Jenis Angin: Planet, Pasat, Barat, Periodik, Darat dan Laut

7 min read

Jenis Angin: Planet, Pasat , Barat, Periodik, Darat dan Laut

Jenis Angin

Angin yang bertiup di atas permukaan bumi dapat diklasifikasikan menjadi 5 jenis utama:

1. Angin planet
2. Angin pasat (trade wind)
3. Angin Barat
4. Angin berkala periodik

  • Angin muson
  • Angin darat
  • Angin laut
  • Angin fohn
  • Angin Muson
  • Angin pegunungan dan lembah

5. Angin lokal (darat dan laut)

Angin adalah pergerakan udara yang disebabkan oleh pemanasan bumi yang tidak merata oleh matahari. Ia tidak memiliki banyak substansi — Anda tidak dapat melihatnya atau menahannya — tetapi Anda dapat merasakan kekuatannya.

Penjelasan Jenis Angin: Planet, Pasat , Barat, Periodik, Darat dan Laut

1. Angin Planet

Angin yang bertiup sepanjang tahun dari satu garis lintang ke garis lintang lainnya sebagai respons terhadap perbedaan garis lintang dalam tekanan udara disebut “angin planet atau angin biasa”. Mereka melibatkan wilayah yang luas di dunia.

Angin hidrodinamik di bagian atas atmosfer planet memungkinkan elemen kimia ringan seperti hidrogen bergerak ke eksobase, batas bawah eksosfer, di mana gas kemudian dapat mencapai kecepatan lepas, memasuki ruang angkasa tanpa memengaruhi partikel gas lainnya.

Jenis gas yang hilang dari sebuah planet ke luar angkasa dikenal sebagai angin planet. Proses seperti itu dari waktu ke waktu geologis menyebabkan planet kaya air seperti Bumi berevolusi menjadi planet seperti Venus. Selain itu, planet dengan atmosfer lebih rendah yang lebih panas dapat mempercepat laju kehilangan hidrogen.

Dua angin utama yang paling penting adalah angin pasat dan angin barat.

Baca juga: Kenapa Ada Begitu Banyak Kincir Angin Di Belanda? Baca Juga Tentang Prinsip Cara Kerja, Manfaat Kincir Angin Dan Rumus Daya

2. Angin Pasat (Trade Winds)

Angin pasat merupakan jenis angin yang berhembus dari daerah sub tropis ke daerah yang mempunyai iklim tropis. Mereka mulai bertiup dari daerah bertekanan tinggi sub-tropis menuju sabuk tekanan rendah khatulistiwa.

Di belahan bumi utara, mereka bertiup sebagai jenis agin pasat timur laut, dan di belahan bumi selatan mereka bertiup sebagai jenis angin pasat tenggara.

3. Angin Barat (Westerlies)

Di sini bertiup angin barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut dan dikenal atau disebut juga sebagai: Shrieking Sixties, Furious Fifties, dan Roaring Forties. Mereka bertiup dari sabuk bertekanan tinggi subtropis menuju sabuk bertekanan rendah sub-kutub. Belahan barat belahan bumi selatan lebih kuat dan konstan dibandingkan dengan belahan bumi utara.

Angin barat adalah angin yang selalu berhembus dari arah barat sepanjang tahun pada daerah garis lintang 35oLU-60oLU dan 35oLS-60oLS. Angin barat yang lebih stabil dan teratur adalah di daerah 40oLS-60oLS, sebab daerah ini letaknya lebih luas sehingga udaranya relatif merata.

Pengaruh angin barat di belahan bumi utara tidak begitu terasa karena hambatan dari benua. Di belahan bumi selatan, pengaruh angin barat sangat besar, terutama pada daerah lintang 60oLS.

Jenis Angin: Planet, Pasat , Barat, Periodik, Darat dan Laut
Jenis Angin: Planet, Pasat , Barat, Periodik, Darat dan Laut. Sumber foto: Geograph. Ilustrasi: PINTERpandai.com

4. Angin Berkala atau Angin Periodik

Angin ini mengubah arahnya secara berkala karena ada perubahan musim. Berikut adalah jenis-jenis angin periodik:

Angin muson: Perbedaan suhu yang diciptakan oleh Samudra Hindia, Laut Arab, Teluk Benggala, dan dinding Himalaya membentuk dasar monsun di anak benua India.
Angin darat: Angin ini bertiup dari darat ke laut, tidak membawa kelembapan tetapi kering dan hangat.
Angin laut: Angin ini bertiup dari laut ke darat, membawa sedikit kelembapan.
Angin pegunungan dan lembah: Angin lembah adalah hembusan udara panas dari lembah yang mengalir ke lereng-lereng pegunungan. Sebaliknya, angin pegunungan adalah angin lembah yang merupakan udara dingin dari pegunungan yang mengalir menuju lembah.

1. Angin laut

Angin laut (bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari kira-kira dari pukul 09.00 sampai pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. Angin laut ini terjadi pada siang hari.

Karena air mempunyai kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sinar matahari memanasi laut lebih lambat daripada daratan. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada siang hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat konduksi.

Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi karena lebih dingin. Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke daratan yang lebih rendah, sehingga menyebabkan terjadinya angin laut, di mana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan lautan. Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8 km/jam, maka angin laut tidak terjadi.

2. Angin darat

Angin darat (bahasa Inggris: land breeze) adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.

Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang berlawanan karena tekanan udara di atas lautan yang lebih panas itu menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat, khususnya bila angin pantai tidak cukup kuat untuk melawannya.

5. Angin gunung

Angin gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada malam hari.

6. Angin lembah

Angin lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa terjadi pada siang hari.

7. Angin Muson

Angin Muson (bahasa Inggris: monsoon) adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.

Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia.

Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin sedikit.

Pada bulan April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia menuju asia.

Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap air oleh karena itu di indonesia terjadi musim kemarau, kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan irian jaya.

Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim pancaroba (peralihan), yaitu musim kemareng yang merupakan peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.

Angin Munson dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan Angin Musim Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur
Angin Musim Barat

Angin Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.

Angin ini terjadi antara bulan Oktober sampai bulan April di Indonesia terjadi musim hujan.

Angin Musim Timur

Angin Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.

8. Angin fohn

Angin fohn (angin terjun, angin jatuh) (bahasa Inggris: foehn wind) adalah angin yang terjadi seusai hujan orografis.

Sebagai konsekuensi dari tingkat selang-seling adiabatik (berkaitan dengan atau menunjukkan proses atau kondisi di mana panas tidak masuk atau keluar dari sistem yang bersangkutan) yang berbeda dari udara lembab dan kering, udara di lereng bawah angin menjadi lebih hangat daripada ketinggian setara di lereng yang mengarah ke angin.

Angin Föhn dapat menaikkan suhu hingga 14 ° C (25 ° F) hanya dalam hitungan jam. Swiss, Jerman bagian selatan, dan Austria memiliki iklim yang lebih hangat karena Föhn, karena angin lembab dari Laut Mediterania bertiup di atas Pegunungan Alpen.

Angin yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain.

Angin fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan orografis. Angin fohn bisa berlaku misalnya di Kepulauan Biak dan Eropa tengah dan Eropa selatan.

Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan penyakit.

Terdapat 5 jenis angin Fohn di Indoneisa, yaitu:
1. Angin Bahorok (Deli, Sumatera Utara)

Angin bahorok adalah massa udara yang telah kehilangan uap airnya di bagian atas bagian pegunungan. Fenomena terjadinya angin bahorok ini tidak terlepas dengan terjadinya angin muson Barat, yang di Sumatera Utara berubah menjadi angin muson Timur.

2. Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)

Angin kumbang terjadi  karena daerah bayangan hujan pada bagian atas pegunungan terdapat angin yang meluncur menuruni pegunungan tersebut dengan kecepatan tinggi. Angin memiliki karakteristik jika turun 100 m maka suhunya naik 1 derajat celsius. Jika angin itu sudah sampai bawah pegunungan maka terjadilah angin fohn. Angin kumbang mengakibatkan kerusakan pada tumbuhan seperti tebu.

3. Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)

Angin kencang tipe fohn yang berembus pada musim kemarau dan sifatnya panas serta kering, terdapat di daerah Pasuruan, Jawa Timur. Tiupan angin ini sering merusak pohon sampai membuat pohon tumbang dan mengganggu kesehatan manusia.

4. Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)

Angin brubu semula berupa angin muson Timur bergerak  naik di sebelah timur Makassar dan turun ke lereng sebelahnya berupa angin yang bersuhu panas dan kering. Angin brubu terjadi karena ketika suatu massa udara  bergerak ke arah pengunungan dan karena tidak kuat menahan masanya akan mengalami kondensasi pada satu lereng akibatnnya angin yang membawa massa udara tadi tidak lagi mengandung uap air sehingga bersifat kering (fohn).

6. Angin Wambraw (Biak, Irian Jaya)

Angin wambraw merupakan angin fohn yang terjadi di daerah Biak, Irian Jaya. Angin wambraw berasal dari angin muson Timur.

Baca juga ? Sumber Daya Alam Apa Saja? – Penjelasan, Jenis, Contoh dan Pemanfaatan

5. Angin darat dan laut

Angin lokal meliputi angin laut dan angin darat yang tercipta karena perbedaan tekanan antara udara di atas laut dan di daratan. Loo adalah angin lokal yang bertiup di bagian utara India.

Angin Darat dan Angin Laut adalah angin yang bergerak dalam daerah darat dan laut. Angin Laut adalah jenis angin yang bergerak dari lautan ke daratan, sebaliknya pada malam hari, daratan lebih dingin daripada lautan. Saat itu udara bergerak dari daratan ke lautan, peristiwa ini disebut Angin darat.

Adanya angin darat dan angin laut ini menyebabkan perubahan garis pantai. Air laut atau ombak yang dihasilkan angin lama kelamaan akan mengikis pasir atau batuan pantai.

Air laut membawa pasir atau serpihan batu ke laut. Akibatnya, garis pantai mengalami perubahan.


Bacaan Lainnya

Sumber bacaan: By Jus, Your Article Library, Pmfias

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *