Alkitab Hakim-Hakim (Judges) Pasal 1-21

57 min read

Alkitab Protestan Hakim-Hakim (Judges) Pasal 1-25

Kitab Hakim-hakim adalah satu kitab di dalam Kitab Perjanjian Lama. Hakim-hakim dalam bahasa Ibrani, sopetim dan dalam bahasa Yunani kritai. Istilah ini dipakai di dalam Septuaginta.

Di dalam bahasa Latin kitab ini disebut Judicum. Istilah ini diberikan kepada pemimpin Israel selama periode sejak Yosua sampai ke Samuel.Kebanyakan ahli biblika berpendapat bahwa waktu penulisan kitab ini sekitar abad ke-7 SM atau abad ke-6 SM.

Kitab Hakim-hakim adalah bagian dari Kitab-kitab Nabi Awal di dalam perkembangan kanon Alkitab Ibrani.

Kitab Hakim-hakim ditulis meliputi satu periode yang panjang.

Periode itu dimulai dari kematian Yosua dan berakhir sebelum tampilnya Samuel dan penobatan Saul sebagai raja. Kurun waktu periode Kitab Hakim-hakim ini mencapai sekurang-kurangnya 410 tahun.


Hakim-Hakim Pasal 1 (Total ayat 36)

1) [Yehuda Menyerang Orang Kanaan] Sesudah kematian Yosua, orang Israel berdoa kepada TUHAN, “Siapakah dari antara suku kami yang terlebih dahulu menyerang orang Kanaan?”

2) TUHAN berkata kepada orang Israel, “Suku Yehudalah yang pergi. Aku akan membiarkan mereka mengambil tanah itu.”

3) Orang Yehuda minta tolong kepada saudara-saudaranya suku Simeon, katanya, “Saudara-saudara, Allah telah berjanji memberikan tanah kepada kita masing-masing. Jika kamu datang menolong kami berperang demi tanah kami, kami akan berangkat bersama kamu merebut tanahmu.” Orang Simeon setuju menolong saudaranya orang Yehuda berperang.

4) TUHAN menolong orang Yehuda menaklukkan orang Kanaan dan Feris. Mereka telah membunuh 10.000 orang di kota Bezek.

5) Di sana orang Yehuda bertemu dengan penguasa Bezek dan menyerangnya. Orang Yehuda menaklukkan orang Kanaan dan Feris.

6) Penguasa Bezek berusaha melarikan diri, tetapi orang Yehuda mengejar serta menangkapnya. Ketika mereka menangkapnya, mereka memotong ibu jari dari kaki dan dari tangannya.

7) Penguasa Bezek itu mengatakan, “Aku memotong jari tangan dan jari kaki 70 raja. Dan mereka harus memakan roti yang jatuh dari mejaku. Sekarang Allah membalaskan kepadaku yang telah kulakukan terhadap mereka.” Orang Yehuda membawa pemimpin Bezek itu ke Yerusalem, dan dia mati di sana.

8) Orang Yehuda bertempur melawan Yerusalem dan merebutnya. Mereka menggunakan pedangnya membunuh orang Yerusalem lalu mereka membakar kota itu.

9) Kemudian orang Yehuda menyerang orang Kanaan yang tinggal di daerah pebukitan di Negeb dan di kaki bukit sebelah barat.

10) Kemudian orang Yehuda menyerang orang Kanaan yang tinggal di kota Hebron. Hebron dahulu disebut Kiryat-Arba. Mereka mengalahkan orang Sesai, Ahiman, dan Talmai.

11) [Kaleb dan Anak Perempuannya] Orang Yehuda meninggalkan tempat itu. Mereka pergi ke kota Debir menyerang orang yang di sana. Dahulu Debir disebut Kiryat-Sefer.

12) Sebelum orang Yehuda mulai menyerang, Kaleb membuat suatu janji kepada orang-orang itu, katanya, “Siapa yang mengalahkan Kiryat-Sefer dan merebutnya, aku memberikan anakku Akhsa kepadanya menjadi istrinya.”

13) Kaleb mempunyai adik yang bernama Kenas. Kenas mempunyai seorang anak bernama Otniel. Otniel merebut kota itu, jadi Kaleb memberikan putrinya Akhsa kepada Otniel menjadi istrinya.

14) Akhsa tinggal bersama Otniel. Otniel berkata kepada Akhsa untuk meminta beberapa bidang tanah kepada ayahnya. Ia pergi kepada ayahnya. Ketika ia turun dari keledainya, Kaleb bertanya kepadanya, “Ada apa?”

15) Akhsa menjawabnya, “Berikanlah berkat kepadaku. Engkau sudah memberikan tanah tandus di Negeb kepadaku dan tolong berikanlah tanah yang ada airnya kepadaku.” Jadi, Kaleb memberikan yang dikehendakinya kepadanya. Kaleb memberikan sumber air di hulu dan di hilir tanah itu.

16) Orang Keni meninggalkan kota Pohon Kurma dan pergi bersama orang Yehuda. Mereka pergi ke Padang gurun Yehuda untuk tinggal bersama orang yang ada di sana. Daerah itu ada di Negeb dekat kota Arad. Orang Keni berasal dari keluarga mertua Musa.

17) Beberapa orang Kanaan tinggal di kota Zefat, jadi orang Yehuda dan orang suku Simeon mengalahkan mereka. Mereka membinasakan kota itu seluruhnya. Mereka menyebut kota itu Horma.

18) Orang Yehuda juga merebut Gaza, kota Askelon, Ekron, dan daerah sekitarnya.

19) TUHAN menyertai orang Yehuda ketika mereka berperang. Mereka merebut daerah pebukitan, tetapi gagal menguasai tanah di lembah, karena orang itu mempunyai kereta perang besi.

20) Hebron diberikan kepada Kaleb sesuai dengan janji Musa. Orang-orang Kaleb memaksa ketiga anak Enak meninggalkan tempat itu.

21) [Orang Benyamin Tinggal di Yerusalem] Suku Benyamin tidak mampu mengusir orang Yebus dari Yerusalem, jadi orang Yebus tinggal bersama suku Benyamin di Yerusalem hingga hari ini.

22) [Keturunan Yusuf Merebut Betel] Orang-orang dari suku Yusuf pergi melawan kota Betel, sebelumnya disebut Luz. TUHAN menyertai suku Benyamin. Mereka menyuruh beberapa mata-mata ke kota Betel.

23) (1:22)

24) Ketika mata-mata itu mengamati kota Betel, mereka melihat seorang keluar dari kota. Mereka berkata kepadanya, “Tunjukkanlah jalan rahasia masuk ke kota, kami mau menyerangnya, jika engkau menolong kami, kami tidak akan menyiksamu.”

25) Orang itu menunjukkan kepada mereka jalan rahasia masuk ke kota. Mereka membunuh orang-orang di kota itu dengan pedang. Orang itu bersama keluarganya diizinkan pergi bebas.

26) Kemudian orang itu pergi ke negeri orang Heti dan membangun sebuah kota, dan menyebutnya Luz. Itulah nama kota itu hari ini.

27) [Suku-suku Lainnya Memerangi Orang Kanaan] Ada orang Kanaan yang tinggal di kota Bet-Sean, Taanakh, Dor, Yibleam, Megido, dan desa-desa di sekitar kota-kota itu. Suku Manasye tidak dapat mengusir mereka, jadi orang Kanaan tetap tinggal di sana. Mereka tidak mau meninggalkan negerinya.

28) Kemudian hari, orang Israel semakin kuat dan mereka memaksa orang Kanaan meninggalkan negerinya.

29) Ada orang Kanaan tinggal di Gezer, dan orang Efraim tidak mengusir semua orang Kanaan keluar dari negerinya, jadi mereka terus tinggal di Gezer bersama orang Efraim.

30) Beberapa orang Kanaan tinggal di kota Kitron dan Nahalol. Suku Zebulon tidak memaksa mereka meninggalkan negerinya. Mereka tinggal dan hidup bersama orang Zebulon, tetapi orang Zebulon membuat mereka bekerja selaku hamba.

31) Orang Asyer tidak memaksa orang yang tinggal di Ako, Sidon, Ahlab, Akzib, Helba, Afik, dan Rehob meninggalkan negerinya.

32) Orang Asyer tidak memaksa orang Kanaan meninggalkan negerinya, jadi orang Kanaan terus tinggal bersama mereka.

33) Orang Naftali tidak memaksa orang meninggalkan Bet-Semes dan Anat, jadi orang Naftali terus tinggal bersama orang yang tinggal di kota-kota itu. Orang Kanaan bekerja selaku hamba bagi orang Naftali.

34) Orang Amori memaksa orang Dan tinggal di daerah pebukitan. Mereka harus tinggal di sana karena orang Amori tidak mengizinkan mereka turun untuk tinggal di lembah.

35) Orang Amori telah memutuskan untuk tinggal di Gunung Heres, Ayalon, dan Saalbim. Kemudian suku Yusuf menjadi lebih kuat dan mereka membuat orang Amori bekerja sebagai hamba bagi mereka.

36) Perbatasan negeri Amori mulai dari Pendakian Akrabim ke Sela dan naik ke daerah pebukitan lewat Sela.

Pasal 2 (Total ayat 23)
1) [Malaikat Tuhan di Bokhim] Malaikat TUHAN pergi dari kota Gilgal ke kota Bokhim. Malaikat menyampaikan sebuah pesan dari Tuhan kepada orang Israel, “Aku telah membawamu keluar dari Mesir dan membawa kamu ke tanah yang Kujanjikan kepada nenek moyangmu. Aku berkata bahwa Aku tidak akan membatalkan perjanjian-Ku dengan kamu.

2) Sebaliknya, jangan membuat perjanjian dengan orang yang tinggal di negeri itu. Robohkanlah mezbah-mezbah mereka. Aku telah mengatakan itu kepadamu, tetapi kamu tidak mematuhi Aku.

3) Sekarang Aku berkata kepadamu, ‘Aku tidak memaksa orang meninggalkan negeri itu. Mereka akan menjadi masalah bagimu. Mereka menjadi jerat bagimu. Dewa mereka menjadi seperti jaring untuk menjerat kamu.’”

4) Setelah malaikat memberikan pesan TUHAN kepada orang Israel, mereka menangis dengan kuat.

5) Jadi, mereka menyebut tempat mereka menangis Bokhim. Di sana mereka memberikan persembahan bagi TUHAN.

6) [Ketidaktaatan dan Kekalahan] Kemudian Yosua mengatakan supaya umat pulang, jadi setiap suku pergi mengambil daerahnya.

7) Orang Israel beribadat kepada TUHAN sepanjang hidup Yosua. Mereka terus beribadat kepada Tuhan sepanjang hidup para pemimpin setelah Yosua meninggal. Mereka telah melihat pekerjaan besar TUHAN yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.

8) Yosua anak Nun hamba TUHAN mati dalam usia 110 tahun.

9) Orang Israel mengubur Yosua di tanah miliknya di Timnat-Heres di daerah pebukitan Efraim, sebelah utara Gunung Gaas.

10) Sesudah semua keturunan meninggal, muncullah keturunan baru. Keturunan baru itu tidak tahu tentang TUHAN dan yang dilakukan-Nya bagi Israel.

11) Jadi, orang Israel melakukan yang jahat dan menyembah dewa Baal. TUHAN melihat mereka melakukan yang jahat.

12) Dan mereka meninggalkan TUHAN Allah nenek moyang mereka, yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Mereka mengikuti dewa-dewa di sekitar mereka dan menyembah kepadanya. Itulah yang membangkitkan amarah TUHAN.

13) Mereka meninggalkan TUHAN dan menyembah Baal dan Asytoret.

14) TUHAN menjadi marah kepada Israel dan membiarkan musuh menyerang mereka dan mengambil milik mereka. Ia membiarkan musuh yang tinggal di sekitar mereka mengalahkannya. Mereka tidak mampu bertahan terhadap musuh-musuhnya.

15) Setiap kali mereka keluar bertempur, mereka selalu kalah, karena TUHAN tidak bersama mereka. Ia telah mengingatkan mereka bahwa mereka akan kalah, jika mereka menyembah dewa orang yang tinggal di sekitarnya. Mereka sangat menderita.

16) Kemudian TUHAN memilih para pemimpin, yang disebut hakim. Mereka membebaskan orang Israel dari musuh yang menjarah harta milik mereka.

17) Orang Israel tidak mendengarkan para hakimnya, tidak setia kepada Allah — mereka mengikut dewa-dewa. Dahulu nenek moyang mereka patuh kepada perintah TUHAN, tetapi sekarang orang Israel mengubah dan berhenti menaati Tuhan.

18) Musuh-musuh Israel sering melakukan yang jahat kepada umat, maka orang Israel berseru minta tolong. Dan TUHAN selalu berbelaskasihan terhadap mereka dan mengutus hakim untuk membebaskan mereka dari musuhnya. TUHAN selalu bersama para hakim, maka orang Israel selamat dari musuhnya.

19) Dan bila seorang hakim mati, mereka kembali berdosa dan mulai menyembah dewa. Mereka sangat keras kepala — mereka tidak mau mengubah caranya yang jahat.

20) TUHAN menjadi marah kepada Israel, Ia berkata, “Bangsa ini telah melanggar Perjanjian, yang Kuadakan dengan nenek moyang mereka. Mereka tidak mendengarkan Aku.

21) Jadi, Aku tidak lagi mengalahkan bangsa-bangsa dan tidak lagi memuluskan jalan orang Israel. Bangsa-bangsa itu masih berada di negeri itu ketika Yosua meninggal. Dan Aku membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal di negeri itu.

22) Aku akan memakai bangsa-bangsa itu menguji orang Israel. Aku melihat apakah orang Israel dapat memegang perintah TUHAN seperti yang dilakukan oleh nenek moyangnya.”

23) TUHAN membiarkan bangsa-bangsa itu tinggal di negeri itu tanpa mengusirnya dengan segera. Dia tidak menolong tentara Yosua mengalahkan mereka.

Pasal 3 (Total ayat 31)
1) TUHAN membiarkan beberapa bangsa tetap tinggal di tanah Israel. Ia mau menguji orang Israel. Tidak ada dari orang Israel yang hidup pada masa itu yang bertempur untuk merebut tanah Kanaan. Jadi, TUHAN membiarkan bangsa-bangsa lain tinggal di negeri mereka. TUHAN membuat demikian untuk mengajar orang Israel yang tidak bertempur dalam perang. Inilah nama bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal di negeri itu:

(2) TUHAN melakukan itu hanya dengan maksud mengajar setiap generasi Israel berperang, khususnya mereka yang tidak pernah ikut bertempur.

3) kelima penguasa Filistin, semua orang Kanaan, orang Sidon, dan orang Hewi yang tinggal di daerah pegunungan Libanon, mulai dari Gunung Baal-Hermon sampai ke Lebo-Hamat.

4) Ia membiarkan mereka tinggal di negeri itu untuk menguji orang Israel. Dia ingin tahu apakah mereka mematuhi perintah TUHAN yang disampaikan-Nya melalui Musa kepada nenek moyang mereka.

5) Orang Israel tinggal bersama orang Kanaan, Heti, Amori, Feris, Hewi, dan Yebus.

6) Orang Israel mulai menikah dengan anak perempuan mereka dan juga membiarkan anak perempuannya menikah dengan anak-anak orang itu. Dan orang Israel mulai menyembah dewa-dewa mereka.

7) [Otniel, Hakim Pertama] TUHAN melihat bahwa orang Israel berbuat jahat. Mereka melupakan TUHAN Allahnya dan beribadat kepada Baal dan Asyera.

8) TUHAN marah terhadap orang Israel dan membiarkan Israel dikalahkan oleh Kusyan-Risyataim raja Aram-Mesopotamia. Orang Israel di bawah perintah Kusyan-Risyataim selama 8 tahun.

9) Orang Israel berseru minta tolong kepada TUHAN. TUHAN mengutus seorang untuk menyelamatkan mereka, namanya Otniel anak Kenas, Kenas adik Kaleb.

10) Roh TUHAN datang kepada Otniel dan dia memimpin sebagai hakim orang Israel. Otniel memimpin orang Israel berperang. TUHAN menolongnya mengalahkan Kusyan-Risyataim raja Aram.

11) Jadi, tanah Israel aman selama 40 tahun sampai Otniel anak Kenas meninggal.

12) [Hakim Ehud] Orang Israel kembali melakukan yang jahat menurut pandangan TUHAN, dan TUHAN melihat mereka melakukannya. Oleh sebab itu, TUHAN memberikan kuasa kepada Eglon raja Moab untuk mengalahkan orang Israel.

13) Eglon mendapat pertolongan dari orang Amon dan Amalek. Mereka bergabung dengan dia dan menyerang orang Israel. Eglon dan tentaranya mengalahkan orang Israel dan memaksa mereka keluar dari Kota Pohon Korma.

14) Eglon raja Moab memerintah atas Israel selama 18 tahun.

15) Orang Israel berseru minta tolong kepada TUHAN, jadi Ia mengutus seorang untuk menyelamatkan mereka. Ehud adalah dari suku Benyamin. Dia terlatih dalam perang dengan tangan kirinya. Orang Israel mengirim Ehud untuk menyerahkan hadiah mereka kepada Eglon raja Moab.

16) Ehud membuat sebuah pedang bermata dua untuk dirinya, panjangnya kira-kira 12 inci. Ia mengikatkannya pada pangkal paha kanannya dan menyembunyikannya di bawah baju seragamnya.

17) Jadi, Ehud menyerahkan hadiah itu kepada Eglon raja Moab. Eglon seorang yang sangat gemuk.

18) Setelah selesai menyerahkan hadiah itu, Ehud meninggalkan istana itu bersama orang-orang yang mengangkut hadiah itu.

19) Ketika Ehud sampai ke tempat patung-patung di Gilgal, dia kembali dan berkata kepada Raja Eglon, “Ya Raja, aku mempunyai suatu pesan rahasia bagimu.” Raja berkata kepadanya supaya jangan ribut dan menyuruh semua hamba keluar dari ruangan itu.

20) Dan Ehud menemui raja itu yang sedang duduk sendirian di kamar atas di istananya. Kemudian Ehud mengatakan, “Aku mempunyai pesan dari Tuhan bagimu.” Raja berdiri dari takhtanya. Dia berdiri sangat dekat kepada Ehud.

21) Ketika raja bangkit dari takhtanya, Ehud mengulurkan tangan kirinya, lalu menghunus pedangnya dari pangkal paha kanannya, dan menusukkannya ke perut raja.

22) Hulu bersama mata pedang masuk ke dalam perutnya. Ujung pedang itu keluar di bagian belakangnya. Ehud membiarkan pedang itu dalam tubuh Eglon.

23) Ehud keluar melalui kamar pribadi di bawah lantai kamar atas dan mengunci raja di dalamnya.

24) Kemudian Ehud pergi melalui ruang tamu dan para hamba raja masuk. Ketika mereka melihat bahwa pintu kamar terkunci, mereka menduga ia sedang buang air di kamar kecilnya.

25) Mereka menunggu beberapa lama. Raja tidak membuka pintu serambi itu. Akhirnya para hamba itu menjadi khawatir. Mereka mengambil kunci dan membuka pintu itu. Ketika mereka masuk, mereka melihat rajanya tergeletak di atas lantai, meninggal.

26) Ehud melarikan diri sementara para hamba menunggui raja. Ia melewati tugu dan melarikan diri ke Seira.

27) Setibanya di sana, ia meniup terompet di daerah pebukitan Efraim. Dan orang Israel mendengar bunyi terompet itu dan mereka turun dari bukit dan Ehud memimpin mereka.

28) Ia berkata kepada mereka, “Ikutlah aku, TUHAN sudah menolong kita untuk mengalahkan musuh kita orang Moab.” Jadi, orang Israel mengikut Ehud. Mereka turun bersama Ehud memeriksa tempat-tempat penyeberangan Sungai Yordan ke negeri Moab. Orang Israel melarang setiap orang menyeberangi Sungai Yordan.

29) Orang Israel membunuh kira-kira 10.000 orang Moab, semuanya orang kuat dan berani. Tidak seorang pun yang melarikan diri.

30) Jadi, sejak hari itu Israel memerintah atas Moab, dan negeri itu aman selama 80 tahun.

31) [Hakim Samgar] Sesudah Ehud menyelamatkan orang Israel, Samgar anak Anat datang menyelamatkan Israel. Samgar membunuh 600 orang Filistin dengan sebuah tongkat penghalau lembu.

Pasal 4 (Total ayat 24)
1) [Hakim Debora] Sesudah kematian Ehud, orang Israel kembali melakukan yang jahat menurut TUHAN.

2) TUHAN membiarkan mereka dikalahkan oleh Yabin raja Kanaan, yang memerintah di Hazor. Komandan tentaranya bernama Sisera. Sisera tinggal di Haroset-Hagoyim.

3) Sisera memiliki 900 kereta perang besi dan telah menindas orang Israel dengan kejam selama 20 tahun, jadi mereka berseru kepada TUHAN minta tolong.

4) Ada seorang nabi perempuan bernama Debora istri Lapidot. Ia memimpin sebagai hakim Israel pada waktu itu.

5) Pada suatu hari ia duduk di bawah pohon kurma Debora. Orang Israel datang menemuinya untuk bertanya apa yang harus dilakukan tentang Sisera. Pohon kurma Debora terdapat di antara Rama dan Betel di daerah pebukitan Efraim.

6) Ia mengirim pesan kepada Barak anak Abinoam dari Kedesy di daerah Naftali. Ia memanggilnya untuk datang kepadanya. Debora berkata kepadanya, “TUHAN Allah Israel memerintahkan kepadamu, ‘Berangkat dan bawalah bersamamu 10.000 orang dari suku Naftali dan Zebulon. Bawalah mereka ke Gunung Tabor.

7) Aku akan menggerakkan Sisera komandan tentara Yabin bersama kereta perang dan pasukannya datang kepadamu ke Sungai Kison. Aku akan menolong kamu mengalahkannya di sana.’”

8) Kemudian Barak berkata kepada Debora, “Jika engkau ikut bersama aku, aku pergi dan melakukannya, dan jika engkau tidak ikut bersama aku, aku tidak pergi.”

9) Debora mengatakan, “Aku pasti pergi bersamamu. Tetapi karena sikapmu, engkau tidak akan dihormati, apabila Sisera kalah. TUHAN akan membiarkan seorang perempuan mengalahkan Sisera.” Jadi, Debora berangkat dengan Barak ke Kedesy.

10) Barak memanggil suku Zebulon dan Naftali di Kedesy. Barak mengumpulkan 10.000 orang mengikut dia dari suku-suku itu. Debora juga pergi bersama Barak.

11) Ada seorang bernama Heber orang Keni. Orang Keni ialah keturunan Hobab ayah mertua Musa. Heber membangun kemahnya dekat pohon ek di Zaananim dekat kota Kedesy.

12) Sisera mendapat berita bahwa Barak anak Abinoam sudah berada di Gunung Tabor.

13) Sisera mengumpulkan ke-900 kereta perang besinya dan semua pasukannya. Mereka berjalan dari Haroset-Hagoyim ke Sungai Kison.

14) Kemudian Debora berkata kepada Barak, “Hari ini TUHAN akan menolong engkau mengalahkan Sisera. Pasti engkau tahu bahwa TUHAN sudah membereskan jalan bagimu.” Jadi, Barak membawa 10.000 orang turun dari Gunung Tabor.

15) Barak dan orang-orangnya menyerang Sisera. Selama perang TUHAN membuat bingung Sisera bersama semua tentaranya dan kereta perangnya. Mereka tidak tahu yang akan dilakukannya, jadi Barak dan orang-orangnya menyerang tentara Sisera, tetapi Sisera meninggalkan kereta perangnya, lalu melarikan diri.

16) Barak terus menyerang tentara Sisera. Barak bersama orang-orangnya mengejar kereta perang Sisera dan tentaranya sepanjang jalan sampai ke Haroset-Hagoyim. Mereka memakai pedang untuk membunuh semua pasukan Sisera. Tidak ada seorang pun dari pasukan Sisera yang selamat.

17) Sisera lari dengan berjalan kaki ke kemah Yael istri Heber orang Keni itu. Keluarga Heber dalam keadaan damai dengan Yabin raja Hazor.

18) Yael melihat Sisera datang, jadi dia pergi ke luar untuk menyambutnya. Ia berkata kepada Sisera, “Mampirlah ke kemahku, Tuanku, jangan takut.” Sisera singgah ke kemah Yael, dan Yael menyelimutinya.

19) Pertama-tama Sisera meminta minuman kepada Yael. Yael mempunyai susu dalam botol kulit. Yael memberikannya kepada Sisera lalu menyelimutinya kembali.

20) Kemudian Sisera berkata kepadanya, “Berdirilah di pintu kemah. Jika ada orang datang dan bertanya kepadamu, ‘Apakah ada orang di dalam?’ katakanlah ‘Tidak.’”

21) Yael menemukan sebuah patok kemah dan martil. Dia pergi kepada Sisera dengan diam-diam. Sisera sedang tidur nyenyak karena letihnya. Yael meletakkan patok itu ke pelipis kepala Sisera lalu memukulnya dengan martil sampai masuk ke dalam tanah, maka matilah Sisera.

22) Segera setelah itu Barak melintas lewat kemah Yael untuk mencari Sisera. Yael pergi ke luar menemuinya. Yael berkata kepadanya, “Masuklah, aku akan menunjukkan kepadamu orang yang engkau cari.” Barak bersama Yael memasuki kemah itu. Di sana ia melihat Sisera tergeletak mati, dengan patok kemah di pelipis kepalanya.

23) Pada hari itu Allah mengalahkan Yabin raja Kanaan demi orang Israel.

24) Jadi, orang Israel semakin kuat hingga mereka membinasakan Yabin raja Kanaan.

Pasal 5 (Total ayat 31)
1) [Nyanyian Debora] Pada hari itu orang Israel mengalahkan Sisera, Debora dan Barak anak Abinoam menyanyikan nyanyian ini:

2) “Orang Israel mempersiapkan diri untuk berperang. Mereka dengan suka rela pergi berperang. Pujilah TUHAN!

3) Dengarlah, hai raja-raja. Perhatikanlah, hai para penguasa. Aku akan bernyanyi. Aku sendiri bernyanyi bagi TUHAN. Aku memainkan alat musik bagi TUHAN, bagi Allah orang Israel.

4) TUHAN, pada masa lampau Engkau datang dari Seir. Engkau berjalan dari negeri Edom. Engkau berjalan dan bumi gemetar. Langit mendung. Awan meneteskan air.

5) Gunung bergetar di hadapan TUHAN Allah Gunung Sinai, di hadapan TUHAN Allah Israel.

6) Pada zamannya Samgar anak Anat, pada zamannya Yael, jalan-jalan besar kosong. Kafilah dan para pejalan kaki mengambil jalan belakang.

7) Di sana tidak ada tentara di Israel sampai Debora bangkit sebagai ibu bagi Israel.

8) Allah memilih pemimpin yang baru untuk berperang di pintu gerbang kota. Tidak terlihat perisai atau tombak di tengah-tengah 40.000 tentara Israel.

9) Hatiku bersama para komandan Israel yang pergi berperang dengan sukarela. Pujilah TUHAN!

10) Perhatikanlah, hai orang-orang yang mengendarai keledai putih, yang duduk di atas karpet berharga, dan yang berjalan di sepanjang jalan.

11) Di tempat-tempat penimbaan air buat hewan, kami mendengar alat-alat musik canang. Orang-orang menyanyikan kemenangan TUHAN, kemenangan para tentara di Israel, ketika umat TUHAN berperang di pintu gerbang kota dan menang.

12) Bangunlah, bangunlah, hai Debora. Bangunlah, bangunlah, nyanyikanlah nyanyian itu. Bangkitlah Barak. Tangkaplah musuhmu, hai anak Abinoam.

13) Sekarang hai orang yang selamat, pergilah kepada para pemimpin. Hai umat TUHAN, datanglah bersama aku dan para tentara.

14) Orang Efraim datang dari daerah pebukitan Amalek. Hai Benyamin, orang-orang itu mengikut engkau dan umatmu. Dan ada para komandan dari keluarga Makir. Para pemimpin dari suku Zebulon datang bersama tongkat pemukul.

15) Para pemimpin dari Isakhar datang bersama Debora. Keluarga Isakhar baik terhadap Barak. Mereka berjalan kaki ke lembah. Hai Ruben, di antara pasukanmu banyak tentara yang berani.

16) Jadi, mengapa engkau duduk di sana menghadap tembok-tembok kandang kambing dombamu? Tentara Ruben yang berani memikirkan dengan sangat berat tentang perang, tetapi mereka tinggal di rumah sambil mendengarkan musik yang dimainkannya untuk dombanya.

17) Orang Gilead tinggal di kemah mereka di seberang Sungai Yordan. Bagi kamu orang Dan, mengapa kamu tinggal di dalam kapal-kapalmu? Orang Asyer tinggal dekat laut, berkemah dekat pelabuhan yang aman.

18) Orang Zebulon dan Naftali mempertaruhkan hidupnya berperang di bukit-bukit.

19) Raja-raja Kanaan datang bertempur, tetapi mereka tidak mengambil barang-barang rampasan. Mereka berperang di kota Taanakh, dekat air Megido.

20) Bintang-bintang melawan mereka dari langit. Dari jalannya melewati angkasa, mereka bertempur melawan Sisera.

21) Sungai Kison, sungai tua itu, menghanyutkan mereka. Jiwaku, majulah dengan kekuatan.

22) Telapak kaki kuda menghentak tanah. Kuda Sisera terus berlari.

23) Malaikat TUHAN berkata, ‘Terkutuklah kota Meroz. Terkutuklah penduduknya. Mereka tidak datang menolong peperangan TUHAN.’ Mereka tidak menolong TUHAN melawan musuh-musuh-Nya yang kuat.

24) Yael adalah istri Heber orang Keni. Dia akan diberkati melebihi segala perempuan.

25) Sisera minta air, Yael memberikan susu kepadanya. Dalam mangkuk yang pantas untuk penguasa, ia membawa susu kepadanya.

26) Kemudian Yael mengambil patok kemah itu. Dengan tangan kanannya diambilnya martil, yang biasa dipakai tukang. Kemudian dia memakainya pada Sisera. Ia membinasakan kepalanya, membuat lubang pada pelipisnya.

27) Ia rebah di antara kaki Yael. Ia jatuh dan di sanalah dia tergeletak. Ia rebah di antara kakinya. Ia jatuh di sana. Di mana Sisera rebah, di sanalah ia jatuh. Dan di sanalah dia tergeletak, mati!

28) Lihatlah, ada ibu Sisera mengintip melalui jendela. Mengintip melalui kisi-kisi jendelanya dan berseru, ‘Mengapa kereta perang Sisera begitu terlambat? Mengapa aku tidak dapat mendengar keretanya?’

29) Hamba perempuannya yang paling bijaksana menjawabnya. Ya, hamba memberikan jawaban kepadanya.

30) ‘Pasti, mereka menang dalam peperangan dan mengambil barang rampasan dari yang dikalahkannya. Mereka membagi-baginya di antara sesamanya. Setiap tentara mengambil satu atau dua perempuan. Mungkin Sisera mendapat kain dari yang telah mati. Sisera menemukan sepotong kain yang beraneka warna — atau mungkin dua potong — bagi Sisera pejuang itu untuk dipakainya.’

31) Semoga semua musuh-Mu mati seperti itu, ya TUHAN. Dan semoga semua orang yang mengasihi Engkau menjadi kuat bagaikan matahari yang terbit.” Amanlah negeri itu selama 40 tahun.

Pasal 6 (Total ayat 40)
1) [Orang Midian Memerangi Israel] Orang Israel kembali melakukan yang salah menurut TUHAN, jadi TUHAN membiarkan orang Midian mengalahkan orang Israel selama 7 tahun.

2) Orang Midian sangat berkuasa dan kejam terhadap orang Israel, jadi orang Israel membuat banyak tempat persembunyian di gunung-gunung. Mereka menyembunyikan makanannya dalam gua yang sulit ditemukan.

3) Mereka melakukan hal itu karena orang Midian dan Amalek dari timur selalu datang membinasakan hasil gandum mereka.

4) Mereka berkemah di tanah itu dan membinasakan hasil gandum yang ditanam orang Israel sepanjang daerah dekat Gaza. Mereka tidak meninggalkan sesuatu untuk makanan orang Israel. Bahkan mereka tidak meninggalkan baik domba, lembu, maupun keledai.

5) Orang Midian datang bersama keluarga, ternak, dan kemahnya. Mereka seperti kerumunan belalang. Mereka dan ternaknya terlalu banyak untuk dihitung. Mereka datang ke negeri itu dan memusnahkannya.

6) Orang Israel sangat miskin karena orang Midian, jadi orang Israel berseru kepada TUHAN minta tolong.

7) Orang Midian melakukan semua yang jahat itu, jadi orang Israel berseru kepada TUHAN minta tolong.

8) TUHAN mengutus seorang nabi kepada mereka. Ia berkata, “Inilah yang dikatakan oleh TUHAN Allah Israel, ‘Kamu dahulu hamba di Mesir, Aku membebaskan kamu dan membawa kamu keluar dari negeri itu.

9) Aku membebaskan kamu dari kuasa orang Mesir. Kemudian orang Kanaan menyiksa kamu, jadi Aku kembali meyelamatkan kamu. Aku mengusir mereka dari negeri mereka dan memberikan negeri mereka itu kepadamu.’

10) Dan Aku berkata kepadamu, ‘Akulah TUHAN Allahmu. Kamu akan tinggal di negeri orang Amori, tetapi jangan sembah dewa-dewanya,’ namun kamu tidak patuh kepada-Ku.”

11) [Malaikat Tuhan Mengunjungi Gideon] Pada waktu itu malaikat TUHAN datang kepada orang yang bernama Gideon. Malaikat datang dan duduk di bawah pohon ek di Ofra. Pohon ek itu milik Yoas dari keluarga Abiezer. Yoas ayah Gideon. Gideon sedang mengirik gandum di tempat pemerasan anggur. Gideon bersembunyi sehingga orang Midian tidak melihat gandum itu. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada Gideon dan berkata, “TUHAN menyertai engkau, hai prajurit perkasa!”

12) (6:11)

13) Gideon mengatakan, “Aku bersumpah, jika TUHAN menyertai kami, Tuan, mengapa kami mengalami banyak kesulitan? Kami telah mendengar bahwa banyak perbuatan-Nya yang ajaib dilakukan-Nya bagi nenek moyang kami. Mereka menceritakan bahwa TUHAN membawa kami keluar dari Mesir, tetapi sekarang tampaknya TUHAN sudah meninggalkan kami dan membiarkan kami dikalahkan oleh orang Midian.”

14) TUHAN berpaling kepada Gideon dan berkata, “Jadi, pakailah kuasamu yang besar dan pergi menyelamatkan orang Israel dari orang Midian. Aku mengutusmu menyelamatkan mereka.”

15) Gideon menjawab dan berkata, “Maaf TUHAN, bagaimana aku dapat membebaskan Israel? Kaum keluargaku adalah yang paling lemah di dalam suku Manasye, dan aku anggota keluarga yang paling muda.”

16) TUHAN berkata kepadanya, “Aku menyertai engkau, jadi engkau dapat mengalahkan orang Midian semudah mengalahkan hanya satu orang.”

17) Kemudian Gideon berkata kepada-Nya, “Jika Engkau mau, tolong berikan kepadaku suatu tanda bahwa Engkaulah TUHAN.

18) Janganlah tinggalkan aku di sini sampai aku kembali kepada-Mu dan menyerahkan persembahanku di hadapan-Mu.” Dan TUHAN mengatakan, “Aku menunggu sampai engkau datang.”

19) Jadi, Gideon masuk ke rumahnya dan memasak seekor kambing muda. Dia membuat roti tanpa ragi sebanyak 10 kg tepung. Kemudian Gideon memasukkan daging itu ke dalam keranjang dan kuahnya ke dalam sebuah periuk. Dia membawa daging, kuah, dan roti tidak beragi. Dia memberikan makanan itu kepada TUHAN di bawah pohon ek.

20) Malaikat Allah berkata kepada Gideon, “Ambillah daging dan roti itu dan letakkanlah di atas batu di sana, dan tuangkanlah kuah ke atasnya.” Gideon melakukan yang demikian.

21) Malaikat TUHAN mempunyai sebuah tongkat di tangannya. Ia menyentuh daging dan roti itu dengan ujung tongkatnya. Api menyala dari batu dan menghabiskan daging dan roti itu lalu malaikat TUHAN menghilang.

22) Kemudian Gideon sadar bahwa ia telah berbicara dengan malaikat TUHAN, maka ia berteriak, “Ya Tuhan ALLAHku. Aku sudah melihat malaikat TUHAN dengan berhadapan muka.”

23) Dan TUHAN berkata kepadanya, “Tenanglah! Jangan takut! Engkau tidak akan mati.”

24) Gideon mendirikan sebuah mezbah di tempat itu untuk menyembah TUHAN dan dia menamainya, “TUHAN Damai Sejahtera.” Mezbah itu masih ada di kota Ofra tempat tinggal keluarga Abiezer.

25) [Gideon Memecahkan Mezbah Baal] Pada malam harinya, TUHAN berkata kepada Gideon, “Ambillah seekor sapi jantan kepunyaan ayahmu, yaitu sapi jantan yang berumur 7 tahun. Ayahmu mempunyai sebuah mezbah untuk dewa Baal. Di sana ada juga sebuah tiang di samping mezbah. Tiang itu dibangun untuk menghormati dewa Asyera. Pakailah sapi jantan itu merubuhkan mezbah Baal dan potonglah tiang itu.

26) Kemudian bangun sebuah mezbah yang baik bagi TUHAN Allahmu di atas tanah yang tinggi itu. Persembahkan sapi jantan itu sebagai kurban bakaran dan pakailah tiang itu sebagai kayu bakar.”

27) Gideon mengambil 10 orang dari para hambanya dan melakukan seperti yang dikatakan TUHAN kepadanya, tetapi ia takut keluarganya dan para penduduk kota mungkin melihat yang dilakukannya. Ia melakukan yang dikatakan-Nya kepadanya, tetapi dilakukannya pada malam hari, bukan siang hari.

28) Penduduk kota itu bangun besok paginya. Mereka melihat bahwa mezbah Baal telah dirubuhkan dan tiang Asyera sudah dipotong. Dan mereka melihat sapi jantan yang telah dikurbankan di atas mezbah yang dibangunnya.

29) Penduduk kota memandang satu sama lain serta bertanya, “Siapa yang merubuhkan mezbah kita? Siapa yang memotong tiang Asyera itu? Siapa yang mempersembahkan sapi jantan di atas mezbah baru itu?” Mereka mengajukan banyak pertanyaan dan berusaha mengetahui siapa yang melakukannya. Ada seorang mengatakan kepada mereka, “Gideon anak Yoas yang melakukannya.”

30) Jadi, penduduk kota itu datang dan berkata kepada Yoas, “Bawalah anakmu ke luar. Dia telah merubuhkan mezbah Baal dan menebang tiang Asyera yang di sampingnya. Anakmu harus mati.”

31) Kemudian Yoas berkata kepada orang banyak yang berdiri di sekitarnya, “Apakah kamu menuntut bagi Baal? Atau kamu ingin membela Baal? Siapa yang menuntut baginya akan dibunuh sebelum pagi. Jika ia allah, biarlah ia menuntut bagi dirinya sendiri, bila orang merubuhkan mezbahnya.”

32) Yoas mengatakan, “Jika Gideon merubuhkan mezbah Baal, biarlah Baal menuntutnya.” Jadi, pada hari itu Yoas memberikan nama baru kepada Gideon. Dia menamainya Yerubaal.

33) [Gideon Mengalahkan Orang Midian] Orang Midian, Amalek, dan orang lain dari timur berkumpul untuk memerangi orang Israel. Mereka menyeberangi Sungai Yordan dan berkemah di Lembah Yesreel.

34) Roh TUHAN memenuhi Gideon, jadi Gideon meniup terompet memanggil keluarga Abiezer untuk mengikut dia.

35) Ia menyuruh utusan kepada semua suku Manasye untuk mengambil senjatanya serta bersiap-siap berperang. Ia juga mengirimkan pesan kepada suku Asyer, Zebulon, dan Naftali dan mereka datang dan bergabung dengan Gideon dan pasukannya.

36) Gideon berkata kepada Allah, “Engkau berkata bahwa Engkau akan menolong aku menyelamatkan Israel, berikanlah bukti kepadaku.

37) Aku akan meletakkan kulit domba di atas lantai pengirikan. Jika ada embun hanya di atas kulit domba dan tanah sekitarnya kering, aku tahu bahwa Engkau memakai aku menyelamatkan Israel seperti yang Engkau katakan.”

38) Sungguh itulah yang terjadi. Gideon bangun besok paginya dan memeras kulit domba itu. Ia mendapat satu mangkuk air dari kulit domba itu.

39) Kemudian Gideon berkata kepada Allah, “Janganlah Engkau marah padaku, biarlah aku meminta satu hal lagi. Izinkanlah aku menguji-Mu dengan kulit domba. Sekali ini, biarlah hanya kulit domba kering sedangkan tanah sekitarnya basah karena embun.”

40) Pada malam harinya, Allah melakukan hal itu. Hanya kulit domba itu yang kering sedangkan tanah sekitarnya basah karena embun.

Pasal 7 (Total ayat 25)
1) Pagi-pagi benar Yerubaal (Gideon) dan semua orangnya mendirikan kemahnya dekat sumur Harod. Orang Midian berkemah di lembah di kaki bukit More, di sebelah utara Gideon dan pasukannya berkemah.

2) TUHAN berkata kepada Gideon, “Aku mau menolong pasukanmu mengalahkan orang Midian, tetapi pasukanmu terlalu banyak untuk itu. Aku tidak mau orang Israel melupakan Aku dan menyombongkan diri bahwa mereka sendirilah yang menyelamatkannya.

3) Umumkanlah kepada mereka, ‘Siapa yang takut boleh meninggalkan Gunung Gilead dan boleh pulang.’” Pada saat itu 22.000 orang meninggalkan Gideon lalu pulang, tetapi 10.000 masih tinggal.

4) Kemudian TUHAN berkata kepada Gideon, “Masih terlalu banyak pasukanmu. Bawalah mereka turun ke air, dan Aku akan menguji mereka bagimu di sana. Jika Aku mengatakan, ‘Orang ini pergi bersamamu,’ ia pergi. Setiap orang yang Kukatakan, ‘Orang itu tidak pergi bersamamu,’ ia tidak pergi.”

5) Gideon membawa mereka turun ke air. TUHAN berkata kepada Gideon, “Pisahkanlah orang dengan cara ini: Orang yang minum air dengan lidah seperti anjing menjilat, menjadi satu kelompok. Dan mereka yang berlutut untuk minum menjadi satu kelompok.”

6) Jumlah mereka yang memakai tangannya mengambil air ke mulutnya dan menjilat seperti anjing 300 orang. Yang lain berlutut untuk minum air.

7) TUHAN berkata kepada Gideon, “Aku akan memakai ke-300 orang yang menjilat air seperti anjing. Aku memakai mereka menyelamatkan kamu dan membiarkan kamu mengalahkan Midian. Biarlah yang lainnya pulang.”

8) Gideon memulangkan yang lainnya, tetapi ke-300 orang itu ditahannya untuk menjaga perbekalan dan terompet. Perkemahan Midian ada di lembah di bawah kemah Gideon.

9) Pada malam hari, TUHAN berkata kepada Gideon, “Bangunlah! Aku membiarkan engkau mengalahkan tentara Midian. Turunlah ke perkemahan mereka.

10) Jika engkau takut turun, pergilah bersama hambamu Pura.

11) Pergilah ke dalam perkemahan Midian. Dengar apa yang dikatakan mereka, sesudah itu engkau berani menyerangnya.” Gideon bersama hambanya Pura turun sampai ke pinggiran perkemahan mereka.

12) Orang Midian, orang Amalek, dan semua orang dari daerah sebelah timur, seperti kerumunan belalang banyaknya dan jumlah unta mereka tidak terhitung, sebanyak pasir di pantai.

13) Gideon tiba di perkemahan musuh dan dia mendengar seseorang berbicara. Orang itu sedang menceritakan mimpinya kepada kawannya. Ia berkata, “Aku bermimpi bahwa sepotong roti bulat berguling masuk ke perkemahan Midian. Roti itu menabrak kemah itu dengan kuat sehingga kemah itu terbalik dan jatuh menjadi rata.”

14) Temannya tahu arti mimpi itu dan berkata, “Mimpimu itu hanya mempunyai satu arti. Arti mimpi itu ialah bahwa Allah akan membiarkan Gideon mengalahkan seluruh tentara Midian.”

15) Setelah Gideon mendengar orang-orang itu membicarakan tentang mimpi itu dan artinya, ia sujud kepada Allah. Kemudian dia kembali ke perkemahan orang Israel dan berkata kepada umat, “Bangunlah! TUHAN akan menolong kita mengalahkan orang Midian.”

16) Kemudian Gideon membagi ke-300 orang itu dalam tiga kelompok. Gideon memberikan kepada setiap orang sebuah terompet dan sebuah kendi kosong. Di dalam setiap kendi ada obor yang menyala.

17) Kemudian Gideon berkata kepada mereka, “Perhatikanlah aku dan lakukan yang kulakukan. Ikutlah aku ke pinggiran perkemahan musuh. Bila aku sampai ke pinggiran perkemahan, lakukanlah dengan tepat apa yang kubuat.

18) Kamu mengelilingi perkemahan musuh. Aku dan semua orang yang bersama aku akan meniup terompet. Bila kami meniup terompet, kamu juga meniup terompetmu dan berserulah, ‘Bagi TUHAN dan bagi Gideon!’”

19) Gideon bersama 100 orang bergerak ke pinggiran perkemahan musuh pada tengah malam, pada saat pergantian jaga. Gideon dan orang yang bersamanya meniup terompetnya dan memecahkan kendinya.

20) Kemudian ketiga kelompok itu meniup terompet dan memecahkan kendinya. Dengan tangan kiri mereka memegang obor dan di tangan kanan terompet. Ketika mereka meniup terompet, mereka berseru, “Sebuah pedang bagi TUHAN dan sebuah bagi Gideon.”

21) Orang-orang Gideon berdiri di tempatnya, tetapi orang-orang Midian dalam perkemahan mulai berteriak dan melarikan diri.

22) Ketika ke-300 orang Gideon meniup terompetnya, TUHAN membuat pasukan Midian saling membunuh dengan pedangnya. Tentara musuh melarikan diri ke kota Bet-Sita, yang menuju kota Zerera, dan melarikan diri sejauh perbatasan Abel-Mehola dekat kota Tabat.

23) Kemudian orang Israel dari suku Naftali, Asyer, dan semua Manasye dikatakan mengejar orang Midian.

24) Gideon mengutus utusan ke seluruh daerah pebukitan Efraim dan berkata, “Turun dan seranglah orang Midian. Rebutlah daerah sungai sejauh Bet-Bara dan Sungai Yordan. Lakukan hal itu sebelum orang Midian sampai ke sana.” Jadi, mereka memanggil semua orang dari suku Efraim. Mereka menguasai sungai sejauh Bet-Bara.

25) Mereka menangkap dua orang pemimpin Midian yang bernama: Oreb dan Zeeb. Mereka membunuh Oreb di Batu Oreb dan Zeeb di Pemerasan anggur Zeeb. Mereka terus mengejar orang Midian, tetapi mereka terlebih dahulu memenggal kepala Oreb dan Zeeb dan membawanya kepada Gideon. Gideon ada di tempat penyeberangan Sungai Yordan.

Pasal 8 (Total ayat 35)
1) Orang Efraim marah terhadap Gideon. Ketika orang Efraim bertemu dengan Gideon, mereka bertanya kepadanya, “Mengapa engkau memperlakukan kami seperti itu? Mengapa engkau tidak memanggil kami ketika engkau pergi bertempur melawan Midian?”

2) Gideon menjawab mereka, “Aku tidak melakukan sebagaimana kamu telah lakukan. Kamu orang Efraim mempunyai panen yang lebih baik daripada panen keluarga Abiezer. Pada musim panen kamu meninggalkan lebih banyak anggur daripada yang dikumpulkan oleh keluargaku, bukan?

3) Demikian juga, kamu mempunyai panen yang lebih baik sekarang. Allah telah mengizinkan kamu menangkap Oreb dan Zeeb pemimpin Midian itu. Bagaimana dapat aku memperbandingkan keberhasilanku dengan yang kamu lakukan?” Ketika orang Efraim mendengarkan jawaban Gideon, mereka tidak lagi semarah sebelumnya.

4) [Gideon Menangkap Dua Raja Midian] Kemudian Gideon bersama 300 orangnya tiba di Sungai Yordan dan mereka pergi menyeberang. Mereka sangat lelah dan lapar.

5) Gideon berkata kepada orang di kota Sukot, “Berikanlah makanan kepada tentaraku. Mereka sangat lelah dan lapar. Kami masih terus mengejar Zeba dan Zalmuna raja Midian.”

6) Para pemimpin kota Sukot berkata kepadanya, “Mengapa kami harus memberikan makanan kepada tentaramu? Kamu belum menangkap Zeba dan Zalmuna.”

7) Kemudian Gideon mengatakan, “Kamu tidak mau memberikan makanan kepada kami. TUHAN akan menolong aku menangkap Zeba dan Zalmuna. Sesudah itu aku datang ke sini. Dan aku akan memukul kulitmu dengan duri dan onak padang gurun.”

8) Gideon meninggalkan kota Sukot dan pergi ke kota Penuel. Gideon meminta makanan kepada orang-orang Penuel, sebagaimana ia meminta kepada orang Sukot, tetapi orang Penuel memberikan jawaban yang sama seperti jawaban orang Sukot.

9) Gideon berkata kepada mereka, “Setelah aku menang, aku kembali ke sini dan merubuhkan menara itu.”

10) Zeba dan Zalmuna berada di kota Karkor bersama tentaranya yang berjumlah 15.000 orang, sebagai sisa dari orang di sebelah timur. Dan 120.000 tentara yang kuat telah terbunuh.

11) Gideon dan orang-orangnya memasuki Jalan Penghuni Perkemahan, sebelah timur kota Nobah dan Yogbeha. Gideon tiba di kota Karkor dan menyerang musuh, yang tidak menduga adanya penyerangan itu.

12) Zeba dan Zalmuna raja Midian itu melarikan diri, tetapi Gideon mengejar mereka dan menangkapnya. Gideon dan tentaranya mengalahkan tentara musuh itu.

13) Kemudian Gideon anak Yoas kembali dari peperangan. Dia dan orang-orangnya kembali melalui Pendakian Heres.

14) Ia menangkap seorang anak muda dari kota Sukot. Gideon mengajukan beberapa pertanyaan kepadanya. Anak muda itu menuliskan beberapa nama pemimpin dan tua-tua kota Sukot. Ia memberikan sebanyak 77 nama orang.

15) Kemudian Gideon datang ke kota Sukot dan berkata, “Inilah Zeba dan Zalmuna. Kamu sudah menghina aku dengan mengatakan, ‘Mengapa kami harus memberikan makanan kepada pasukanmu yang lelah itu? Kamu belum menangkap Zeba dan Zalmuna.’”

16) Gideon membawa tua-tua kota itu, ia membanting mereka dengan duri dan onak padang gurun menghukum mereka.

17) Ia juga merubuhkan menara Penuel. Kemudian dibunuhnya orang-orang yang tinggal di kota itu.

18) Ia berkata kepada Zeba dan Zalmuna, “Kamu telah membunuh beberapa orang di Gunung Tabor. Orang yang bagaimana mereka itu?” Jawab mereka itu, “Orang-orang itu sama seperti kamu. Setiap orang bersikap seperti pangeran.”

19) Gideon mengatakan, “Mereka itu adalah saudara-saudaraku, anak-anak ibuku. Demi TUHAN yang hidup, seandainya kamu tidak membunuh mereka, aku tidak membunuh kamu sekarang.”

20) Kemudian dia berkata kepada Yeter anak sulungnya, “Bunuh raja-raja itu.” Yeter masih anak-anak dan takut maka Gideon menghunus pedangnya.

21) Kemudian Zeba dan Zalmuna berkata kepada Gideon, “Marilah, engkau sendirilah membunuh kami. Engkau jantan dan cukup kuat melakukannya.” Gideon berdiri, lalu membunuh Zeba dan Zalmuna dan dia mengambil perhiasan berbentuk bulan dari leher unta-unta mereka.

22) [Gideon Membuat Sebuah Efod] Orang Israel berkata kepada Gideon, “Engkau sudah membebaskan kami dari orang Midian maka sekarang, engkaulah memerintah atas kami. Kami mau engkau, anakmu, dan cucumu memerintah atas kami.”

23) Gideon berkata kepada mereka, “TUHANlah yang memerintah atas kamu. Aku tidak mau memerintah atas kamu. Dan anakku tidak akan memerintah atas kamu.”

24) Beberapa orang yang dikalahkan orang Israel ialah orang Ismael. Orang Ismael memakai anting-anting emas, jadi Gideon berkata kepada orang Israel, “Biarlah aku mengajukan suatu permintaan kepadamu. Aku mau setiap orang dari kamu memberikan kepadaku sebuah anting-anting emas dari barang rampasan.”

25) Jadi, orang Israel berkata kepada Gideon, “Kami akan memberikannya dengan senang hati.” Mereka membentangkan sebuah pakaian ke atas tanah dan setiap orang meletakkan ke atasnya sebuah anting-anting.

26) Berat anting-anting yang terkumpul 21,5 kg, belum termasuk hadiah lainnya yang diberikan orang Israel kepada Gideon. Mereka juga memberikan kepadanya perhiasan berbentuk bulan, anting-anting berbentuk air mata, dan kain ungu. Itulah yang biasanya dikenakan raja-raja Midian. Mereka juga memberikan kepadanya rantai unta-unta raja Midian.

27) Gideon membuat sebuah efod dari emas. Ia menempatkannya di kotanya sendiri, yaitu Ofra. Dan semua orang Israel menyalahgunakan efod itu dengan menyembahnya dan mereka tidak lagi setia kepada Allah. Efod menjadi jerat bagi Gideon dan keluarganya untuk berbuat dosa.

28) [Kematian Gideon] Orang Midian dipaksa tunduk di bawah pemerintahan orang Israel dan mereka tidak lagi menimbulkan kesulitan. Selama hidup Gideon, negeri itu aman selama 40 tahun.

29) Yerubaal (Gideon) anak Yoas pulang ke rumahnya.

30) Ia mempunyai 70 anak kandung. Ia mempunyai begitu banyak anak karena istrinya banyak.

31) Gundiknya yang tinggal di Sikhem juga melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Gideon menamainya Abimelekh.

32) Jadi, Gideon anak Yoas mati dalam usia lanjut. Ia dimakamkan dalam kuburan Yoas ayahnya di Orfa, tempat tinggal keluarga Abiezer.

33) Segera sesudah Gideon mati, orang Israel kembali lagi tidak setia kepada Allah — mereka mengikut Baal. Mereka membuat Baal-Berit dewanya.

34) Orang Israel tidak lagi mengingat TUHAN Allahnya walaupun Dia telah membebaskan mereka dari semua musuhnya yang ada di sekitarnya.

35) Mereka tidak setia kepada keluarga Yerubaal walaupun dia telah melakukan banyak yang baik bagi mereka.

Pasal 9 (Total ayat 57)
1) [Abimelekh Menjadi Raja] Abimelekh ialah anak Yerubaal. Ia pergi kepada pamannya yang tinggal di Sikhem. Ia berkata kepada pamannya dan kepada semua keluarga ibunya,

2) “Tanyalah kepada para pemimpin kota Sikhem, ‘Apakah lebih baik bagimu diperintah oleh 70 anak Yerubaal atau hanya oleh satu orang?’ Ingatlah bahwa aku adalah keluargamu.”

3) Pamannya menanyakan hal itu kepada para pemimpin Sikhem. Dan para pemimpin Sikhem memutuskan untuk mengikut Abimelekh. Mereka berkata, “Di atas segala-galanya, ia adalah saudara kita.”

4) Mereka memberikan 70 keping perak kepada Abimelekh. Uang itu berasal dari kuil Baal-Berit. Abimelekh memakai perak itu menjadi upah beberapa orang. Orang-orang itu ialah orang yang tidak berguna dan sembrono. Mereka mengikut Abimelekh ke mana saja pun ia pergi.

5) Abimelekh pergi ke rumah ayahnya di Ofra dan membunuh ketujuh puluh saudaranya, anak Yerubaal sekaligus, tetapi anak bungsu Yerubaal selamat, karena ia bersembunyi dan melarikan diri. Nama anak bungsu itu Yotam.

6) Kemudian berkumpullah para pemimpin kota Sikhem dan semua penghuni rumah di Milo. Mereka berkumpul di samping pohon besar di Sikhem dan mengangkat Abimelekh menjadi rajanya.

7) [Cerita Yotam] Yotam mendengar bahwa para pemimpin kota Sikhem telah mengangkat Abimelekh menjadi raja. Ketika dia mendengar hal itu, dia pergi dan berdiri di puncak Gunung Gerizim. Dia meneriakkan cerita ini kepada rakyat, “Dengarkanlah aku, hai para pemimpin Sikhem. Kemudian biarlah Allah mendengarkan kamu.

8) Pada suatu hari pohon-pohon telah memutuskan untuk mengangkat seorang raja memerintah atasnya. Pohon-pohon itu berkata kepada pohon zaitun, ‘Engkaulah menjadi raja kami.’

9) Pohon zaitun mengatakan, ‘Manusia dan dewa-dewa memuji aku karena minyakku. Apakah aku harus berhenti menghasilkan minyak hanya untuk pergi dan menguasai pohon-pohon lain?’

10) Kemudian pohon-pohon itu berkata kepada pohon ara, ‘Marilah menjadi raja kami.’

11) Pohon ara itu mengatakan, ‘Apakah aku harus berhenti menghasilkan buahku yang baik dan manis hanya untuk pergi dan menguasai pohon-pohon lain?’

12) Kemudian pohon-pohon itu berkata kepada pohon anggur, ‘Marilah menjadi raja kami.’

13) Pohon anggur mengatakan, ‘Anggurku membuat orang dan raja-raja bersukacita. Apakah aku harus berhenti menghasilkan anggurku hanya untuk pergi dan menguasai pohon-pohon lain?’

14) Akhirnya semua pohon berkata kepada belukar berduri, ‘Marilah menjadi raja kami.’

15) Dan belukar berduri berkata kepada pohon-pohon itu, ‘Jika sesungguhnya kamu ingin menjadikan aku rajamu, datanglah dan berteduh di dalam naunganku. Jika tidak, biarlah api keluar dari belukar berduri dan membakar habis pohon-pohon cedar Libanon.’

16) Sekarang jika kamu bertindak dengan penuh kejujuran, bila kamu membuat Abimelekh raja, kamu dapat bersukacita bersama dia. Dan jika kamu memperlakukan Yerubaal dan keluarganya dengan baik, baiklah. Dan jika kamu menyenangkan hati Yerubaal sebagaimana seharusnya, itu juga baik.

17) Ingatlah yang dilakukan ayahku terhadap kamu. Ayahku telah bertempur buat kamu. Dia mempertaruhkan nyawanya bagimu ketika dia membebaskan kamu dari Midian,

18) tetapi sekarang kamu melawan keluarga ayahku. Kamu telah membunuh 70 anaknya sekaligus. Kamu membuat Abimelekh anak seorang hamba perempuan menjadi raja atas kota Sikhem karena dia saudaramu.

19) Jika kamu bertindak dengan penuh kejujuran terhadap Yerubaal dan keluarganya hari ini, maka aku berharap, kamu akan senang dengan Abimelekh selaku rajamu dan dia senang terhadap kamu.

20) Tetapi, hai para pemimpin Sikhem dan penghuni rumah Milo, jika kamu tidak berbuat benar, maka aku berharap, Abimelekh membinasakan kamu dan dia pun binasa.”

21) Sesudah Yotam mengatakan semuanya itu, dia melarikan diri. Dia melarikan diri ke kota Beer. Dia tinggal di tempat itu karena ia takut kepada saudaranya Abimelekh.

22) [Abimelekh Bertempur Melawan Sikhem] Abimelekh memerintah atas orang Israel selama tiga tahun.

23) Abimelekh telah membunuh 70 anak Yerubaal — dan mereka saudaranya sendiri. Para pemimpin Sikhem mendukungnya melakukan kejahatan itu maka Allah membuat kesusahan antara Abimelekh dan para pemimpin Sikhem. Dan para pemimpin Sikhem mulai membuat cara untuk menyiksa Abimelekh.

24) (9:23)

25) Para pemimpin Sikhem tidak lagi mengasihi Abimelekh. Mereka menempatkan orang-orang di puncak-puncak gunung untuk menyerang dan merampas setiap orang yang lewat dari sana. Hal itu dilaporkan kepada Abimelekh.

26) Gaal anak Ebed dan saudaranya pindah ke Sikhem. Para pemimpin Sikhem telah memutuskan untuk mempercayai dan mengikut Gaal.

27) Pada suatu hari orang Sikhem pergi ke ladang mengumpulkan buah anggur. Mereka memerasnya membuat anggur, kemudian mereka mengadakan pesta dalam kuil dewanya. Mereka makan dan minum serta mengatakan hal-hal yang jahat tentang Abimelekh.

28) Kemudian Gaal anak Ebed mengatakan, “Siapakah Abimelekh sehingga kita harus patuh kepadanya? Siapa dia menurut pendapatnya? Bukankah dia anak Yerubaal? Dan dia membuat Zebul perwiranya? Kita tidak harus patuh kepada Abimelekh. Kita harus patuh kepada bangsa kita sendiri, orang-orang Hamor. Hamor adalah ayah Sikhem.

29) Jika kamu membuat aku menjadi komandan mereka, aku akan membinasakan Abimelekh. Aku akan mengatakan kepadanya, ‘Siapkanlah pasukanmu dan keluarlah berperang.’”

30) Zebul adalah walikota Sikhem. Dia mendengar kata-kata Gaal anak Ebed dan dia sangat marah.

31) Zebul menyuruh para utusan kepada Abimelekh di Aruma. Inilah pesannya, “Gaal anak Ebed dan saudara-saudaranya telah datang ke Sikhem. Mereka membuat kesulitan terhadap engkau. Gaal telah membuat seluruh kota melawan engkau.

32) Jadi, datanglah dengan pasukanmu malam ini dan bersembunyilah di ladang di luar kota.

33) Kemudian pada pagi hari, sesudah matahari terbit, serbulah kota itu. Gaal dan pasukannya akan keluar dari kota menyerang kamu. Apabila mereka keluar untuk menyerang, lakukanlah semampumu terhadap mereka.”

34) Abimelekh dengan semua pasukannya bangun pada malam hari dan pergi ke kota. Mereka terbagi atas empat kelompok. Mereka menghadang dekat kota Sikhem.

35) Gaal anak Ebed keluar dan berdiri di gerbang kota. Ketika Gaal berdiri di sana, Abimelekh dan pasukannya keluar dari tempat persembunyiannya.

36) Gaal melihat tentara itu, ia berkata kepada Zebul, “Lihat, orang banyak turun dari gunung.” Zebul mengatakan, “Engkau hanya melihat bayangan gunung. Bayangan itu tampaknya seperti orang banyak.”

37) Gaal berkata lagi, “Lihat, beberapa orang sedang turun dari tempat itu, dari Pusat Tanah dan satu kelompok lagi dari Pohon Peramal.”

38) Zebul berkata kepadanya, “Mengapa engkau tidak membual lagi sekarang? Engkau telah mengatakan, ‘Siapakah Abimelekh? Mengapa kami harus patuh kepadanya?’ Kamu telah mengejek orang-orang itu. Pergilah sekarang dan seranglah mereka.”

39) Gaal membawa para pemimpin Sikhem keluar menyerang Abimelekh.

40) Abimelekh dan pasukannya mengusir Gaal dan pasukannya. Pasukan Gaal melarikan diri ke gerbang kota Sikhem. Banyak pasukan Gaal yang terbunuh sebelum mereka sampai ke pintu gerbang.

41) Kemudian Abimelekh kembali ke kota Aruma. Zebul mengusir Gaal dan saudara-saudaranya dari Sikhem.

42) Hari berikutnya orang-orang Sikhem pergi ke ladang bekerja. Dan hal itu dilaporkan kepada Abimelekh.

43) Jadi, Abimelekh membagi pasukannya dalam tiga kelompok. Dia mau menyerang orang Sikhem dengan kejutan maka ia menyembunyikan pasukannya di ladang. Ketika dia melihat orang keluar dari kota, dia melompat lalu menyerang mereka.

44) Abimelekh dan pasukannya berlari ke suatu tempat dekat pintu gerbang kota. Dan dua kelompok lainnya pergi kepada orang-orang yang di ladang dan membunuh mereka.

45) Abimelekh dan pasukannya bertempur melawan kota itu sepanjang hari. Abimelekh dan pasukannya merebut kota dan membunuh orang-orang di dalamnya. Kemudian dia membinasakan kota itu dan menaburinya dengan garam.

46) Ketika orang-orang yang tinggal di Menara Sikhem mendengar tentang hal itu, mereka berkumpul ke ruangan teraman di dalam kuil dewa El-Berit.

47) Abimelekh mendengar bahwa semua pemimpin Menara Sikhem telah berkumpul.

48) Jadi, Abimelekh dan pasukannya berangkat ke Gunung Salmon. Dia mengambil sebuah kampak dan memotong beberapa cabang. Dia mengangkatnya di atas bahunya. Kemudian dia berkata kepada pasukannya, “Cepatlah, lakukanlah sama seperti yang telah kulakukan.”

49) Jadi, semua orang itu memotong cabang-cabang kayu dan mereka mengikut Abimelekh. Mereka menimbun cabang-cabang kayu itu pada tempat yang teraman dalam kuil dewa El-Berit. Mereka memasukkan cabang-cabang itu ke dalam api lalu membakar orang-orang yang ada di dalam kamar itu, jadi matilah kira-kira 1.000 orang laki-laki dan perempuan yang tinggal dekat Menara Sikhem.

50) [Kematian Abimelekh] Kemudian Abimelekh dan pasukannya berangkat ke Tebes. Mereka mengepung dan merebut kota itu.

51) Dan ada juga di kota itu sebuah menara yang kuat. Semua pemimpin dan orang lain, laki-laki dan perempuan dari kota itu melarikan diri ke menara itu dan menguncinya dari dalam. Kemudian mereka naik ke atap menara itu.

52) Abimelekh dan pasukannya pergi ke menara itu untuk menyerangnya. Abimelekh pergi ke pintu menara. Dia mau membakarnya.

53) Tetapi ketika Abimelekh berdiri di pintu menara, seorang perempuan di atas atap melemparkan sebuah batu kilangan ke kepala Abimelekh, dan meremukkan batok kepalanya.

54) Dengan segera ia memanggil hambanya, yang memikul senjatanya dan berkata kepadanya, “Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku sehingga orang tidak akan mengatakan, ‘Seorang perempuan membunuh Abimelekh.’” Jadi, hambanya menikam Abimelekh dengan pedangnya, dan Abimelekh mati.

55) Orang Israel melihat Abimelekh sudah mati maka kembalilah mereka semuanya.

56) Dengan cara itulah Allah menghukum Abimelekh karena segala kejahatan yang dibuatnya. Abimelekh berdosa terhadap ayahnya sendiri dengan membunuh 70 saudaranya.

57) Allah juga menghukum semua orang Sikhem atas segala kejahatannya. Kutukan Yotam anak Yerubaal tentang mereka menjadi kenyataan. Yotam ialah anak bungsu Yerubaal. Yerubaal ialah Gideon.

Pasal 10 (Total ayat 18)
1) [Hakim Tola] Sesudah Abimelekh meninggal, Allah mengutus hakim yang lain untuk membebaskan Israel. Namanya Tola anak Pua. Pua anak Dodo. Tola berasal dari suku Isakhar dan dia tinggal di Samir daerah pebukitan Efraim.

2) Ia memimpin sebagai hakim Israel selama 23 tahun. Kemudian dia mati dan dimakamkan di Samir.

3) [Hakim Yair] Sesudah Tola meninggal, Allah mengutus hakim yang lain. Namanya Yair dari Gilead. Dan dia memimpin sebagai hakim Israel selama 22 tahun.

4) Ia mempunyai 30 anak. Dan mereka menaiki 30 keledai dan menguasai 30 kota di daerah Gilead. Kota-kota itu disebut kota-kota Yair sampai hari ini.

5) Yair meninggal dan dimakamkan di kota Kamon.

6) [Orang Amon Bertempur Melawan Israel] Orang Israel kembali melakukan yang salah menurut TUHAN. Mereka menyembah dewa Baal dan Asytoret serta dewa Aram, Sidon, Moab, Amon, dan Filistin. Mereka meninggalkan TUHAN dan tidak lagi menyembah-Nya.

7) TUHAN marah kepada Israel dan Dia membiarkan mereka dikalahkan oleh orang Filistin dan orang Amon.

8) Dalam tahun itu mereka membinasakan orang Israel yang tinggal di sebelah timur Sungai Yordan di daerah Gilead. Di sanalah orang Israel tinggal. Orang Israel telah menderita selama 18 tahun.

9) Kemudian orang Amon menyeberangi Sungai Yordan untuk memerangi orang Yehuda, Benyamin, dan Efraim. Orang Amon membawa banyak kesulitan kepada orang Israel.

10) Orang Israel berseru kepada TUHAN minta tolong, “Ya Allah, kami telah berdosa terhadap Engkau. Kami sudah meninggalkan Allah kami dan menyembah dewa Baal.”

11) TUHAN menjawab orang Israel, “Kamu berseru kepada-Ku ketika orang Mesir, orang Amori, Amon, dan orang Filistin menyiksa kamu. Aku menyelamatkan kamu dari bangsa-bangsa itu.

12) Kamu berseru kepada-Ku ketika orang Sidon, Amalek, dan Maon menyiksa kamu, dan Aku menyelamatkan kamu dari bangsa-bangsa itu.

13) Kamu meninggalkan Aku, dan kamu menyembah dewa-dewa lain, jadi Aku tidak mau lagi menyelamatkan kamu.

14) Kamu suka menyembah dewa-dewa itu, pergilah minta tolong kepadanya. Biarlah mereka membebaskan kamu apabila kamu berada dalam kesulitan.”

15) Dan orang Israel berkata kepada TUHAN, “Kami sudah berdosa. Lakukanlah yang Engkau mau lakukan terhadap kami, tetapi bebaskanlah kami hari ini.”

16) Kemudian mereka membuang semua allah asing dan menyembah TUHAN kembali, jadi Tuhan merasa kasihan terhadap mereka, ketika Dia melihat penderitaan mereka.

17) [Yefta Terpilih Sebagai Pemimpin] Orang Amon telah berkumpul untuk berperang. Mereka berkemah di daerah Gilead. Orang Israel berkumpul dan berkemah di Mizpa.

18) Para pemimpin orang yang tinggal di daerah Gilead mengatakan, “Siapa yang memimpin kita dalam pertempuran melawan orang Amon dialah menjadi pemimpin atas semua penduduk Gilead.”

Pasal 11 (Total ayat 40)
1) Yefta ialah orang dari suku Gilead, seorang tentara yang kuat, tetapi ia anak seorang pelacur. Nama ayahnya Gilead.

2) Istri Gilead mempunyai beberapa anak. Ketika anak-anak itu menjadi besar, mereka tidak seperti Yefta. Mereka memaksa Yefta meninggalkan kotanya. Mereka berkata kepadanya, “Engkau tidak akan mendapat warisan dari ayah kita karena engkau adalah anak dari perempuan lain.”

3) Yefta berangkat karena saudara-saudaranya dan dia tinggal di tanah Tob. Beberapa orang petualang di Tob menjadi pengikut Yefta.

4) Setelah beberapa waktu, orang Amon berperang melawan Israel.

5) Orang Amon berperang melawan Israel, jadi para pemimpin di Gilead pergi kepada Yefta. Mereka meminta Yefta untuk meninggalkan Tob dan kembali ke Gilead.

6) Mereka berkata kepada Yefta, “Mari dan engkaulah menjadi pemimpin kami supaya kami dapat melawan orang Amon.”

7) Yefta berkata kepada pemimpin Gilead, “Kamu telah memaksa aku meninggalkan rumah ayahku. Kamu membenci aku, jadi mengapa kamu datang kepadaku sekarang, ketika kamu berada di dalam kesulitan?”

8) Para pemimpin Gilead berkata kepada Yefta, “Itulah alasan kami datang kepadamu sekarang. Mari pergi bersama kami dan seranglah orang Amon. Engkaulah menjadi komandan atas semua penduduk Gilead.”

9) Kemudian Yefta berkata kepada pemimpin Gilead, “Jika kamu menghendaki aku kembali ke Gilead dan berperang melawan orang Amon, baiklah. Jika TUHAN menolong aku mengalahkan mereka, aku akan menjadi pemimpinmu yang baru.”

10) Para pemimpin Gilead berkata kepada Yefta, “TUHAN mendengar semua yang kami ucapkan. Dan kami berjanji untuk melakukan semua yang kaukatakan.”

11) Yefta pergi bersama pemimpin Gilead. Mereka mengangkatnya menjadi pemimpin dan komandannya. Yefta mengulangi semua kata-katanya di hadapan TUHAN di kota Mizpa.

12) [Pesan Yefta kepada Raja Amon] Yefta mengirim utusan kepada raja orang Amon bersama pesan ini, “Apa masalah antara orang Amon dengan orang Israel? Mengapa engkau datang berperang ke negeri kami?”

13) Raja orang Amon menjawab para utusan Yefta, “Kami berperang terhadap Israel karena orang Israel merebut tanah kami, ketika mereka datang dari Mesir. Mereka mengambilnya mulai dari Sungai Arnon hingga Sungai Yabok dan sampai ke Sungai Yordan. Sekarang katakanlah kepada orang Israel untuk mengembalikannya kepada kami secara damai.”

14) Para utusan membawa pesan itu kembali kepada Yefta. Kemudian Yefta mengirim mereka lagi kepada raja orang Amon.

15) Mereka membawa pesan ini: “Inilah yang dikatakan Yefta: Israel tidak merebut negeri Moab atau negeri Amon.

16) Ketika orang Israel datang dari Mesir, mereka pergi ke padang gurun. Mereka pergi ke Laut Merah dan kemudian ke Kadesy.

17) Orang Israel mengirim utusan kepada raja Edom dan berkata, ‘Izinkanlah kami melewati negerimu,’ tetapi raja Edom tidak mengizinkan kami lewat dari daerahnya. Kami juga mengirimkan utusan kepada raja Moab, tetapi ia juga tidak mengizinkan kami lewat dari daerahnya, maka Israel tetap tinggal di Kadesy.

18) Kemudian orang Israel berjalan lewat padang gurun dan mengelilingi Edom dan Moab. Mereka berjalan di sebelah timur negeri Moab dan berkemah di seberang Sungai Arnon. Mereka tidak memasuki perbatasan Moab. Sungai Arnon merupakan perbatasan Moab.

19) Kemudian orang Israel mengirim utusan kepada Sihon raja orang Amori. Sihon adalah raja kota Hesbon. Para utusan itu berkata kepadanya, ‘Izinkanlah kami melintas dari negerimu. Kami mau pergi ke negeri kami.’

20) Namun, Sihon tidak membiarkan orang Israel melintasi perbatasannya. Sihon mengumpulkan seluruh pasukannya untuk berkemah di Yahaz. Kemudian orang Israel berperang melawan Amori.

21) TUHAN Allah Israel menolong orang Israel mengalahkan Sihon dan pasukannya, maka Israel menduduki dan memiliki semua negeri orang Amori.

22) Mereka menduduki dan memiliki semua wilayah orang Amori mulai dari Sungai Arnon hingga Sungai Yabok dan dari padang gurun ke Sungai Yordan.

23) TUHAN Allah Israel telah memaksa orang Amori meninggalkan daerahnya. Dan Dia memberikan negeri itu kepada orang Israel. Apakah engkau pikir bahwa engkau dapat membuat orang Israel meninggalkan negeri itu?

24) Pastilah engkau dapat tinggal di negeri yang diberikan Kamos allahmu kepadamu, jadi kami pun akan tinggal di negeri yang diberikan oleh TUHAN Allah kami kepada kami.

25) Apakah engkau lebih baik daripada Balak anak Zipor? Dia adalah raja Moab. Apakah ia pernah bertengkar dengan Israel? Apakah ia pernah bertempur melawan mereka?

26) Orang Israel telah tinggal di Hesbon dan desa-desa sekitarnya selama 300 tahun. Mereka telah tinggal di Aroer dan di desa-desa sekitarnya selama 300 tahun. Orang Israel tinggal di semua kota di tepi Sungai Arnon selama 300 tahun. Mengapa engkau tidak membebaskannya selama ini?

27) Orang Israel tidak berdosa kepadamu, tetapi engkau berbuat jahat kepada orang Israel. Kiranya TUHAN, Hakim yang benar itu memutuskan apakah orang Israel yang benar atau orang Amon.”

28) Raja Amon tidak mengindahkan pesan Yefta itu.

29) [Janji Yefta] Kemudian Roh TUHAN datang kepada Yefta, dan Yefta melintasi daerah Gilead dan Manasye dan pergi ke Mizpa di Gilead. Dan dari sana dia melintasi negeri Amon.

30) Yefta berjanji kepada TUHAN, katanya, “Jika Engkau membiarkan aku mengalahkan orang Amon,

31) aku akan mempersembahkan kepada-Mu yang pertama keluar dari rumahku, bila aku kembali dengan kemenangan. Aku memberikannya kepada TUHAN sebagai kurban bakaran.”

32) Kemudian Yefta berangkat ke negeri orang Amon untuk berperang melawan mereka. TUHAN menolongnya mengalahkan mereka.

33) Ia mengalahkan mereka dari kota Aroer sampai ke kota Minit. Yefta menaklukkan 20 kota. Kemudian dia menyerang orang Amon ke kota Abel-Keramin. Orang Israel mengalahkan orang Amon. Amon dalam keadaan kekalahan besar.

34) Yefta kembali ke Mizpa dan pergi ke rumahnya dan putrinya keluar dari rumah menyambutnya. Dia bermain rebana sambil menari. Dialah satu-satunya anak perempuan Yefta. Yefta sangat mengasihinya. Ia tidak mempunyai anak laki-laki atau perempuan lainnya.

35) Ketika dia melihat anaknya itu, yang pertama keluar dari rumahnya, dia merobekkan pakaiannya menunjukkan kesedihannya, lalu ia mengatakan, “Ya anakku! Engkau telah membinasakan aku. Engkau membuat aku sangat sedih. Aku telah berjanji kepada TUHAN dan tidak dapat membatalkan janjiku kepada-Nya.”

36) Kemudian anaknya berkata kepadanya, “Ayah, engkau telah berjanji kepada TUHAN, jadi peganglah janjimu. Lakukanlah apa yang engkau telah katakan untuk kaulakukan. Apalagi TUHAN telah menolong engkau mengalahkan musuhmu, orang Amon itu.”

37) Dan dia berkata kepada ayahnya, “Biarlah engkau melakukan hal itu pertama bagiku. Biarkanlah aku sendirian selama dua bulan. Biarkanlah aku pergi ke gunung-gunung. Aku tidak akan kawin dan mempunyai anak, jadi biarkanlah aku dengan teman-temanku pergi dan menangis bersama-sama.”

38) Yefta mengatakan, “Pergi dan lakukanlah itu.” Yefta menyuruhnya pergi selama dua bulan. Dia bersama teman-temannya tinggal di pegunungan. Mereka menangisinya karena dia tidak akan kawin dan tidak mempunyai anak.

39) Sesudah dua bulan, dia kembali kepada ayahnya, dan Yefta berbuat terhadap anaknya sesuai dengan janjinya. Anaknya itu tidak pernah mengadakan hubungan suami istri dengan siapa pun, jadi itulah menjadi kebiasaan di Israel.

40) Setiap tahun perempuan muda Israel pergi empat hari untuk mengenang putri Yefta dari Gilead, serta menangisinya.

Pasal 12 (Total ayat 15)
1) [Yefta dan Efraim] Orang-orang dari suku Efraim mengumpulkan semua tentaranya. Kemudian mereka menyeberangi sungai ke kota Zafon. Mereka berkata kepada Yefta, “Mengapa engkau tidak memanggil kami untuk menolongmu menyerang orang Amon? Kami akan membakar rumahmu bersama engkau di dalamnya.”

2) Jawab Yefta kepada mereka, “Orang Amon telah membuat kami mengalami banyak masalah, jadi aku bersama bangsaku berperang melawan mereka. Aku telah memanggil kamu dan kamu tidak datang menolongku.

3) Aku melihat bahwa kamu tidak mau menolong kami, aku mempertaruhkan nyawaku sendiri dan pergi melawan orang Amon, dan TUHAN membiarkan aku mengalahkan mereka. Sekarang mengapa kamu datang melawan aku hari ini?”

4) Kemudian Yefta mengumpulkan semua orang Gilead. Mereka berperang melawan orang-orang dari suku Efraim karena mereka menghina orang Gilead. Mereka berkata, “Kamu orang Gilead hanyalah sisa-sisa yang selamat dari Efraim. Sebagian dari kamu termasuk orang Efraim dan sebagian orang Manasye.” Orang Gilead mengalahkan orang Efraim.

5) Orang Gilead merebut tempat-tempat penyeberangan Sungai Yordan untuk mencegah orang Efraim menyeberang. Setiap waktu orang pelarian dari Efraim datang ke sungai itu dan berkata, “Biarkanlah aku menyeberang,” orang Gilead akan bertanya, “Apakah engkau orang Efraim?” Jika dia berkata “Tidak,”

6) mereka mengatakan, “Ucapkanlah, ‘Syibolet.’” Orang Efraim tidak dapat mengucapkan kata itu dengan tepat. Mereka mengucapkannya “Sibolet.” Jadi, jika seseorang mengucapkan “Sibolet,” orang Gilead tahu bahwa orang itu dari Efraim, jadi mereka membunuhnya di tempat penyeberangan itu. Mereka membunuh 42.000 orang Efraim.

7) Yefta memimpin sebagai hakim orang Israel selama enam tahun. Kemudian dia mati dan dimakamkan di kotanya di Gilead.

8) [Hakim Ebzan] Sesudah Yefta, seorang yang bernama Ebzan dari Betlehem memimpin sebagai hakim orang Israel.

9) Ia mempunyai 30 anak laki-laki dan 30 anak perempuan. Dia menyuruh anaknya perempuan kawin dengan orang yang bukan dari keluarganya. Dan dia mengambil 30 perempuan yang bukan keluarganya untuk dikawinkan dengan anak-anaknya. Dia memimpin sebagai hakim orang Israel selama 7 tahun.

10) Kemudian dia mati dan dimakamkan di kota Betlehem.

11) [Hakim Elon] Sesudah Ebzan, seorang yang bernama Elon orang Zebulon memimpin sebagai hakim bagi orang Israel. Ia memimpin sebagai hakim 10 tahun.

12) Kemudian Elon orang Zebulon itu mati dan dimakamkan di kota Ayalon, Zebulon.

13) [Hakim Abdon] Sesudah Elon meninggal, seorang yang bernama Abdon anak Hilel memimpin sebagai hakim bagi orang Israel. Dia berasal dari kota Piraton.

14) Ia mempunyai 40 anak laki-laki dan 30 cucu. Mereka mengendarai 70 keledai. Ia memimpin sebagai hakim bagi orang Israel selama delapan tahun.

15) Kemudian Abdon anak Hilel mati dan dimakamkan di kota Piraton. Piraton di tanah Efraim di daerah pebukitan tempat tinggal orang Amalek.

Pasal 13 (Total ayat 25)
1) [Simson Lahir] Orang Israel kembali melakukan yang jahat menurut TUHAN maka TUHAN mengizinkan orang Filistin memerintah atas mereka selama 40 tahun.

2) Ada seorang dari kota Zora dari suku Dan yang bernama Manoah. Istrinya tidak mempunyai anak.

3) Malaikat TUHAN menampakkan diri kepada perempuan itu, dan berkata, “Engkau tidak mampu mempunyai anak, tetapi engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak.

4) Jangan minum anggur atau minuman keras lainnya. Jangan makan sesuatu yang haram

5) karena engkau sudah mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki. Dia akan diserahkan kepada Tuhan dengan cara khusus: Dia menjadi seorang yang bernazar, jadi jangan potong rambutnya. Ia menjadi orang yang istimewa sejak dia belum lahir. Dia akan membebaskan Israel dari kuasa orang Filistin.”

6) Kemudian perempuan itu pergi dan mengatakan kepada suaminya, “Ada seorang dari Tuhan datang kepadaku. Tampaknya seperti malaikat Tuhan, sangat menakutkan. Aku tidak bertanya kepadanya dari mana ia datang, dan dia tidak mengatakan namanya.

7) Ia berkata kepadaku, ‘Engkau sedang mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki. Jangan minum anggur atau minuman keras lainnya. Jangan makan sesuatu yang haram karena engkau sudah mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki. Dia akan diserahkan kepada Allah dengan cara khusus. Dia menjadi orang yang istimewa sejak dia belum lahir sampai dia meninggal.’”

8) Kemudian Manoah berdoa kepada TUHAN, katanya, “Aku mohon kepada-Mu, ya Tuhan, suruhlah abdi Allah itu datang lagi kepada kami untuk mengajar kami tentang yang akan kami lakukan terhadap anak yang segera lahir itu.”

9) Allah mendengarkan permintaan Manoah. Malaikat Allah datang lagi kepada perempuan itu ketika ia sedang duduk di ladang dan Manoah suaminya tidak bersama dia.

10) Perempuan itu berlari dan menceritakan kepada suaminya, katanya, “Orang yang datang kepadaku hari itu, ada di sana.”

11) Manoah berdiri dan mengikuti istrinya dan datang kepada orang itu, dan dia bertanya kepadanya, “Apakah engkau orang yang sama, yang telah berbicara dengan istriku sebelumnya?” Malaikat itu berkata “Benar.”

12) Jadi, Manoah mengatakan, “Mudah-mudahan kata-katamu itu menjadi kenyataan. Katakanlah kepadaku bagaimana hidup anak itu dan apa pekerjaannya!”

13) Malaikat TUHAN berkata kepada Manoah, “Istrimu harus mematuhi semua hal yang telah kukatakan kepadanya.

14) Jangan dia memakan sesuatu yang tumbuh di dalam kebun anggur. Jangan dia minum anggur atau minuman keras lainnya. Dan jangan dia memakan sesuatu yang haram. Ia harus melakukan segala sesuatu yang kuperintahkan kepadanya.”

15) Kemudian Manoah berkata kepada malaikat TUHAN, “Biarlah engkau tinggal bersama kami buat sementara, kami mau memasak kambing muda bagimu untuk dimakan.”

16) Malaikat TUHAN berkata kepada Manoah, “Biarpun kamu menahan aku, aku tidak akan memakan makananmu. Tetapi jika engkau ingin menyiapkan sesuatu, persembahkanlah kurban bakaran kepada TUHAN.” Manoah tidak sadar bahwa orang itu malaikat TUHAN.

17) Kemudian Manoah bertanya kepada malaikat TUHAN itu, “Siapakah namamu? Kami ingin tahu supaya kami dapat menghormati engkau, apabila kata-katamu itu menjadi kenyataan.”

18) Malaikat TUHAN itu berkata kepadanya, “Mengapa engkau menanyakan namaku? Itu terlalu ajaib bagimu.”

19) Kemudian Manoah mempersembahkan seekor kambing muda di atas batu bersama kurban sajian. Dan dia mempersembahkannya sebagai kurban bakaran kepada TUHAN dan kepada Orang Yang melakukan Hal-hal Yang Ajaib.

20) Manoah dan istrinya mengamati apa yang terjadi. Ketika lidah api naik ke langit dari mezbah, malaikat TUHAN itu naik ke surga dalam api. Ketika Manoah dan istrinya melihat itu, mereka sujud dengan wajahnya ke tanah.

21) Akhirnya Manoah sadar bahwa orang itu malaikat TUHAN. Malaikat itu tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah.

22) Manoah berkata kepada istrinya, “Kita pasti mati karena kita sudah melihat Allah.”

23) Istrinya berkata kepadanya, “TUHAN tidak bermaksud membunuh kita. Jika Dia mau membunuh kita, Dia tidak menerima kurban bakaran dan kurban sajian kita. Dia tidak memperlihatkan semua hal itu kepada kita, dan Dia tidak mengatakan hal itu kepada kita.”

24) Jadi, perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, dan dia menamainya Simson. Anak itu bertumbuh dan TUHAN memberkatinya.

25) Roh TUHAN mulai bekerja di dalam diri Simson ketika dia tinggal di kota Mahane-Dan di antara kota Zora dan Estaol.

Pasal 14 (Total ayat 20)
1) [Pernikahan Simson] Simson pergi ke kota Timna dan melihat seorang perempuan Filistin di kota itu.

2) Ketika dia kembali, ia pergi kepada ayah dan ibunya, dan berkata, “Aku melihat seorang perempuan di Timna. Ambillah dia untukku. Aku mau mengawininya.”

3) Ayah dan ibunya menjawab, “Pasti ada seorang perempuan dari antara orang Israel yang dapat engkau kawini. Apakah engkau harus mengawini orang Filistin? Laki-laki mereka bahkan tidak disunat.” Simson mengatakan, “Ambillah perempuan itu bagiku. Dialah satu-satunya yang kuinginkan.”

4) Ayah dan ibunya tidak mengetahui bahwa TUHAN mau hal itu terjadi. Ia sedang mencari suatu jalan untuk melakukan sesuatu terhadap orang Filistin. Orang Filistin sedang berkuasa atas Israel pada saat itu.

5) Simson pergi ke Timna bersama ayah dan ibunya. Ketika mereka tiba di kebun anggur Timna, tiba-tiba seekor singa datang sambil mengaum menemui Simson.

6) Roh TUHAN datang kepada Simson dengan penuh kuasa dan merobek-robek singa itu seperti seekor kambing muda, sementara tidak ada sesuatu di tangannya, tetapi ia tidak menceritakan kepada ayah dan ibunya, yang telah dilakukannya.

7) Jadi, dia pergi dan berbicara kepada perempuan itu, dan perempuan itu senang kepadanya.

8) Beberapa hari kemudian dia kembali untuk menikahi perempuan itu. Dalam perjalanannya, dia menyimpang melihat bangkai singa itu dan dia terkejut melihat ada kawanan lebah dan madu di dalamnya.

9) Simson mengambil madu itu dengan tangannya dan dia pergi sambil memakan madu itu. Ia kembali kepada ayah dan ibunya dan memberikan madu itu kepada mereka dan mereka memakannya. Ia tidak menceritakan kepada mereka bahwa ia mengambil madu itu dari bangkai seekor singa.

10) Ayahnya pergi kepada perempuan itu. Dan menurut adat, pengantin laki-laki mengadakan pesta, jadi Simson mengadakan pesta.

11) Ketika orang-orang melihat hal itu, mereka mengirimkan 30 orang untuk menyertainya.

12) Kemudian Simson mengatakan kepada mereka, “Aku akan menceritakan sebuah teka-teki kepadamu. Jika kamu dapat memberikan jawabannya kepadaku dalam masa 7 hari pesta ini, aku memberikan 30 pakaian lenan dan 30 pakaian pesta kepadamu.

13) Tetapi jika kamu tidak mampu menjelaskannya, kamu harus memberikan 30 pakaian pesta kepadaku.” Mereka mengatakan kepadanya, “Ceritakanlah teka-tekimu kepada kami. Kami mau mendengarnya.”

14) Simson mengatakan teka-teki ini kepada mereka, “Dari pemakan keluar sesuatu untuk dimakan. Dari yang kuat keluar sesuatu yang manis.” Selama tiga hari mereka tidak dapat menjelaskan teka-teki itu.

15) Pada hari keempat, mereka berkata kepada istri Simson, “Apakah engkau mengundang kami supaya kami menjadi miskin? Bujuklah suamimu supaya ia mengatakan jawaban teka-teki itu kepada kami. Jika engkau tidak berhasil mendapatkan jawaban itu, kami akan membakar rumahmu dan seisi rumah ayahmu.”

16) Istri Simson pergi kepadanya dan mulai menangis, katanya, “Engkau hanya membenci aku. Engkau tidak sungguh-sungguh mencintaiku. Engkau menceritakan sebuah teka-teki kepada bangsaku, tetapi engkau tidak menjelaskannya kepadaku.” Simson berkata kepadanya, “Aku belum menerangkannya kepada ayah dan ibuku, apakah aku harus menjelaskannya kepadamu?”

17) Ia menangis selama sisa masa 7 hari pesta itu. Akhirnya dia memberikan jawaban teka-teki itu kepadanya pada hari ketujuh. Dia menerangkan kepadanya karena ia terus mengomel. Kemudian istri Simson pergi kepada bangsanya menjelaskan teka-teki itu kepada mereka.

18) Jadi, sebelum matahari terbenam pada hari ketujuh pesta itu, orang Filistin sudah mempunyai jawaban. Mereka pergi kepada Simson dan berkata, “Apa yang lebih manis daripada madu? Dan apa yang lebih kuat daripada singa?” Kemudian Simson berkata kepada mereka, “Jika kamu tidak membajak dengan sapiku, kamu tidak mungkin menjelaskan teka-tekiku.”

19) Simson sangat marah. Roh TUHAN datang kepada Simson dengan kuasa besar. Dia pergi ke kota Askelon dan membunuh 30 orang. Kemudian dia mengambil pakaian dan harta dari orang mati itu. Dia membawanya dan memberikannya kepada orang-orang yang dapat menjawab teka-tekinya. Kemudian dia pulang ke rumah ayahnya.

20) Simson tidak membawa istrinya. Orang yang terbaik dalam pesta pernikahan itu mengambilnya menjadi istrinya.

Pasal 15 (Total ayat 20)
1) [Simson Membuat Kesusahan kepada Orang Filistin] Pada musim panen gandum, Simson pergi mengunjungi istrinya sambil membawa seekor kambing muda sebagai hadiahnya. Ia berkata, “Aku memasuki kamar istriku,” tetapi ayah perempuan itu melarangnya masuk.

2) Dia berkata, “Aku pikir engkau sudah membencinya, jadi aku mengawinkannya kepada orang yang terbaik pada pesta kawin itu. Adik perempuannya lebih cantik daripadanya. Ambillah adiknya.”

3) Simson berkata kepadanya, “Sekarang aku tidak merasa bersalah terhadap orang Filistin jika aku menyakiti mereka.”

4) Jadi, Simson pergi dan menangkap 300 rubah. Dia menangkap dua rubah sekaligus dan mengikatnya menjadi satu pasang. Kemudian dia mengikatkan satu obor di antara ekor-ekor setiap pasang.

5) Dia menyalakan obor itu dan melepaskannya ke tanaman gandum milik orang Filistin. Demikianlah dia membakar semua tumpukan gandum, tanaman gandum, kebun anggur, dan pohon zaitun mereka.

6) Orang Filistin bertanya, “Siapa yang melakukan itu?” Beberapa orang berkata kepada mereka, “Simson menantu orang Timna yang melakukannya. Dia melakukan itu karena mertuanya memberikan istri Simson kepada orang yang terbaik pada pesta kawin itu.” Orang Filistin pergi dan membakar perempuan itu bersama ayahnya.

7) Kemudian Simson berkata kepada mereka, “Kamu membuat yang tidak baik kepadaku, dan aku akan membuat yang tidak baik terhadap kamu sekarang, maka selesailah perkara kita.”

8) Simson menyerang orang Filistin dan membunuh banyak dari mereka. Kemudian dia pergi dan tinggal dalam gua Batu Etam.

9) Orang Filistin pergi dan berkemah di Yehuda dekat Lehi.

10) Orang suku Yehuda bertanya, “Mengapa kamu orang Filistin datang kemari untuk memerangi kami?” Mereka menjawab, “Kami datang untuk menangkap Simson. Kami mau memenjarakannya. Kami mau menghukumnya atas hal-hal jahat yang dilakukannya terhadap bangsa kami.”

11) Kemudian 3.000 orang Yehuda pergi kepada Simson ke Batu Etam. Mereka berkata kepadanya, “Apa yang kaulakukan terhadap kami? Apakah engkau tidak tahu bahwa orang Filistin penguasa kita?” Jawabnya, “Aku hanya menghukum mereka atas hal-hal yang dilakukannya terhadap aku.”

12) Mereka berkata kepada Simson, “Kami datang untuk mengikatmu. Kami akan menyerahkan engkau kepada orang Filistin.” Simson berkata kepada mereka, “Berjanjilah kepadaku bahwa kamu tidak menyakiti aku.”

13) Mereka berkata, “Kami setuju. Kami hanya mengikatmu dan menyerahkan engkau kepada orang Filistin. Kami tidak membunuhmu.” Mereka mengikatnya dengan dua tali yang baru dan membawanya ke atas dari gua itu.

14) Ketika dia tiba di Lehi, orang Filistin datang menemuinya sambil berseru dalam kegembiraan. Kemudian Roh TUHAN datang kepadanya dengan kuasa besar, dan tali-tali yang mengikat tangannya menjadi seperti tali yang meleleh di atas api dan lepas dari tangannya.

15) Dia menemukan sebuah tulang rahang keledai, diambilnya dan dengan tulang itu dibunuhnya 1.000 orang Filistin.

16) Kemudian Simson mengatakan, “Dengan rahang keledai aku membunuh 1.000 orang. Dengan rahang keledai aku menumpuk mereka ke dalam suatu timbunan.”

17) Ketika dia selesai berbicara, dilemparkannya rahang itu. Oleh sebab itu, tempat itu disebut Ramat-Lehi.

18) Simson sangat haus, maka ia berseru kepada TUHAN, katanya, “Engkau telah memberikan kemenangan besar ini kepada hamba-Mu. Jangan biarkan aku mati kehausan dan jatuh ke dalam kuasa orang Filistin yang tidak bersunat.”

19) Ada sebuah lubang pada tanah di Lehi. Allah membelah gua batu itu dan air keluar. Simson minum air itu dan merasa lega. Dia merasa kuat kembali maka ia menamai mata air itu En-Hakore. Mata air itu masih ada di Lehi hari ini.

20) Jadi, Simson memimpin sebagai hakim orang Israel selama 20 tahun, pada masa orang Filistin.

Pasal 16 (Total ayat 31)
1) [Simson Pergi ke Kota Gaza] Pada suatu hari Simson pergi ke kota Gaza, dan di sana dilihatnya seorang pelacur dan dia tinggal bersamanya sepanjang malam.

2) Ada seseorang mengatakan kepada orang Gaza, “Simson telah datang kemari.” Mereka mau membunuhnya. Mereka mengepung kota itu dan bersembunyi dekat gerbang kota dan menunggu Simson sepanjang malam. Mereka berdiam diri sepanjang malam. Mereka berkata satu sama lain, “Biarlah kita tunggu hingga fajar lalu kita membunuhnya.”

3) Simson tinggal bersama pelacur itu hanya hingga tengah malam. Dia bangun tengah malam. Dia memegang pintu gerbang kota dan mengangkat kedua tiang pintu beserta palangnya, diletakkannya di atas bahunya dan diangkutnya ke puncak bukit yang terletak di depan Hebron.

4) [Simson dan Delila] Sesudah itu Simson jatuh cinta terhadap seorang perempuan dari Lembah Sorek, namanya Delila.

5) Para penguasa Filistin pergi menemui Delila dan berkata, “Kami ingin tahu apa yang membuat Simson begitu kuat. Bujuklah dia supaya dikatakan kepadamu rahasianya. Baru kami tahu bagaimana kami menangkapnya dan mengikatnya. Kemudian kami dapat menundukkannya. Jika engkau melakukan hal itu, kami masing-masing akan memberikan 14 kg keping perak kepadamu.”

6) Jadi, Delila berkata kepada Simson, “Katakanlah mengapa engkau begitu kuat dan bagaimana orang dapat mengikatmu dan menundukkanmu?”

7) Jawab Simson, “Jika seseorang mengikat aku dengan tujuh tali busur segar dan baru, aku menjadi lemah seperti orang lain.”

8) Kemudian para penguasa Filistin membawa kepadanya 7 tali busur yang segar dan baru, dan Delila mengikat dia.

9) Beberapa orang bersembunyi di kamar sebelah. Delila berkata kepada Simson, “Orang Filistin akan menyergapmu, Simson.” Dan dia memutuskan tali busur itu dengan mudah. Tali-tali itu hancur seperti tali yang terlalu dekat kepada nyala api, jadi orang Filistin tidak menemukan rahasia kekuatannya.

10) Kemudian Delila berkata kepada Simson, “Engkau berbohong kepadaku, engkau mempermain-mainkan aku. Sekarang ceritakanlah kepadaku, bagaimana engkau dapat diikat.”

11) Simson mengatakan, “Jika seseorang mengikat aku dengan tali baru yang belum pernah digunakan, aku menjadi lemah seperti orang lain.”

12) Delila mengambil tali baru dan mengikatnya. Beberapa orang bersembunyi di kamar sebelah. Kemudian Delila berkata kepadanya, “Orang Filistin akan menyergapmu, Simson.” Dan dia memutuskan tali itu dengan mudah. Dia memutuskannya seperti seutas benang.

13) Kemudian Delila berkata kepada Simson, “Engkau berbohong lagi kepadaku. Engkau mempermain-mainkan aku. Sekarang katakanlah kepadaku bagaimana engkau dapat diikat?” Simson mengatakan, “Jika engkau menenun ketujuh jalinan rambut di atas kepalaku dan mengikatnya dengan sebuah paku, aku menjadi lemah seperti orang biasa.”

14) Dan sementara ia tidur, Delila mengambil ketujuh jalinan rambut kepalanya, menenunnya menjadi satu dan mematoknya dengan patok kemah. Kemudian dia berkata kepadanya, “Orang Filistin menyergapmu, Simson.” Dia menarik patok, perkakas tenun, dan pintalan itu.

15) Kemudian Delila berkata kepadanya, “Bagaimana dapat engkau mengatakan, ‘Aku cinta padamu,’ jika engkau tidak yakin kepadaku? Engkau sudah mempermainkan aku tiga kali dan belum juga mengatakan rahasia kekuatanmu.”

16) Dia membuatnya bosan hari lepas hari. Dia menjadi lelah karena terus ditanyai tentang rahasia itu sehingga dia merasa mau mati.

17) Akhirnya Simson menceritakan seluruh rahasianya kepadanya. Ia berkata, “Rambutku tidak pernah dipotong. Aku telah diserahkan kepada Allah sejak aku belum lahir. Jika rambutku dicukur, kekuatanku akan hilang dan aku menjadi lemah seperti orang biasa.”

18) Delila sadar bahwa Simson telah menceritakan seluruh rahasianya. Ia memanggil para penguasa Filistin dan berkata, “Datanglah lagi karena ia sudah menceritakan segala sesuatu kepadaku.” Jadi, para penguasa Filistin datang kepada Delila. Mereka membawa uang yang telah dijanjikannya kepadanya.

19) Delila membuat Simson tertidur di pangkuannya dan memanggil seorang untuk mencukur ketujuh jalinan rambut Simson. Dengan cara itu dia membuat Simson lemah. Kekuatannya meninggalkan dia.

20) Delila mengatakan, “Orang Filistin menyergapmu, Simson.” Ia terbangun serta berpikir, “Aku akan melarikan diri seperti yang kulakukan sebelumnya dan membebaskan diriku.” Ia tidak tahu bahwa TUHAN sudah meninggalkannya.

21) Orang Filistin menangkapnya dan mencungkil matanya, dan membawanya turun ke Gaza. Mereka merantainya agar tidak melarikan diri. Mereka memenjarakannya dan menyuruhnya menggiling gandum.

22) Dan rambutnya mulai tumbuh lagi.

23) Para penguasa Filistin berkumpul untuk berpesta. Mereka memberikan persembahan yang besar kepada Dagon allah mereka. Mereka berkata, “Allah kita telah menolong kita mengalahkan Simson musuh kita.”

24) Ketika mereka melihat Simson, mereka memuji allahnya. Mereka berkata, “Orang itu telah membinasakan bangsa kita. Orang itu telah membunuh banyak bangsa kita. Namun, allah kita telah menolong kita mengambil musuh kita.”

25) Orang banyak sedang bergembira, mereka mengatakan, “Panggil Simson dan biarlah dia menghibur kita.” Mereka mengambil Simson dari penjara dan dia menghibur mereka. Mereka menyuruhnya berdiri di antara tiang-tiang dalam kuil allah Dagon.

26) Seorang hamba memegang tangannya. Simson berkata kepadanya, “Tempatkanlah aku sehingga aku dapat meraba tiang-tiang penyangga gedung ini. Aku mau bersandar padanya.”

27) Rumah itu penuh dengan laki-laki dan perempuan. Semua penguasa Filistin juga hadir di sana. Dan di ruang atas terdapat 3.000 laki-laki dan perempuan yang sedang menonton Simson menghibur mereka.

28) Kemudian Simson berdoa kepada TUHAN, katanya, “TUHAN, Yang Mahakuasa, ingatlah aku. Ya Allah, berikanlah sekali lagi kekuatan kepadaku. Biarkanlah aku melakukan hal itu untuk membalas orang Filistin itu demi kedua mataku.”

29) Kemudian, Simson memegang kedua tiang tengah gedung itu, yang menahan seluruh bangunan. Dia menegangkan dirinya di antara kedua tiang itu. Satu tiang di sebelah kanan dan satu lagi sebelah kirinya.

30) Simson berkata. “Biarlah aku mati bersama orang Filistin itu.” Kemudian dia mendorong dengan seluruh kekuatannya, dan bangunan itu jatuh menimpa para penguasa dan semua orang di dalamnya. Dengan cara itu Simson membunuh lebih banyak orang Filistin pada kematiannya daripada jumlah yang mati semasa hidupnya.

31) Saudara-saudaranya dan seluruh keluarga ayahnya turun mengambil mayatnya. Mereka membawanya serta menguburkannya di makam ayahnya. Kuburan itu terletak di antara kota Zora dan Estaol. Simson telah memimpin sebagai hakim orang Israel selama 20 tahun.

Pasal 17 (Total ayat 13)
1) [Berhala-berhala Mikha] Ada seorang dari daerah pebukitan Efraim bernama Mikha.

2) Ia berkata kepada ibunya, “Apakah engkau mengingat bahwa seseorang telah mencuri 14 kg perak dari engkau? Aku mendengar bahwa engkau sudah mengutuk hal itu. Keping perak itu ada padaku. Aku yang mengambilnya.” Ibunya mengatakan, “TUHAN memberkatimu, hai anakku.”

3) Mikha mengembalikan keempat belas kg perak itu kepada ibunya. Ibunya mengatakan, “Aku akan mengabdikan perak itu seluruhnya kepada TUHAN. Aku memberikannya kepada anakku supaya ia dapat membuat sebuah patung dan melapisinya dengan perak, jadi sekarang, hai anak, aku mengembalikan perak itu kepadamu.”

4) Tetapi ia mengembalikan perak itu kepada ibunya, dan ibunya mengambil 2,5 kg perak dan memberikannya kepada seorang tukang perak. Tukang perak itu membuat sebuah patung yang dilapisi dengan perak. Patung itu diletakkan di rumah Mikha.

5) Mikha mempunyai sebuah kuil untuk menyembah berhala. Dia membuat sebuah efod dan beberapa rumah berhala dan menetapkan seorang anaknya sebagai imam.

6) Pada waktu itu belum ada raja di Israel, jadi setiap orang berbuat yang benar menurut pendapatnya.

7) Ada seorang pemuda dari kota Betlehem di Yehuda dari suku Lewi. Ia tinggal di tengah-tengah suku Yehuda.

8) Orang muda itu meninggalkan Betlehem di Yehuda. Dia mencari tempat yang lain untuk tempat tinggalnya. Ketika dia pergi, dia sampai ke rumah Mikha, yang terletak di daerah pebukitan Efraim.

9) Mikha bertanya kepadanya, “Dari mana engkau?” Jawabnya, “Aku seorang Lewi dari kota Betlehem di Yehuda dan aku mencari tempat tinggal.”

10) Mikha berkata kepadanya, “Tinggallah bersama aku. Engkaulah bapa dan imam bagiku. Aku memberikan 10 syikal kepadamu setiap tahun. Aku juga memberikan pakaian dan makanan kepadamu.” Orang Lewi itu melakukan yang diminta oleh Mikha.

11) Dia setuju tinggal bersama Mikha. Pemuda itu menjadi seperti salah seorang anak Mikha.

12) Mikha menetapkan orang Lewi itu menjadi imamnya dan tinggal di rumahnya.

13) Mikha mengatakan, “Sekarang aku tahu bahwa TUHAN akan berbuat baik kepadaku, karena aku mempunyai seorang suku Lewi menjadi imamku.”

Pasal 18 (Total ayat 31)
1) [Orang Dan Merebut Kota Lais] Pada waktu itu belum ada raja orang Israel. Suku Dan masih mencari suatu wilayah untuk tempat tinggal. Mereka belum mempunyai tanah sendiri. Suku-suku Israel lainnya telah mempunyai daerah sendiri, tetapi suku Dan belum mengambil daerahnya.

2) Jadi, suku Dan mengirimkan lima orang tentara mencari beberapa daerah. Mereka pergi mencari tanah yang baik untuk tempat tinggal. Mereka berlima berasal dari kota Zora dan Estaol. Mereka dipilih karena mereka semua berasal dari suku Dan. Kepada mereka diperintahkan, “Pergi dan carilah beberapa daerah.” Mereka pergi ke daerah pebukitan Efraim. Mereka tiba di rumah Mikha dan bermalam di sana.

3) Ketika mereka sudah dekat ke rumah Mikha, mereka mendengar suara pemuda Lewi itu. Mereka mengenal suaranya, mereka berhenti di rumah itu. Mereka bertanya kepadanya, “Siapa yang membawa engkau kemari? Apa yang engkau lakukan di tempat ini? Apa yang engkau kerjakan di sini?”

4) Ia berkata kepada mereka tentang hal-hal yang dilakukan Mikha terhadapnya. “Mikha menyewa aku,” katanya, “Dan aku menjadi imamnya.”

5) Dan mereka berkata kepadanya, “Kami mohon agar engkau bertanya kepada Allah sesuatu untuk kami. Kami ingin tahu tentang sesuatu. Apakah kami berhasil mencari daerah untuk tempat tinggal?”

6) Imam itu berkata kepada kelima orang itu, “Ya. Pergilah dengan damai. TUHAN membimbing kamu dalam perjalananmu.”

7) Jadi, kelima orang itu berangkat. Ketika mereka tiba di kota Lais, mereka melihat orang-orang hidup dengan aman. Mereka diperintah oleh orang Sidon. Segala sesuatu dalam keadaan damai dan tenang. Orang-orang berkelimpahan. Dan mereka tidak mempunyai musuh di sekitarnya yang menyakiti mereka. Juga, mereka tinggal jauh dari kota Sidon dan mereka tidak mempunyai perjanjian dengan orang Aram.

8) Kelima orang itu kembali ke kota Zora dan Estaol. Keluarga mereka berkata kepada kelima orang itu, “Bagaimana laporanmu?”

9) Jawab mereka, “Kami telah menemukan beberapa daerah yang sangat baik. Kita harus memerangi mereka. Jangan tunggu lagi. Mari kita pergi dan rebut daerah itu.

10) Apabila kamu sampai di daerah itu, kamu akan melihat bahwa di sana banyak daerah. Segala sesuatu ada di sana. Kamu juga akan melihat bahwa orang-orang itu tidak mengharapkan adanya perang. Pasti Tuhan menyerahkan daerah itu kepada kita.”

11) Jadi, 600 orang dari suku Dan berangkat dari kota Zora dan Estaol. Mereka telah siap tempur.

12) Pada perjalanan mereka ke kota Lais, mereka berkemah di Kiryat-Yearim di tanah Yehuda. Oleh sebab itu, tempat itu disebut Mahane-Dan sampai hari ini. Letaknya di sebelah barat Kiryat-Yearim.

13) Dari Mahane-Dan mereka melewati daerah pebukitan Efraim dan tiba di rumah Mikha.

14) Jadi, kelima orang yang pernah datang memata-matai daerah sekitar Lais berbicara dan berkata kepada sanak keluarga mereka, “Di dalam salah satu rumah itu terdapat sebuah efod. Dan di sana juga ada patung-patung rumah tangga, patung, dan berhala perak. Kamu tahu yang kamu harus lakukan.”

15) Mereka berhenti di rumah Mikha, tempat tinggal pemuda Lewi itu. Mereka bertanya keadaannya.

16) Ke-600 anggota pasukan bersenjata suku Dan berdiri di gerbang masuk, siap untuk bertempur.

17) Kelima mata-mata itu masuk ke dalam rumah. Imam itu berdiri di gerbang rumah bersama ke-600 anggota pasukan bersenjata. Mereka mengambil patung, efod, patung-patung rumah tangga, dan patung perak. Imam muda Lewi itu mengatakan, “Apa yang kamu lakukan?”

(18) Ketika kelima orang itu masuk ke rumah Mikha dan mengambil efod serta patung-patung berhala itu, pemuda Lewi itu bertanya, “Apa ini yang kalian lakukan?”

19) Kelima orang itu menjawab, “Diam! Jangan bicara! Berangkatlah bersama kami. Engkaulah menjadi bapa dan imam bagi kami. Pilihlah, apakah lebih baik bagimu menjadi imam hanya bagi satu orang? Atau lebih baik bagimu menjadi imam bagi semua suku Israel?”

20) Hal itu membuat hati imam senang maka ia mengambil efod itu, berhala rumah tangga, dan berhala. Dia pergi bersama orang-orang dari suku Dan.

21) Ke-600 orang suku Dan bersama imam Lewi berbalik dan meninggalkan rumah Mikha. Mereka menempatkan anak-anaknya, ternaknya, dan semua miliknya di depan mereka.

22) Mereka sudah jauh dari tempat itu, tetapi tetangga-tetangga Mikha berkumpul. Kemudian mereka mengejar orang Dan lalu menangkapnya.

23) Mereka berteriak kepada orang Dan itu. Orang Dan berbalik dan berkata kepada Mikha, “Ada apa? Mengapa kamu berteriak?”

24) Mikha menjawab, “Kamu orang Dan telah mengambil berhala-berhalaku. Aku sudah membuatnya untuk diriku sendiri. Kamu juga telah membawa imamku. Apa lagi yang masih kumiliki? Bagaimana kamu dapat berkata ‘Ada apa?’”

25) Orang Dan itu menjawab, “Jangan kamu membantah kami. Beberapa orang dari kami berdarah panas. Jika kamu berteriak kepada kami, mereka akan menyerang kamu. Kamu serta keluargamu akan dibunuh.”

26) Kemudian orang Dan itu melanjutkan perjalanannya. Mikha sadar bahwa mereka terlalu kuat baginya, maka ia berbalik, lalu pulang.

27) Jadi, mereka mengambil berhala-berhala yang dibuat Mikha. Mereka juga membawa imam yang ada bersama Mikha. Kemudian mereka tiba di Lais. Mereka menyerang orang-orang yang ada di Lais. Mereka hidup dalam damai. Mereka tidak menyangka adanya perang. Orang Dan membunuh mereka dengan pedangnya. Kemudian mereka membakar kota itu.

28) Mereka tinggal di Lais dan tidak mempunyai orang yang dapat menyelamatkannya. Mereka tinggal terlalu jauh dari kota Sidon sehingga orang tidak dapat menolong. Dan orang Lais tidak mempunyai perjanjian dengan Aram — jadi, orang-orang itu tidak menolong mereka. Kota Lais terletak di lembah yang termasuk ke dalam kota Bet-Rehob. Orang Dan membangun sebuah kota baru di tempat itu. Dan kota itu menjadi tempat tinggal mereka.

29) Dahulu kota itu disebut Lais, tetapi mereka mengubahnya menjadi Dan, menurut nama nenek moyang mereka yang bernama Dan, seorang dari anak-anak Israel.

30) Orang-orang suku Dan menempatkan berhala itu di kota Dan. Mereka mengangkat Yonatan anak Gersom menjadi imam mereka. Gersom ialah anak Musa. Yonatan dan anak-anaknya menjadi imam bagi suku Dan hingga orang Israel dibawa ke pembuangan.

31) Orang Dan menempatkan berhala yang dibuat Mikha untuk mereka sendiri. Berhala itu berada di sana sepanjang waktu sementara Rumah Tuhan berada di Silo.

Pasal 19 (Total ayat 30)
1) [Orang Lewi dan Hamba Perempuannya] Pada waktu itu orang Israel belum mempunyai raja. Ada seorang Lewi tinggal di tempat terpencil di daerah pebukitan Efraim. Dia mempunyai seorang hamba perempuan seperti istri baginya. Hamba itu dari Betlehem di Yehuda.

2) Hamba itu bertengkar dengan orang Lewi. Dia meninggalkannya dan kembali ke rumah ayahnya ke Betlehem di Yehuda. Ia berada di sana selama empat bulan.

3) Kemudian suaminya menyusul dia. Suaminya mau membujuknya supaya ia mau kembali kepadanya. Ia membawa hambanya dan dua keledai bersamanya. Ketika dia tiba di rumah ayah perempuan itu, ayah perempuan itu melihatnya, dan menyambutnya dengan gembira.

4) Ayah perempuan itu membawanya masuk ke rumahnya. Mertuanya mengundangnya untuk tinggal di sana, maka ia tinggal selama tiga hari. Dia makan, minum, dan bermalam di rumah mertuanya.

5) Pada hari keempat, mereka bangun pagi-pagi benar. Orang Lewi itu bersiap-siap untuk berangkat. Ayah perempuan muda itu berkata kepada menantunya, “Makanlah dahulu. Sesudah makan, barulah engkau pergi.”

6) Orang Lewi dan mertuanya duduk dan makan serta minum bersama. Sesudah itu ayah anak perempuan muda itu mengatakan, “Silakan bermalam lagi malam ini. Istirahat dan bersukacitalah. Tunggu sampai sore barulah berangkat.” Jadi, kedua orang itu makan bersama-sama.

7) Orang Lewi itu bangun dan bersiap-siap untuk pergi, tetapi ayah mertuanya mendesak agar ia tinggal dan bermalam lagi di sana.

8) Kemudian pada hari kelima, orang Lewi itu bangun pagi-pagi benar dan siap untuk berangkat, tetapi ayah perempuan muda itu berkata kepadanya, “Makanlah dahulu. Istirahat dan tinggallah sampai nanti sore.” Mereka berdua makan lagi bersama-sama.

9) Kemudian orang Lewi itu bersama hamba perempuannya dan hambanya bangkit berdiri untuk berangkat. Ayah perempuan muda itu mengatakan, “Lihat, hari sudah mulai gelap, bermalamlah di sini dan bergembiralah. Besok pagi kamu dapat bangun pagi-pagi benar lalu meneruskan perjalananmu.”

10) Orang Lewi itu tidak bersedia untuk bermalam. Ia mengambil dua keledai dan hamba perempuannya. Dia pergi sejauh Yebus. Yebus ialah nama lain untuk Yerusalem.

11) Mereka tiba di dekat Yebus dan hari sudah hampir berlalu, jadi hambanya berkata kepada tuannya orang Lewi itu, “Marilah kita berhenti di kota orang Yebus. Biarlah kita bermalam di sana.”

12) Tuannya orang Lewi itu mengatakan, “Tidak! Kita tidak akan memasuki sebuah kota orang asing. Mereka itu bukan orang Israel. Kita pergi ke Gibea.”

13) Ia berkata, “Marilah, kita coba pergi ke Gibea atau Rama. Kita dapat bermalam di salah satu kota itu.”

14) Jadi, mereka melanjutkan perjalanan, dan matahari terbenam begitu mereka memasuki kota Gibea, yang terdapat di daerah suku Benyamin.

15) Jadi, mereka berhenti di Gibea. Mereka bermaksud bermalam di kota itu. Mereka pergi ke lapangan terbuka kota itu lalu duduk di sana, tetapi tidak ada orang yang mengundang mereka ke rumahnya untuk bermalam.

16) Pada malam hari itu ada seorang yang tua datang ke kota itu dari ladang. Rumahnya di pebukitan Efraim, tetapi sekarang dia tinggal di Gibea. Penduduk Gibea ialah suku Benyamin.

17) Dia melihat orang pendatang itu di lapangan kota. Orang yang tua itu mengatakan, “Ke mana kamu pergi? Dari mana kamu datang?”

18) Orang Lewi itu menjawab, “Kami datang dari Betlehem di Yehuda. Sekarang aku mau pulang ke rumahku, ke tempat yang jauh di daerah pebukitan Efraim. Aku berharap bahwa ada orang yang mengundang kami untuk bermalam, tetapi tidak ada orang yang bersedia.

19) Kami sudah mempunyai jerami dan gandum untuk keledai kami. Ada juga roti dan anggur untukku, untuk perempuan muda itu, dan untuk hambaku. Kami tidak membutuhkan sesuatu apa pun.”

20) Orang yang tua itu mengatakan, “Pintu rumahku terbuka bagimu. Aku memberikan segala kebutuhanmu. Hanya, janganlah bermalam di lapangan kota.”

21) Jadi, ia membawa mereka ke rumahnya dan memberi makan keledai-keledainya dan mereka mencuci kaki, kemudian mereka makan dan minum.

22) Sementara mereka sedang bergembira, beberapa orang jahat dari kota itu mengelilingi rumah itu dan mulai menggedor pintu. Mereka berkata kepada orang yang tua pemilik rumah itu, “Bawa ke luar orang yang datang ke rumahmu agar kami dapat menggaulinya.”

23) Pemilik rumah itu keluar menemui mereka dan berkata kepada mereka, “Tidak saudara-saudaraku, jangan berbuat kejahatan. Orang itu adalah tamuku. Janganlah melakukan hal yang keji.

24) Biarlah aku memberikan anak perempuanku kepadamu. Dia masih perawan. Biarlah aku membawanya ke luar. Lakukanlah sesukamu dengan dia, tetapi jangan melakukan hal yang keji terhadap orang itu.”

25) Mereka tidak mau mendengarkannya. Orang Lewi itu mengambil hamba perempuannya dan mendorongnya keluar kepada orang-orang jahat itu. Mereka menyiksa dan memperkosanya sepanjang malam. Kemudian setelah fajar, mereka membiarkannya pergi.

26) Menjelang pagi perempuan itu datang ke tempat tuannya berada. Dia terjatuh di muka pintu. Dia tergeletak di sana hingga fajar.

27) Tuannya bangun pagi-pagi buta besoknya. Dia mau pulang. Dia membuka pintu untuk pergi ke luar. Ada satu tangan memegang ambang pintu. Dia adalah hamba perempuannya. Dia terjatuh ke pintu itu.

28) Orang Lewi itu berkata kepadanya, “Bangun, mari kita pergi.” Dan tidak ada jawaban. Orang Lewi itu menaikkannya ke atas keledai lalu pulang.

29) Ketika dia tiba di rumahnya, dia mengambil sebuah pisau, dan memotong-motongnya menjadi 12 potong, lalu ia mengirimkan kedua belas potong itu ke seluruh wilayah Israel.

30) Setiap orang yang melihatnya mengatakan, “Belum pernah terjadi hal semacam itu sejak kita berangkat dari tanah Mesir hingga hari ini. Bicarakanlah tentang hal itu dan katakan apa yang akan kami lakukan.”

Pasal 20 (Total ayat 48)
1) [Perang Antara Israel dan Benyamin] Jadi, semua orang Israel berkumpul dan berdiri di hadapan TUHAN di Mizpa. Mereka datang dari segala penjuru Israel. Bahkan juga orang Israel dari Gilead ada di sana.

2) Para pemimpin semua suku Israel hadir dalam pertemuan itu. Mereka mengambil tempat di lapangan terbuka umat Allah. Ada sebanyak 400.000 tentara lengkap dengan pedang di tempat itu.

3) Orang-orang dari suku Benyamin mendengar bahwa orang Israel sudah berkumpul di Mizpa. Mereka berkata, “Katakanlah kepada kami, bagaimana hal yang keji itu terjadi?”

4) Jadi, suami dari perempuan yang terbunuh itu menceritakannya kepada mereka, “Hamba perempuanku bersama aku tiba di Gibea di daerah Benyamin. Kami bermalam di sana.

5) Dan pada waktu malam para pemimpin kota Gibea datang ke rumah tempat aku tinggal. Mereka mengepung rumah itu dan bermaksud membunuhku. Mereka memperkosa hamba perempuanku lalu ia mati.

6) Jadi, aku mengambil hamba perempuanku dan memotong-motongnya. Kemudian aku mengirimkan potongan-potongan itu ke seluruh daerah Israel. Aku mengirim 12 potong ke daerah-daerah yang telah kami miliki. Aku melakukannya karena mereka sudah melakukan hal yang mengerikan di Israel.

7) Sekarang hai kamu semua orang Israel, berbicaralah. Berikanlah keputusan tentang yang harus kami lakukan.”

8) Kemudian semua orang itu serentak berdiri dan berkata, “Tidak seorang pun dari kita akan pulang. Tidak, tidak seorang pun dari kita kembali ke rumahnya.

9) Sekarang inilah yang akan kita buat terhadap Gibea: Kita membuang undi untuk membiarkan Allah menunjukkan kepada kita yang harus kita lakukan.

10) Kita memilih 10 dari 100 orang, 100 dari 1.000 orang, dan 1.000 dari 10.000 orang dari setiap suku Israel. Mereka yang terpilih itu akan mengurus perbekalan bagi tentara. Kemudian tentara pergi ke kota Gibea di daerah Benyamin. Mereka akan menghukum orang-orang yang melakukan hal yang keji terhadap orang Israel.”

11) Jadi, semua orang Israel berkumpul di kota Gibea. Semua tindakan mereka disetujui.

12) Suku-suku Israel mengirim orang-orang kepada suku Benyamin dengan pesan, “Bagaimana tentang hal yang keji yang dilakukan oleh beberapa dari antara kamu?

13) Suruhlah orang-orang jahat dari Gibea kepada kami. Berikanlah mereka kepada kami agar kami membunuhnya. Kami harus membuang kejahatan dari tengah-tengah orang Israel.” Orang-orang dari suku Benyamin tidak mau mematuhi orang Israel.

14) Mereka meninggalkan kota-kotanya dan berkumpul di Gibea untuk berperang melawan suku-suku Israel lainnya.

15) Mereka berhasil mengumpulkan 26.000 tentara yang terlatih untuk berperang. Mereka juga mendapat 700 tentara yang terlatih dari kota Gibea.

16) Mereka juga mempunyai 700 orang pasukan yang khusus dilatih menggunakan tangan kirinya. Mereka pandai memakai umban. Mereka mengumbankan batu ke arah rambut dan tidak gagal.

17) Semua suku Israel, kecuali suku Benyamin, telah mengumpulkan 400.000 tentara. Mereka semuanya membawa pedang. Setiap orang telah terlatih sebagai tentara.

18) Mereka berangkat ke Betel dan bertanya kepada Allah, “Suku yang manakah yang pertama akan berangkat untuk bertempur melawan suku Benyamin?” Jawab TUHAN, “Suku Yehudalah yang pertama pergi.”

19) Besok paginya orang Israel bangun. Mereka mendirikan kemah dekat kota Gibea.

20) Kemudian orang Israel berangkat untuk berperang melawan tentara Benyamin di kota Gibea.

21) Kemudian orang Benyamin keluar dari Gibea dan membunuh 22.000 tentara Israel dalam pertempuran pada hari itu.

22) Tentara Israel pergi kepada TUHAN. Mereka menangis hingga malam. Mereka bertanya kepada TUHAN, “Apakah kami kembali berperang melawan orang Benyamin? Mereka adalah sanak keluarga kami.” Jawab TUHAN, “Berangkatlah melawan mereka.” Orang Israel saling memberi semangat. Kemudian mereka pergi lagi berperang seperti yang dilakukan oleh mereka pada hari pertama.

(23) Kemudian pergilah orang-orang Israel, lalu menangis di hadapan TUHAN sampai petang, sesudah itu mereka bertanya kepada TUHAN: “Akan pergi pulakah kami berperang melawan bani Benyamin, saudara kami itu?” Jawab TUHAN: “Majulah melawan mereka.”

24) Kemudian tentara Israel mendekati tentara Benyamin. Itulah pertempuran hari kedua.

25) Tentara Benyamin keluar lagi dari Gibea pada hari kedua menyerang tentara Israel. Kali ini, tentara Benyamin membunuh 18.000 lagi tentara Israel. Semua anggota tentara Israel adalah orang yang telah terlatih.

26) Kemudian semua orang Israel berangkat ke kota Betel. Di sanalah mereka duduk dan menangis kepada TUHAN. Pada hari itu mereka berpuasa hingga malam. Mereka juga mempersembahkan kurban bakaran dan kurban persekutuan di hadapan TUHAN.

27) Orang Israel mengajukan suatu pertanyaan kepada TUHAN. Pada hari-hari itu Tabut Perjanjian Allah ada di Betel.

28) Pinehas adalah imam yang melayani Allah di sana. Pinehas adalah anak Eleazar. Eleazar anak Harun. Orang Israel bertanya, “Orang Benyamin adalah sanak keluarga kami. Apakah kami pergi lagi untuk menyerang orang Benyamin atau menghentikannya?” Jawab TUHAN, “Berangkatlah. Besok Aku menolong kamu mengalahkan mereka.”

29) Kemudian tentara Israel menempatkan tentara bersembunyi di sekitar Gibea.

30) Tentara Israel pergi memerangi kota Gibea pada hari ke-3. Mereka telah siap berperang seperti sebelumnya.

31) Orang Benyamin keluar dari kota Gibea menyerbu tentara Israel. Tentara Israel mundur dan membiarkan tentara Benyamin mengejar mereka. Dengan cara itu tentara Benyamin telah terpancing untuk meninggalkan kotanya. Tentara Benyamin mulai membunuh beberapa orang tentara Israel seperti yang telah dilakukannya sebelumnya. Mereka membunuh kira-kira 30 orang Israel. Mereka membunuh beberapa dari orang itu di ladang dan beberapa orang di jalan-jalan. Satu jalan ke arah Betel dan yang lainnya ke Gibea.

32) Orang Benyamin mengatakan, “Kita menang seperti sebelumnya.” Orang Israel telah mundur, tetapi itu adalah suatu tipu muslihat. Mereka mau supaya orang Benyamin keluar dari kotanya menuju jalan-jalan.

33) Jadi, semua orang Israel berlarian dan mereka berhenti di sebuah tempat yang bernama Baal-Tamar. Beberapa di antara mereka bersembunyi di sebelah barat Gibea. Mereka berlari dari tempat persembunyiannya.

34) Pasukan Israel yang terbaik yang telah terlatih yang berjumlah 10.000 orang menyerang kota Gibea. Pertempuran itu sangat dahsyat, tetapi orang Benyamin tidak tahu, betapa ngerinya yang akan terjadi atas mereka.

35) TUHAN memakai tentara Israel untuk mengalahkan tentara Benyamin. Pada hari itu orang Israel membunuh 25.100 orang tentara Benyamin. Semua tentara itu telah terlatih untuk berperang.

36) Jadi, orang Benyamin melihat, mereka sudah kalah. Orang Israel bergerak mundur. Mereka mundur karena mereka bergantung pada penyerangan yang mengejutkan. Orang-orangnya masih bersembunyi dekat Gibea.

37) Pasukan yang bersembunyi itu menyerbu ke Gibea dengan tiba-tiba. Mereka menyebar dan membunuh setiap orang di kota itu dengan pedangnya.

38) Sekarang orang Israel membuat suatu rencana dengan pasukan yang bersembunyi itu. Orang yang bersembunyi itu seakan-akan memberikan suatu tanda khusus. Mereka seakan-akan membuat gumpalan asap.

39) Orang Benyamin telah membunuh 30 tentara Israel. Mereka berkata, “Kita menang seperti sebelumnya,” tetapi kemudian gumpalan asap mulai naik ke atas dari kota. Dan ketika orang Benyamin menoleh ke belakang, dilihatnya seluruh kota sedang terbakar dan asapnya membubung tinggi ke langit. Kemudian tentara Israel berhenti melarikan diri. Mereka berbalik dan mulai menyerang. Orang Benyamin ketakutan. Sekarang mereka melihat hal yang mengerikan telah menimpa mereka.

40) (20:39)

41) (20:39)

42) Jadi, tentara Benyamin melarikan diri dari orang Israel menuju padang gurun, tetapi mereka tidak dapat melarikan diri dari pertempuran itu. Dan orang Israel keluar dari kota-kota itu lalu membunuh mereka.

43) Mereka mengepung orang Benyamin serta mengejarnya. Mereka tidak mengizinkan tentara Benyamin istirahat. Mereka mengalahkannya di daerah sebelah timur Gibea.

44) Jadi, 18.000 orang Benyamin dibunuh dan semuanya pejuang yang berani dan perkasa.

45) Tentara Benyamin berubah arah dan lari ke padang gurun. Mereka lari ke tempat yang bernama Batu Karang Rimon, tetapi tentara Israel membunuh 5.000 orang dari tentara Benyamin di sepanjang jalan. Mereka terus mengejarnya sampai ke Gidom dan ada lagi 2.000 orang yang dibunuh di sana.

46) Pada hari itu ada sebanyak 25.000 tentara Benyamin yang dibunuh. Semua orang itu berperang dengan berani bersenjatakan pedang.

47) Namun ada 600 orang Benyamin melarikan diri ke padang gurun. Mereka pergi ke tempat yang bernama Batu Karang Rimon dan tinggal di sana selama empat bulan.

48) Kemudian orang Israel kembali ke daerah Benyamin. Mereka membunuh orang di setiap kota yang didatanginya. Mereka juga membunuh semua ternak. Mereka membinasakan segala sesuatu yang ditemuinya. Mereka membakar setiap kota yang dimasukinya.

Pasal 21 (Total ayat 25)
1) [Mendapatkan Istri untuk Orang Benyamin] Orang Israel telah membuat janji di Mizpa. Inilah perjanjian mereka, “Tidak seorang pun dari kita yang akan memberikan anaknya menjadi istri orang dari suku Benyamin.”

2) Orang Israel pergi ke Betel. Di sana mereka duduk di hadapan Allah hingga malam hari. Mereka menangis dengan kuat ketika mereka duduk di sana.

3) Mereka berkata kepada Allah, “TUHAN, Engkau adalah Allah Israel, mengapa hal yang mengerikan ini menimpa kami? Mengapa satu suku hilang dari Israel?”

4) Pagi-pagi benar hari berikutnya, orang Israel membangun sebuah mezbah. Mereka mempersembahkan kurban bakaran dan kurban persekutuan di atas mezbah itu.

5) Kemudian orang Israel mengatakan, “Apakah ada suku Israel yang tidak menghadiri pertemuan dengan TUHAN?” Mereka menanyakan itu karena mereka telah membuat suatu perjanjian yang sungguh-sungguh. Mereka telah berjanji bahwa siapa yang tidak hadir bersama suku-suku lainnya di kota Mizpa akan dibunuh.

6) Kemudian orang Israel kasihan terhadap suku Benyamin sanak saudara mereka. Mereka berkata, “Hari ini satu suku telah terpisah dari Israel.

7) Kita telah berjanji di hadapan TUHAN. Kita berjanji tidak mengizinkan anak perempuan kita kawin dengan orang Benyamin. Bagaimana kita menjamin bahwa orang-orang Benyamin akan mempunyai istri?”

8) Kemudian orang Israel bertanya, “Keluarga yang mana dari Israel yang tidak hadir di Mizpa? Kita telah berkumpul di hadapan TUHAN. Jelas satu suku tidak hadir.” Mereka menemukan bahwa tidak seorang pun dari keluarga Yabesy-Gilead yang datang berkumpul bersama orang Israel lainnya.

9) Mereka menghitung setiap orang untuk melihat siapa yang datang dan siapa yang tidak. Mereka menemukan bahwa tidak seorang pun dari Yabesy-Gilead.

10) Jadi, orang Israel mengirim 12.000 tentara ke kota Yabesy-Gilead. Mereka berkata kepada tentara itu, “Pergilah ke Yabesy-Gilead dan pakailah pedangmu membunuh setiap orang yang tinggal di sana, termasuk perempuan dan anak-anak.

11) Lakukanlah hal ini. Bunuhlah setiap orang di Yabesy-Gilead. Bunuh juga setiap perempuan yang pernah mengadakan hubungan suami istri dengan seorang laki-laki.” Namun, yang masih gadis, janganlah bunuh, jadi mereka melakukan demikian.

12) Dan mereka menemukan di antara penduduk Yabesy-Gilead 400 gadis yang belum pernah mengalami hidup suami istri. Mereka dibawa ke perkemahan Silo yang terletak di tanah Kanaan.

13) Kemudian orang Israel mengirim pesan kepada orang Benyamin. Mereka menawarkan perdamaian dengan orang Benyamin. Orang Benyamin tinggal di Batu Karang Rimon.

14) Jadi, orang Benyamin kembali ke Israel. Orang Israel memberikan para gadis dari Yabesy-Gilead, yang tidak dibunuhnya, tetapi jumlahnya tidak cukup bagi laki-laki orang Benyamin.

15) Orang Israel kasihan kepada orang Benyamin karena TUHAN telah memisahkan mereka dari suku-suku Israel lainnya.

16) Tua-tua Israel mengatakan, “Perempuan suku Benyamin sudah dibunuh. Dari mana kita dapat istri untuk orang Benyamin yang masih hidup?

17) Orang Benyamin yang masih hidup harus mempunyai anak untuk meneruskan keturunannya. Hal itu harus dilakukan supaya suku di Israel tidak punah.

18) Namun, kita tidak dapat memberikan anak-anak kita menjadi istri mereka, karena kita telah membuat janji ini, ‘Terkutuklah setiap orang yang memberikan istri kepada orang Benyamin.’

19) Kita mempunyai suatu pikiran. Inilah waktunya untuk perayaan bagi TUHAN di kota Silo. Pesta itu dirayakan di sana setiap tahun.” Silo terletak di sebelah utara Betel, sebelah timur jalan raya yang menghubungkan Betel dan Sikhem. Dan juga sebelah selatan kota Lebona.

20) Jadi para pemimpin mengatakan pendapat itu kepada orang Benyamin. Mereka berkata, “Pergi dan bersembunyilah di kebun-kebun anggur.

21) Perhatikanlah waktunya pada masa perayaan itu ketika anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari. Dan keluarlah dari kebun anggur, tempat persembunyianmu itu. Setiap orang dari kamu menangkap seorang perempuan muda dari kota Silo. Bawalah perempuan muda itu ke tanah Benyamin lalu kawini.

22) Ayah atau saudara mereka datang dan menuntut kami, tetapi kami akan mengatakan, ‘Kasihanilah mereka. Biarlah mereka mengawini perempuan itu. Mereka telah membawa perempuan dari kamu, tetapi mereka tidak mengadakan perang terhadap kamu. Mereka telah mengambil perempuan itu, jadi kamu tidak melanggar perjanjianmu terhadap Allah. Kamu telah berjanji untuk tidak memberikan perempuan kepada mereka untuk dikawini. Kamu tidak memberikan perempuanmu kepada orang Benyamin, mereka yang mengambilnya dari kamu, jadi kamu tidak melanggar perjanjianmu.’”

23) Jadi, itulah yang dilakukan oleh orang Benyamin. Ketika perempuan-perempuan muda itu menari, masing-masing menangkap seorang perempuan. Mereka membawanya pergi lalu mengawininya. Mereka kembali ke daerahnya. Mereka membangun kembali kota-kota di daerah itu dan tinggal di sana.

24) Kemudian orang Israel pulang. Mereka pulang ke daerah dan sukunya masing-masing.

25) Pada hari-hari itu belum ada raja di Israel, jadi setiap orang melakukan yang benar menurut pendapatnya.


Bacaan Lainnya


Peperangan Dalam Alkitab | Nama Konflik, Sejarah, Sumber Alkitab dan Penanggalan


Sumber bacaan: CleverlySmart, Ligonier, Biblica

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *