Gegar Otak – Dewasa, Anak Balita – Gejala, Penyebab, Pengobatan

8 min read

Benturan gegar otak

Gegar Otak

Gegar otak adalah cedera otak traumatis yang memengaruhi fungsi otak. Cedera otak ringan yang terjadi akibat benturan atau pukulan keras di bagian kepala. Efek biasanya sementara tetapi bisa termasuk sakit kepala dan masalah dengan konsentrasi, memori, keseimbangan dan koordinasi.

Gegar otak biasanya disebabkan oleh pukulan ke kepala. Menggelengkan kepala dan tubuh bagian atas secara keras juga dapat menyebabkan gegar otak.

Beberapa hal ini menyebabkan Anda kehilangan kesadaran, tetapi sebagian besar tidak.

Jatuh adalah penyebab paling umum dari gegar otak; juga biasa terjadi jika Anda bermain olahraga kontak, seperti sepak bola atau sepak bola. Kebanyakan orang biasanya pulih sepenuhnya setelah gegar otak.

Gejala dan tanda gegar otak

Tanda-tanda dan gejala gegar otak bisa halus dan mungkin tidak segera muncul. Gejalanya bisa berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan lebih lama.

Gejala umum setelah cedera otak traumatis konusif adalah sakit kepala, kehilangan memori (amnesia) dan kebingungan. Amnesia biasanya melibatkan melupakan peristiwa yang menyebabkan gegar otak.

Tanda dan gejala secara fisik

  • Sakit kepala.
  • Dering atau dengung di telinga.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Kelelahan atau kantuk.
  • Penglihatan kabur.
  • Kebingungan atau perasaan seolah-olah dalam kabut.
  • Amnesia mengelilingi peristiwa traumatis.
  • Pusing atau “melihat bintang”.

Seorang saksi dapat mengamati tanda-tanda dan gejala-gejala ini pada orang yang mengalami gegar otak:

  • Hilangnya kesadaran sementara (meskipun ini tidak selalu terjadi).
  • Bicara tidak jelas atau bicara cadel.
  • Menunda respons terhadap pertanyaan.
  • Penampilan bingung.
  • Kelupaan, seperti berulang kali mengajukan pertanyaan yang sama.

Anda mungkin memiliki beberapa gejala gegar otak segera, dan beberapa dapat terjadi selama berhari-hari setelah cedera, seperti:

  • Konsentrasi dan keluhan memori
  • Lekas ​​marah dan perubahan kepribadian lainnya
  • Sensitivitas terhadap cahaya dan kebisingan
  • Gangguan tidur
  • Masalah penyesuaian psikologis dan depresi
  • Gangguan rasa dan bau
  • Gejala pada anak-anak: trauma kepala sangat umum terjadi pada anak kecil. Hal ini sulit dikenali pada bayi dan balita karena tidak bisa menggambarkan perasaannya.

Petunjuk gegar otak dapat meliputi:

  • Penampilan bingung
  • Kelesuan dan mudah lelah
  • Lekas ​​marah dan rewel
  • Kehilangan keseimbangan dan berjalan tidak stabil
  • Menangis berlebihan
  • Pola makan atau tidur berubah
  • Kurangnya minat terhadap mainan favorit
  • Muntah
  • Kejang

Ciri-ciri gegar otak ringan

1. Kehilangan keseimbangan

Kehilangan keseimbangan diakibatkan oleh salah satu bagian otak yang cedera. Umumnya, kehilangan keseimbangan terjadi karena benturan di otak bagian belakang, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan pada tubuh. Jika ini terjadi, pengidapnya mungkin akan merasa mual dan pusing.

2. Sakit Kepala

Dapat juga menyebabkan kepala terasa sakit seperti migrain dan terus berulang. Hal ini dapat diatasi dengan mengonsumsi obat untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut. Jika tidak mendapat pengobatan, rasa migrain tersebut akan lebih sering terjadi.

3. Perdarahan pada Otak

Dalam beberapa kasus, dampak gegar otak dalam jangka panjang bisa memicu terjadinya perdarahan otak. Awas, perdarahan pada otak sangat berbahaya karena dapat membuat pengidapnya mengalami stroke.

Masih banyak dampak gegar otak ringan lainnya. Berikut penjelasan lengkap seperti dalam National Institutes of Health (NIH) – MedlinePlus, yaitu:

– Membuat pengidapnya bertingkah agak bingung, tidak bisa berkonsentrasi, atau tidak dapat berpikir jernih;

– Membuat mengantuk atau sulit bangun;

– Bisa menyebabkan hilangnya kesadaran untuk periode waktu yang cukup singkat;

– Menyebabkan hilangnya ingatan (amnesia) dari peristiwa sebelum cedera atau setelahnya;

– Mual dan muntah;

– Membuat pengidapnya seperti merasa “kehilangan waktu”;

– Menyebabkan kelainan atau gangguan tidur.

Gegar otak ringan mungkin tidak berbahaya, tapi bila gejala semakin berkembang atau parah lain lagi ceritanya. Nah, segeralah cari pertolongan medis bila mengalami gejala-gejala di bawah ini:
  • Perubahan tingkat kewaspadaan dan kesadaran;
  • Kebingungan yang tidak kunjung hilang;
  • Kejang;
  • Kelemahan otot pada satu atau kedua sisi tubuh;
  • Ukuran pupil yang berbeda dari biasanya;
  • Gerakan mata yang tidak biasa atau abnormal;
  • Muntah berulang-ulang;
  • Kehilangan kesadaran dalam jangka waktu yang lebih lama atau yang berlanjut (koma).
  • Cedera kepala yang menyebabkan gegar otak, sering disertai dengan cedera pada leher dan tulang belakang. Untuk itu, berhati-hatilah saat memindahkan orang yang mengalami cedera kepala.

Temui Dokter dan Awasi Aktivitasnya
Cedera kepala ringan umumnya tidak memerlukan perawatan. Namun, jangan abaikan karena gejala cedera kepala atau gegar otak ringan bisa muncul kapan saja setelah kepala mengalami trauma.

Benturan gegar otak
Gegar Otak – Dewasa, Anak Balita – Gejala, Penyebab, Pengobatan. Ilustrasi dan sumber foto: Wikimedia Commons

Pengobatan Gegar Otak

Tingkat keparahan gegar otak menentukan jenis perawatan apa yang harus dijalani. Kebanyakan orang dengan gegar otak akan sembuh sepenuhnya dengan perawatan yang tepat. Namun, mengingat gegar otak dapat menjadi hal yang serius, menjaga diri sendiri adalah hal yang penting untuk dilakukan. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk pengobatannya, di antaranya:

1. Cari bantuan medis.

Seorang dokter dapat memutuskan seberapa serius gegar otak dan apakah pasien memerlukan perawatan khusus. Dokter biasanya akan menanyakan beberapa hal untuk mengetahui tingkat gegar otak yang dialami. Selain itu, dokter juga akan menguji koordinasi dan refleks, yang keduanya berfungsi berdasarkan kerja sistem saraf pusat. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan CT scan atau MRI untuk memastikan apakah ada perdarahan atau cedera otak serius lainnya.

2. Jika hasil pemeriksaan memutuskan pasien tidak memerlukan rawat inap, dokter akan memberikan instruksi untuk pemulihan.

Biasanya dokter akan memberikan obat pereda nyeri dan sakit kepala. Namun, apabila gejala yang muncul kian memburuk, pasien harus segera melakukan konsultasi medis dalam waktu 24-72 jam.

3. Istirahat.

Jika gegar otak terjadi akibat aktivitas atletik, berhenti melakukan aktivitas tersebut dalam waktu tertentu hingga ada benar-benar pulih.

4. Jagalah diri agar gegar otak tidak terjadi berulang.

Pengulangan benturan atau pukulan keras yang mengakibatkan gegar otak dapat memberikan efek kumulatif pada otak. Gegar otak berturut-turut dapat memberikan konsekuensi yang sangat berbahaya, seperti pembengkakan otak, kerusakan otak permanen, cacat jangka panjang, atau bahkan kematian. Pastikan untuk mendapatkan izin dari dokter saat akan kembali melakukan aktivitas fisik tinggi.

Itulah beberapa hal penting seputar penyebab, gejala, dan pengobatan gegar otak. Meskipun dapat diobati, Anda tetap diharuskan untuk waspada agar tidak mengalami cedera otak ini.

Jenis-jenis Gegar Otak

Hal ini dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkat keparahan, yaitu tingkat ringan, sedang, dan berat. Berikut gambaran tentang jenis-jenis keparahannya:

1. Ringan

Gejala berlangsung kurang dari lima belas menit dan penderita tidak mengalami kehilangan kesadaran.

2. Sedang

Gejala dapat bertahan lebih dari lima belas menit dan penderita juga tidak mengalami kehilangan kesadaran.

3. Berat

Ditandai dengan kehilangan kesadaran, bahkan hanya untuk beberapa detik. Selain itu, pada gegar otak yang berat juga mungkin terjadi kehilangan keseimbangan atau kehilangan ingatan (amnesia).

Apa efek gegar otak pada anak?

Dampak kesehatan pasti dari gegar otak pada anak belum jelas. Terdapat  banyak anak yang pernah mengalami trauma kepala ringan dan memiliki faktor risiko cacat fisik dan psikologis, pada kenyataannya baik-baik saja selama hidupnya.

Tapi, meski jarang, efek dari gegar otak yang tidak diobati dapat menetap dalam diri anak selama bertahun-tahun.

Risiko untuk masalah jangka panjang meningkat jika seorang anak memiliki gegar otak kedua atau jika cedera otaknya sudah lebih parah dari gegar otak. Dampak mengkhawatirkan ini juga umumnya akan lebih buruk jika anak memiliki trauma kepala yang dialami setelah usia 15, diduga karena otak menjadi kurang tangguh daripada masa sebelumnya.

Apa tanda dan gejala gegar otak pada anak?

Anda dapat mengalami gegar otak tanpa harus kehilangan kesadaran. Tanda-tanda gegar otak umumnya sama untuk setiap usia. Tapi untuk bayi, balita, dan anak-anak yang lebih tua, Anda mungkin harus berpikir sedikit berbeda ketika mencoba untuk menentukan apakah mereka mengalami gegar otak.

Hal ini sangat berbahaya pada anak-anak kecil, terutama yang belum bisa bicara, karena anak mungkin tidak dapat memberi tahu Anda saat mereka kesakitan.

Tanda dan gejala gegar otak pada bayi

Pada bayi, tanda-tanda gegar otak dapat mencakup satu atau lebih gejala awal di bawah ini:

  • Menangis ketika Anda menggerakkan atau memegang kepalanya
  • Lekas marah; tantrum
  • Perubahan pola tidur — tidur lebih lama atau kurang
  • Hilang kesadaran
  • Mengantuk
  • Lesu
  • Ada kebocoran (berupa cairan transparan atau darah) dari hidung, mulut, atau telinga
  • Gejala yang paling jelas adalah kehilangan kesadaran, tapi tanda-tanda lainnya termasuk menolak makan, rewel berkepanjangan, atau sikap tenang atau tidak aktif yang berkepanjangan tidak seperti biasanya juga dapat menjadi tanda dari gegar otak atau cedera otak lain yang lebih serius. Benjolan besar di ubun-ubun — area kepala bayi yang lunak — juga merupakan tanda yang harus diwaspadai.

Tanda dan gejala gegar otak pada balita

Tanda dan gejalanya pada anak usia kurang dari 2 tahun
Anak bawah 3 tahun yang mengalaminya mungkin sudah dapat memberikan sinyal pada Anda bahwa kepala mereka sakit dan menjadi lebih vokal terhadap rasa sakitnya. Gejala mungkin termasuk:

  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Perubahan perilaku
  • Perubahan pola tidur — tidur lebih lama atau kurang
  • Menangis berlebihan
  • Kehilangan minat bermain bersama saudaranya atau bermain di luar, atau melakukan kegiatan favorit mereka lainnya

Anak kecil usia sekolah SD mungkin sudah mampu untuk menunjukkan perubahan perilaku yang lebih jelas, seperti:

  • Hilang kesadaran singkat (kurang dari 20 menit)
  • Tampak bingung, tatapan kosong, terpengerangah, seperti kaget atau melamun; berkunang-kunang
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Emosi labil (menangis atau tertawa tiba-tiba)
  • Pusing atau masalah fokus keseimbangan
  • Penglihatan ganda atau kabur
  • Kepekaan terhadap cahaya dan/atau kebisingan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Sulit mengingat
  • Kebingungan atau lupa tentang kejadian baru-baru ini
  • Lambat saat merespon pertanyaan
  • Perubahan suasana hati — mudah marah, mudah sedih, emosional, gugup, cemas, mood depresif
  • Perubahan pola tidur — tidur lebih lama atau kurang
  • Kantuk dan lesu
  • Untuk anak-anak di bawah usia 6 atau 7 tahun, kadang sulit untuk mengenali cedera otak, karena memori jangka pendek terbatas dan rentang perhatian singkat sering terjadi pada kelompok usia ini. Pada anak usia SD dan remaja tanggung yang lebih tua, penanda ini akan lebih jitu sehingga Anda bisa segera memastikan kecurigaan gejala gegar otaknya. Selain itu, juga perhatikan jika ia kebingungan saat mencari sebuah kata.

Apa yang harus dilakukan jika kepala anak terbentur atau terluka?

Anak jatuh saat beraktivitas adalah hal biasa, dan dalam kebanyakan kasus tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika anak Anda sepenuhnya sadar, aktif, dan tampaknya tidak bertindak berbeda setelah mendapat benjolan ringan di kepala, kemungkinan besar ia akan baik-baik saja.

Jika setelah terbentur anak mulai muntah, bernapas tidak teratur, mengalami kejang, atau tidak sadarkan diri, dapatkan bantuan medis sesegera mungkin. Jangan pindahkan anak Anda kecuali ia dalam potensi bahaya lebih lanjut. Lakukan CPR jika ia tidak bernapas, dan jika ia mengalami perdarahan, bebat luka dengan kain bersih dan tekan untuk hentikan perdarahan sampai bantuan datang.

Jika Anda melihat bahwa pupil mata (lingkaran hitam kecil di mata) anak berukuran tak sama atau lebih besar dari pupil mata normal setelah cedera kepala, ini bisa menunjukkan pembengkakan di sekitar otak dan merupakan keadaan darurat medis. Meskipun tidak ada tes resmi yang dapat mendiagnosisnya, CT scan atau MRI mungkin  digunakan untuk mendapatkan gambaran otak jika dokter mencurigai adanya perdarahan dalam otak.

Bagaimana menangani gegar otak anak di rumah?

Satu-satunya pengobatan untuk gegar otak adalah istirahat, dari kegiatan mental dan fisik. Otak membutuhkan banyak istirahat untuk menyembuhkan diri dari trauma, dan pemulihan penuh dapat memakan waktu bulanan hingga setahun, tergantung pada seberapa buruk gegar otak anak. Jangan biarkan anak Anda untuk menggunakan layar apapun karena hal ini benar-benar terlalu merangsang dan membangkitkan otak. Ini berarti tidak boleh gunakan TV, tablet, mendengarkan musik, atau smartphone.

Pemulihan akan lebih cepat ketika anak sering dan konsisten istirahat pascacedera. Tidur sebenarnya sangat ampuh untuk kesembuhan otak, jadi dorong anak untuk memiliki waktu tidur siang tenang dan waktu tidur malam yang lebih awal untuk menciptakan waktu istirahat bagi otak sebanyak mungkin untuk sembuh. Tak apa untuk membiarkan anak tidur sebentar setelah mengalami benturan, tapi tetap pantau dengan sangat hati-hati untuk setiap perubahan setelah mereka bangun dari tidur.

Setelah gejala hilang, perhatikan apa yang terjadi ketika anak berjalan di permukaan rata pada kecepatan yang relatif cepat. Jika tidak ada gejala kambuh maka anak dapat meningkatkan aktivitas fisik selama ia tetap bebas dari gejala. Orang tua dan guru harus memantau hati-hati dalam beberapa hari, minggu, dan bulan pertama setelah anak gegar otak dan kembali ke sekolah. Jika gejala kembali atau masalah lainnya berkembang, anak harus dibawa ke dokter dan mungkin neuropsikolog untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Demi melindungi anak Anda dari potensi cedera kepala di masa depan, tak apa untuk kali ini menjadi orangtua yang keras kepala “memaksa” anak memakai peralatan pelindung yang sesuai dan terpasang benar— seperti helm — selama olahraga dan kegiatan lainnya karena gegar otak berulang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.

Mencegah gegar otak

Tidak ada cara yang pasti untuk mencegahnya, tetapi ada beberapa hal sederhana yang dapat Anda lakukan yang dapat mengurangi kemungkinan cedera kepala.

Ini termasuk:

1. Mengenakan perlengkapan yang disarankan saat mengambil bagian dalam olahraga kontak, seperti rugby atau tinju.
2. Memastikan olahraga kontak yang Anda atau anak Anda ikuti diawasi oleh orang yang berkualifikasi dan terlatih.
3. Mengenakan sabuk pengaman saat mengemudi.
4. Mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor, sepeda atau kuda.

Sangat penting untuk menghindari cedera kepala karena gegar otak berulang atau pukulan ke kepala telah dikaitkan dengan masalah serius, termasuk kondisi otak yang disebut ensefalopati traumatis kronis.

Cedera Otak Traumatik (COT) | Cara Mengatasi, Pemahaman dan Pemulihan


Penyakit dari A-Z & Daftar Lengkap, Nama, Jenis, Contoh

Suatu penyakit adalah suatu kondisi abnormal tertentu yang secara negatif mempengaruhi struktur atau fungsi sebagian atau seluruh organisme, dan itu bukan karena cedera eksternal langsung apa pun. Klik disini ? untuk mengetahui nama-nama penyakit dan penjelasannya.

Nama Obat dan Untuk Penyakit Apa ? – Daftar Nama Obat Esensial diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Daftar Nama Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Daftar ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1977. Klik disini ? untuk mengetahui “Daftar Nama Obat Esensial dari World Health Organization”.


Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan sering terdengar jika Anda memasang applikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Informasi penting tentang artikel kesehatan di PINTERpandai.com
Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *