Ayat Jurnal Akuntansi dan Penyesuaian (adjusting journal entry), Pembuatan, Pencatatan

17 min read

Ayat Jurnal Akuntansi dan Penyesuaian (adjusting journal entry)

Apa yang dimaksud dengan ayat jurnal?

Ayat jurnal adalah proses pencatatan dengan melacak bagaimana uang bergerak, bagaimana uang memasuki bisnis Anda, keluar dan bergerak di antara akun yang berbeda.


Apa fungsi dan kegunaan ayat jurnal?

Digunakan untuk mencatat suatu transkasi yang sudah terjadi namun belum dicatat. Ayat jurnal penyesuaian juga dapat digunakan untuk mencatat transaksi yang sudah dicatat namun memerlukan koreksi agar nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di akhir periode.

Jurnal penyesuaian baik suatu perusahaan dagang atau perusahaan jasa dibuat pada akhir periode akuntansi.

Baca juga: Modal Kerja (working capital) – Rumus Akuntansi, Penjelasan, Contoh Soal dan Jawaban


Jurnal Penyesuaian (Adjustment)

Ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entry) adalah ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo rekening yang ada di neraca saldo menjadi saldo yang “sebenarnya” sampai dengan akhir periode akuntansi.

Jenis Akun yang Memerlukan Ayat Jurnal Penyesuaian

Ada 2 kelompok jenis akun yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian, yaitu:

Pertama, adalah kelompok akun yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas di awal, yaitu beban dibayar di muka (prepaid expenses) dan pendapatan diterima di muka (unearned revenue). Kelompok ini sering disebut sebagai pos tangguhan (deferral).

Kelompok kedua adalah kelompok yang melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dibelakang, yaitu akruan pendapatan (accrued revenues) dan akruan beban (accrued expenses).

Lima jenis dalam entri atau ayat jurnal penyesuaian

Jika membuat entri penyesuaian mulai terdengar menakutkan, jangan khawatir — hanya ada lima jenis entri penyesuaian, dan perbedaan di antara keduanya sangat jelas. Berikut adalah deskripsi dari setiap jenis, ditambah contoh skenario dan cara membuat entri.

1. Piutang pendapatan (Accrued Revenues)

endapatan yang telah dihasilkan, tapi belum dicatat di akun pendapatan. Contohnya  imbalan atas jasa yang telah diberikan seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode. Pendapatan yang Anda atau perusahaan peroleh telah diberikan oleh pelanggan. Akan tetapi pelayanan belum diberikan. Maka dibuatlah penyesuaian piutang pendapatan.

2. Beban masih harus dibayar (Accrued Expenses)

Beban yang telah terjadi, tapi belum dicatat di akun beban. Ini mengacu pada suatu kewajiban yang telah dilakukan kepada perusahaan, tapi belum dibayarkan. Contohnya utang gaji kepada karyawan.

Hal lain lagi yang perlu dicatat dalam jurnal penyesuaian untuk perusahaan jasa :

3. Penyusutan aktiva tetap (Depreciation)

Alokasi biaya perolehan atau sebagian besar harga perolehan suatu aset tetap selama masa manfaat aset tersebut. Besar nilai yang dapat disusutkan adalah selisih antara harga perolehan dengan nilai sisa, yaitu nilai aset tersebut pada akhir masa manfaatnya.

Beban penyusutan

Saat Anda mendepresiasi aset, Anda melakukan pembayaran tunggal untuk itu, tetapi membubarkan biaya tersebut selama beberapa periode akuntansi. Ini biasanya dilakukan dengan pembelian dalam jumlah besar, seperti peralatan, kendaraan, atau bangunan.

Pada akhir periode akuntansi saat aset disusutkan, total akumulasi jumlah penyusutan berubah di neraca Anda. Dan setiap kali Anda membayar depresiasi, itu muncul sebagai beban pada laporan laba rugi Anda.

Cara Anda mencatat depresiasi pada pembukuan sangat bergantung pada metode depresiasi yang Anda gunakan. Ini adalah operasi yang cukup rumit yang melibatkan jumlah besar. Mempertimbangkan jumlah kewajiban tunai dan pajak yang dipertaruhkan, sebaiknya konsultasikan dengan akuntan Anda sebelum mencatat depresiasi apa pun pada pembukuan. Untuk memulai, lihat panduan kami untuk depresiasi usaha kecil.

4. Kerugian piutang (Bad Debt Expense)

Memperlihatkan kerugian yang aktual atas piutang yang tidak tertagih.

5. Biaya pemakaian perlengkapan (Use of Equipment Costs)

Barang-barang yang digunakan untuk menunjang operasional usaha yang sifatnya habis pakai atau dapat habis baik fisik maupun nilai ekonomisnya.

Setelah Anda membuat ayat jurnal penyesuaian, Anda akan mempostingnya ke akun buku besar Anda, kemudian menyiapkan saldo percobaan yang disesuaikan. Proses ini seperti menyiapkan neraca saldo kecuali entri yang disesuaikan digunakan. Pastikan untuk memperbaiki kesalahan yang Anda temukan.


Ayat Jurnal Akuntansi dan Penyesuaian (adjusting journal entry)
Ayat Jurnal Akuntansi dan Penyesuaian (adjusting journal entry). Ilustrasi dan sumber foto: Pixabay

Akun-akun yang perlu disesuaikan di akhir periode beserta cara pencatatannya

Akun-akun yang perlu disesuaikan di akhir periode beserta cara pencatatannya adalah sebagai berikut:

1. Pemasukan atau pengeluaran di muka

Beban dibayar di muka

Cara pencatatannya adalah Anda catat pos ini sebagai aset yang berkurang setiap jangka waktu tertentu (misal tiap bulan).

Pendapatan diterima di muka

Cara pencatatannya adalah dengan menulis pos ini sebagai kewajiban/utang yang, seiring waktu berjalan (misal tiap bulan), berubah menjadi pendapatan.

2. Pemasukan atau pengeluaran di akhir

Piutang Pendapatan

Cara pencatatannya adalah tulis piutang bunga pada kolom debit dan pendapatan bunga pada kolom kredit. Besar piutang bunga dan pendapatan bunga sama.

Beban yang masih harus dibayar

Cara pencatatannya yaitu dengan menulis beban gaji di kolom debit dan utang gaji di kolom kredit. Besar keduanya sama besar.

Penyusutan aktiva tetap

Cara pencatatannya adalah dengan menulis biaya penyusutan untuk kolom debit dan akumulasi penyusutan pada kolom kredit.

Kerugian Piutang

Cara pencatatannya yaitu dengan menuliskan kerugian piutang pada kolom debet dan cadangan kerugian piutang pada kolom kredit.

Biaya Pemakaian Perlengkapan

Cara pencatatannya adalah tulis biaya pemakaian perlengkapan untuk kolom debet dan cadangan perlengkapan untuk kolom kredit.


Contoh Jurnal Penyesuaian

Contoh penulisan ayat jurnal penyesuaian dalam bisnis adalah sebagai berikut.

1. Beban dibayar di muka

Misal Anda bayar premi asuransi di muka sebesar Rp2.400.000 untuk periode 3 Mei 2019 s/d 3 Mei 2020, maka pada bulan Desember 2019 (ketika ayat jurnal penyesuaian dibuat) premi yang dibayarkan baru sebesar Rp2.400.000:12×7 = Rp1.400.000.

Dengan pendekatan neraca:

Jurnal tanggal 3/5/2019

DebetKredit
Asuransi dibayar di mukaRp2.400.000
KasRp2.400.000

Ayat jurnal penyesuaian 3/12/2019

DebetKredit
Biaya AsuransiRp1.400.000
Asuransi dibayar di mukaRp1.400.000

Dengan pendekatan laba rugi

Jurnal tanggal 3/5/2019

DebetKredit
Asuransi dibayar di mukaRp2.400.000
KasRp2.400.000

Ayat jurnal penyesuaian 3/12/2019

DebetKredit
Asuransi dibayar di mukaRp1.000.000
Biaya AsuransiRp1.000.000

2. Pendapatan diterima di muka

Misal, Anda menerima pendapatan sewa ruangan untuk setahun sebesar Rp3.600.000 pada 3 Juli 2019. Pada bulan Desember 2019, biaya sewa yang telah digunakan adalah Rp3.600.000:12×5 = Rp1.500.000

Dengan pendekatan neraca:

Jurnal 3/7/2019

DebetKredit
KasRp3.600.000
Sewa diterima di mukaRp3.600.000

AJP 3/7/2020

DebetKredit
Sewa diterima di mukaRp1.500.000
Pendapatan sewaRp1.500.000

Dengan pendekatan laba rugi:

Jurnal 3/7/2019

DebetKredit
KasRp3.600.000
Pendapatan sewaRp3.600.000

AJP 3/7/2020

DebetKredit
Pendapatan sewaRp2.100.000
Sewa diterima di mukaRp2.100.000

3. Piutang Pendapatan

Misal, Anda masih harus menerima gaji untuk dua bulan @Rp500.000 pada bulan Desember 2019.

Ayat jurnal penyesuaian 31/12/2019

DebetKredit
Piutang bungaRp1.000.000
Pendapatan bungaRp1.000.000

4. Piutang Pendapatan

Misal, Anda harus masih harus menerima gaji untuk dua bulan @Rp500.000 pada bulan Desember 2019.

Ayat jurnal penyesuaian 31/12/2019

DebetKredit
Biaya gajiRp500.000
Utang gajiRp500.000

5. Penyusutan aktiva tetap

Mobil operasional perusahaan dengan harga perolehan Rp100.000.000 disusutkan 10% per tahun.

AJP 31/12/2019

DebetKredit
Biaya penyusutan kendaraanRp10.00.000
Akumulasi penyusutan kendaraanRp10.00.000

6. Kerugian Piutang

Misal, 10% saldo piutang perusahaan Anda (Rp2.000.000) diperkirakan tidak dapat ditagih.

AJP 31/12/2019

DebetKredit
Kerugian piutangRp200.000
Cadangan kerugian piutangRp200.000

7. Biaya Pemakaian Perlengkapan

Misal, saldo perlengkapan awal tahun sebesar Rp2.000.000. Ternyata pada akhir tahun tinggal Rp1.000.000.

AJP 31/12/2019

DebetKredit
Biaya pemakaian perlengkapanRp1.000.000
Cadangan perlengkapanRp1.000.000

Apa saja yang terlibat dalam ayat jurnal? penyesuaian

Entri atau ayat jurnal penyesuaian melibatkan akun laporan laba rugi (pendapatan atau biaya) bersama dengan akun neraca (aset atau kewajiban). Ini biasanya berkaitan dengan akun neraca untuk akumulasi penyusutan, penyisihan piutang ragu-ragu, biaya yang masih harus dibayar, pendapatan yang masih harus dibayar, biaya dibayar dimuka, pendapatan ditangguhkan, dan pendapatan diterima di muka.

Akun laporan laba rugi yang mungkin perlu disesuaikan termasuk beban bunga, beban asuransi, beban penyusutan dan pendapatan.

Entri dibuat sesuai dengan prinsip pencocokan untuk mencocokkan biaya dengan pendapatan terkait dalam periode akuntansi yang sama.

Penyesuaian yang dilakukan dalam entri jurnal dibawa ke buku besar yang mengalir ke laporan keuangan.


Contoh ayat jurnal penyesuaian

Contoh 1

Pada bulan Agustus, Anda menagih pelanggan Rp 5.000.000 untuk layanan yang Anda lakukan. Mereka membayarmu pada bulan September.

Pada bulan Agustus, Anda mencatat uang itu dalam piutang dagang — sebagai pendapatan yang ingin Anda terima. Kemudian, pada bulan September, Anda mencatat uang tersebut sebagai uang tunai yang disimpan di rekening bank Anda.

Untuk membuat ayat jurnal penyesuaian, Anda tidak benar-benar kembali dan mengubah ayat jurnal — tidak ada penghapusan yang terlibat. Sebaliknya, Anda membuat ayat jurnal baru untuk mengubah yang lama.

Misalnya, kembali ke contoh di atas, misalnya pelanggan Anda menelepon setelah menerima tagihan dan meminta diskon 5%. Jika Anda memberikan diskon, Anda dapat memposting entri jurnal penyesuaian untuk mengurangi piutang dan pendapatan sebesar Rp 250.000 (5% dari Rp 5.000.000).

Membuat ayat jurnal penyesuaian adalah cara untuk tetap berpegang pada prinsip pencocokan — prinsip dalam akuntansi yang mengatakan bahwa biaya harus dicatat dalam periode akuntansi yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan biaya tersebut.

Dalam siklus akuntansi, ayat jurnal penyesuaian dibuat sebelum menyiapkan neraca saldo dan membuat laporan keuangan.

Contoh 2

Misalnya, perusahaan yang memiliki tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Desember mengambil pinjaman dari bank pada tanggal 1 Desember. Persyaratan pinjaman tersebut menunjukkan bahwa pembayaran bunga harus dilakukan setiap tiga bulan. Dalam hal ini, pembayaran bunga pertama perusahaan dilakukan pada 1 Maret. Namun, perusahaan masih perlu menambah beban bunga untuk bulan Desember, Januari, dan Februari.

Karena perusahaan akan merilis laporan keuangan akhir tahun di bulan Januari, jurnal penyesuaian diperlukan untuk mencerminkan beban bunga yang masih harus dibayar untuk bulan Desember. Untuk secara akurat melaporkan operasi dan profitabilitas perusahaan, biaya bunga yang masih harus dibayar harus dicatat pada laporan laba rugi Desember, dan kewajiban untuk hutang bunga harus dilaporkan pada neraca Desember. Jurnal penyesuaian akan mendebit beban bunga dan hutang bunga kredit sejumlah bunga dari 1 Desember sampai 31 Desember.


Yang perlu diperhatikan untuk membuat jurnal penyesuaian

Cara membuat jurnal penyesuaian, yang perlu diperhatikan adalah mengetahui perilaku transaksi yang terjadi. Dan mengetahui aturan debet kredit dalam akuntansi juga penting sebagai dasar menyusun ayat jurnal penyesuaian ini.

  1. Beban/Biaya Dibayar di Muka

Seringkali perusahaan telah membayar beban untuk beberapa periode mendatang, beban ini dinamakan beban/biaya yang dibayar dimuka. Jadi, bila menemukan beban yang seharusnya dibayarkan pada periode mendatang, maka harus dihitung beban mana yang dilaporkan pada periode yang bersangkutan (sekarang).

Contoh Kasus
Neraca saldo akun asuransi menunjukkan nilai Rp. 3.600.000. dan pada akhir periode, informasi saldo akun menunjukkan tersisa sebanyak Rp. 3.000.000. artinya premi asuransi yang sudah menjadi beban adalah Rp. 3.600.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 600.000 (yang harus diakui sebagai beban asuransi dan mengurangi asuransi dibayar dimuka).
TanggalKeteranganRef.DebitKredit
2019Beban Asuransi600.000
Desember          Asuransi Dibayar Dimuka600.000
  1. Beban Sewa Gedung Dibayar Dimuka

Kasus ini sama dengan kasus nomer 1.

Contoh Kasus
Saldo akun sewa dibayar dimuka berjumlah Rp. 19.200.000 tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya, karena sudah terpakai sewa sebesar Rp. 3.200.000. jadi beban sewa bertambah dan sewa dibayar dimuka berkurang sebesar Rp. 3.200.000.
  1. Pendapatan Yang Masih Harus Diterima (Piutang Pendapatan)

Pendapatan yang masih harus diterima adalah apabila suatu pendapatan sudah menjadi hak perusahaan namun belum diterima, maka hak tersebut harus dicatat sebagai pendapatan pada periode tersebut.

Contoh Kasus
Perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan yang berjumlah Rp. 550.000. Jumlah ini belum termasuk yang terdapat pada neraca saldo sebesar Rp. 15.600.00 (piutang pendapatan perusahaan). Jadi dicatat sebagai menambah piutang pendapatan dan pendapatan jasa sebesar Rp. 16.150.000.
TanggalKeteranganRef.DebitKredit
2019Piutang Pendapatan550.000
Desember           Pendapatan Jasa550.000
  1. Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan diterima dimuka tidak boleh dicatat sebagai pendapatan, namun sebagai utang, sebab perusahaan belum merealisasikan pendapatan tersebut untuk apa jadi belum menjadi hak perusahaan.

Contoh Kasus
Saldo pendapatan diterima dimuka berjumlah Rp. 10.000.000. dan sampai akhir periode perusahaan baru mengerjakan sebesar Rp. 2.600.000. Jadi dicatat sebagai pendapatan sewa bertambah dan pendapatan diterima dimuka berkurang sebesar Rp. 2.600.000. Artinya masih ada Rp. 7.400.000 yang masih menjadi utang pendapatan perusahaan.
TanggalKeteranganRef.DebitKredit
2019Pendapatan Diterima Dimuka2.600.000
Desember           Pendapatan Sewa2.600.000
  1. Penyusutan Peralatan

Penyusutan peralatan harus dicatat sebagai pengakuan beban depresiasi atau beban penyusutan oleh perusahaan.

Contoh Kasus
Informasinya menunjukkan bahwa beban penyusutan/depresiasi untuk periode Desember 2017 adalah sebesar Rp. 1.400.000. Jadi akan menambah beban penyusutan dan menambah akumulasi penyusutan sebesar Rp. 1.400.000.
TanggalKeteranganRef.DebitKredit
2019Beban Penyusutan Peralatan1.400.000
Desember       Akm Penyusutan Peralatan1.400.000
  1. Pemakaian Perlengkapan / Perlengkapan Yang Tersisa

Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli untuk kepentinfan operasi perusahaan dan tidak untuk dijual kembali. Perusahaan harus mencatat pemakaian perlengkapan atau dilakukan perhitungan fisik terhadap jumlah perlengkapan yang telah terpakai atau yang masih tersisa.

Contoh Kasus
Contohnya : saldo akun perlengkapan di neraca saldo sebesar Rp. 4.400.000. Pada akhir periode informasi menunjukkan perlengkapan yang masih tersisa sebesar Ro. 2.700.000. artinya perusahaan telah melakukan pemakaian perlengkapan sebesar Rp. 4.400.000 – Rp. 2.700.000 = Rp. 1.700.000. jadi dicatat menambah beban perlengkapan dan mengurangi perlengkapan sebesar Rp. 1.700.000.
TanggalKeteranganRef.DebitKredit
2019Beban Perlengkapan1.700.000
Desember       Perlengkapan1.700.000

Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang

Pencatatan jurnal penyesuaian dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

  1. Deferal: Penangguhan pengakuan pendapatan dan beban yang dicatat dalam akun.
  2. Akrual: Pengakuan atas pendapatan dan beban yang belum dicatat dalam akun.

Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang, pada dasarnya sama, tetapi pada perusahaan dagang, terdapat 8 akun lagi yang perlu disesuaikan dan kedelapan akun ini tidak ada pada perusahaan jasa. Ke-8 akun tersebut adalah sebagai berikut.

  1. PERSEDIAAN BARANG DAGANG (PDB)

Proses pencatatan jurnal penyesuaian pada akun PDB, menggunakan dua metode, yaitu metode ikhtisar Laba/Rugi dan metode Harga Pokok Penjualan (HPP).

  • Metode Ikhtisar L/R

Pencatatan penyesuaian persediaan barang dagang dengan metode ikhtisar L/R, hanya menyesuaikan akun PDB. Pokoknya, kalau disuruh buat jurnal penyesuaian untuk akun PDB dengan metode ikhtisar L/R, ingat aja deh yang namanya “IPPI”. Itu adalah singkatan dari awalan huruf pada nama akunnya.

Lanjuut, contoh :

Pada akhir periode, tercatat saldo persediaan barang dagang awal sebesar Rp. 7.000.000,- dan persediaan barang dagang akhir sebesar Rp. 8.500.000,-.

  • Penyesuaian:

Ikhtisar L/R                                                    Rp. 7.000.000,-

Persediaan barang dagang awal                                                   Rp. 7.000.000,-

Persediaan barang dagang awal               Rp. 8.500.000,-

Ikhtisar L/R                                                                                        Rp. 8.500.000,-

  • Metode Harga Pokok Penjualan (HPP)

Jika menggunakan metode HPP, akun – akun yang disesuaikan bukan hanya PDB awal dan akhir ya, tetapi ada 4 akun lagi yang harus disesuaikan, Apa aja ya? Keempat akun itu adalah pembelian, beban angkut pembelian, retur pembelian & pengurangan harga (PH) dan potongan pmbelian. Oke, contoh :

Diketahui persediaan barang dagang awal sebesar Rp. 6.500.000,- , pembelian sebesar Rp. 35.000.000,- ,retur pembelian & PH sebesar Rp. 650.000,- , beban angkut pembelian sebesar Rp. 250.000,- ,potongan pembelian sebesar Rp. 200.000,- dan persediaan barang dagang akhir sebesar Rp. 10.000.000,-.

  • Penyesuaiannya :

HPP                                                                Rp. 6.500.000,-

Persediaan barang dagang awal                                                   Rp. 6.500.000,-

HPP                                                                Rp. 35.000.000,-

Pembelian                                                                                         Rp. 35.000.000,-

HPP                                                                Rp.  250.00,-

Beban angkut pembelian                                                               Rp.  250.000,-

Retur pembelian & PH                                Rp.  650.000,-

HPP                                                                                                    Rp.  650.000,-

Potongan pembelian                                   Rp. 200.000,-

HPP                                                                                                    Rp.  200.000,-

Persediaan barang dagang akhir              Rp. 10.000.000,-

HPP                                                                                                    Rp. 10.000.000,

2. PERLENGKAPAN

Perlengkapan itu merupakan kelompok harta/ aktiva yang sifatnya lancar, atau biasa disebut dengan harta lancar / aktiva lancar/ current assets. Jika disuruh membuat jurnal penyesuaian untuk akun perlengkapan, yang perlu diingat itu ialah, yang dicatat itu adalah nilai/ nominal perlengkapan yang digunakan atau sudah dipergunakan.

Contoh:

Pada tanggal 1 Juni 2012, saldo akun perlengkapan berjumlah Rp. 3.500.000,-. Pada akhir periode, perlengkapan yang tersisa berjumlah Rp. 500.00,-.

Penyelesaian :

  • Penjelasan

INGAT ! Yang dicatat itu adalah nominal perlengkapan yang sudah terpakai. Jadi, berdasarkan soal di atas, untuk mengetahui nominal perlengkapan yang sudah terpakai, adalah dengan cara mengurangkan saldo akun perlengkapan awal dengan saldo akun perlengkapan yang tersisa.

  • Perhitungan

Rp. 3.500.000,- – Rp. 500.000,- = Rp. 3.000.000,-

Rp. 3.000.000,- inilah yang dicatat. Understand- kah?

  • Penyesusaian

Beban perlengkapan                       Rp. 3.000.000,-

Perlengkapan                                                                       Rp. 3.000.000,-

3.  BEBAN DIBAYAR DIMUKA

Biaya-biaya yang belum merupakan kewajiban perusahaan untuk membayarnya pada periode yang bersangkutan, tapi perusahaan sudah membayarnya terlebih dahulu. Karena jumlah yang dibayarkan tersebut belum merupakan beban perusahaan untuk periode yang bersangkutan, maka jumlah yang telah dibayarkan tersebut merupakan uang muka.

Nama lain dari beban dibayar dimuka itu adalah persekot beban atau premi beban, lebih singkat dan mudah diingat. Akun persekot beban ini dapat dicatat sebagai harta dan juga beban. Apa bedanya ya ?

Harta

Kalau dicatat sebagai harta, berarti pada neraca saldo awal perusahaan, akun beban dibayar dimuka ini dicatat sebagai harta. Bagimana cara membedakannya?

Tidak ada penulisan beban jika dicatat sebagai harta. Contohnya : Asuransi dibayar dimuka, Premi asuransi, Persekot asuransi. Tuh, kan bener, gak ada kata – kata beban disitu. Jika akun persekot beban dicatat sebagai sebagai harta, maka nominal yang dicatat pada jurnal penyesuaiannya adalah nominal beban

Beban

Kalau dicatat sebagai beban, berarti pada neraca saldo awal perusahaan, akun beban dibayar dimuka ya dicatat sebagai beban. Namanya aja juga udah beban, berarti ada kata – kata bebannya dong, so pastee. Contohnya : Beban asuransi, beban iklan, beban gaji karyawan… Jika akun persekot beban dicatat sebagai sebagai beban, maka nominal yang dicatat pada jurnal penyesuaiannya adalah nominal harta.

Contoh:

Pada tanggal 1 September 2012, dibayar sewa gedung sebesar Rp. 3.000.000,- untuk masa satu tahun. Sewa yang telah menjadi beban selama 2012 adalah selama empat bulan. (Dari mana asal empat bulan ini?, caranya begini)

1 September    –   30 September           = 1 bulan.

1 Oktober         –   31 Oktober                   = 1 bulan.

1 November     –   30 November             = 1 bulan.

1 Desember      –   31 Desember             = 1 bulan.

Penyelesaian :

Sewa yang telah menjadi beban, artinya sewa yang telah terpakai atau telah diperguakan.

  • 4 x (Rp. 3.000.000,- : 12 (jumlah bulan dalam setahun)) = Rp. 1.000.000,-

Sewa yang masih menjadi harta, artinya bahwa perusahaan masih memiliki sewa yang belum terpakai.

  • Rp. 3.000000,- – Rp. 1.000.000,- = Rp. 2.000.000,-

Maka, jurnal penyesuaiannya akan menjadi seperti berikut :

  • Dicatat sebagai harta : maka yang dicatat adalah nominal beban.

Beban sewa                                         Rp. 1.000.000,-

Sewa dibayar dimuka                                                             Rp. 1.000.000,-

  • Dicatat sebagai beban : maka yang dicatat adalah nominal harta.

Sewa dibayar dimuka                         Rp. 2.p00.000,-

Beban sewa                                                                             Rp. 2.000.000,-

4.  PENDAPATAN DITERIA DIMUKA

Pendapatan diterima diimuka ini adalah pendapatan yang diterima lebih dahulu atas pembayaran transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan. Nama lain dari akun yan satu ini adalah persekot pendapatan, ataupun prei pendapatan. Jurnal penyesuaian untuk persekot pendapatan ini dapat dicatatsebagai utang dan juga pendapatan.

Utang

Kalau akun persekot pendapatan ini dicatat sebagai utang, artinya gini bro, perusahaan itu merasa bahwa persekot pendapatan ini merupakan utang bagi perusahaan, bagaimana tidak?

Secara, perusahaan sudah menerima uang dari pelanggan, tapi perusahaan itu sendiri belum ngasih feedback sama pelanggan itu, jadi udah pasti hal ini merupakan utang bagi perusahaan tersebut. Contoh penulisan untuk akun persekot pendapatan yang dicatat sebagai utang adalah : Sewa diterima dimuka, persekot pendapatan dan juga premi pendapatan sewa.

Pendapatan

Kalau akun persekot pendapatan dicatat sebagai pendapatan, artinya begini, perusahaan itu menganggap bahwa persekot pendapatan yang diberikan oleh peanggan itu adaah tetap pendapatan untuk perusahaan itu. Secara otomatis penulisan untuk akun persekot pendapatan ini berbau dengan pendapatan. Contohnya : Pendapatan sewa.

Contoh:

Pada tanggal 1 Oktober 2012, diterima pembayaran sewa gedung sebesar Rp. 6.000.000,- untuk masa satu tahun.

Penyelesaian :

Jika dicatat sebagai utang.

  • Transaksi ini dicatat sebagai utang pendapatan, yaitu :

Kas                                                      Rp. 6.000.000,-

Sewa diterima dimuka                                                        Rp. 6.000.000,-

  • Jumlah bulan yang merupakan perhitungan sebagai utang adalah :

Dari    : 1 Oktober 2012        –    31 Desember 2012           = 3 bulan.

  • Maka, pencatatan penyesuaian sewa pada akhir periode (31 Desemebr 2012) adalah :

3 x (Rp. 6.000.000,- : 12 (jumlah bulan dalam setahun)) = Rp. 1.500.000,-

Jika dicatat sebagai pendapatan.

  • Transaksi ini dicatat sebagai utang pendapatan, yaitu :

Kas                                                      Rp. 6.000.000,-

Pendapatan sewa                                                                Rp. 6.000.000,-

  • Jumlah bulan yang merupakan perhitungan sebagai pendapatan adalah :

Dari    : 1 Januari 2013          –    31 September 2013         = 9 bulan.

  • Maka, pencatatan penyesuaian sewa pada akhir periode (31 Desemebr 2012) adalah :

9 x (Rp. 6.000.000,- : 12 (jumlah bulan dalam setahun)) = Rp. 4.500.000,-

  • Penyesuaian

Dicatat sebagai utang, maka yang dicatat adalah nominal utang.

Sewa diterima dimuka                    Rp. 1.500.000,-

Pendapatan sewa                                                                Rp. 1.500.000,-

Dicatat sebagai pendapatan, maka yang dicatat adalah nominal pendapatan.

Pendapatan sewa                            Rp. 4.500.000,-

Sewa diterima dimuka                                                        Rp. 4.500.000,-

5. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang masih harus dikeluarkan oleh perusahaan pada akhir periode. Naah, nama lain dari akun yang satu ini adalah, Utang beban, logika kan? Secara, perusahaan itu punya beban yang masih harus dibayar (utang). Seacara otomatis, hal ini akan menambah beban pada periode berikutnya..

Contoh:

Sebuah perusahaan mempekerjakan empat 5 pekerja dengan upah @Rp. 50.000,- per hari. Upah dibayarkan setiap hari Sabtu untuk masa enam hari kerja. Pembayaran upah terakhir dilakukan pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2012. Beban upah yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2012 adalah satu hari, yaitu Senin, 31 Desember 2012.

Penyelesaian:

  • Penjelasan

Jika, pembayaran upah kan setiap hari Sabtu tuh untuk masa kerja enam hari, dari hari Senin s.d Sabtu. Eehh, rupanya akhir tahun alias tanggal 31 Desember 2012 jatuh di hari Senin. Secara otomatis yang satu hari ini, dibebankan pada periode tahun 2013-nya. Kenapa? Kan nanggung?. Memang nanggung, tapi untuk hari Senin itu tidak dapat dilakukan pembayaran upah, karena, kan pebayaran upah sudah ditetapkan hari Sabtu. Jadii… ya harus hari sabtu deh dibayarkan.

  • Perhitungan

5 (pekerja) x 1 (hari) x Rp. 50.000,-  = Rp. 250.000,-

 

  • Penyesuaiannya

Beban gaji                             Rp. 250.000,-

Utang gaji                                                                  Rp. 250.000,-

 

6. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA

Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan yang masih akan diterima perusahaan akibat dari pelanggan yang belum membayar utang nya. Pelanggan perusahaan itu masih utang, jadi bagi perusahaan, hal ini disebut dengan piutang. So… nama lain dari akun ini adalah piutang pendapatan.

Contoh:

Pada akun piutang pendapatan, tercatat nominl sebesar Rp. 1.000.000,-

Penyelesaian :

Piutang pendapatan                       Rp. 1.000.000,-

Pendapatan                                                                          Rp. 1.000.000,-

7. PENYUSUTAN

Penyusutan adalah kerugian yang ditanggung oleh perusahaan atas penuruna nilai aktiva tetap. Contohnya : kendaraan, gedung, peralatan, mesin, dll. Untuk apa sih disusutkan? Penyusutan itu berguna untuk mengetahui nilai ekonomis dari aktiva tetap yang sebenarnya.

Contoh:

Suatu perusahaan menetapkan penyusutan 5 % per tahun atas kendaran yang bernilai Rp. 100.000.000,-.

 

Penyelesaian :

  • Perhitungan

5 % x Rp. 100.000.000,- = Rp. 5.000.000,-

 

  • Penyesuaian

Beban penyusutan kendaraan                   Rp. 5.000.000,-

Akumulasi penyusutan kendaraan                                                Rp. 5.000.000,-

8. PIUTANG TIDAK TERTAGIH

Piutang tidak tertagih merupakan resiko yang dialami perusahaan akibat tidak tertagih-nya piutang dagang. Transaksi piutang tidak tertagih ini, diperlakukan sebagai beban persahaan. Gimana nggak? Kan intinya perusahaan itu jadi nombo’in kan ? hehehehe.

Contoh:

Suatu perusahaan menetapkan 3 % sebagai piutang tidak tertagih terhadap piutang dagang sebesar Rp. 18.000.000,-.

Penyelesaian :

  • Perhitungan

3 % x Rp. 18.000.000,-  = Rp. 540.000,-

  • Penyesuaian

Kerugian piutang                             Rp. 540.000,-

Cadangan kerugian piutang                                              Rp. 540.000,-


Contoh Soal dan Jawaban

1. Berikut adalah neraca saldo Morgan Freeman Agency pada 31 maret sebelum dilakukan penyesuaian

NoAkun –akun (account)DebetKredit
 Asuransi dibayar dimukaRp.3.600.000
 PerlengkapanRp.2.800.000
 PeralatanRp.25.000.000
 Akum. Penyusutan peralatanRp.8.400.000
 Utang weselRp.20.000.000
 Pendapatan sewa diterima dimukaRp.9.300.000
 Pendapatan sewaRp.60.000.000
 Beban bunga
 Pendapatan sewap.14.000.000

Data penyusutan 31 maret 2001 adalah sebagai berikut:
1. Penyusutan terhadap peralatan (equipment) sebesar Rp.500.000 per bulan.
2. Pendapatan sewa diterima dimuka (revenue) telah diterima untuk empat bulan.
3. Perlengkapan yang adalah ialah sebesar Rp.850.000.
4. Asuransi yang telah jatuh tempo sebesar Rp.200.000

Diminta: susunlah jurnal penyesuaiannya

NoKeteranganP/RDebetKredit
1Beban penyu- peralatan  Akum-penyusutan  –        peralatanRp.1.500.000––Rp.1.500.000
2Pendapatan sewa diterima dimukaPendapatan sewa

(3/4 x 9.300.000 = Rp.6.975.000

Rp975.000Rp975.000
3Beban perlengkapanPerlengkapan

Persediaan awal = 2.800.000

Persediaan akhir = 850.000

Persediaan terpakai = Rp.1.950.000

Rp1.950.000Rp1.950.000
4Beban asuransiAsuransi dibayar dimuka

(3 bulan x Rp.200.000)

Rp.600.000Rp.600.000

2. Pada tanggal 31 desember 2000, dalam neraca saldo Fa Firman terdapat perkiraan- perkiraan dengan saldo sebagai berikut:
Asuransi dibayar dimuka Rp.900.000
Pendapatan sewa Rp.1.800.000
Beban bunga Rp.750.000

Data penyesuaian per 31 Desember 2000 ialah seperti berikut:
A. Asuransi dibayar dimuka untuk periode 1 april 2000 sampai dengan 1 april 2011.
B. Sewa diterima dimuka untuk setahun, diterima tanggal 1 juli 2000.
C. Sisa hutang hipotek sebesar Rp.4.500.000 dengan bunga 12% per tahun dibayar tiap tiap tanggal 1 april dan 1 Oktober

Diminta: buatlah ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan per 31 Desember 2000

A

KeteranganP/RDebetKredit
Beban asuransiAsuransi dibayar dimukaRp.675.000

Rp.675.000

9/12 x Rp900.000 = Rp.675.000

B

KeteranganP/RDebetKredit
Pendapatan sewaPendapatan sewa diterima dimukaRp.900.000

Rp.900.000

6/12 x Rp1.800.000 = Rp.900.000

C

KeteranganP/RDebetKredit
Beban bungaUtang bungaRp.135.000––Rp.135.000
Okt – Des = 3/12% x Rp.4.500.000 = Rp.135.000

3. Contoh Soal Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Perusahaan Jasa

1. Biaya dibayar di muka

Membayar premi asuransi (Insurance Expense) Rp1.200.000 untuk periode 2 Februari 2019 s/d 2 Februari 2020. Maka pada saat ayat jurnal penyesuaian dibuat pada bulan Desember, premi yang dibayarkan baru sebesar (1.200.000 : 12 bulan )= Rp100.000/bulan x 10 bulan (sampai Desember) maka diperoleh angka Rp1.000.000. Ada 2 metode penyelesaiannya yaitu :

Dicatat sebagai persekot biaya atau pendekatan neraca

Jurnal tgl 2/2/2019 (pada saat membayar asuransi) :

Debit

Kredit

Asuransi Dibayar di muka

Rp1.200.000

Kas

Rp1.200.000

AJP (31/12/2019) sebagai berikut

Debit

Kredit

Biaya asuransi

Rp1.000.000

Asuransi dibayar di muka

Rp 1.000.000

Dicatat sebagai biaya atau pendekatan laba rugi)

Jurnal tgl 2/2/2019 (Pada saat pembayaran asuransi):

Debit

Kredit

Biaya asuransi

Rp1.200.000

Kas

Rp1.200.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Asuransi dibayar dimuka

Rp200.000

Biaya asuransi

Rp200.000

2. Pendapatan diterima di muka

Menerima pendapatan sewa untuk 2 tahun Rp3.000.000 diterima tgl 30 Juni 2019. Perhitungan biaya sewa yang sudah terpakai sampai bulan Desember 2019 adalah terhitung 6 bulan.

Maka perhitungannya adalah Rp3.000.000 : 24 bulan = Rp125.000 x 6 bulan = Rp750.000. Ada 2 metode penyelesaiannya yaitu:

Dicatat sebagai utang pendapatan atau pendekatan neraca

Jurnal tgl 30 juni 2019 (pada saat menerima uang sewa)

Debit

Kredit

Kas

Rp3.000.000

Sewa diterima dimuka

Rp3.000.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Sewa diterima dimuka

Rp750.000

Pendapatan sewa

Rp750.000

Dicatat sebagai pendapatan atau pendekatan laba rugi

Jurnal tgl 30 juni 2019 (pada saat menerima uang sewa)

Debit

Kredit

Kas

Rp3.000.000

Pendapatan sewa

Rp3.000.000

AJP (31/12/2019)

Debet

Kredit

Pendapatan sewa

Rp2.250.000

Sewa diterima dimuka

Rp2.250.000

3. Biaya yang masih harus dibayar

Masih harus dibayar gaji pegawai bulan Desember Rp300.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya gaji

Rp300.000

Utang gaji

Rp300.000

4. Pendapatan yang masih harus diterima

Masih harus diterima pendapatan bunga untuk 2 bulan @Rp120.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Piutang bunga

Rp240.000

Pendapatan bunga

Rp240.000

5. Penyusutan aktiva tetap

Kendaraan dengan harga perolehan Rp70.000.000 disusutkan sebesar 10% per tahun

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya penyusutan kendaraan

Rp7.000.000

Akumulasi penyusutan kendaraan

Rp7.000.000

6. Kerugian piutang

Saldo piutang perusahaan Rp1.000.000 diperkirakan 10% tidak bisa ditagih

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Kerugian piutang

Rp 100.000

Cadangan kerugian piutang

Rp 100.000

7. Biaya pemakaian perlengkapan

Saldo perlengkapan awal tahun sebesar Rp1.000.000 ternyata pada akhir tahun saldo perlengkapan tinggal Rp800.000

AJP (31/12/2019)

Debit

Kredit

Biaya pemakaian perlengkapan

Rp200.000

Cadangan perlengkapan

Rp200.000

Pada kenyataannya pada setiap akhir periode akuntansi, biasanya terdapat banyak pencatatan transaksi yang harus disesuaikan sesuai permasalahannya.

Pencatatan ayat jurnal penyesuaian di atas, merupakan pencatatan sederhana yang dapat dilakukan pada satu kasus dalam setiap masalah penyesuaian.

3. Informasi yang diperoleh dari perusahaan yang bergerak dalam bidang perbaikan perumahan tanggal 31 maret 2001 ialah sebagai berikut:

Jasa Perbaikan Rumah
Neraca Saldo 31 Maret 2001

No

Keterangan

Debet

Kredit

Kas

Rp.9.300.000

Piutang usaha

Rp.600.000

Perlengkapan perbaikan

Rp.400.000

Peralatan

Rp.8.300.000

Kendaraan

Rp.6.000.000

Utang usaha

Rp.150.000

Utang wesel

Rp.5.000.000

Modal Rajasa

Rp.20.000.000

Prive Rajasa

Rp.600.000

Pendapatan

Rp.1.500.000

Beban gaji

Rp.900.000

Beban sewa

Rp.300.000

Beban penunjang

Rp.250.000

Total

Rp.26.650.000

Rp.26.650.000

Data penyesuaian akhir Maret 2001 ialah sebagai berikut:

  1. Penyisihan piutang tak tertagih (allowance of bod debt) sebesar Rp.25.000

  2. Perlengkapan perbaikan yang digunakan selama bulan maret 2001 sebesr Rp.75.000

  3. Penyusutan bulanan atas peralatan sebesar Rp.80.000 dan atas mobil Rp.60.000

  4. Bunga atas notes payabel yang masih harus dibayar sebesar Rp.55.000

  5. Beban sewa tersebut diatas untuk tiga bulan yang dibayar 1 maret 2001

  6. Gaji karyawan yang masih harus dibayar ialah Rp.450.000

Diminta

  1. Susunlah jurnal penyesuaian yang diperlukan

  2. Buatlah neraca saldo seteleh penyesuaian dari transaksi diatas

Jawaban:

1.

KeteranganP/RDebetKredit
Beban piutang tak tertagihPenyisihan piutang tak tertagihRp.25.000––Rp.25.000

2

KeteranganP/RDebetKredit
Beban perlengkapan perbaikanPerlengkapan perbaikanRp.75.000

Rp.75.000

3

KeteranganP/RDebetKredit
Beban penyusutan peralatanAkum. Penyusutan peralataRp.80.000

Rp80.000

Beban penyusutan kendaraanAkum- penyusutan kendaraanRp60.000

Rp.60.000

4

KeteranganP/RDebetKredit
Beban bungaUtang bungaRp.55.000

Rp.55.000

5

KeteranganP/RDebetKredit
Sewa dibayar dimukaBeban sewaRp.200.000

Rp.200.000

= 1/3 x 300.000 = Rp.100.000 ( yang baru menjadi beban sewa)= Rp.300.000 – Rp.100.000 = Rp.200.000 (sewa dibayar dimuka)

6

KeteranganP/RDebetKredit
Beban gajiUtang gajiRp.450.000

Rp450.000

2.

(dalam ribuan)

TglKeteranganNeraca saldoPenyesuaianNeraca saldo disesuaikan
DebetKreditDebetKreditDebetKredit
Kas9.3009.300
Piutang usaha600600
Perlengkapan perbaikan400750325
Peralatan8.3008.300
Kendaraan60006000
Utang usaha150150
Utang wesel50005000
Modal Rajasa20.00020.000
Prive Rajasa600600
Pendapatan jasa1.5001.500
Beban gaji9004501.350
Beban sewa300200100
Beban Penunjang2500250
26.50026.500
Beban piutang tak tertagih2525
Penyisihan piutang tak tertagih2525
Beban perlengkapan perbaikan7575
Penyusutan peralatan8080
Akum-peyusutan peralatan8080
Penyusutan kendaraan6060
Akum-pnyst kendaraan6060
Beban bunga5555
Utang bunga5555
Sewa dibayar dimuka200200
Utang gaji450450
Total94594527.32027.320

Manakah di antara ayat jurnal berikut ini yang menutup akun prive oleh pemilik pada akhir periode?

(a). Debit akun prive, kredit akun ikhtisar laba rugi.
(b). Debit akun modal pemilik, kredit akun prive.
(c). Debit akun ikhtisar laba rugi, kredit akun prive.
(d). Debit akun prive, kredit akun modal pemilik.

Jawaban:

Ayat jurnal untuk menutup akun penarikan oleh pemilik adalah debit pada akun modal pemilik dan kredit pada akun prive (jawaban B).

Perusahaan jasa Kursus Akuntansi Jakarta memberikan tunjangan cuti dan skema pensiun dengan iuran pasti untuk para karyawannya.
Jumlah cuti berbayar untuk bulan Mei adalah Rp 25.000.000.
Skema pensiun mengharuskan iuran dibayarkan kepada pengelola pensiun setara dengan 10% dari gaji karyawan.
Jumlah gaji untuk bulan Mei adalah Rp 175.000.000
Bagaimana ayat jurnal untuk:
(a). Cuti berbayar
(b). Tunjangan pensiun

Jawaban:

(a): Cuti berbayar:

[Debit] Beban Cuti Berbayar…..  Rp 25.000.000
[Kredit] Utang Cuti Berbayar ….. Rp 25.000.000
(cuti berbayar yang diakru untuk bulan Mei.

(b): Tunjangan Pensiun:

[Debit] Beban Pensiun …. Rp 17.500.000
[Kredit] Kas ….  Rp 17.500.000
(iuran untuk pensiun 10% dari gaji Rp 175.000.000)


Bacaan Lainnya

Unduh / Download Aplikasi HP Pinter Pandai

Respons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!

Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!

Sumber bacaan: Bench, Investopedia

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Anggaran Tak Bersisa (Zero Base Budgeting) | Definisi, fitur…

Anggaran Tak Bersisa Setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan berasal dari proses tertentu: perencanaan. Perencanaan yang dinyatakan dalam bentuk investasi dan tujuan keuangan adalah...
PinterPandai
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *