Enzim Pada Sistem Pencernaan – Bagaimana Cara Bekerja Enzim – Pengertian dan Contoh

4 min read

Enzim Pada Sistem Pencernaan

Pengertian Enzim Pada Sistem Pencernaan

Enzim pada sistem pencernaan (protein) yang dilipat menjadi bentuk yang rumit; mereka terdapat di seluruh tubuh. Reaksi kimia yang membuat kita tetap hidup – metabolisme kita – bergantung pada pekerjaan yang dilakukan enzim.

Sistem pencernaan memainkan peran penting dalam memecah makanan menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Salah satu faktor kunci yang bertanggung jawab untuk proses ini adalah adanya enzim. Enzim adalah protein khusus yang memfasilitasi reaksi kimia dalam tubuh, termasuk pencernaan makanan. Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana enzim bekerja dalam sistem pencernaan, memberikan definisi enzim dan menyoroti beberapa contoh enzim pencernaan.

Apa Yang Enzim Lakukan?

  • Sistem pencernaan: enzim membantu tubuh memecah molekul kompleks yang lebih besar menjadi molekul lebih kecil, seperti glukosa, sehingga tubuh dapat menggunakannya sebagai bahan bakar.

  • Replikasi DNA: setiap sel dalam tubuh Anda mengandung DNA. Setiap kali sel membelah, DNA itu perlu disalin. Enzim membantu dalam proses ini dengan membuka gulungan DNA dan menyalin informasi.

  • Enzim hati: hati memecah racun dalam tubuh. Untuk melakukan ini, ia menggunakan berbagai enzim.

Proses pencernaan makanan pada manusia tidak dapat dipisahkan dari enzim. Enzim adalahsejenis protein yang mempercepat laju reaksi kimia dalam tubuh. Enzim-enzim pada sistem pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan.

Agar makanan yang kita makan dapat diserap di dalam usus halus, maka makanan itu harus diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana melalui proses pencernaan. Zat makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan unsur-unsur mineral dan air tidak mengalami proses pencernaan.

1. Enzim Pada Sistem Pencernaan Mulut

Kelenjar ludah yang dihasilkan air liur atau ludah (saliva) pada mulut berfungsi untuk melarutkan makanan, memudahkan penelanan,, dan melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa.

Pada ludah yang dihasilkan, mengandung enzim amilase (ptialin) yang berfungsi mengubah makanan -ketika masih di mulut mulut- yang memiliki kandungan zat amilum (karbohidrat) menjadi gula sederhana jenis maltosa. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan pada suhu 37°C. Terdapat tiga macam kelenjar ludah, yaitu; kelenjar parotis, kelenjar sublingualis, dan kelenjar submandibularis.

2. Enzim Pada Sistem Pencernaan Lambung

Lambung adalah saluran pencernaan makanan yang melebar seperti kantung, terletak di bagian atas rongga perut sebelah kiri, dan sebagian tertutup oleh hati dan limpa. Lambung tersusun atas tiga lapisan otot, yakni bagian dalam berserabut miring , bagian tengah berserabut melingkar, dan bagian luar berserabut memanjang.

Dengan adanya ketiga lapisan otot tersebut, lambung bisa melakukan berbagai macam gerakan kontraksi. Gerakan kontraksi tersebut berguna dalam mencerna makanan dan mencampurkannya dengan enzim sehingga terbentuk kim (chyme) atau bubur.

Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi menghasilkan getah lambung. Makanan yang masuk ke dalam lambung tersimpan selama 2 – 5 jam. Selama makanan ada di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dan bercampur dengan getah lambung. Proses pencampuran tersebut dipengaruhi oleh gerakan peristaltik.

Getah lambung adalah campuran zat-zat kimia yang sebagian besar terdiri atas asam lambung (HCl), air, serta enzim renin, lipase, dan pepsin. Getah lambung bersifat asam karena mengandung banyak asam lambung. Asam lambung (HCl) berfungsi untuk membunuh mikroba yang terkandung pada makanan dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton. Renin berfungsi menggumpalkan kasein dalam susu. Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak. Sementara lenderberfungsi mencampur enzim dan melindungi dinding lambung dari asam lambung.

3. Kelenjar Pankreas

Kelenjar pangkreas melintang pada dinding belakang perut dan ke kiri sampai limpa. ujungnya terletak dalam lengkung usus dua belas jari. Saluran pangkreas berakhir pada duodenum (usus 12 jari) bersama dengan saluran empedu.

Setiap hari dihasilkan sekitar 1200 – 1500 ml cairan pangkreas, cairan ini terdiri dari garam, air, enzim dan sodium bikarbonat. Sifat alkali (pH 7,1 – 8,2) berasal dari sodium bikarbonat pada cairan pangkreas yang bisa menghentikan kerja pepsin dari lambung dan menciptakan suasana asam bagi usus. Enzim dari pankreas antara lain amilase pangkreatik, tripsin.

Kimotripsin dan karboksipolipeptidase, lipase pangkreatik. Karena pepsin diproduksi dalam keadaan inaktif (pepsinogen), enzim pencernaan protein pankreas, ini mencegah enzim pencerna sel-sel pankreas.

Tripsin disekresi dalam bentuk inaktif (tripsinogen), pengaktifan menjadi tripsin terjadi di dalam usus kecil karena sekresi mukosa. Enzim pengaktif ini disebut enterokinase. Kimotripsin digiatkan oleh tripsin dari bentuk inaktif yang disebut kimotripsinogen.

Karboksipolipeptidase juga digiatkan oleh pepsin dalam usus, bentuk inaktifnya disebut prokarboksipolipeptidase. Sekresi pankreas, seperti pada lambung dikendalikan oleh mekanisme saraf hormonal. Jika fase gastrik dan sepalik sekresi lambung terjadi, impuls parasimpatik bersamaan dikirim pada sepanjang saraf vagus menuju pankreas yang mengakibatkan sekresi enzim pankreas. Kolesistokinin dari duodenum juga merangsang sekresi pankreas.

5. Enzim Pada Sistem Pencernaan Usus Halus

Dalam menjalankan fungsinya, usus halus dibantu oleh hati, pankreas, dan kelenjar pada dinding usus halus. Masing-masing organ itu akan menghasilkan enzim yang menunjang pada proses pencernaan.

Hati menghasilkan empedu yang di dalamnya terdapat cairan empedu. Cairan empedu tersebut memiliki fungsi memecah lemak agar mudah dicerna.

Empedu tidak mengandung enzim, tetapi  mempunyai peran pada proses memecah lemak. Selain itu, hati adalah organ tubuh yang menjadi tempat metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Ketika proses pencernaan berlangsung, kantung empedu akan mengeluarkan cairan empedu ke arah duodenum melewati saluran empedu.

Baca Juga :  25 Fakta-fakta Tentang Jupiter, Planet Terbesar dalam Tata Surya

Selain itu, pankreas membantu usus halus dalam proses pencernaan. Pankreas memiliki dua fungsi utama, yaitu menghasilkan hormon yang mengatur glukosa darah dan menghasilkan pancreatic juicePancreatic juice adalah sekresi pankreas yang telah berbaur dengan air. Pancreatic juice ini akan masuk menuju duodenum melewati saluran pankreatik. Pancreatic juice akan menetralkan kandungan asam pada makanan sebelum masuk ke usus halus.

Enzim Pada Sistem Pencernaan
Model komputer enzim purina nukleosida fosforilase (PNPase). Sumber foto: Public DomainWikimedia Commons Photo source: Science Directorate at Marshall Space Flight Center (MSFC) (NASA), MSFC Negative Number: 8772406, Reference Number: P-2757
http://mix.msfc.nasa.gov/ABSTRACTS/MSFC-8772406.html
http://mix.msfc.nasa.gov/IMAGght owner prior to use. If not copyrighted, photographs may be reproduced and distributed without further permiJWMJ
9ssion from NASA.

Contoh Enzim

Terdapat ribuan enzim dalam tubuh manusia, berikut ini beberapa contohnya:

  • Lipase – sekelompok enzim yang membantu mencerna lemak di usus.

  • Amylase – membantu mengubah pati menjadi gula. Amilase ditemukan dalam air liur.

  • Maltase – juga ditemukan dalam air liur; memecah gula maltosa menjadi glukosa. Maltosa ditemukan dalam makanan seperti kentang, pasta, dan bir.

  • Trypsin – ditemukan di usus kecil, memecah protein menjadi asam amino.

  • Laktase – juga ditemukan di usus kecil, memecah laktosa, gula dalam susu, menjadi glukosa dan galaktosa.

  • Acetylcholinesterase – memecah neurotransmitter acetylcholine di saraf dan otot.

  • Helicase – mengurai DNA.

  • DNA polimerase – mensintesis DNA dari deoksiribonukleotida.

Bacaan Lainnya

Informasi: Pinter Pandai bukan sebagai pengganti Dokter. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala penyakit atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang / individu berbeda. Selalu konsultasikan ke Dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Pinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu”
Quiz | Matematika | IPA | Geografi & Sejarah | Info Unik | Lainnya | Business & Marketing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *