melihat suruhan Tuanku. Jangan peduli dengan Nabal orang bodoh itu karena pribadinya memang sesuai dengan arti namanya, ‘bodoh.’

26) TUHAN telah mencegah Tuanku membunuh orang yang tidak berdosa, demi TUHAN yang hidup dan demi hidup Tuanku sendiri. Aku mengharapkan supaya semua musuhmu serta siapa saja yang bermaksud jahat terhadap engkau akan senasib seperti Nabal.

27) Sekarang aku membawa persembahan ini kepadamu, biarlah semuanya diberikan kepada pengikut Tuanku.

28) Ampunilah kiranya kelalaian hambamu ini karena TUHAN akan memperkokoh keturunan Tuanku. Ia berkenan melakukan hal itu karena Tuanku berperang untuk Dia. Selama Tuanku hidup, orang tidak menemukan kejahatan pada Tuanku.

29) Jika ada orang yang mengejarmu untuk membunuhmu, TUHANlah yang menyelamatkanmu, tetapi nyawa para musuhmu dilemparkan seperti sebuah batu dari katapel.

30) TUHAN telah menjanjikan menciptakan banyak hal yang baik bagimu dan mewujudkannya dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel.

31) Dan Tuanku tidak perlu merasa menyesal karena telah menumpahkan darah yang sia-sia atau membalas dendam. Ingatlah aku apabila Tuanku berhasil dari TUHAN.”

32) Daud berkata kepada Abigail, “Terpujilah TUHAN, Allah Israel yang telah mengutus engkau menemui aku hari ini.

33) Allah kiranya memberkati engkau untuk kebijakanmu sehingga engkau menghindarkan aku dari penumpahan darah orang yang tidak berdosa hari ini.

34) Demi TUHAN Allah Israel yang hidup, yang telah mencegah aku melakukan kejahatan kepadamu, jika engkau tidak cepat-cepat bertemu dengan aku, pastilah tidak ada lagi seorang pun yang hidup dari keluarga Nabal hingga besok pagi.”

35) Kemudian Daud menerima pemberian Abigail serta berkata kepadanya, “Pulanglah dengan selamat, aku sudah mendengar kata-katamu dan menyetujui permintaanmu.”

36) [Kematian Nabal] Abigail pulang kepada Nabal yang ada di rumahnya, yang sedang mengadakan pesta makan seperti yang diadakan para raja. Nabal dalam keadaan mabuk dan merasa senang. Abigail tidak menceritakan apa-apa hingga besok paginya.

37) Ketika Nabal sudah sadar besok paginya, Abigail menceritakan segala-galanya kepadanya. Nabal mendapat serangan jantung dan menjadi kaku seperti batu.

38) Sepuluh hari sesudah kejadian itu, TUHAN merenggut nyawanya dan dia mati.

39) Ketika berita kematian Nabal didengar oleh Daud, dia mengatakan, “Pujilah TUHAN! Nabal telah mengatakan hal-hal yang jahat terhadap aku, tetapi Tuhan telah menolong aku. Tuhan telah menjaga aku supaya jangan melakukan kesalahan. Dan TUHAN telah membuat Nabal mati karena dia berbuat salah.” Kemudian Daud mengirim berita kepada Abigail. Daud memohon kepadanya supaya ia bersedia menjadi istrinya.

40) Para hamba Daud pergi ke Karmel menemui Abigail dan berkata kepadanya, “Daud telah mengutus kami untuk menjemput engkau menjadi istrinya.”

41) Abigail menundukkan kepalanya ke tanah dan berkata, “Sesungguhnya aku ini hambamu, aku siap membasuh kaki para hamba Tuanku.”

42) Abigail segera menunggang keledainya dan diiringi lima orang hamba perempuannya. Dia mengikuti para utusan Daud. Ia menjadi istri Daud.

43) Daud juga menikahi Ahinoam dari Yizreel, jadi kedua perempuan itu menjadi istrinya.

44) Sementara itu, Saul telah memberikan anak perempuannya Mikhal istri Daud kepada Palti anak Lais yang berasal dari Galim.

Pasal 26 (Total ayat 25)
1) [Daud dan Abisai Memasuki Perkemahan Saul] Orang Zif mengunjungi Saul di Gibea dan berkata, “Daud sedang bersembunyi di bukit Hakhila berseberangan dengan Yesimon.”

2) Saul turun menuju padang gurun Zif bersama ke-3.000 orang pilihannya dari Israel untuk mencari Daud.

3) Saul memasang kemahnya di bukit Hakhila di tepi jalan berseberangan dengan Yesimon. Daud tetap tinggal di padang gurun. Daud mendengar bahwa Saul mengikutinya ke padang gurun.

4) Daud mengirim pengintai-pengintai untuk mengetahui bahwa Saul sesungguhnya datang.

5) Kemudian Daud pergi ke tempat Saul berkemah. Ia melihat tempat Saul dan Abner anak Ner dan panglima pasukan Saul sedang berbaring. Saul tidur di tengah-tengah perkemahan yang dikelilingi pasukannya.

6) Daud berbicara dengan Ahimelekh orang Het dan Abisai anak Zeruya. Abisai ialah saudara Yoab, katanya, “Siapa yang turut bersama aku ke perkemahan untuk bertemu dengan Saul?” “Aku akan menyertaimu,” jawab Abisai.

7) Malam harinya berangkatlah Daud dan Abisai ke perkemahan Saul dan tampaklah di depan mereka Saul sedang berbaring dalam kemah di bagian tengah perkemahan, dengan tombaknya tertancap ke tanah dekat kepalanya. Abner dan tentara lainnya tidur di sekeliling Saul.

8) Abisai berkata kepada Daud, “Hari ini Allah telah menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Izinkanlah aku menancapkan tubuhnya dengan tombak ini ke dalam tanah hanya dengan satu tikaman saja.”

9) Daud menjawab, “Jangan bunuh dia. Setiap orang yang membunuh raja yang diurapi TUHAN, harus dihukum.

10) Demi TUHAN yang hidup, TUHAN sendirilah yang menghukum Saul, entah karena ajalnya memang sudah tiba atau dia terbunuh dalam perang.

11) Kiranya TUHAN selalu menghindari aku menjamah orang yang telah diurapi TUHAN. Sekarang ambillah tombak dan kendi air dari sebelah kepalanya lalu kita berangkat.”

12) Daud mengambil tombak dan kendi air dari dekat kepala Saul dan pergi dari tempat itu. Tidak ada yang melihat atau mengetahui kejadian itu bahkan tidak ada seorang pun yang terbangun. Semuanya tertidur karena TUHAN membuat mereka tidur nyenyak sekali.

13) [Daud Mempermalukan Saul Kembali] Daud menyeberangi lembah dan berdiri di puncak bukit yang berseberangan dengan perkemahan Saul.

14) Dan berserulah dia kepada pasukan dan Abner anak Ner, katanya, “Abner, jawablah aku.” Abner menjawab, “Siapakah engkau? Mengapa engkau berseru-seru kepada raja?”

15) Daud mengatakan, “Apakah engkau laki-laki atau bukan? Dan apakah engkau yang terbaik di Israel? Kalau begitu, mengapa engkau tidak menjaga tuanmu sang raja? Ada orang biasa yang datang ke perkemahanmu untuk membunuh raja.

16) Engkau telah membuat kesalahan besar. Demi TUHAN yang hidup, engkau dan orangmu harus mati, karena kamu tidak melindungi tuanmu, raja yang diurapi TUHAN. Sekarang coba lihat, di manakah tombak dan kendi air rajamu yang di dekat kepalanya?”

17) Saul mengenal suara Daud lalu mengatakan, “Apakah itu suaramu, hai Daud anakku?” Jawab Daud, “Ya benar, itu suaraku Tuanku.”

18) Daud juga mengatakan, “Mengapa Tuanku mengejar aku? Apa kesalahanku? Kejahatan apa yang telah kulakukan?

19) Dengarlah suara hambamu Tuanku. Jika TUHAN mendorong engkau untuk melawan aku, biarlah Tuhan menerima suatu kurban persembahan. Jika hal itu disebabkan oleh manusia, biarlah mereka ditimpa kutukan TUHAN. Mereka telah mengusir aku dari tanah pemberian TUHAN dan berkata, ‘Pergi dan beribadatlah kepada allah lain.’

20) Sekarang janganlah darahku tertumpah jauh dari hadapan TUHAN. Raja Israel telah keluar untuk mencabut nyawaku, engkau ibaratnya seorang yang memburu ayam-ayam hutan di pegunungan.”

21) Kemudian Saul mengatakan, “Aku telah berbuat dosa. Kembalilah, hai anakku karena hari ini engkau telah membuktikan bahwa nyawaku berharga bagimu, aku tidak akan mengulangi perbuatan jahatku lagi. Memang aku telah melakukan tindakan yang bodoh dan sesat sekali.”

22) Daud menjawab, “Ini tombak raja, suruhlah seorang kemari untuk mengambilnya.

23) TUHAN membalas setiap orang atas kebenaran dan kesetiaannya. TUHAN menyerahkan nyawamu ke dalam tanganku hari ini, tetapi aku tidak ingin mengotori tanganku dengan menjamah orang yang diurapi oleh TUHAN.

24) Hari ini aku membuktikan kepadamu bahwa nyawamu berharga bagiku. Dengan cara yang sama pula, TUHAN menunjukkan bahwa nyawaku juga begitu penting bagi-Nya. Ia akan menyelamatkan aku dari segala bencana.”

25) Kemudian Saul berkata kepada Daud, “Allah kiranya memberkati engkau, hai anakku Daud. Engkau akan melakukan hal-hal yang besar dan engkau menang.” Daud melanjutkan perjalanannya dan Saul kembali ke tempatnya.

Pasal 27 (Total ayat 12)
1) [Daud Tinggal Bersama Orang Filistin] Daud berpikir dalam hatinya, “Pada suatu saat Saul akan menangkap aku. Cara yang terbaik yang dapat kulakukan adalah melarikan diri ke negeri Filistin. Dengan demikian, Saul berhenti mengejar aku di wilayah Israel dan aku terlepas dari jangkauannya.”

2) Daud meninggalkan Israel bersama ke-600 pasukannya dan pergi kepada Akhis anak Maokh raja Gat.

3) Daud dan pengikut-pengikutnya menetap di Gat bersama Akhis, masing-masing dengan rumah tangganya. Daud dengan kedua istrinya yakni Ahinoam dari Yizreel dan Abigail dari Karmel, janda dari Nabal.

4) Ketika Saul mendengar berita bahwa Daud telah melarikan diri ke Gat, ia berhenti mengejarnya.

5) Daud berkata kepada Akhis, “Jika engkau senang dengan aku, berikanlah kepadaku tempat untuk tinggal di salah satu bagian negerimu. Aku seorang hambamu yang patut tinggal di sana dan bukan dalam kota kerajaanmu.”

6) Hari itu Akhis memberikan kota Ziklag kepada Daud. Itulah sebabnya, kota itu menjadi milik raja-raja Yehuda hingga sekarang.

7) Daud tinggal bersama orang Filistin selama satu tahun empat bulan.

8) [Daud Menipu Raja Akhis] Daud dan pasukannya maju menyerang orang Gesur, orang Girzi, dan orang Amalek. Mereka itu tinggal di wilayah yang membentang dari Telam ke Sur sampai Mesir.

9) Daud mengalahkan mereka di daerah itu, tidak seorang pun dari mereka dibiarkannya hidup. Ia merampas semua domba, ternak, keledai, unta, serta pakaian dan kembali ke Akhis.

10) Setiap kali Akhis bertanya, “Daerah manakah yang engkau serbu?” Daud menjawab, “Aku menyerang bagian selatan Yehuda,” atau, “Aku menyerang bagian selatan Yerahmeel,” atau, “Aku menyerang bagian selatan Keni.”

11) Daud tidak membiarkan seorang pun hidup baik laki-laki maupun perempuan untuk dibawa ke Gat. Ia berpikir, “Orang itu akan menceritakan yang telah kulakukan sesungguhnya.” Hal itu dilakukan Daud selama dia tinggal di negeri Filistin.

12) Akhis mempercayai Daud dan berpikir, “Sekarang orang Israel membenci dia sehingga dia menjadi hambaku selamanya.”

Pasal 28 (Total ayat 25)
1) [Orang Filistin Mempersiapkan Diri untuk Berperang] Kemudian hari orang Filistin menghimpun pasukannya berperang melawan Israel. Akhis berkata kepada Daud, “Aku harap engkau mengerti bahwa engkau dan pasukanmu harus bergabung bersama tentaraku berperang.”

2) Jawab Daud kepadanya, “Pasti. Nanti engkau saksikan yang akan kuperbuat.” Akhis mengatakan, “Baiklah, aku akan mengangkat engkau sebagai pengawal pribadiku seumur hidup.”

3) [Saul dan Perempuan di Endor] Setelah Samuel meninggal, seluruh orang Israel berkabung dan menguburkannya di kotanya di Rama. Saul telah menyingkirkan para dukun dan peramal dari daerah Israel.

4) Orang Filistin mempersiapkan diri untuk berperang. Mereka berkumpul lalu pergi dan berkemah di Sunem. Saul menghimpun semua orang Israel dan membuka kemahnya di Gilboa.

5) Saul melihat pasukan Filistin di hadapannya, perasaan takutnya timbul, dan hatinya sangat gemetar.

6) Saul berdoa kepada TUHAN, tetapi TUHAN tidak memberikan jawaban, baik dengan perantaraan mimpi ataupun Urim atau para nabi.

7) Akhirnya Saul berkata kepada para pembantunya, “Carilah seorang perempuan dukun yang dapat berhubungan dengan roh-roh, aku akan pergi dan meminta kepadanya apa yang akan terjadi dalam perang.” Jawab mereka, “Di Endor ada seorang dukun.”

8) Saul menyamar, mengenakan pakaian lain dan bersama dua orang pembantunya pergi menemui perempuan itu pada malam hari. Saul mengatakan, “Berikanlah roh yang dapat menjelaskan kepadaku apa yang akan terjadi. Panggillah roh orang yang namanya akan kusebutkan.”

9) Perempuan itu menjawab, “Tentu engkau tahu yang telah diperbuat Saul. Ia telah mengusir semua dukun dan peramal dari negeri Israel. Engkau berusaha menjerat aku untuk membunuh aku.”

10) Dengan memakai nama TUHAN, Saul bersumpah katanya, “Demi TUHAN yang hidup, engkau tidak akan dihukum karena perbuatanmu itu.”

11) Perempuan itu bertanya, “Siapa yang kaukehendaki kupanggil untuk muncul kepadamu?” Saul menjawab, “Panggillah Samuel.”

12) Perempuan itu melihat Samuel dan dia berteriak sambil berkata kepada Saul, “Mengapa engkau menipu aku? Engkau adalah Saul.”

13) Saul berkata kepada perempuan itu, “Jangan takut! Apa yang kaulihat?” Jawab perempuan itu, “Aku melihat roh muncul dari dalam tanah.”

14) “Menyerupai siapa dia?” tanya Saul. Perempuan itu menjawab, “Menyerupai seorang laki-laki tua yang memakai pakaian khusus.” Saul yakin orang itu ialah Samuel. Ia menundukkan kepalanya ke bawah sampai menyentuh tanah.

15) Samuel berkata kepada Saul, “Mengapa engkau mengganggu aku dengan kehadiranku?” Saul menjawab, “Aku sedang dalam keadaan sangat sulit. Orang Filistin sudah datang berperang melawan aku, dan Allah tidak memihak aku. Allah tidak lagi memberikan jawabannya, baik melalui para nabi atau mimpi. Itulah sebabnya, aku memanggil engkau supaya engkau dapat memberitahukan kepadaku yang harus kuperbuat.”

16) Samuel mengatakan, “Mengapa engkau meminta nasihatku, sedangkan TUHAN telah menjauhimu dan menjadi musuhmu?

17) TUHAN sudah melakukan kepadamu sesuai dengan yang telah dikatakan-Nya melalui aku. Ia telah mencabik-cabik kerajaan dari tanganmu dan menyerahkannya kepada salah satu dari tetanggamu, yaitu Daud.

18) Engkau tidak patuh kepada TUHAN. Engkau tidak membinasakan Amalek dan menunjukkan betapa marahnya TUHAN terhadap mereka. Itulah sebabnya, TUHAN melakukan hal itu kepadamu hari ini.

19) Ia akan membiarkan orang Filistin mengalahkan engkau dan orang Israel hari ini. Sedangkan besok, engkau serta anak-anakmu berada bersama aku di sini. Juga tentara Israel akan diserahkan TUHAN kepada orang Filistin.”

20) Segera setelah mendengar kata-kata Samuel itu, rebahlah Saul ke tanah, karena dia sesungguhnya ketakutan. Tenaganya hilang karena sehari semalam dia tidak makan apa pun.

21) Perempuan itu mendekati Saul dan melihat bahwa ia sangat ketakutan, maka ia mengatakan, “Lihatlah, sebagai hambamu aku sudah menaati permohonanmu. Aku mempertaruhkan nyawaku serta melaksanakan kehendakmu.

22) Sekarang dengarkanlah juga permintaan hambamu ini, terimalah makanan yang kuberikan dan makanlah, karena Tuanku memerlukan kekuatan untuk meneruskan perjalanan.”

23) Namun, Saul menolak tawaran itu dan menjawab, “Aku tidak mau makan.” Para pembantu Saul juga ikut serta dengan perempuan itu mendesak Saul makan sehingga akhirnya dia menerima saran mereka. Dia bangkit dan duduk di ranjang.

24) Perempuan itu memiliki seekor anak lembu yang tambun di rumahnya dan segera disembelih. Dia mengambil tepung, meremasnya, lalu membakarnya menjadi roti tanpa ragi.

25) Kemudian dia menghidangkannya semua ke depan Saul dan pengikutnya lalu mereka makan. Sesudah itu mereka bangkit dan pergi pada malam itu.

Pasal 29 (Total ayat 11)
1) [Daud Tidak Dapat Datang] Orang Filistin menghimpun semua pasukannya di Afek. Orang Israel berkemah dekat sumber air di Yizreel.

2) Ketika para raja Filistin berbaris dengan pasukan 100 dan 1.000, Daud dan pasukannya berada di belakang bersama Akhis.

3) Para komandan Filistin bertanya, “Apa tugas orang Ibrani itu di sini?” Akhis menjawab, “Itulah Daud, mantan perwira Saul raja Israel. Ia sudah bergabung dengan aku selama lebih satu tahun. Tidak ada satu kesalahan pun yang kutemui selama dia meninggalkan Saul sampai saat ini.”

4) Para komandan Filistin itu marah kepada Akhis, katanya, “Suruhlah dia pulang ke kota yang engkau berikan kepadanya. Jangan biarkan dia ikut berperang bersama kami supaya jangan dia berbalik menjadi musuh kita dalam peperangan. Dia bisa saja menyenangkan hati tuannya dengan membunuh kami.

5) Daudlah orang yang dinyanyikan orang Israel sambil menari, ‘Saul membunuh beribu-ribu, tetapi Daud membunuh berpuluh-puluh ribu.’”

6) Akhis memanggil Daud dan berkata, “Demi TUHAN yang hidup, engkau seorang yang dipercaya dan aku sangat senang, jika engkau bergabung dalam penugasan tentaraku. Sejak engkau datang kepadaku tidak kutemukan kesalahan padamu, tetapi para pemimpin Filistin menganggap bahwa engkau orang yang tidak baik.

7) Sebab itu, pulanglah dalam damai. Jangan lakukan sesuatu yang bertentangan dengan para pemimpin Filistin.”

8) Daud bertanya, “Apa kesalahanku? Apakah engkau menemukan sesuatu yang salah padaku sejak aku datang kepadamu? Mengapa aku tidak diperkenankan ikut berperang melawan musuh Tuanku raja?”

9) Akhis menjawab, “Memang aku tahu engkau seorang yang kusukai seperti malaikat Allah. Hanya para komandan Filistin telah mengatakan, ‘Daud tidak bisa ikut bersama kami berperang.’

10) Besok pagi pergilah kembali ke kota yang kuberikan kepadamu bersama orangmu setelah hari cukup terang bagimu.”

11) Daud beserta para pengikutnya bangun pagi-pagi untuk mengadakan perjalanan kembali ke negeri orang Filistin, sedangkan orang Filistin pergi ke Yizreel.

Pasal 30 (Total ayat 31)
1) [Orang Amalek Menyerang Ziklag] Daud dan para pengikutnya tiba di Ziklag pada hari yang ke-3. Pada saat itu mereka melihat bahwa orang Amalek telah menyerbu daerah Negeb dan Ziklag. Ziklag diserang dan dibakar habis.

2) Mereka membawa perempuan Ziklag sebagai tahanan. Mereka membawa semua orang yang ada di sana, baik muda maupun tua. Tidak seorang pun yang dibunuh. Mereka hanya membawa semuanya.

3) Ketika Daud dan pasukannya sampai di Ziklag, tampaklah kota itu sudah terbakar dan istri-istri, anak-anak lelaki dan perempuannya ditawan.

4) Daud dan orang lain menangis sampai mereka tidak dapat lagi menangis karena keletihan.

5) Orang Amalek juga telah menawan kedua orang istri Daud, yaitu Abinoam asal Yizreel dan Abigail janda Nabal dari Karmel.

6) Semua orang dalam pasukan itu sedih dan marah karena anak mereka laki-laki dan perempuan telah diambil selaku tawanan. Mereka membicarakan tentang pembunuhan atas Daud dengan melemparinya dengan batu. Hal itu membuat Daud sangat bingung, tetapi Daud menemukan kekuatannya di dalam TUHAN Allahnya.

7) Daud mengatakan kepada imam Abyatar, “Bawalah kemari efod itu.”

8) Kemudian Daud berdoa kepada TUHAN, “Apakah aku harus mengusir orang itu dan menangkap mereka?” Ia menjawab, “Usirlah mereka. Engkau akan menangkap mereka dan menyelamatkan keluargamu.”

9) [Daud Menemukan Seorang Hamba Mesir] Daud beserta ke-600 pasukannya pergi ke Sungai Besor. Kira-kira 200 pengikutnya tinggal di sana. Mereka tinggal di sana karena terlalu capek untuk meneruskan perjalanan. Daud dengan 400 pasukannya meneruskan pengusiran terhadap orang Amalek.

10) (30:9)

11) Para anggota pasukan Daud menemukan seorang Mesir di ladang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi makanan dan minuman kepadanya.

12) Orang Mesir itu tidak mempunyai makanan dan minuman selama tiga hari tiga malam sehingga mereka memberikan sepotong kue ara dan dua buah kue kismis kepadanya. Selesai makan dan minum, segarlah kembali orang itu.

13) Daud bertanya kepadanya, “Hamba siapa engkau dan dari mana asalmu?” Orang Mesir itu menjawabnya, “Aku orang Mesir, hamba orang Amalek. Aku ditinggalkan tuanku karena aku jatuh sakit tiga hari yang lalu.

14) Kami menyerbu daerah Negeb tempat tinggal orang Kreti dan wilayah Yehuda serta daerah Negeb tempat tinggal orang Kaleb. Kami juga membakar habis Ziklag.”

15) Daud bertanya kepadanya, “Maukah engkau membawa aku kepada orang yang mengambil keluarga kami?” Jawabnya, “Jika engkau membuat perjanjian khusus di hadapan Allah, bahwa engkau tidak membunuh aku atau menyerahkan aku kepada tuanku, aku akan menolong engkau menemukan mereka.”

16) [Daud Mengalahkan Orang Amalek] Orang Mesir itu membawa Daud kepada orang Amalek. Mereka sedang berpencar-pencar di sekitar dataran itu, ada yang makan, minum, dan berpesta pora karena mereka telah menjarah dan merampas banyak barang dari wilayah Filistin dan Yehuda.

17) Daud menyerang dan menghabiskan mereka besoknya mulai dari matahari terbit sampai terbenam. Tidak seorang pun yang luput, kecuali 400 orang pemuda yang melarikan diri dengan cepat dengan menunggang unta.

18) Daud memperoleh kembali segala-galanya yang dirampas orang Amalek, termasuk kedua orang istrinya.

19) Tidak satu pun yang hilang, orang yang tua dan muda, anak-anak lelaki dan perempuan, atau rampasan yang telah diambil orang Amalek, semuanya dibawa Daud kembali.

20) Daud mengambil semua domba dan ternak. Pasukan Daud membuat ternak itu berjalan di depan. Mereka berkata, “Itulah upah Daud.”

21) [Semua Orang Mendapat Bagian yang Sama] Daud datang ke tempat kedua ratus pasukannya di Sungai Besor. Merekalah yang terlalu lelah untuk turut bersamanya dalam penyerangan. Mereka menyongsong kedatangan Daud dan rombongannya lalu Daud memberi salam kepada mereka.

22) Di antara para pasukan Daud terdapat juga orang yang berkelakuan jahat atau perusuh, mereka mengatakan, “Karena kedua ratus orang itu tidak ikut bersama kami, janganlah mereka menerima bagian jarahan yang kami bawa ini. Mereka hanya boleh menerima istri dan anak-anaknya.”

23) Daud menjawab, “Bukan demikian, hai Saudara-saudara, kamu tidak boleh berbuat seperti itu. Ingat yang telah dianugerahkan TUHAN kepada kita. Ia sudah melindungi kita dan menyerahkan musuh kita kepada kita.

24) Tidak ada seorang pun yang akan mendengar perkataanmu. Pembagian dilakukan sama jumlahnya baik kepada yang tidak ikut menyerang musuh, maupun yang telah berperang. Semuanya menerima bagian yang sama.”

25) Daud telah membuat suatu peraturan bagi Israel, yang berlaku sampai hari ini.

26) Ketika Daud tiba di Ziklag, dia mengirim sebagian dari yang telah dijarah itu kepada pemimpin-pemimpin di Yehuda, teman-temannya dengan pesan, “Inilah hadiah untukmu dari musuh TUHAN.”

27) Daud mengirimkannya kepada para pemimpin di Betel, Ramot di Negeb, Yatir;

28) Aroer, Sifmot, Estemoa,

29) Rakhal, kota-kota orang Yerahmeel, dan kota-kota Keni;

30) Horma, Bor-Asan, Atakh,

31) dan Hebron. Daud telah mengirim beberapa dari barang-barang itu kepada para pemimpin di semua tempat lain, di mana Daud pernah mengembara bersama pengikutnya.

Pasal 31 (Total ayat 13)
1) [Kematian Saul] Orang Filistin berperang melawan orang Israel. Israel melarikan diri dari hadapan Filistin dan banyak di antara mereka terbunuh di Gunung Gilboa.

2) Orang Filistin terus mendekati Saul dan anak-anaknya lalu mereka membunuh Yonatan, Abinadab, dan Malkisua anak-anak Saul.

3) Pertempuran makin hari makin berat bagi Saul. Para pemanah memanah Saul, dan Saul luka parah.

4) Saul berkata kepada pembawa senjatanya, “Hunuslah pedangmu dan tikam aku supaya orang asing tidak datang menyakiti aku dan mempermainkan aku.” Pembantu Saul sangat ketakutan dan tidak mau membunuhnya. Saul sendiri mengambil pedangnya dan membunuh dirinya sendiri.

5) Ketika pembantu Saul melihat bahwa tuannya telah mati, dia pun menusuk dirinya dengan pedangnya sampai mati di samping Saul.

6) Saul, ketiga anaknya, dan pembawa senjatanya mati bersama pada hari itu.

7) [Orang Filistin Bersukacita atas Kematian Saul] Ketika orang Israel yang tinggal di seberang Sungai Yordan melihat bahwa tentara Israel telah melarikan diri dan Saul serta anak-anaknya mati, mereka mulai meninggalkan kota-kotanya, lalu melarikan diri juga. Kemudian datanglah orang Filistin dan menetap di sana.

8) Keesokan harinya, orang Filistin datang kembali merampas barang-barang dari mayat-mayat yang terbunuh. Mereka juga menemukan mayat Saul dan ketiga anaknya tergeletak di Gunung Gilboa.

9) Mereka memotong kepala Saul, merampas senjata-senjatanya, lalu mengirim utusan berkeliling di seluruh negeri Filistin untuk menyebarkan berita itu di kuil-kuil berhala mereka dan rakyat Filistin.

10) Mereka juga menempatkan senjata-senjata Saul dalam kuil Asytoret dan mayatnya dipakukan pada tembok kota Bet-Sean.

11) Ketika penduduk Yabesy-Gilead mendengar yang telah dilakukan orang Filistin terhadap mayat Saul,

12) semua tentara Yabesy pergi ke kota Bet-Sean. Mereka berjalan sepanjang malam. Mereka menurunkan mayat Saul serta ketiga anaknya dari tembok kota Bet-Sean. Kemudian pulanglah mereka ke Yabesy dan membakar mayat-mayat itu di sana.

13) Mereka mengambil tulang-tulang Saul dan ketiga anaknya dan menguburkannya di bawah sebatang pohon besar di Yabesy. Orang Yabesy menunjukkan kesedihannya — mereka tidak makan selama 7 hari.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Ligonier, Biblica

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *