Gangguan Kepribadian

Komponen umum dari gangguan kepribadian adalah kekakuan ciri kepribadian yang menyebabkan kesusahan mental, dan bisa juga kesulitan fisik untuk berfungsi dengan baik. Sifat kepribadian menjadi patologis (penyakit) ketika secara signifikan mengganggu fungsi atau membuat orang tersebut menderita.

Apakah kepribadian itu?

Kepribadian adalah kombinasi dari sifat-sifat, reaksi emosional, sikap dan perilaku yang relatif stabil dan yang membedakan satu individu dengan individu lainnya. Kepribadian berkembang dari lahir sampai remaja dan dewasa awal di mana ia memadat dan menjadi stabil; Di sinilah gangguan kepribadian bisa muncul.

10 Jenis Gangguan Kepribadian

Ke-10 jenis gangguan kepribadian tersebut dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok (A, B, dan C). Dalam setiap kelompok, tipe yang berbeda memiliki beberapa ciri kepribadian yang esensial, tetapi setiap gangguan memiliki karakteristik tersendiri.

Ciri-ciri umum dari gangguan kelompok A adalah penampilan atau perilaku yang aneh atau eksentrik. Ini termasuk gangguan kepribadian berikut, dengan ciri khasnya:

Paranoid: Ketidakpercayaan dan kecurigaan

Orang yang hidup dengan gangguan kepribadian paranoid mengalami kesulitan mempercayai orang lain karena mereka terus-menerus curiga dan menafsirkan niat orang lain sebagai jahat.

Skizoid: Ketidaktertarikan pada orang lain

Orang yang hidup dengan gangguan kepribadian skizoid memiliki emosi yang sangat sedikit dan kurang menaruh minat atau kepentingan dalam hubungan sosial. Dengan demikian, mereka menikmati kegiatan menyendiri dan sering hidup terpisah dan menarik diri dari orang lain.

Skizotipal: Ide dan perilaku aneh atau eksentrik

Orang yang hidup dengan gangguan kepribadian skizotipal memiliki perilaku, pikiran, dan cara yang unik dan tidak biasa untuk mengekspresikan diri. Selain itu, mereka seringkali sangat tidak nyaman dalam hubungan dekat.

Ciri-ciri umum gangguan kelompok B adalah penampilan atau perilaku yang berlebihan, emosional, atau tidak menentu. Ini termasuk gangguan kepribadian berikut, dengan ciri khasnya:

Antisosial: Tidak bertanggung jawab sosial, penghinaan terhadap orang lain, penipuan dan manipulasi orang lain untuk keuntungan pribadi

Orang yang hidup dengan gangguan kepribadian antisosial memandang rendah dan tidak menghormati hak orang lain. Mereka sering bertentangan dengan hukum dan konvensi sosial. Di sisi lain, mereka dapat memanipulasi orang lain dan menunjukkan sedikit penyesalan. Baca juga: Manipulasi Psikologi | Bagaimana Mengetahui Jika Seseorang Memanipulasimu?

Borderline: Masalah dengan kesepian (takut ditinggalkan), kontrol emosi, dan perilaku impulsif

Orang yang hidup dengan gangguan kepribadian ambang atau borderline sering mengalami banyak ketidakstabilan dalam hubungan mereka, cara mereka melihat diri sendiri dan emosi yang mereka alami. Mereka sering bertindak impulsif di bawah pengaruh emosi yang berubah dengan cepat dan sering terlibat dalam perilaku yang merusak diri sendiri (yaitu, menyakiti diri sendiri, narkoba, seks yang tidak aman).

Histrionik: Mencari perhatian dan perilaku berlebihan

Orang yang hidup dengan Gangguan Kepribadian Histrionik berusaha mendapatkan perhatian orang lain dengan cara yang berbeda dan terlalu emosional.

Narsisis: Harga diri yang rapuh, perlu dikagumi dan pandangan yang berlebihan tentang nilai pribadi seseorang (megalomania)

Orang yang hidup dengan Narcissistic Personality Disorder mencari kekaguman orang lain, mereka memiliki rasa keagungan/superioritas dan seringkali memiliki sedikit empati terhadap orang lain.

Ciri-ciri umum dari gangguan kelompok C adalah kecemasan atau ketakutan. Ini termasuk gangguan kepribadian berikut, dengan ciri khasnya:

Penghindar: Hindari hubungan pribadi karena takut ditolak

Orang yang hidup dengan gangguan kepribadian avoidant sangat sensitif terhadap kritik dari orang lain. Mereka terus-menerus merasa bahwa mereka tidak memadai, inferior atau tidak menarik. Mereka menghindari hubungan karena takut tidak menyenangkan dan diejek.

Dependent: Ketundukan dan ketergantungan (dengan kebutuhan untuk dijaga)

Orang yang hidup dengan gangguan kepribadian dependen perlu diperhatikan, keputusan dan tanggung jawab dibuat untuk mereka. Mereka memiliki sikap tunduk, menghindari menunjukkan ketidaksetujuan mereka, dan sering setuju untuk melakukan hal-hal yang mereka anggap tidak menyenangkan agar tidak kehilangan yang lain.

Obsesif-kompulsif: Perfeksionisme, kekakuan, dan keras kepala

Orang yang hidup dengan gangguan kepribadian obsesif-kompulsif sangat memperhatikan keteraturan, perfeksionisme, dan kontrol. Kebutuhan mereka akan kontrol mental dan hubungan serta kekakuan membuat mereka tidak fleksibel dan memiliki sedikit keterbukaan. Mereka lebih mementingkan mengikuti aturan dan cara yang tepat dalam melakukan sesuatu daripada efisiensi tugas.