Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.

6 min read

Sianida racun

Sianida Adalah

Senyawa kimia yang mengandung gugus siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen. Mudahnya, sianida adalah senyawa kimia yang terdiri dari karbon dan nitrogen.

Sianida dapat berupa berbagai bentuk, seperti natrium sianida, potassium sianida atau hidrogen sianida. Banyak varian kimia sangat beracun bagi manusia, menyebabkan kematian dalam beberapa menit.

Kematian dari bahan kimia itu disimpulkan oleh fakta bahwa sejumlah Nazi terkemuka menggunakan pil bunuh diri potassium sianida untuk membunuh diri mereka sendiri menjelang akhir Perang Dunia Kedua. Salah satu varian yang paling berbahaya adalah hidrogen sianida yang mengambil bentuk gas pada suhu kamar dan dapat dihirup.

Penjelasan secara sains tentang sianida

Pada sianida anorganik, seperti natrium sianida dan kalium sianida, gugus CN ada sebagai ion sianida poliatomik yang bermuatan negatif (CN); senyawa ini, yang merupakan garam dari asam sianida, adalah senyawa yang sangat beracun.

Ion sianida bersifat isoelektronik dengan karbon monoksida dan nitrogen molekuler.

Sianida organik umumnya disebut nitril; gugus CN terhubung melalui ikatan kovalen dengan gugus bermuatan karbon, seperti metil (-CH3) pada metil sianida (asetonitril). Karena tidak melepas ion sianida, maka nitril umumnya lebih tidak beracun, atau seperti pada polimer tidak larut seperti serat akrilik, maka sama sekali tidak beracun kecuali jika dibakar.

Asam sianida (HCN) adalah senyawa berbentuk cairan yang mudah menguap, biasa digunakan dalam pembuatan asetonitril yang kemudian digunakan untuk produksi serat akrilik, karet sintetis, dan plastik.

Sianida juga digunakan dalam berbagai proses kimia, seperti fumigasi, pengerasan besi dan baja, elektroplating, dan pemurnian bijih. Di alam, bahan – bahan yang mengandung sianida terdapat dalam beberapa biji buah, seperti lubang ceri dan biji apel.


Produksi Sianida

Proses utama yang digunakan untuk memproduksi sianida adalah proses Andrussow, asam sianida diproduksi dari metana dan amoniak dengan bantuan oksigen dan katalisplatina.

2 CH4 + 2 NH3 + 3 O2 → 2 HCN + 6 H2O

Gas asam sianida dapat dilarutkan dalam larutan natrium hidroksida untuk menghasilkan natrium sianida.


Tingkat Bahaya Sianida

  • Sebagian besar sianida sangat beracun. Anion sianida adalah inhibitorenzimsitokrom c oksidase (disebut juga aa3) pada kompleks keempat rantai transpor elektron (ditemukan pada membran mitokondria pada sel eukariotik).
  • Sianida akan menempel ke besi dalam protein ini. Ikatan sianida dengan enzim ini akan mencegah transpor elektron dari sitokrom c ke oksigen. Akibatnya, rantai transpor elektron terganggu, artinya sel tidak dapat lagi memproduksi (secara aerobik) ATP untuk energi beraktivitas. Jaringan yang sangat mengandalkan respirasi aerobik, seperti sistem saraf pusat dan jantung, akan sangat terpengaruh.
  • Senyawa yang paling beracun adalah asam sianida, bentuknya gas pada suhu dan temperatur ruangan, oleh karena itu dapat terhirup. Oleh karena itu, respirator udara dengan sumber oksigen eksternal wajib dipakai ketika bekerja dengan asam sianida. Asam sianida akan dihasilkan ketika sianida labil diasamkan, karena sianida adalah asam lemah.
  • Larutan alkali lebih aman digunakan karena tidak memunculkan gas asam sianid. Asam sianida juga dapat diproduksi pada pembakaran poliuretan; untuk alasan ini, poliuretan tidak disarankan untuk digunakan pada furnitur domestik dan penerbangan.
  • Asam sianida yang terhirup oral dalam skala kecil (dalam bentuk sianida padat atau larutan sianida) pada angka 200 mg, atau sekitar 270 ppm sudah cukup untuk mengakibatkan kematian dalam hitungan menit.

Antidot

Hidroksokobalamin bereaksi dengan sianida membentuk sianokobalamin, yang dapat dibuang secara aman oleh ginjal. Metode ini adalah salah satu metode menguntungkan dalam menghindari pembentukan metemoglobin. Perangkat antidot ini dijual dengan merk Cyanokit dan disetujui oleh FDA tahun 2006.

Antidot lama untuk sianida menggunakan 3 senyawa: butiran amil nitrit (dengan dihirup), natrium nitrit, dan natrium tiosulfat. Tujuan antidot ini adalah menghasilkan besi ferro (Fe3+) dalam jumlah besar untuk bersaing mendapatkan sianida dengan sitokrom a3 (sehingga sianida akan terikat ke antidot daripada ke enzim).

Nitritmengoksidasihemoglobin menjadi metemoglobin, yang bersaing dengan sitokrom oksidase untuk mendapatkan ion sianida. Sianmetemoglobin terbentuk dan enzim sitokrom oksidase akan kembali didapat. Mekanisme utama untuk membuang sianida dari tubuh adalah konversi enzimatik menjadi tiosianat dengan enzim rhodanese dalam mitokondria.

Tiosianat merupakan senyawa yang relatif tidak beracun dan bisa dibuang ginjal. Untuk mempercepat detoksifikasi, natrium tiosulfat digunakan untuk menyediakan donor sulfur bagi rhodanese untuk memproduksi tiosianat.


Keracunan Sianida Pada Manusia

Keracunan sianida yang disengaja telah muncul pada banyak kejadian sepanjang sejarah.

Yang paling terkenal adalah asam sianida yang dilepas dari pelet Zyklon-B yang digunakan secara meluas pada pembunuhan massal ketika Holokaus, terutama di kamp konsentrasi. Diracun dengan gas asam sianida dalam kamar gas (garam asam sianida dijatuhkan ke asam kuat, seperti asam sulfat) adalah salah satu metode hukuman mati ketika terdakwa kemudian menghirup gas letal.


Gejala Keracunan Sianida

Keracunan sianida adalah keracunan yang terjadi apabila seseorang terpapar sianida. Gejala-gejala awal meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Pusing
  • Detak jantung yang cepat.
  • Sesak napa
  • Muntah.
  • Gejala-gejala yang kemudian muncul adalah:
    • Kejang
    • Detak jantung yang lambat
    • Tekanan darah rendah
    • Kehilangan kesadaran dan gagal jantung. Gejala-gejala biasanya muncul dalam waktu beberapa menit. Apabila seseorang berhasil selamat dari keracunan sianida, mereka masih dapat mengalami masalah neurologis (kelainan pada sistem saraf) jangka panjang.

Senyawa yang menganding sianida adalah gas hidrogen sianida serta sejumlah garam sianida. Keracunan umumnya terjadi setelah menghisap asap kebakaran rumah.

Faktor-faktor risiko lain meliputi penggosokan logam, beberapa jenis insektisida, obat nitroprusida dan biji beberapa buah seperti apel, almond dan aprikot.

Sianida dalam bentuk cair dapat diserap oleh kulit.

Ion sianida dapat menghambat respirasi seluler, sehingga jaringan tubuh tidak dapat menggunakan oksigen.

Diagnosis keracunan sianida sulit dilakukan. Kadar sianida dalam darah dapat diukur, tetapi membutuhkan waktu. Kadar 0,5–1 mg/L adalah kadar ringan, 1–2 mg/L adalah kadar sedang dan 2–3 mg/L adalah kadar tinggi, dan kadar yang melebihi 3 mg/L umumnya dapat menyebabkan kematian.

Apabila seseorang terpapar sianida, orang tersebut harus dijauhkan dari sumber racun tersebut dan kemudian didekontaminasi.

Penanganan meliputi perawatan suportif dan pemberian 100% oksigen.

Hidroksokobalamin (vitamin B12a) dapat digunakan untuk melawan reaksi peracunan. Sodium tiosulfat dapat pula diberikan kepada pasien.

Dalam sejarah, sianida telah digunakan untuk melakukan bunuh diri massal dan juga dipakai oleh rezim Nazi untuk melakukan genosida.

Sianida racun
Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen.

Paparan terhadap Sianida secara sengaja atau tidak sengaja

Sianida dapat digunakan sebagai agen racun atau senjata kimia, tetapi kebanyakan orang tidak sengaja memaparnya. Beberapa cara untuk terkena sianida meliputi:

  • Makan singkong, buncis ‘lima”, yucca, rebung, sorgum, atau almond
  • Makan biji apel, batu ceri, lubang aprikot, atau lubang persik
  • Merokok sigaret
  • Membakar plastik
  • Membakar batu bara
  • Menghirup asap dari api rumah
  • Mengonsumsi produk berbasis asetonitril digunakan untuk menghilangkan kuku palsu
  • Minum air, makan makanan, menyentuh tanah, atau menghirup udara yang sudah terkontaminasi
  • Paparan rodentisida atau pestisida yang mengandung sianida lainnya
  • Sianida dalam buah dan sayuran adalah dalam bentuk glikosida sianogenik (cyanoglycosides). Gula menempel pada senyawa ini melalui proses glikosilasi, membentuk hidrogen sianida bebas.
  • Banyak proses industri melibatkan senyawa yang mengandung sianida atau dapat bereaksi dengan air atau udara untuk menghasilkannya.
  • Industri kertas, tekstil, fotokimia, plastik, pertambangan, dan metalurgi semua mungkin berurusan dengan sianida.
  • Beberapa orang melaporkan bau almond pahit yang berasosiasi dengan sianida, tetapi tidak semua senyawa beracun menghasilkan aroma dan tidak semua orang bisa mencium baunya. Gas sianida kurang padat daripada udara, sehingga akan naik.

Penggunaan Sianida

Pertambangan

Sianida utamanya diproduksi untuk pertambangan emas dan perak: senyawa ini membantu melarutkan logam ini dari bijihnya. Pada proses sianida, bijih grade tinggi dicampur dengan sianida (konsentrasi sekitar 2 kg NaCN per ton); bijih low-grade ditumpuk dan disemprot dengan larutan sianida (konsentrasi sekitar 1 kg NaCN per ton). Logam mulia ini akan membentuk kompleks dengan anion sianida membentuk turunan yang dapat larut, seperti [Au(CN)2] and [Ag(CN)2].

4 Au + 8 NaCN + O2 + 2 H2O → 4 Na[Au(CN)2] + 4 NaOH

Perak lebih “rendah” daripada emas dan umumnya di alam muncul sebagai sulfida, dalam hal redoks tidak diperlukan (tidak ada O2 diperlukan). Sebaliknya, reaksi perpindahan yang terjadi:

Ag2S + 4 NaCN + H2O → 2 Na[Ag(CN)2] + NaSH + NaOH

Larutan induk yang mengandung ion ini dipisahkan dari padatannya, kemudian dibuang ke kolam limbah. Logam akan diambil kembali dari larutan induk dengan reduksi dengan abu seng atau diadsorpsi dengan karbon aktif. Proses ini dapat menghasilkan masalah kesehatan dan lingkungan. Sejumlah bencana lingkungan muncul akibat kolam limbah yang luber.

Larutan sianida akan terhidrolisa cepat, terutama jika ada cahaya matahari. Senyawa ini dapat membawa logam berat seperti merkuri jika ada. Sianida juga digunakan pada elektroplating, di mana dapat menstabilkan ion logam pada larutan elektrolit sebelum terdeposisi.

Kimia organik industri

Beberapa nitril diproduksi dalam skala besar, contoh adiponitril adalah prekursor nilon. Beberapa senyawa juga dihasilkan dengan menggabungkan asam sianida dengan alkena (hidrosianasi): RCH=CH2 + HCN → RCH(CN)CH3. Katalis logam dibutuhkan untuk reaksi ini.

Penggunaan medis

Senyawa sianida, natrium nitroprusside terutama digunakan dalam kimia kesehatan untuk mengukur urine dalam badan ketone khususnya sebagai tindak lanjut untuk pasien diabetes.

Aditif makanan

Karena kestabilannya yang tinggi akan kompleksnya dengan besi, ferrosianida (natrium ferrosianida E535, kalium ferrosianida E536, dan kalsium ferrosianida E538) tidak akan terdekomposisi ke level mematikan dalam tubuh manusia dan digunakan dalam industri makanan sebagai, contohnya agen anticaking pada garam dapur.

Hidrogen sianida (HCN)

adalah senyawa anorganikdengan rumus molekul HCN. Senyawa ini berbentuk cairan tak berwarna, dan sangat beracun, dengan titik didih sedikit di atas suhu ruangan, 256 °C (493 °F).

HCN diproduksi dalam skala industri dan sangat bernilai karena digunakan sebagai bahan baku banyak senyawa kimia mulai polimer (rantai berulang dari atom yang panjang) sampai obat-obatan.


Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *