Realitas Sosial – Kajian Sosiologi – Beserta Contoh Soal dan Jawaban

5 min read

Realitas sosial sosiologi

Realitas Sosial

Realitas sosial merupakan kenyataan atau fakta kehidupan, sebagaimana dipahami oleh masyarakat atau kelompok sosial tertentu, tergantung pada kebiasaan dan kepercayaan mereka.

Contoh realitas sosial

Kenyataan atau fakta kehidupan yang terefleksikan pada masyarakat tertentu; secara khusus suatu fenomena, seperti kelas sosial, agama, dll., seperti yang dialami oleh kelompok sosial tertentu.

Seorang individu yang kaya, yang kebutuhan dasarnya untuk bertahan hidup terpenuhi berkali-kali, membeli makanan hewan peliharaannya, dengan makanan hewan organik yang harganya lebih mahal per minggu daripada penghasilan mingguan pekerja upah minimum. Dia bangga bahwa dia mampu merawat hewan-hewannya dengan baik dan bersikeras bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan jika seseorang benar-benar mencintai hewan peliharaan seseorang. Lagi pula, dokter hewannya yang merekomendasikan agar ia membeli merek itu. Pekerja dengan upah minimum yang memasukkan makanan itu ke mobil orang kaya mungkin merasa marah ketika dia menyadari berapa banyak uang yang dihabiskan orang ini untuk hewan peliharaannya. Pekerja dengan upah minimum mungkin berasumsi bahwa hewan peliharaan orang ini makan lebih baik daripada dirinya. Dia mungkin bertanya-tanya apakah orang kaya ini memiliki konsep realitas.

Bagaimana kita mendefinisikan situasi sehari-hari tergantung pada latar belakang dan pengalaman kita masing-masing. Orang kaya telah belajar melalui interaksi dengan orang lain bahwa membelanjakan uang untuk hewan peliharaan seseorang adalah pengeluaran yang layak. Realitasnya adalah salah satu kebanggaan. Pekerja dengan upah minimum telah belajar melalui interaksi dengan orang lain yang membelanjakan banyak uang untuk hewan peliharaan adalah hal yang negatif, sehingga persepsinya tentang situasi sama sekali berbeda.

Realitas sosial sosiologi
Realitas Sosial – Kajian Sosiologi – Beserta Contoh Soal dan Jawaban. Sumber foto: Pixabay

Bentuk Realitas Sosial

1. Realitas sosial simbolik adalah bentuk – bentuk simbolik dari realitas sosial objektif, yang biasanya diketahui oleh khalayak dalam bentuk karya seni, fiksi serta isi media.

2. Realitas sosial objektif adalah gejala-gejala sosial yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan sering dihadapi oleh individu sebagai fakta.

3. Realitas sosial subjektif adalah realitas sosial yang terbentuk pada diri khalayak yang berasal dari realitas sosial objektif dan realitas sosial simbolik.


3 Kenyataan sosial yang objektif

Berger & Luckmann berpandangan bahwa kenyataan atau realitas dibangun secara sosial, dalam pengertian individu-individu dalam masyarakat itulah yang membangun masyarakat. Maka pengalaman individu tidak terpisahkan dengan masyarakatnya. Berger memandang manusia sebagai pencipta kenyataan sosial yang objeketif melalui tiga momen dialektis yang stimultan yaitu:

1. Eksternalisasi

Yaitu usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia kedalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik. Proses ini merupakan bentuk ekspresi diri untuk menguatkan eksistensi individu dalam masyarakat. Pada tahap ini masyarakat dilihat sebagai produk manusia.

2. Objektifikasi

Adalah hasil yang telah dicapai, baik mental maupun fisik dari kegiatan eksternalisasi manusia tersebut. Hasil itu berupa realitas objektif yang bisa jadi akan menghadapi si penghasil itu sendiri sebagai suatu faktisitas yang berada diluar dan berlainan dari manusia yang menghasilkannya (hadir dalam wujud yang nyata). Realitas objektif itu berbeda dengan kenyataan subjketif perorangan. Ia menjadi kenyataan empiris yang bisa dialami oleh setiap orang. Pada tahap ini masyarakat dilihat sebagai realitas yang objektif, atau proses interaksi sosial dalam dunia intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami proses institusionalisasi.

3. Internalisasi

Lebih merupakan penyerapan kembali dunia objektif ke dalam kesadaran sedemikian rupa sehingga subjektif individu dipengaruhi oleh struktur dunia sosial. Berbagai macam unsur dari dunia yang telah terobjektifikasi tersebut akan ditangkap sebagai gejala realitas diluar kesadarannya, sekaligus sebagai gejala internal bagi kesadaran. Melalui internalisasi manusia menjadi hasil dari masyarakat.

Dasar pembentukan realitas Sosial

Berger & Luckmann berusaha mengembalikan hakikat dan peranan sosiologi pengetahuan dalam kerangka mengembangkan teori sosiologi. Beberapa usaha tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Mendefinisikan kembali pengertian “kenyataan” dan “pengetahuan” dalam konteks sosial. Dalam hal ini teori sosiologi harus mampu memberikan pemahaman bahwa kehidupan masyarakat itu dikonstruksi secara terus menerus. Oleh karena itu pusat perhatian seharusnya tercurah pada bentuk-bentuk penghayatan (Erlebniss) kehidupan masyarakat secara menyeluruh dengan segala aspeknya (kognitif, afektif dan konatif). Kenyataan sosial itu ditemukan dalam pergaulan sosial yang termanifestasikan dalam tindakan. Kenyataan sosial itu ditemukan dalam pengalaman intersubjektif dan melalui pengalaman ini pula masyarakat terbentuk secara terus menerus.

2. Menemukan metodologi atau cara meneliti pengalaman intersubjektif dalam kerangka mengkonstruksi realitas. Yakni menemukan “esensi masyarakat” yang implisit dalam gejala-gejala sosial itu. Dalam hal ini memang perlu ada kesadaran bahwa apa yang dinamakan masyarakat pasti terbangun dari “dimensi objektif” dan sekaligus “dimensi subjektif” sebab masyarakat itu sendiri sesungguhnya buatan kultural dari masyarakat (yang didalamnya terdapat hubungan intersubjektifitas) dan manusia adalah sekaligus pencipta dunianya sendiri.

3. Memilih logika yang tepat dan cocok karena realitas sosial memiliki ciri khas seperti pluralis, dinamis, dan memiliki proses perubahan terus menerus. Sehingga diperlukan pendekatan akal sehat “common sense “ untuk mengamati. Maka perlu memakai prinsip logis dan non logis. Dalam pengertian berpikir secara dialektis. Kemampuan berpikir secara dialektis tampak dalam pemikiran Berger, sebagaimana dimiliki Karl Marx dan beberapa filosof eksistensial yang menyadari manusia sebagai makhluk paradoksial. Oleh karena itu kenyataan hidup sehari-hari memiliki dimensi objektif dan subjektif.


Contoh Soal dan Jawaban Realitas Sosial

1. Apa yang dimaksud realitas sosial sebagai objek kajian sosiologi jelaskan beserta contohnya

Realitas sosial merupakan kenyataan atau fakta kehidupan, sebagaimana dipahami oleh masyarakat atau kelompok sosial tertentu, tergantung pada kebiasaan dan kepercayaan mereka.

Contohnya adalah: jika seorang murid pintar sedang mengerjakan pr (pekerjaan rumah) dengan mudah, tetapi murid yang kurang pintar melihatnya dengan terkagum karena murid yang pintar hanya membutuhkan 30 menit untk menyelesaikan 15 soal-soal.

Bagaimana kita mendefinisikan situasi sehari-hari tergantung pada latar belakang dan pengalaman kita masing-masing. Orang yang lebih pintar telah belajar melalui interaksi dengan orang lain bahwa belajar dan sekolah dapat memungkinkan untuk mendapat masa depan yang lebih cerah. Dengan pengertian seperti itu, sang murid yang lebih pintar tambah belajar terus, karena dia pikir itu adalah hal yang layak untuk mendapatkan masa depan yang lebih cerah.

Murid yang kurang pintar telah belajar melalui interaksi dengan orang lain dengan cara lebih bersenang-senang dan bermain-main (kurang serius) dan merupakan suatu hal yang negatif, sehingga persepsinya tentang situasi sama sekali berbeda.

2. Terbuat dari apakah realitas itu?

Metafisika spesial: Terbuat dari apakah realitas? Molekul terbuat dari atom, atom partikel, dan partikel adalah fluktuasi kuantum. Tetapi apakah ada pengetahuan tentang materi gelap dan matematika cocok? Dalam hal ini, jawaban yang tepat adalah tidak ada.

3. Apakah objectif dari realitas sosial dalam sosiologi?

Realitas objektif adalah kumpulan hal-hal yang kita yakini ada secara independen dari kita. Setiap orang pada prinsipnya dapat memverifikasi setiap aspek dari realitas objektif. Apa pun yang tidak dapat diverifikasi dengan cara ini bukan bagian dari realitas objektif.

4. Sebutkan pengertian REALITAS SOSIAL menurut:
A. Peter Berger dan Thomas Luckman
B. Émile Durkheim

Pengertian Menurut Para Ahli

Peter Berger dan Thomas Luckman: realitas adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita (sebab ia tidak dapat dienyahkan).

Émile Durkheim: realitas sosial adalah cara bertindak, apakah tetap atau tidak, yang bisa menjadi pengaruh atau hambatan eksternal bagi seorang individu[3]. Hal itu bisa berarti bahwa fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan perasaan yang berada di luar individu dan koersif dan dibentuk sebagai pola dalam masyarakat.


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Lexico, New Scientist, NCBI, Griffith University, Less Wrong, Spark notes, Philosophy Talk


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *